Anda di halaman 1dari 32

Utilitas water quality

Nama Anggota Kelompok:


Dwi Priyo Utomo (125061101111005)
Surya Diki Andrianto (145061100111012)
Dindies Lupitasari (145061101111002)
Hamengku Samudro P. (145061101111014)
Neila Nabilah (145061101111034)
BOILE
R
Karakteristik Air Umpan Boiler

Total Solid < 3 ppm

Rayaprolu, 2009 : 155


Karakteristik Air Umpan Boiler
dan Masalah Terkait

Bebas Mineral
Mg2+, Ca2+ , Na+, HCO3-, SO42-, Cl- Kerak

Bebas Larutan Asam


Korosi
Larutan Asam : HCl, H2SO4, H2CO3

Bebas Gas Terlarut


Gas terlarut : O2 , < 10 ppm
Korosi

Rayaprolu, 2009 : 155


Karakteristik Air Umpan Boiler
dan Masalah Terkait

Konduktivitas PH
8.5 9.2 Cu alloy FWH
1 (s/ cm )
9.2 9.5 Steel FWH

Zat Organik Tak Larut Foaming


Karbon, Protein, Lemak lipid

Bebas Garam Karbinat dan


Kerak Silika
Spray Water Silica , < 0.02 ppm

Rayaprolu, 2009 : 155


Treatment Air Umpan Boiler

Pengolahan Air

Kemurnian Steam Kualitas Steam


Endapan
Korosi

Perpindahan panas yang efisien


Treatment Air Umpan Boiler

Pengendalian Endapan

Mencegah kehilangan efisiensi dan perlambatan perpindahan


panas
Mencegah adanya garam sadah seperti garam kalsium dan
magnesium
Kesadahan alkali : dihilangkan dengan pendidihan
Kesadahan non - alkali : sulit dihilangkan

Mencegah pembentukan kerak silika yang keras


Treatment Air Umpan Boiler

Pengolahan Air Pengolahan Air


Internal Eksternal

Pengolahan Air Internal

Penambahan bahan kimia mencegah pembentukan kerak


Jenis sumber air yang berbeda memerlukan bahan kimia yang
berbeda
Hanya pada kondisi air umpan yang mengandung, yakni :
1. Garam sadah rendah
2. Tekanan rendah, kandungan TDS tinggi dalam boiler tetapi dapat
ditoleransi
3. Jika jumlah airnya sedikit
Treatment Air Umpan Boiler

Pengolahan Air Eksternal

Menghilangkan padatan tersuspensi dan terlarut serta gas


terlarut
Pengolahan awal: sedimentasi sederhana dan settling
Pengolahan tahap pertama : menghilangkan garam
sadah
Proses perlakuan eksternal yang ada, yakni :
1. Pertukaran ion
2. De-aerasi ( mekanis dan kimia )
3. Osmosis balik
Treatment Air Umpan Boiler

Pertukaran ion

Kation exchange Anion exchange


Reaksi pertukaran kation Reaksi pertukaran kation
R-H2 + 2 NaCl RNa2 + 2 R-(OH)2 + H2SO4 RSO4 + 2
HCl H2 O
Regenerasi Regenerasi
RNa2 + H2SO4 RH2 + R-SO4 + 2 NaOH R(OH)2 +
Na2SO4 Na2SO4
Treatment Air Umpan
Boiler
Deaerasi

Merupakan proses penghilangan gas-gas terlarut

De-aerasi mekanis De-aerasi kimiawi

untuk menghilangkan O2
Dilakukan pemanasan untuk dengan menginjeksi N2H4
mengurangi kelarutan gas sebanyak 0,03 ppm
dalam air(0,005 mg/liter) injeksi amine untuk
mengatur pH 89,5
Treatment Air Umpan
Boiler
Osmosis balik

