Pemicu
Seorang perempuan berusia 48 tahun, diantar oleh suami dan anaknya ke UGD RS
dengan keluhan tiba- tiba kesemutan wajah sisi kanan, lengan kanan dan tungkai
kanan. Keluhan disertai mulut mencong ke kiri, lemah anggota gerak sisi kanan,
lengan dan tungkai kanan masih dapat diangkat, lalu terjatuh kembali. Pasien juga
mengalami bicara cadel/pelo dan masih bisa memahami pembicaraan. Keluhan
tersebut terjadi sekitar jam 6 pagi, 9 jam yang lalu. Menurut suaminya, sebelumnya
pasien tidak memiliki keluhan nyeri kepala, muntah dan kejang. Keluhan pusing
berputar, baal seputar mulut, dan pandangan ganda disangkal. Riwayat penyakit
sebelumnya, pasien memiliki tekanan darah tinggi sejak 7 tahun yang lalu, pernah
diperiksakan ke dokter klinik dan mendapat obat amlodipin 5 mg, tetapi pasien jarang
kontrol dan hanya minum obat jika terasa pusing. Riwayat kelainan jantung maupun
penyakit jantung sebelumnya disangkal. Pasien juga menderita kencing manis,
kolesterol tinggi dan asam urat tinggi yang diketahui sejak 4 tahun yang lalu, akan
tetapi pasien juga jarang kontrol dan tidak rutin minum obat. Pasien merokok sehari
habis 1/2 bungkus. Keluhan demam, batuk lama, penurunan berat badan, kontak TB,
riwayat pengobatan TB disangkal. Riwayat nyeri kepala kronis progresif disangkal.
Makanan kesukaan pasien adalah makanan bersantan, jeroan dan ikan asin. Pasien
jarang berolahraga. Ayah pasien meninggal karena menderita penyakit darah tinggi
dan kencing manis, ibu pasien menderita penyakit jantung koroner. Riwayat bertato,
penggunaan narkoba suntik dan seks bebas disangkal. Ia kuatir akan menjadi lumpuh
seumur hidupnya. Meski suami juga kuatir dengan kondisi istrinya, suami berusaha
tetap tenang dan menyarankan istri untuk banyak berzikir dan menyerahkan semua
pada Allah.
Identifikasi Masalah
Perempuan, 48 tahun,
1. Perokok
2. Keluhan kesemutan akut wajah dan ekstremitas dextra.
3. Mulut mencong ke kiri disertai kelemahan ekstremitas dextra lemah
4. Bicara pelo
5. Akut
6. HT tidak terkontrol, DM, Hiperkolestrolemi, Hiperurisemia,
7. Diet tinggi garam dan tinggi lemak
8. Perilaku sedentary
9. Riwayat keluarga penyakit hipertensi , DM, PJK
10. Kuatir akan menjadi lumpuh irreversible
Rumusan Masalah
1. Mengapa perempuan 48 tahun perokok dengan diet tinggi garam dan tinggi lemak,
perilaku sedentary, HT tidak terkontrol, DM, Hiperkolestrolemi, dan Hiperurisemia, riwayat
keluarga penyakit hipertensi , DM, PJK mengalami Keluhan kesemutan akut wajah dan
ekstremitas dextra, mulut mencong ke kiri disertai kelemahan ekstremitas dextra lemah,
bicara pelo,yang bersifat akut?
Analisis Masalah
Hipotesis
1. Perempuan 48 tahun perokok dengan diet tinggi garam dan tinggi lemak, perilaku
sedentary, HT tidak terkontrol, DM, Hiperkolestrolemi, dan Hiperurisemia, riwayat keluarga
penyakit hipertensi , DM, PJK mengalami Keluhan kesemutan akut wajah dan ekstremitas
dextra, mencong ke kiri disertai kelemahan ekstremitas dextra lemah, bicara pelo, yang
bersifat akut kemungkinan disebabkan oleh stroke atau trauma pada sistem saraf pusat atau
tepi.
Data Tambahan.
