Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Negara? Apa itu negara? Pada dasarnya negara adalah sebuah organisasi
seperti layaknya sebuh organisasi, Negara memiliki anggota, tujuan dan peraturan.
Anggota negara adalah warganya, tujuan negara biasanya tercantum dalam
pembukaan konstitusinya (Undang-Undang Dasar), sedang peraturannya dikenal
sebagai hukum. Bedanya dengan organisasi yang lain, Negara berkuasa di atas
individu-individu dan di atas organisasi-organisasi pada suatu wilayah tertentu.
Peraturan negara berhak mengatur seluruh individu dan organisasi yang ada pada
suatu wilayah tertentu, sedangkan peraturan organisasi hanya berhak mengatur pihakpihak yang menjadi anggotanya saja. Peraturan negara bersifat memaksa, bila ada
yang tidak mematuhinya, negara mempunyai hak untuk memberikan sanksi, dari
sanksi yang bersifat lunak (denda) sampai sanksi yang bersifat kekerasan (hukum
bunuh misalnya). Sepanjang sejarah manusia hidup di atas permukaan bumi, manusia
telah bernegara. Mulai dari negara dalam bentuknya yang paling primitif yaitu negara
kesukuan, negara kota, sampai Negara kerajaan, negara republik dan negara
demokrasi. Sampai saat ini tidak ada satupun tarif negara yang diakui semua pihak.
Ahli-ahli ilmu kenegaraan saling berbeda pendapat tentang apa itu negara. Secara
sederhana bisa kita katakan bahwa yang dimaksud dengan negara adalah organisasi
yang menaungi semua pihak dalam suatu wilayah tertentu.
Pengalaman beberapa negara berkembang khususnya negara-negara latin yang
gandrung memakai teknologi dalam industri yang ditransfer dari negara-negara maju
(core industry) untuk pembangunan ekonominya seringkali berakibat pada terjadinya
distorsi tujuan. Keadaan ini terjadi karena aspek-aspek dasar dari manfaat teknologi
bukannya dinikmati oleh negara importir, tetapi memakmurkan negara pengekspor
atau pembuat teknologi. Negara pengadopsi hanya menjadi konsumen dan ladang
pembuangan produk teknologi karena tingginya tingkat ketergantungan akan suplai
berbagai jenis produk teknologi dan industri dari negara.
Tetapi akibat tindakan penyesuaian yang harus dipenuhi dalam memenuhi
permintaan akan berbagai jenis sumber daya (resources), agar proses industri dapat
menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia, seringkali harus
1

mengorbankan ekologi dan lingkungan hidup manusia. Hal ini dapat kita lihat dari
pesatnya perkembangan berbagai industri yang dibangun dalam rangka peningkatan
pendapatan (devisa) negara dan pemenuhan berbagai produk yang dibutuhkan oleh
manusia.
Disamping itu, iptek dan teknologi dikembangkan dalam bidang antariksa dan
militer, menyebabkan terjadinya eksploitasi energi, sumber daya alam dan lingkungan
yang dilakukan untuk memenuhi berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia
dalam kehidupannya sehari-hari.

1.2

Rumusan Masalah
1) Teori-teori terbentuknya Negara.
2) Tujuan Negara ideal (hakikat Negara).
3) Unsur Negara Republik Indonesia.
4) Bentuk Negara Republik Indonesia.
5) Tujuan Negara Republik Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Teori-Teori Terbentuknya Negara


Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik
politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang
berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu
sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri
secara independent. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki
wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya
adalah mendapat pengakuan dari negara lain. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai
kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara itu berada.

2.1.1

Keberadaan negara
Keberadaan

negara,

seperti

organisasi

secara

umum,

adalah

untuk

memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya.


Keinginan

bersama

ini

dirumuskan

dalam

suatu

dokumen

yang

disebut

sebagai Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat
sebagai anggota negara. Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama,
maksud didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada
suatu negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di
Indonesia disebut sebagai Undang-Undang Dasar.
Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk
mencapai kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk paling
kongkrit pertemuan negara dengan rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan
yang diberikan negara pada rakyat. Terutama sesungguhnya adalah bagaimana negara
memberi pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan, fungsi pelayanan paling dasar
adalah pemberian rasa aman. Negara menjalankan fungsi pelayanan keamanan bagi
seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman dalam
kehidupannya. Dalam perkembangannya banyak negara memiliki kerajang layanan
yang berbeda bagi warganya.

Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh warga negara,


atau hukum, baik yang merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas dalam
Konstitusi maupun untuk menyesuaikan terhadap perkembangan zaman atau
keinginan masyarakat, semua kebijakan ini tercantum dalam suatu Undang-Undang.
Pengambilan keputusan dalam proses pembentukan Undang-Undang haruslah
dilakukan secara demokratis, yakni menghormati hak tiap orang untuk terlibat dalam
pembuatan keputusan yang akan mengikat mereka itu. Seperti juga dalam organisasi
biasa, akan ada orang yang mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu negara
modern, orang-orang yang mengurusi kehidupan rakyat banyak ini dipilih secara
demokratis pula.
2.1.2

Pengertian Negara menurut para ahli :

Prof. Farid S.
Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang mendapat pengakuan negara lain
serta memiliki kedaulatan.

Georg Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah
berkediaman di wilayah tertentu.

Georg Wilhelm Friedrich Hegel


Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari
kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal

Roelof Krannenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu
golongan atau bangsanya sendiri.

Roger H. Soltau
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan
persoalan bersama atas nama masyarakat.

Prof. R. Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di
bawah suatu pemerintahan yang sama.

Prof. Mr. Soenarko


Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana
kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.
4

Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga
pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan
kehormatan bersama.

2.1.3

Asal mula terjadinya negara berdasarkan fakta sejarah

o Pendudukan (Occupatie)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian
diduduki dan dikuasai.Misalnya, Liberia yang diduduki budak-budak Negro yang
dimerdekakan tahun 1847.
o Peleburan (Fusi)
Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan
perjanjian untuk saling melebur atau bersatu menjadi Negara yang baru. Misalnya
terbentuknya Federasi Jerman tahun 1871.
o Penyerahan (Cessie)
Hal ini terjadi Ketika suatu Wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu
perjanjian tertentu. Misalnya, Wilayah Sleeswijk pada Perang Dunia I diserahkan
olehAustria kepada Prusia,(Jerman).
o Penaikan (Accesie)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan Lumpur Sungai atau
dari dasar Laut (Delta). Kemudian di wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang
sehingga terbentuklah Negara. Misalnya wilayah negara Mesir yang terbentuk
dariDelta Sungai Nil.
o Pengumuman (Proklamasi)
Hal ini terjadi karena suatu daerah yang pernah menjadi daerah jajahan ditinggalkan
begitu saja. Sehingga penduduk daerah tersebut bisa mengumumkan kemerdekaannya.
Contohnya, Indonesia yang pernah di tinggalkan Jepang karena pada saat itu jepang
dibom oleh Amerika di daerah Hiroshima dan Nagasaki.
2.1.4

Teori terbentuknya Negara:


1. Teori hukum alam. Pemikiran pada masa plato dan aristoteles kondisi alam
tumbuhnya manusia berkembangnya Negara
2. Teori ketuhanan (Islam + Kristen) segala sesuatu adalah ciptaan tuhan.
5

3. Teori perjanjian. Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan.


Manusia akan musnah bila ia tidak mengubah cara-caranya. Manusia pun bersatu
untuk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal
untuk kebutuhan bersama.

Proses terbentuknya Negara di zaman modern. Proses tersebut dapat berupa


penaklukan, peleburan, pemisahan diri, dan pendudukan atas Negara atau wilayah
yang belum ada pemerintahan sebelumnya.

Unsur Negara :
-

Bersifat konstitutif. Berarti bahwa dalam Negara tersebut terdapat wilayah yg


meliputi udara, darat, dan perairan(dalam hal ini unsur perairan tidak mutlak),
rakyat atau masyarakat dan pemerintahan yg berdaulat.

Bersifat deklaratif. Sifat ini ditunjukan oleh adanya tujuan Negara, UUD,
pengakuan dari Negara lain baik secara de jure maupun de facto dan masuknya
Negara dalam perhimpunan bangsa-bangsa.

