Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah : Pancasila

Hari/tanggal : Jumat, 21 Oktober 2022


Dosen : DR. Gefarina Djohan, MA
Penentir : Indira Chaerani Tria Fhadlika
Pebrian Syaputra Wijaya

NEGARA, AGAMA DAN WARGA NEGARA


Pengertian negara
Menurut bahasa negara memiliki arti kota, yang berasal dair bahasa sansekerta, yakni negara/nagari. Sedangkan
negara adalah terjemahan dari kata state (inggris) staat (jerman), dan etat (prancis).
Teori terbentuknya negara
1. Teori perjanjian masyarakat
Teori perjanjian masyarakat beranggapan bahwa negara dibentuk berdasarkan perjanjian masyarakat
dalam tradisi sosial masyarakat.
2. Teori ketuhanan (teokrasi)
Sebuah doktrin dengan pandangan bahwa hak pemerintah yang dimiliki oleh para raja adalah berasal dari
Tuhan. Mereka mendapat mandat tuhan untuk bertahta sebagai penguasa.
3. Teori kekuasaan
Negara terbentuk berdasarkan kekuasaan. Dimana orang kuat yang pertama kali mendirikan negara,
karena dengan kekuatannya itu ia berkuasa mendirikan negara, dengan memaksakan kehendaknya
terhadap orang lain
4. Teori hukum alam
Penganut teori ini menganggap bahwa hukum yang berlaku abadi dan universal. Hukum alam bukan
buatan negara melainkan hukum yang berlaku menurut kehendak alam
5. Teori hukum murni
Menurut Hans Kelsen, negara adalah satu kesatuan tata hukum yang bersifat memaksa. Setiap orang
harus taat dan tunduk. Kehendak negara adalah kehendak hukum, negara identik dengan hukum.
Tujuan negara (tertuand di UUD 1945)
1. Melindungi segenap bangsa dan tumpah darah indonesia (contoh: tidak ada yang boleh mengambil
wilayah indonesia)
2. Memajukan kesejahteraan hukum.
Contohnya : Pemerintah mampu menyediakan sandang, pangan, dan papan.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
Contohnya : memfasilitasi pendidikan, dan kesadaran diri akan pendidikan.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Merupakan komitmen universal, untuk menjaga persatuan dan kesatuan antar bangsa.
Unsur-unsur negara
1. Wilayah
Wilayah adalah hal pokok yang harus ada dalam sebuah negara, karena wilayah adalah tempat atau
daerah dimana tempat tersebut telah dikuasai oleh sekelompok manusia. Contoh yang tidak memiliki
wilayah adalah Israel.
2. Penduduk
Penduduk adalah sekelompok orang yang memiliki ideology yang sama dan tempat tinggal yang sama.
3. Pemerintah
Pemerintah adalah pemegang kekuasaan yang bertugas untuk menyejahterakan rakyat.
4. Kedaulatan
Disebut juga dengan kekuasaan tertinggi yang membuat undang-undang dan menerapkannya dalam roda
pemerintahan. Intinya tujuannya adalah dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.

Menurut hukum internasional, sebuah negara disebut negara apabila pengakuan dari negara lain, hal ini disebut
dengan deklaratif. Adapun pengakuan deklaratif dibagi menjadi dua adalah:
a. De facto
Merupakan pengakuan tentan sebuah negara yang merdeka dan belum secara resmi. Intinya de facto
adalah pengakuan yang dilontarkan suatu negara untuk memperkuat negara baru mereka.
b. De jure
Merupakan pengakuan yang diberikan oleh negara lain secara resmi, karena negara tersebut telah
memenuhi persyaratan dan hukum negara lain sehingga interelasipun terjadi baik dibidang ekonomi
sampai diplomatik.
Sifat negara
a. Memaksa
b. Monopoli
c. Mencakup semua
Pengertian warga negara
Warga negara adalah sebuah negara yang sudah ditetapkan oleh UU negara tersebut. Dimana penduduk termasuk
kedalam unsur sebuah negara termasuuk kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya.

