PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Negara? Apa itu negara? Pada dasarnya negara adalah sebuah organisasi
seperti layaknya sebuh organisasi, Negara memiliki anggota, tujuan dan peraturan.
Anggota negara adalah warganya, tujuan negara biasanya tercantum dalam
pembukaan konstitusinya (Undang-Undang Dasar), sedang peraturannya dikenal
sebagai hukum. Bedanya dengan organisasi yang lain, Negara berkuasa di atas
individu-individu dan di atas organisasi-organisasi pada suatu wilayah tertentu.
Peraturan negara berhak mengatur seluruh individu dan organisasi yang ada pada
suatu wilayah tertentu, sedangkan peraturan organisasi hanya berhak mengatur pihakpihak yang menjadi anggotanya saja. Peraturan negara bersifat memaksa, bila ada
yang tidak mematuhinya, negara mempunyai hak untuk memberikan sanksi, dari
sanksi yang bersifat lunak (denda) sampai sanksi yang bersifat kekerasan (hukum
bunuh misalnya). Sepanjang sejarah manusia hidup di atas permukaan bumi, manusia
telah bernegara. Mulai dari negara dalam bentuknya yang paling primitif yaitu negara
kesukuan, negara kota, sampai Negara kerajaan, negara republik dan negara
demokrasi. Sampai saat ini tidak ada satupun tarif negara yang diakui semua pihak.
Ahli-ahli ilmu kenegaraan saling berbeda pendapat tentang apa itu negara. Secara
sederhana bisa kita katakan bahwa yang dimaksud dengan negara adalah organisasi
yang menaungi semua pihak dalam suatu wilayah tertentu.
Pengalaman beberapa negara berkembang khususnya negara-negara latin yang
gandrung memakai teknologi dalam industri yang ditransfer dari negara-negara maju
(core industry) untuk pembangunan ekonominya seringkali berakibat pada terjadinya
distorsi tujuan. Keadaan ini terjadi karena aspek-aspek dasar dari manfaat teknologi
bukannya dinikmati oleh negara importir, tetapi memakmurkan negara pengekspor
atau pembuat teknologi. Negara pengadopsi hanya menjadi konsumen dan ladang
pembuangan produk teknologi karena tingginya tingkat ketergantungan akan suplai
berbagai jenis produk teknologi dan industri dari negara.
Tetapi akibat tindakan penyesuaian yang harus dipenuhi dalam memenuhi
permintaan akan berbagai jenis sumber daya (resources), agar proses industri dapat
menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia, seringkali harus
1
mengorbankan ekologi dan lingkungan hidup manusia. Hal ini dapat kita lihat dari
pesatnya perkembangan berbagai industri yang dibangun dalam rangka peningkatan
pendapatan (devisa) negara dan pemenuhan berbagai produk yang dibutuhkan oleh
manusia.
Disamping itu, iptek dan teknologi dikembangkan dalam bidang antariksa dan
militer, menyebabkan terjadinya eksploitasi energi, sumber daya alam dan lingkungan
yang dilakukan untuk memenuhi berbagai produk yang dibutuhkan oleh manusia
dalam kehidupannya sehari-hari.
1.2
Rumusan Masalah
1) Teori-teori terbentuknya Negara.
2) Tujuan Negara ideal (hakikat Negara).
3) Unsur Negara Republik Indonesia.
4) Bentuk Negara Republik Indonesia.
5) Tujuan Negara Republik Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
2.1.1
Keberadaan negara
Keberadaan
negara,
seperti
organisasi
secara
umum,
adalah
untuk
bersama
ini
dirumuskan
dalam
suatu
dokumen
yang
disebut
sebagai Konstitusi, termasuk didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat
sebagai anggota negara. Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama,
maksud didirikannya negara Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada
suatu negara. Karenanya dia juga mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di
Indonesia disebut sebagai Undang-Undang Dasar.
Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk
mencapai kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk paling
kongkrit pertemuan negara dengan rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan
yang diberikan negara pada rakyat. Terutama sesungguhnya adalah bagaimana negara
memberi pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan, fungsi pelayanan paling dasar
adalah pemberian rasa aman. Negara menjalankan fungsi pelayanan keamanan bagi
seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman dalam
kehidupannya. Dalam perkembangannya banyak negara memiliki kerajang layanan
yang berbeda bagi warganya.
Prof. Farid S.
Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang mendapat pengakuan negara lain
serta memiliki kedaulatan.
Georg Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah
berkediaman di wilayah tertentu.
Roelof Krannenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu
golongan atau bangsanya sendiri.
Roger H. Soltau
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan
persoalan bersama atas nama masyarakat.