Learning issues
1. Bagaimana anatomi sistem SSP dan SST (jaras sensorik dan motorik), nervi cranialis, nervi
spinalis, sistem vaskularisasi otak. (sudah)
2. Bagaimana cara membedakan kelainan sensorik dan motorik yang disebebabkan oleh SSP atau
SST. (sudah)
3. Bagaimana menegakkan diagnosis kerja stroke berdasarkan data anamnesis dan pemeriksaan fisik.
(sudah)
4. Bagaimana peran pemeriksaan radiologi sebagai alat uji hipotesis pada kasus ini. (sudah)
5. Bagaimana etiologi, epidemiologi, definisi, patofisiologi, tatalaksana, diagnosis, diagnosis
banding, prognosis, komplikasi dari stroke. (sudah)
6. Bagaimana faktor resiko dapat mengakibatkan stroke sehingga terjadi iskemi. (sudah)
7. Bagaimana stroke dapat mengakibatkan mulut mencong ke sinistra disertai kelemahan dextra,
bicara pelo,Kesemutan akut wajah dan ekstremitas dextra. (sudah)
8. IMDB
Ketika terjadi lesi pada hemisfer yang berada di otak maka akan menyebabkan
maninfestasinya berupa kelumpuhan motoric pada bagian ekstremitas yang berada
berlawanan dnegan letak lesinya dikarenakan melewati pertukaran yang ada di
medulla oblongata. Sehingga Ketika lesinya berada disebelah kiri maka akan
menyebabkan kelumpuhan pada ekstremitas sebelah kanan.
Untuk bagian wajah mulai dari daerah hidung ke bawah dipersarafi oleh bagian otak
yang berlawanan dengan bagian wajahnya. Seperti hemisfer sebelah kanan akan
mempersarafi muka bagian kiri begitu pula sebaliknya. Sehingga ketgika terjadi lesi
pada hemisfer otak sebelah kiri menyebabkan bagian wajah yang sebelah kanan
akan lumpuh sehingga mengakibatkan bagian wajah seolah olah miring ke kiri
karena pada bagian wajah yang sebelah kanan sudah lemah sehingga wajah akan
tertarik ke bagian kiri wajah yang masih normal.
- - Bicara pelo
-
Jawab :
- Epidemiologi
- Etiologi
Stroke diklasifikasikan menjadi 2 yaitu stroke iskemik dan stroke
hemoragik. Etiologi dari stroke iskemik yaitu atherotrombotik dan juga
emboli. Sednagkan stroke hemoragik etiologinya aneurisma, hipertensi,
amiloidosis, koagulopati.
- Diagnostik
Penegakan diagnosis stroke dilakukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
umum dan neurologis, serta pemeriksaan penunjang. Dalam anamnesis, hal yang
perlu ditanyakan meliputi identitas, kronologis terjadinya keluhan, faktor risiko pad
a pasien maupun keluarga, dan kondisi sosial ekonomi pasien. Dari anamnesis
seharusnya didapatkan informasi apakah keluhan terjadi secara tiba-tiba, saat pasien
beraktivitas, atau saat pasien baru bangun tidur
o Stroke iskemik
Kriteria diagnosis stroke iskemik adalah terdapat gejala defisit neurologis
global atau salah satujbeberapa defisit neurologis fokal yang terjadi
mendadak dengan bukti gambaran pencitraan otak (CT scan atau MRI).
Adapun diagnosis banding yang paling sering, yakni stroke hemoragik (bila
belum dilakukan CT / MRI otak).
o Stroke hemoragik
Pada stroke hemoragik, pasien umumnya berada dalam kondisi sedang
beraktivitas atau emosi yang tidak terkontrol. Durasi sejak serangan hingga
dibawa ke pusat kesehatan juga merupakan hal penting yang turut
menentukan prognosis. Keluhan yang dialami pasien juga dapat menuntun
proses penegakan diagnosis. Pasien dengan keluhan sakit kepala disertai
muntah (tanpa mual) dan penurunan kesadaran, umumnya mengarahkan
kecurigaan kepada stroke hemoragik,
Diagnosis bandingnya adalah stroke iskemik.
Berdasarkan tanda dan gejala dapat disimpulkan bahwa pasien pada pemicu ini
mengalami stroke iskemik.