2.1.5

Bentuk Negara: sebuah Negara dapat berbentuk Negara kesatuan dan Negara serikat.
Teori tentang asal mula atau teori terbentuknya Negara dapat dilihat dari dua segi,
yakni : a) teori yang bersifat spekulatif, dan b) teori yang bersifat evolusi.

a) Teori yang Bersifat Spekulatif


Teori yang bersifat spekulatif, meliputi antara lain : teori teokratis, teori perjanjian
masyarakat, dan teori kekuatan/ kekuasaan.
1. Teori Teokrasi (ketuhanan) menurut teori ketuhanan, segala sesuatu di dunia ini
adanya atas kehendak Allah Subhanahu Wataala, sehingga negara pada
hakekatnya ada atas kehendak Allah. Penganut teori ini adalah Fiedrich Julius
Stahl, yang menyatakan bahwa negara tumbuh secara berangsur-angsur melalui
proses bertahap mulai dari keluarga menjadi bangsa dan negara.
2. Teori perjanjian masyarakat Dalam teori ini tiga tokoh yang paling terkenal, yaitu
Thomas Hobbes, John Locke dan J.J. Rousseau. Menurut teori ini negara itu
timbul karena perjanjian yang dibuat antara orang-orang yang tadinya hidup bebas
merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan. Perjanjian ini diadakan
agar kepentingan bersama dapat terpelihara dan terjamin, supaya orang yang satu
tidak merupakan binatang buas bagi orang lain (homo homini lupus, menurut
Hobbes). Perjanjian itu disebut perjanjian masyarakat (contract social menurut
6

ajaran Rousseau). Dapat pula terjadi suatu perjanjian antara daerah jajahan,
misalnya : Kemerdekaan Filipina pada tahun 1946 dan India pada tahun 1947.
3. Teori kekuasaan/ kekuatan Menurut teori kekuasaan/kekuatan, terbentuknya
negara didasarkan atas kekuasaan/kekuatan, misalnya melalui pendudukan dan
penaklukan. Ditinjau dari teori kekuatan, munculnya negara yang bermula dari
adanya beberapa kelompok dalam suatu suku yang masing-masing dipimpin oleh
kepala suku (datuk). Kemudian berbagai kelompok tersebut hidup dalam suatu
persaingan untuk memperebutkan lahan/wilayah, sumber tempat mereka
mendapatkan makanan. Akibat lebih jauh mereka kemudian berusaha untuk bisa
mengalahkan kelompok saingannya. Adagium thomas Hobbes yang menyatakan
Bellum Omnium Contra Omnes semua berperang melawan semua, kiranya tepat
sekali untuk memotret kondisi mereka dalam persaingan untuk memperebutkan
sesuatu. Kelompok yang terkalahkan kemudian harus tunduk serta wilayah yang
dimilikinya diduduki dan dikuasai oleh sang penakluk, dan demikian seterusnya.
b) Teori yang Bersifat Evolusi
Teori yang evolusi atau teori historis ini merupakan teori yang menyatakan bahwa
lembaga-lembaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan manusia. Sebagai lembaga sosial yang diperuntukkan guna
memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia, maka lembaga-lembaga itu tidak luput dari
pengaruh tempat, waktu, dan tuntutan-tuntutan zaman. Menurut teori yang bersifat
evolusi ini terjadinya negara adalah secara historis-sosio (dari keluarga menjadi
negara). Termasuk dalam teori ini yang bersifat evolusi ini antara lain teori hukum
alam. Berdasarkan teori hukum alam ini, negara terjadi secara alamiah.

2.2

Tujuan Negara Ideal (hakikat Negara)


Setiap Negara didirikan tentu mempunyai tujuan. Pada hakikatnya, tujuan
setiap negara berbeda antara negara satu dengan negara lainnya. Hal ini disesuaikan
dengan pandangan hidup rakyat dan landasan pandangan hidup yang bersumber pada
nilai-nilai

luhur

bangasa

Tersebut.

Tujuan

negara

secara

umum

adalah

menyelenggarakan kesejahteraan dan kebahagiaan rakyatnya. Tujuan negara


merupakan pedoman dalam menyusun dan mengendalikan alat perlengkapan negara
serta mengatur kehidupan rakyatnya. Tujuan dari tiap-tiap negara dipengaruhi oleh
tempat, sejarah pembentukan, dan pengaruh dari penguasa negara yang bersangkutan.
7

Dengan mengetahui tujuan negara, kita juga dapat mengetahui sifat organisasi negara
dan legitimasi kekuasaan negara tersebut.

2.2.1

Tujuan Negara Menurut Pendpat Ahli


Berikut ini pendapat beberapa tokoh yang mengemukakan pendapatnya
tentang tujuan negara.