Prof. R. Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di
bawah suatu pemerintahan yang sama.
Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga
pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan
kehormatan bersama.
2.1.3
o Pendudukan (Occupatie)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian
diduduki dan dikuasai.Misalnya, Liberia yang diduduki budak-budak Negro yang
dimerdekakan tahun 1847.
o Peleburan (Fusi)
Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan
perjanjian untuk saling melebur atau bersatu menjadi Negara yang baru. Misalnya
terbentuknya Federasi Jerman tahun 1871.
o Penyerahan (Cessie)
Hal ini terjadi Ketika suatu Wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu
perjanjian tertentu. Misalnya, Wilayah Sleeswijk pada Perang Dunia I diserahkan
olehAustria kepada Prusia,(Jerman).
o Penaikan (Accesie)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan Lumpur Sungai atau
dari dasar Laut (Delta). Kemudian di wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang
sehingga terbentuklah Negara. Misalnya wilayah negara Mesir yang terbentuk
dariDelta Sungai Nil.
o Pengumuman (Proklamasi)
Hal ini terjadi karena suatu daerah yang pernah menjadi daerah jajahan ditinggalkan
begitu saja. Sehingga penduduk daerah tersebut bisa mengumumkan kemerdekaannya.
Contohnya, Indonesia yang pernah di tinggalkan Jepang karena pada saat itu jepang
dibom oleh Amerika di daerah Hiroshima dan Nagasaki.
2.1.4
Unsur Negara :
-
Bersifat deklaratif. Sifat ini ditunjukan oleh adanya tujuan Negara, UUD,
pengakuan dari Negara lain baik secara de jure maupun de facto dan masuknya
Negara dalam perhimpunan bangsa-bangsa.
2.1.5
Bentuk Negara: sebuah Negara dapat berbentuk Negara kesatuan dan Negara serikat.
Teori tentang asal mula atau teori terbentuknya Negara dapat dilihat dari dua segi,
yakni : a) teori yang bersifat spekulatif, dan b) teori yang bersifat evolusi.
ajaran Rousseau). Dapat pula terjadi suatu perjanjian antara daerah jajahan,
misalnya : Kemerdekaan Filipina pada tahun 1946 dan India pada tahun 1947.
3. Teori kekuasaan/ kekuatan Menurut teori kekuasaan/kekuatan, terbentuknya
negara didasarkan atas kekuasaan/kekuatan, misalnya melalui pendudukan dan
penaklukan. Ditinjau dari teori kekuatan, munculnya negara yang bermula dari
adanya beberapa kelompok dalam suatu suku yang masing-masing dipimpin oleh
kepala suku (datuk). Kemudian berbagai kelompok tersebut hidup dalam suatu
persaingan untuk memperebutkan lahan/wilayah, sumber tempat mereka
mendapatkan makanan. Akibat lebih jauh mereka kemudian berusaha untuk bisa
mengalahkan kelompok saingannya. Adagium thomas Hobbes yang menyatakan
Bellum Omnium Contra Omnes semua berperang melawan semua, kiranya tepat
sekali untuk memotret kondisi mereka dalam persaingan untuk memperebutkan
sesuatu. Kelompok yang terkalahkan kemudian harus tunduk serta wilayah yang
dimilikinya diduduki dan dikuasai oleh sang penakluk, dan demikian seterusnya.
b) Teori yang Bersifat Evolusi
Teori yang evolusi atau teori historis ini merupakan teori yang menyatakan bahwa
lembaga-lembaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan manusia. Sebagai lembaga sosial yang diperuntukkan guna
memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia, maka lembaga-lembaga itu tidak luput dari
pengaruh tempat, waktu, dan tuntutan-tuntutan zaman. Menurut teori yang bersifat
evolusi ini terjadinya negara adalah secara historis-sosio (dari keluarga menjadi
negara). Termasuk dalam teori ini yang bersifat evolusi ini antara lain teori hukum
alam. Berdasarkan teori hukum alam ini, negara terjadi secara alamiah.
2.2
luhur
bangasa
Tersebut.
Tujuan
negara
secara
umum
adalah
Dengan mengetahui tujuan negara, kita juga dapat mengetahui sifat organisasi negara
dan legitimasi kekuasaan negara tersebut.
2.2.1
1) Plato
Menurut Plato, tujuan negara adalah untuk memajukan kesusilaan manusia, baik
sebagai makhluk individu maupun sosial.
2) Roger H. Soltau
Menurut Roger H. Soltau, tujuan negara adalah memungkinkan rakyatnya
berkembang serta mengungkapkan daya cipta yang sebebas-bebasnya.