Hak warga negara


- Memiiliki kedudukan yang sama dimata hukum dan pemerintah
- Hak atas kehidupan dan pekerjaan yang layak
- Ikut serta dalam pembelaan negara
- Hak unuk memeluk agama masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya
- Ikut serta dalam usaha mempertahankan dan keamaanan negara
- Hak untuk mendapatkan pendidikan
- Memelihara dan pengembangan nilai-nilai budayanya
- Hak khusu fakit miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara
- Hak fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan umum yang layak
Kewajiban warga negara
1. Taan dan patuh terhadap hukum dan pemerintahan
2. Ikut serta dalam upaya pembelaan diri
3. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
4. Mengikuti pendidikan dasar

HUBUNGAN AGAMA DENGAN NEGARA


Hubungan agama dengan negara dalam konteks islam masih penjadi perdebatan di kalangan pakar muslim.
Perdebatan ini bermula dari pandangan dominan islam sebagai sebuah sistem yang mengatur semua kehidupan
manusia termasuk dalam persoalan politik. Dari pandangan islam pada dasarnya tidak terdapat konsep pemisah
antara agama dan politik.
Hak asasi manusia ini tertuang dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
Menurut UU ini, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
PERKEMBANGAN HAM DI INDONESIA
Periode Sebelum Kemerdekaan (1908-1945)
1. Pemikiran HAM dalam periode sebelum kemerdekaan dapat Dijumpai dalam sejarah kemunculan
organisasi pergerakan Nasional, seperti Boedi Oetomo (1908), Sarekat Islam (1911),Indische Partij (1912),
Partai Komunis Indonesia (1920),Perhimpunan Indonesia (1925), dan Partai Nasional Indonesia (1927).
2. Periode Setelah Kemerdekaan
Periode 1945-1950
Periode 1950-1959
Periode 1959-1966
Periode 1966-1998
Periode Pasca-Orde Baru
Hak Asasi Manusia: Antara Universalitas dan Relativitas
Teori relativitisme kultural berpandangan bahwa nilai-nilai moral dan budaya bersifat Partikular. Para penganut
relativisme kultural yang mendukung kontekstualisasi HAM Cenderung melihat universalitas HAM sebagai
imperialisme kebudayaan Barat. Universalitas HAM berargumen bahwa perbedaan kebudayaan bukan berarti
Membenarkan perbedaan konsepsi HAM, semua nilai termasuk nilai-nilai HAM adalah Bersifat universal dan tidak
bisa dimodifikasi untuk menyesuaikan adanya perbedaan Budaya dan sejarah suatu negara.
Hanya ada satu paket pemahaman mengenai HAM, bahwa nilai-nilai HAM berlaku Sama di mana pun dan kapan
pun serta dapat diterapkan pada masyarakat yang Mempunyai latar belakang budaya dan sejarah yang berbeda.
PELANGGARAN DAN PENGADILAN HAM
UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM Mendefinisikan bahwa Pelanggaran HAM merupakan Tindakan
pelanggaran kemanusiaan baik dilakukan oleh Individu maupun oleh insitusi negara dan insitusi lainnya Terhadap
hak asasi individu lain tanpa ada dasar atau Alasan yuridis dan alasan rasional yang menjadi
Pijakannya.Pelanggaran HAM dikelompokkan pada dua bentuk,Yaitu:
1. Pelanggaran HAM berat (Kejahatan Genosida dan Kejahatan Kemanusiaan)
2. Pelanggaran HAM ringan yaitu selain dari keduaBentuk pelanggaran HAM berat tersebut. Seperti:
• Pencemaran lingkungan secara sengaja, Penggunaan Bahan berbahaya pada makanan yang
disengaja, dll)
• Kejahatan genosida adalah Setiap perbuatan yang dilakukan Dengan maksud untuk
Menghancurkan atau Memusnahkan seluruh atau Sebagian kelompok bangsa, ras, Kelompok
etnis, dan agama. Adapun kejahatan kemanusiaan Adalah suatu perbuatan yang Dilakukan
dengan serangan Yang meluas dan sistematis Ditujukan secaral langsung Terhadap
penduduk sipil berupa:Pembunuhan, Pemusnahan, dll.
PELANGGARAN DAN PENGADILAN HAM
- Sebagai salah satu upaya untuk memenuhi rasa keadilan, maka pengadilan atas pelanggaran HAM
kategori berat,
- Seperti genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan diberlakukan asas retroaktif. Dengan demikian,
dapat Diadili dengan membentuk Pengadilan HAM Ad Hoc yaitu dibentuk atas usul Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) Dengan keputusan presiden dan berada di lingkungan pengadilan umum.