1) Plato
Menurut Plato, tujuan negara adalah untuk memajukan kesusilaan manusia, baik
sebagai makhluk individu maupun sosial.
2) Roger H. Soltau
Menurut Roger H. Soltau, tujuan negara adalah memungkinkan rakyatnya
berkembang serta mengungkapkan daya cipta yang sebebas-bebasnya.
3) Harold J. Laski
Menurut Harold J. Laski, tujuan negara adalah menciptakan keadaan yang di
dalamnya, rakyat dapat mencapai keinginan-keinginannya secara maksimal.
4) Aristoteles
Aristoteles mengemukakan bahwa tujuan dari negara adalah kesempurnaan warganya
yang berdasarkan atas keadilan. Keadilan memerintah harus menjelma di dalam
negara, dan hukum berfungsi memberi kepada setiap manusia apa sebenarnya yang
berhak ia terima.
5) Socrates
Menurut Socrates negara bukanlah semata-mata merupakan suatu keharusan yang
brsifat objektif, yang asal mulanya berpangkal pada pekerti manusia. Tugas negara
adalah untuk menciptakan hukum, yang harus dilakukan oleh para pemimpin, atau
para penguasa yang dipilah secara saksama oleh rakyat. Negara bukanlah suatu
organisasi yang dibuat untuk manusia demi kepentingan drinya pribadi, melainkan
negara itu suatu susunan yang objektif bersandarkan kepada sifat hakikat manusia
karena itu bertugas untuk melaksanakan dan menerapkan hukum-hukum yang
objektif, termuat keadilan bagi umum, dan tidak hanya melayani kebutuhan para
penguasa negara yang saling berganti ganti orangnya.

6) John Locke
Tujuan negara menurut John Locke adalah untuk memelihara dan menjamin
terlaksananya hak-hak azasi manusia.yang tertuang dalam perjanjian masyarakat.
7) Niccollo Machiavelli
Tujuan negara menurut Niccollo Machiavelli adalah untuk mengusahakan
terselenggaranya ketertiban, keamanan dan ketentraman. Jadi dengan demikian kalau
dahulu tujuan negara itu selalu bersifat kultural, sedangkan menurut Niccollo
Machiavelli tujuan negara adalah semata-mata adalah kekuasaan.
8) Thomas Aquinas
Menurut Thomas Aquinas, untuk mengetahui tujuan negara maka terlebih dahulu
mengetahui tujuan manusia, yaitu kemuliaan yang abadi. Oleh karena itu negara
mempunyai tujuan yang luas, yaitu memberikan dan menyelenggarakan kebahagiaan
manusia untuk memberikan kemungkinan, agar dapat mencapai hidup tersusila dan
kemuliaan yang abadi, yang harus di sesuaikan dengan syarat-syarat keagamaan.
9) Benedictus Spinoza
Tujuan negara menurut Spinoza adalah menyelenggarakan perdamaiaan, ketenteraman
dan menghilangkan ketakutan. Untuk mencapai tujuan ini, warga negara harus
menaati segala peraturan dan undang-undang negara, ia tidak boleh membantah,
meskipun peraturan atau undang-undang negara itu sifatnya tidak adil dan merugikan.
2.2.2

Tujuan Negara Menurut Teori


Tujuan negara juga dapat ditinjau dari beberapa teori atau ajaran sebagai
berikut.
1. Teori Negara Kesejahteraan.
Menurut teori ini, tujuan negara adalah mewujudkan kesejahteraan warga
negaranya. Teori ini dikemukakan oleh Kranenburg.
2. Teori Perdamaian Dunia.
Teori ini dikemukakan oleh ahli kenegaraan Italia, Dante Alleghieri. Tujuan negara
adalah mencapai perdamaian dunia sehingga perlu dibentuk satu negara di bawah
satu imperium.
3. Teori Kedaulatan Hukum.
Menurut teori ini, negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum, dengan
berdasarkan dan berpedoman pada hukum. Hanya hukumlah yang berkuasa di
9

dalam negara. Dalam negara hukum hak-hak warga negara dijamin sepenuhnya
oleh negara. Sebaliknya, warga negara berkewajiban mematuhi seluruh peraturan
yang ada dalam negara yang bersangkutan. Teori ini dikemukakan oleh Krabbe.
4. Teori Kekuasaan Negara.
Menurut teori ini, tujuan negara adalah berusaha mengumpulkan kekuasaan yang
sebesar-besarnya. Teori ini dikemukakan oleh Lord Shang Yang, seorang ahli
filsafat politik Cina.
5. Teori Jaminan atas Hak dan Kebebasan.
Menurut teori ini, tujuan negara adalah membentuk dan mempertahankan hukum
supaya hak dan kemerdekaan warga negara terpelihara. Peranan negara hanya
sebagai penjaga ketertiban hukum dan pelindung hak serta kebebasan warganya.
Penganut teori ini adalah Immanuel Kant, seorang filsuf dari Jerman.
2.3