3) Harold J. Laski
Menurut Harold J. Laski, tujuan negara adalah menciptakan keadaan yang di
dalamnya, rakyat dapat mencapai keinginan-keinginannya secara maksimal.
4) Aristoteles
Aristoteles mengemukakan bahwa tujuan dari negara adalah kesempurnaan warganya
yang berdasarkan atas keadilan. Keadilan memerintah harus menjelma di dalam
negara, dan hukum berfungsi memberi kepada setiap manusia apa sebenarnya yang
berhak ia terima.
5) Socrates
Menurut Socrates negara bukanlah semata-mata merupakan suatu keharusan yang
brsifat objektif, yang asal mulanya berpangkal pada pekerti manusia. Tugas negara
adalah untuk menciptakan hukum, yang harus dilakukan oleh para pemimpin, atau
para penguasa yang dipilah secara saksama oleh rakyat. Negara bukanlah suatu
organisasi yang dibuat untuk manusia demi kepentingan drinya pribadi, melainkan
negara itu suatu susunan yang objektif bersandarkan kepada sifat hakikat manusia
karena itu bertugas untuk melaksanakan dan menerapkan hukum-hukum yang
objektif, termuat keadilan bagi umum, dan tidak hanya melayani kebutuhan para
penguasa negara yang saling berganti ganti orangnya.
6) John Locke
Tujuan negara menurut John Locke adalah untuk memelihara dan menjamin
terlaksananya hak-hak azasi manusia.yang tertuang dalam perjanjian masyarakat.
7) Niccollo Machiavelli
Tujuan negara menurut Niccollo Machiavelli adalah untuk mengusahakan
terselenggaranya ketertiban, keamanan dan ketentraman. Jadi dengan demikian kalau
dahulu tujuan negara itu selalu bersifat kultural, sedangkan menurut Niccollo
Machiavelli tujuan negara adalah semata-mata adalah kekuasaan.
8) Thomas Aquinas
Menurut Thomas Aquinas, untuk mengetahui tujuan negara maka terlebih dahulu
mengetahui tujuan manusia, yaitu kemuliaan yang abadi. Oleh karena itu negara
mempunyai tujuan yang luas, yaitu memberikan dan menyelenggarakan kebahagiaan
manusia untuk memberikan kemungkinan, agar dapat mencapai hidup tersusila dan
kemuliaan yang abadi, yang harus di sesuaikan dengan syarat-syarat keagamaan.
9) Benedictus Spinoza
Tujuan negara menurut Spinoza adalah menyelenggarakan perdamaiaan, ketenteraman
dan menghilangkan ketakutan. Untuk mencapai tujuan ini, warga negara harus
menaati segala peraturan dan undang-undang negara, ia tidak boleh membantah,
meskipun peraturan atau undang-undang negara itu sifatnya tidak adil dan merugikan.
2.2.2
dalam negara. Dalam negara hukum hak-hak warga negara dijamin sepenuhnya
oleh negara. Sebaliknya, warga negara berkewajiban mematuhi seluruh peraturan
yang ada dalam negara yang bersangkutan. Teori ini dikemukakan oleh Krabbe.
4. Teori Kekuasaan Negara.
Menurut teori ini, tujuan negara adalah berusaha mengumpulkan kekuasaan yang
sebesar-besarnya. Teori ini dikemukakan oleh Lord Shang Yang, seorang ahli
filsafat politik Cina.
5. Teori Jaminan atas Hak dan Kebebasan.
Menurut teori ini, tujuan negara adalah membentuk dan mempertahankan hukum
supaya hak dan kemerdekaan warga negara terpelihara. Peranan negara hanya
sebagai penjaga ketertiban hukum dan pelindung hak serta kebebasan warganya.
Penganut teori ini adalah Immanuel Kant, seorang filsuf dari Jerman.
2.3
2. Penduduk
Penduduk adalah syarat mutlak yang harus dimiliki oleh suatu Negara.
Penduduk adalah semua orang yang tinggal atau berdomisili di suatu wilayah. Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah wadah besar bangsa-bangsa tersebut untuk hidup.
Berbagai bangsa yang berbeda inilah yang kemudian disebut dengan Bangsa
Indonesia. Penduduk sebagai salah satu unsur-unsur Negara bukan hanya persoalan
legalitas formal seperti status warga Negara dan bukan warga Negara.
3. Pemerintah
Dalam unsur-unsur Negara, pemerintah bagaikan kerangka dari wadah besar
bernama Negara. Pemerintah berperan sebagai penjaga bentuk Negara. Bentuk Negara
turut mempengaruhi bentuk pemerintahan. Pemerintah dapat pula disebut penguasa.