Garam/ion dan bahan organik > 50


Da dapat dihalangi membran RO Partikel dan
Tekanan: 20-60 bar, tetapi dapat Makromolekul, ion
juga s/d 200 bar bervalensi dua Ion
Aplikasi: penghilangan logam bervalensi satu
berat, garam-garaman, dan bahan
organik sintetik
Bahan Cellulose triacetate,
Membran
aromatic polyamide, polyamide
dan poly(ether urea) (interfacial
polymerizaztion)
Air
Flow Diagram Air Umpan
Boiler
Flow Diagram Air Umpan
Boiler
Flow Diagram Air Umpan
Boiler
Flow Diagram Air Umpan
Boiler
Flow Diagram Air Umpan
Boiler
Flow Diagram Air Umpan
Boiler
COOLING
TOWER
Karakteristik air pendingin

Proses pendinginan melibatkan pemindahan panas disebut cooled,


sedangkan yang menerima panas adalah coolant.

Faktor yang membuat air menjadi coolant :


1. Sangat berlimpah dan tidak mahal
2. Dapat ditangani dengan mudah dan aman digunakan
3. Dapat membawa panas per unit volume dalam jumlah yang besar
4. Tidak mengembang ataupun menyusut (Volumenya) pada proses
perubahan suhu dalam range normal.
5. Tidak terdekomposisi

Beberapa parameter penting dalam sistem air pendingin :


6. Konduktivitas mengindikasikan jumlah dissolved mineral dalam air.
7. pH menunjukan indikasi dari tingkat keasaman dan kebasaan dari air
8. Alkalinitas, berupa ion karbonat (CO32-) dan ion bicarbonat (HCO3-)
Karakteristik air pendingin

Syarat Syarat Air yang digunakan sebagai Media Pendingin :


1. Jernih, Artinya air harus bersih, tidak terdapat partikel partikel kasar yaitu
batu,kerikil, atau partikel halus seperti pasir, tanah ataupun yang dapat
menyebabkan air kotor.
2. Tidak Menyebabkan Korosi.
3. Tidak Menyebabkan Fouling, fouling disebabkan oleh kotoran yang terikut
saat air masuk unit pengolahan , seperti mikroba ,pasir, dan zat-xat
organik.

Jenis Air Parameter Kadar Metode


Maksimum Pengukuran
(mg/L)
Air Pendingin Residu Klorin 2 Standard
Method 4500-Cl
Air Pendingin Karbon Organik 5 SNI-06-6989.28-
Total 2005 atau APHA
5310
(KEP-49/MENLH/2010)
Karakteristik air pendingin

Parameter air pendingin

(setiadi,2007)
Masalah mekanik dalam air
pendingin
KOROSI
Korosi adalah proses elektrokimia dimana logam
kembali ke bentuk alaminya sebagai oksida.

Tipe Korosi :
general attack, korosi terjadi secara merata di atas
permukaan logam.
pitting, Korosi terbentuk pada sebagian area logam
galvanic attack, terjadi ketika dua logam yang
berbeda berada dalam kontak. Dimana salah atu logam
lebih mudah terkorosi.

Faktor utama yang mempangaruhi terjadinya korosi


adalah kondisi air pendingin itu sendiri. Beberapa
kondisi tersebut antara lain :
Oksigen atau gas terlarut yang lain.
Dissolved dan suspended solid.
Alkalinitas (pH).
laju air
Suhu.
Aktifitas mikroba.
Treatment air pendingin

KOROSI

Metode yang digunakan untuk


menghambat korosi:
1. Pilih bahan tahan korosi untuk
meminimalkan efek dari lingkungan
2. Menerapkan lapisan pelindung seperti
cat, pelapisan logam, tar, atau plastik
3. Perlindungan katodik, dengan
menggunakan anoda
4. Menambahkan corrosion inhibitor
Masalah mekanik dalam air
pendingin
SCALE
Scale adalah lapisan padat dari material
inorganik yang terbentuk karena
pengendapan
Beberapa scale yang sering terjadi berupa
calcium carbonat, calcium phosphate,
magnesium silicate, dan silica.
Faktor utama yang mempangaruhi
terjadinya scale adalah:
1. Suhu.
2. Alkalinitas atau keasaman(pH).
3. Jumlah material pembentuk scale yang
hadir
Treatment air pendingin
SCALE
Terdapat 4 cara untuk mengontrol
terbentuknya scale:
1. Membatasi konsentrasi mineral
pembentuk scale
2. Penambahan umpan asam untuk
menjaga terbentuknya mineral
pembentuk scale terlarut (seperti
kalsium karbonat). Kebanyakan mineral
larut padap pH rendah.
3. Membuat perubahan mekanik dalam
sistem untuk mengurangi kemungkinan
untuk pembentukan scale. Misalnya
dengan peningkatan aliran air dan
exchanger dengan area permukaan yang
lebih luas.
4. Menambahkan scale inhibitor
Masalah dalam air pendingin
FOULING
Fouling adalah akumulasi dari material Faktor yang mempengaruhi terjadinya
solid yang berbeda dari scale. Fouling:
Karakteristik air
Contoh foulants yang sering terbentuk: Suhu
Dirt dan lumpur
Kecepatan alir
Pasir
Produk korosi Pertumbuhan mikroba