Unsur Negara Republik Indonesia


Unsur-unsur Negara Republik Indonesia menurut Miriam Budiajo (1923-2007)
seorang pakar politik dan ketatanegaraan adalah wilayah, penduduk, pemerintah, dan
kedaulatan. unsur Negara menurut John Locke merupakan factor penting terbentuknya
suatu Negara, karena tanpa unsur-unsur tersebut Negara akan berbentuk premature.
1. Wilayah
Wilayah yang termasuk dalam NKRI adalah seluruh bekas jajahan Hindia
Belanda (East Indies). Wilayah sebagai salah satu unsur dalam daratan, lautan, udara,
dan wilayah-wilayah ekstrateritorial lain. Pada tahun 1982 melalui Konvensi Hukum
Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS) ke-3 Deklarasi
Juanda termasuk dalam keputusan UNCLOS. Selain mengakui Deklarasi Juanda,
Konvensi ini juga menetapkan:
a. Batas laut territorial (12 mil darigaris pantai)
b. Batas zona bersebelahan (12 mil diukur dari batas territorial, atau 24 mil dari
garis pantai, di mana Negara kepulauan boleh mengambil tindakan terhadap
pihak yang melakukan pelanggaran hukum di wilayah ini)
c. Zona ekonomi eksklusif (200 mil dari garis pantai)
d. Batas landas kontinen/benua
Wilayah ekstrateritorial adalah wilayah-wilayah di luar wilayah laut dan
daratan utama suatu Negara. Contoh, wilayah semacam ini adalah wilayah di dalam
kapal yang memiliki bendera suatu Negara, saat berlabuh di perairan internasional.
Hukum yang berlaku di atas kapal tersebut adalah hukum Negara sesuai dengan
bendera kapal.
10

2. Penduduk
Penduduk adalah syarat mutlak yang harus dimiliki oleh suatu Negara.
Penduduk adalah semua orang yang tinggal atau berdomisili di suatu wilayah. Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah wadah besar bangsa-bangsa tersebut untuk hidup.
Berbagai bangsa yang berbeda inilah yang kemudian disebut dengan Bangsa
Indonesia. Penduduk sebagai salah satu unsur-unsur Negara bukan hanya persoalan
legalitas formal seperti status warga Negara dan bukan warga Negara.
3. Pemerintah
Dalam unsur-unsur Negara, pemerintah bagaikan kerangka dari wadah besar
bernama Negara. Pemerintah berperan sebagai penjaga bentuk Negara. Bentuk Negara
turut mempengaruhi bentuk pemerintahan. Pemerintah dapat pula disebut penguasa.
Pada Negara-negara modern kekuasaan tidak lagi berasa dalam satu pihak. Kekuasaan
Negara dibagi dalam 3 bentu, legislatif, yudikatif, dan eksekutif.
4. Kedaulatan
Kedaulatan adalah unsur-unsur Negara dan sangat terkait dengan pemerintah.
Kedaulatan dapat terbentuk jika pemerintah benar-benar berusaha untuk
mewujudkannya. Kedaulatan sendiri berarti suatu hak untuk menguasai diri sendiri
tanpa campur tangan dari pihak lain. Ada beberapa konsep tentang kedaulatan yaitu,
kedaulatan Tuhan, kedaulatan raja, kedaulatan hukum, dan kedaulatan rakyat.
Jadi, dalam unsur-unsur Negara, wilayah dan penduduk merupakan suatu fakta
fisik sebagai dasar awal terbentuknya Negara. Pemerintah dan kedaulatan merupakan
unsur yang harus diwujudkan. Wilayah merupakan tempat untuk mendirikan Negara,
dan penduduk merupakan pemberi danpembentuk pemerintahan. Sedangkan
kedaulatan merupakan usaha yang harus diperjuangkan agar Negara dapat berdiri
mandiridan sejajar dengan Negara lain.