Pada Negara-negara modern kekuasaan tidak lagi berasa dalam satu pihak. Kekuasaan
Negara dibagi dalam 3 bentu, legislatif, yudikatif, dan eksekutif.
4. Kedaulatan
Kedaulatan adalah unsur-unsur Negara dan sangat terkait dengan pemerintah.
Kedaulatan dapat terbentuk jika pemerintah benar-benar berusaha untuk
mewujudkannya. Kedaulatan sendiri berarti suatu hak untuk menguasai diri sendiri
tanpa campur tangan dari pihak lain. Ada beberapa konsep tentang kedaulatan yaitu,
kedaulatan Tuhan, kedaulatan raja, kedaulatan hukum, dan kedaulatan rakyat.
Jadi, dalam unsur-unsur Negara, wilayah dan penduduk merupakan suatu fakta
fisik sebagai dasar awal terbentuknya Negara. Pemerintah dan kedaulatan merupakan
unsur yang harus diwujudkan. Wilayah merupakan tempat untuk mendirikan Negara,
dan penduduk merupakan pemberi danpembentuk pemerintahan. Sedangkan
kedaulatan merupakan usaha yang harus diperjuangkan agar Negara dapat berdiri
mandiridan sejajar dengan Negara lain.
2.4
awal kemerdekaan Indonesia, muncul perdebatan mengenai bentuk negara yang akan
digunakan Indonesia apakah negara kesatuan ataukah negara federal. Namun akhirnya
disepakati bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan kemudian ditetapkan dalam
UUD 1945 oleh PPKI pada 18 Agustus 1945. Presiden Soekarno, dalam pidatonya
pada 1 Juni 1945 mengatakan bahwa nasionalisme Indonesia atau negara kesatuan
merupakan sebuah takdir. Tujuan Belanda membentuk negara serikat adalah untuk
melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia pada waktu itu. Banyak timbul
pergolakan parlemen di Indonesia yang menjadi awal pemicu diubahnya bentuk
negara dari serikat menjadi kesatuan. Melalui Mosi Natsir yang didukung oleh banyak
fraksi di parlemen ini akhirnya mengantarkan Indonesia menjadi negara kesatuan
sejak 17 Agustus 1950. Meskipun telah kembali menjadi negara kesatuan sesuai
dengan konstitusi yang berlaku UUDS1950 pasal1 ayat (1) banyak sekali timbul
upaya pemberontakan di berbagai daerah hingga tahun 1958. Kondisi ini membuat
penyelenggaraan negara tidak optimal sehingga Presiden harus mengambil tindakan
dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang isinya konstitusi Negara
Kesatuan Republik Indonesia kembali menggunakan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945. Hal ini mampu meyakinkan kembali bahwa negara
kesatuan merupakan yang terbaik dan menghilangkan keraguan akan pecahnya negara
Indonesia.
2.5
12
BAB III
PENUTUP
13
3.1
Kesimpulan
Negara merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang
berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.
Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki
pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat
pengakuan dari negara lain.
Unsur-unsur Negara Republik Indonesia adalah wilayah, penduduk,
pemerintah, dan kedaulatan,
Tujuan negara secara umum adalah menyelenggarakan kesejahteraan dan
kebahagiaan rakyatnya. Tujuan negara kesatuan Republik Indonesia sekaligus
merupakan fungsi negara Indonesia.
Di dunia terdapat banyak bentuk negara yang berbeda-beda antara lain negara
kesatuan, negara serikat, perserikatan negara (Konfederasi) , UNI, dibagi menjadi 2
yaitu Uni Riil dan Uni Personil, dominion, koloni, protektorat, mandat, trust.
3.2
Saran
Ruang lingkup pengetahuan kewarganegaraan lebih diperluas lagi. Agar lebih
memahami pentingnya kewarganegaraan.
DAFTAR PUSTAKA
14
http://24bit.wordpress.com/2009/12/24/bentuk-pemerintahan-klasik/
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2181197-teori-terbentuknya-negara/
Abdulkarim, Aim. 2008. LKS UNSUR Kenegaraan untuk umum. Bandung: Gema Ilmu.
Rofi, Aang Witarsa. 2007. Pemerintahan Kewarganegaraan untuk umum. Bogor: Regina.
Sujiyanto dkk. Praktik Belajar Kewarganegaraan untuk umum. Bekasi: Ganesa Exact
http://megaesa-bloggerceria.blogspot.com/2012/05/teori-terbentuknya-negara-teori.html
http://gghtgwsg.blogspot.com/2013/07/pengertian-fungsi-dan-tujuan-negara.html
15