Organik alami Korosi


Massa microba Kontaminasi
Aluminium phosphates
Iron phosphates
Treatment air pendingin
FOULING
3. Ongoing Control - Mengambil
Pengendalian fouling dalam sistem
tindakan rutin untuk meminimalkan
pendingin melibatkan tiga taktik utama: pengendapan foulants dalam sistem.
1. Pencegahan - Pendekatan terbaik adalah Hal ini dapat mencakup penambahan
dispersan kimia dan air rumbling
dengan mencegah foulants memasuki atau back flushing
sistem pendingin. Hal Ini termasuk exchangers.
perubahan mekanis atau penambahan
bahan kimia untuk clarify makeup water.

2. Reduksi - Mengambil langkah-langkah


untuk menghapus atau mengurangi
volume foulants yang akan masuk sistem.
Cara ini dapat melibatkan penyaringan
sidestream atau pembersihan secara
periodik tower basin.
Masalah dalam air pendingin
Biological Contamination
Faktor yang mendukung pertumbuhan
Biological contamination adalah pertumbuhan
mikroba antara lain :
tidak terkontrol dari mikroba yang dapat
1. Nutrien - hidrokarbon atau
menimbulkan pembentukan deposit, fouling, substansi organik lainnya sebagai
corrosion, dan scale. makanan dari mikroba.

Algae dapat berkembang dengan baik pada 2. Atmosfir - pertumbuhan organisme


bergantung pada ketersediaan
bagian yang cukup mendapat sinar oksigen atau karbondioksida.
matahari.
3. Temperatur - organisme dapat
"lendir" (slime) dapat berkembang pada membentuk slime pada suhu 4,4
65,6 C.
hampir di seluruh bagian dari sistem air
pendingin.
4. Lokasi Faktor seperti adanya
cahaya dan kelembaban secara
Mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang signifikan dapat mempengaruhi laju
tersebut merupakan deposit (foul) yang dapat pertumbuhan mikroba

mengakibatkan korosi lokal, penyumbatan dan


penurunan efisiensi perpindahan panas.
Biological Contamination

Tiga kelas umum bahan kimia yang digunakan dalam kontrol mikroba:
1. Oxidizing biocides - biosida ini mengoksidasi komponen seluler penting dalam
mikroorganisme, mengakibatkan kematian organisme. Mereka dapat diterapkan secara
terus menerus atau secara slug. Gas klorin dan larutan sodium hipoklorit (bleach)
adalah produk pengoksidasi yang paling banyak digunakan. oksidator lain yang
digunakan dalam banyak aplikasi adalah pengobatan berbasis bromin, yang tersedia
dalam padatan atau cair.

2. Non-oxidizing biocides - Non-oksidasi berbeda dari oksidasi. Mereka adalah senyawa


organik yang bereaksi dengan komponen sel tertentu dalam mikroba untuk akhirnya
menghancurkan sel itu. Yang umum digunakan adalah isothiozolone, quaternary
amines dan bromonitropropanediol.

3. Biodispersants Biodispersant tidak membunuh mikroorganisme. Mereka


melonggarkan deposit mikroba, yang setelah lepas dari permukaan logam, yang ikut
terbawa pergi dengan aliran air pendingin.

Anda mungkin juga menyukai