2.4

Bentuk Negara Republik Indonesia


Di dunia terdapat banyak bentuk negara yang berbeda-beda antara lain negara
kesatuan, negara serikat, perserikatan negara (Konfederasi) , UNI, dibagi menjadi 2
yaitu Uni Riil dan Uni Personil, dominion, koloni, protektorat, mandat, trust. Pada
11

awal kemerdekaan Indonesia, muncul perdebatan mengenai bentuk negara yang akan
digunakan Indonesia apakah negara kesatuan ataukah negara federal. Namun akhirnya
disepakati bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan kemudian ditetapkan dalam
UUD 1945 oleh PPKI pada 18 Agustus 1945. Presiden Soekarno, dalam pidatonya
pada 1 Juni 1945 mengatakan bahwa nasionalisme Indonesia atau negara kesatuan
merupakan sebuah takdir. Tujuan Belanda membentuk negara serikat adalah untuk
melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia pada waktu itu. Banyak timbul
pergolakan parlemen di Indonesia yang menjadi awal pemicu diubahnya bentuk
negara dari serikat menjadi kesatuan. Melalui Mosi Natsir yang didukung oleh banyak
fraksi di parlemen ini akhirnya mengantarkan Indonesia menjadi negara kesatuan
sejak 17 Agustus 1950. Meskipun telah kembali menjadi negara kesatuan sesuai
dengan konstitusi yang berlaku UUDS1950 pasal1 ayat (1) banyak sekali timbul
upaya pemberontakan di berbagai daerah hingga tahun 1958. Kondisi ini membuat
penyelenggaraan negara tidak optimal sehingga Presiden harus mengambil tindakan
dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang isinya konstitusi Negara
Kesatuan Republik Indonesia kembali menggunakan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945. Hal ini mampu meyakinkan kembali bahwa negara
kesatuan merupakan yang terbaik dan menghilangkan keraguan akan pecahnya negara
Indonesia.
2.5

Tujuan Negara Republik Indonesia


Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia dirumuskan dalam sidang periode
II BPUPKI (10 16 Juli 1945) dan tujuan tersebut disyahkan oleh PPKI pada tanggal
18 Agustus 1945. Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang meluputi :
1. melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. memajukan kesejahteraan umum
3. mencerdaskan kehidupan bangsa
4. ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial
Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia tersebut di atas sekaligus
merupakan fungsi negara Indonesia.

12

Indonesia adalah sebuah negara kesatuan namun terdapat pembagian


kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini adalah untuk mendorong
otonomi daerah dan mendorong pembangunan daerah menjadi lebih pesat.
Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dapat dijalankan secara langsung.
Undang-undang yang mengatur tegas adalah UU no 32/2004. Pemerintah pusat
memiliki wewenang sepenuhnya dalam hal pertahanan, keamanan, moneter, politik
LN, pendidikan, dan agama. Pemerintah dapat menjalankan pemerintahan secara
sentralisasi atau bisa juga desentralisasi. Jika pemerintahan dijalankan secara
terpusat(sentralisasi) semua wewenang termasuk pembuatan aturan diambil alih oleh
pemerintah pusat.

BAB III
PENUTUP
13

3.1

Kesimpulan
Negara merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang
berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.
Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki
pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat
pengakuan dari negara lain.
Unsur-unsur Negara Republik Indonesia adalah wilayah, penduduk,
pemerintah, dan kedaulatan,
Tujuan negara secara umum adalah menyelenggarakan kesejahteraan dan
kebahagiaan rakyatnya. Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia sekaligus
merupakan fungsi negara Indonesia.
Di dunia terdapat banyak bentuk negara yang berbeda-beda antara lain negara
kesatuan, negara serikat, perserikatan negara (Konfederasi) , UNI, dibagi menjadi 2
yaitu Uni Riil dan Uni Personil, dominion, koloni, protektorat, mandat, trust.

3.2

Saran
Ruang lingkup pengetahuan kewarganegaraan lebih diperluas lagi. Agar lebih
memahami pentingnya kewarganegaraan.

DAFTAR PUSTAKA

14

http://24bit.wordpress.com/2009/12/24/bentuk-pemerintahan-klasik/
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2181197-teori-terbentuknya-negara/
Abdulkarim, Aim. 2008. LKS UNSUR Kenegaraan untuk umum. Bandung: Gema Ilmu.
Rofi, Aang Witarsa. 2007. Pemerintahan Kewarganegaraan untuk umum. Bogor: Regina.
Sujiyanto dkk. Praktik Belajar Kewarganegaraan untuk umum. Bekasi: Ganesa Exact
http://megaesa-bloggerceria.blogspot.com/2012/05/teori-terbentuknya-negara-teori.html
http://gghtgwsg.blogspot.com/2013/07/pengertian-fungsi-dan-tujuan-negara.html

15

Anda mungkin juga menyukai