Selain Pengadilan HAM Ad Hoc, dibentuk juga Komisi Kebenaran dan Rekonsilisasi (KKR). Komisi iniDibentuk
sebagai lembaga ekstrayudisial yang bertugas untuk menegakkan kebenaran untuk mengungkap Penyalahgunaan
kekuasaan dan pelanggaran HAM pada masa lampau, melaksanakan rekonsiliasi dalam Perspektif kepentingan
bersama sebagai bangsa. Pengadilan HAM tidak berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak
asasi manusia yang berat Yang dilakukan seseorang yang berumur di bawah 18 tahun pada saat kejahatan
dilakukan. Dalam pelaksanaan Peradilan HAM, Pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum
acara Pengadilan HAM Sebagaimana terdapat dalam Undang-undang Pengadilan HAM.Upaya mengungkap
pelanggaran HAM dapat juga melibatkan peran serta masyarakat umum. Kepedulian warga Negara terhadap
pelanggaran HAM dapat dilakukan melalui upaya-upaya pengembangan komunitas HAM atau Penyelenggaraan
tribunal (forum kesaksian untuk mengungkap dan menginvestigasi sebuah kasus secara Mendalam) tentang
pelanggaran HAM.
ISLAM DAN HAM
Islam adalah agama universal yang mengajarkan keadilan bagi semua manusiaTanpa pandang bulu. Sebagai agama
kemanusiaan, Islam meletakkan manusia pada Posisi yang sangat mulia.Terdapat tiga bentuk Hak Asasi Manusia
dalam Islam. Pertama, hak dasar, sesuatuDianggap hak dasar apabila hak tersebut dilanggar, bukan hanya
membuat manusia Sengsara, tetapi juga hilang eksistensinya, bahkan hilang harkat kemanusiaannya.Kedua, hak
sekunder, yakni hak-hak yang apabila tidak dipenuhi akan berakibat Pada hilangnya hak-hak dasarnya sebagai
manusia. Ketiga, hak tersier, yakni hak Yang tingkatannya lebih rendah dari hak premier dan hak sekunder.
ISLAM DAN GENDER
Dalam Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep Kultural yang berkembang di
masyarakat yang berupaya membuat perbedaan peran,Perilaku, mentalitas, dan karakter emosional antara laki-
laki dan perempuan.Ketidakadilan gender dapat dilihat dalam berbagai bentuk:
1. Marginalisasi perempuan
2. Penempatan perempuan pada posisi tersubordinasi
3. Stereotipisasi perempuan
4. Kekerasan terhadap perempuan
5. Beban kerja yang tidak proporsional
Dalam wacana hubungan Islam dan kesetaraan gender, Islam memandang perempuan Mempunyai hak dan
kewajiban yang sama seperti laki-laki. Kedudukan laki-laki dan Perempuan adalah sama di hapadan Allah (Q.S 4:3).
Keduanya diciptakan dari satu Nafs, di mana yang satu tidak memiliki keunggulan atas yang lain.

Anda mungkin juga menyukai