Infark serebri diawali dengan terjadinya penurunan cerebral blood flow (CBF) yang
menyebabkan suplai oksigen ke otak berkurang. Jaringan serebrovaskular yang
terjadi pada keadaan iskemia yaitu :
Pada lapisan dalam yang mengalami nekrosis, nilai CBF sekitar 10-12 ml/100
gram/menit, sedangkan lapisan iskemik yang dikelilingi oleh penumbra memiliki
CBF sekitar 18-20 ml/100 gram/menit dan berisiko menjadi nekrosis dalam waktu
beberapa jam. Jaringan penumbra memiliki CBF sekitar 60 ml/100 gram/menit.
Iskemia terjadi disebabkan oleh oklusi vaskular. Oklusi vaskular yang menyebabkan
iskemia ini dapat disebabkan oleh emboli, thrombus, plak, dan penyebab lain.
Iskemia menyebabkan hipoksia dan akhirnya kematian jaringan otak. Tanda dan
gejala pada stroke iskemik muncul berdasarkan lokasi terjadinya iskemia.
Oklusi iskemik terjadi karena adanya trombosis dan emboli pada otak. Pada
thrombosis, aliran darah terganggu akibat plak aterosklerosis yang membuat sempit
pembuluh darah. Plak tersebut semakin lama akan membentuk sumbatan yang
menyebabkan stroke trombotik. Pada stroke emboli, penurunan aliran darah terjadi
karena adanya emboli, yang menyebabkan vaskularisasi otak menurun sehingga
terjadi stres sehingga menyebabkan nekrosis sel.
- Tata laksana
Jawab :
5. Bagaimana anatomi sistem SSP dan SST (jaras sensorik dan motorik), nervi
cranialis, nervi spinalis, sistem vaskularisasi otak ?
Jawab :
- SSP
o Otak
- SST
o Saraf kranial
o Saraf spinal
Pemeriksaan Fisik
-Kepala, leher: dalam batas normal, Anemis -/-, Ikterik -/- → tidak ada gangguan
liver, kandung kemih, dan anemia hemolisis
-Leher JVP 5+2cmh2O KGB – denyut karotis +/+ bruit -/- → JVP Normal, tidak
ada pembesaran KGB, denyut karotis teraba, tidak ada bruit
-Thorax bentuk dan gerak simetris → Normal
-Cor: batas kiri ICS V 3cm lateral LMCS (pembesaran jantung), batas kanan LSD
(Normal), bunyi jantung S1 S2 teratur, murmur -, galop - → Tidak ada murmur,
tidak ada gallop
-Paru: sonor, SD vesikuler kanan = kiri, ronkhi -/- , wheezing -/- → normal
-Abdominal: cembung, soefl +, H/L tidak teraba, bising usus + normal, nyeri tekan -
→
-Ekstremitas: akral hangat, edema –, sianosis -, CRT <2 detik → sirkulasi darah
normal
Abdominal: cembung, soefl +, H/L tidak teraba, bising usus + normal, nyeri tekan
-
Ekstremitas: akral hangat, edema –, sianosis -, CRT <2 detik
Pemeriksaan Neurologis
Meningeal sign(MS): test kaku kuduk/KK(-), Kerrnig(-) Brudzinski I/II/III/IV(-)
Normal → tidak ada infeksi meninges (meningitis) tidak ada kecurigaan
infeksi sistem saraf pusat
Pemeriksaan Nervus Cranialis
o refleks cahaya +/+ → normal (refleks pupil langsung)
o PBI diameter = 3mm/3mm → normal (
o Refleks kornea +/+ → normal
o N. VII: parese kanan sentral (slight) → kelumpuhan N. VII tipe UMN yang
hanya terjadi di Daerah M. orbicularis oris atau tipe LMN yg terjadi dimulut
maupun mata M.orbicularis oris dan dahi M.frontalis.Paresis ditandai dengan
kondisi gerak tubuh melemah, atau hilang sebagian geraknya/ gangguan gerak.
o N. XII: deviasi ke kanan (slight) →deviasi ke kanan (slight) N. hipoglossus
deviasi ke kanan (lidah berdeviasi ke sisi paresis)
o GBM baik ke segala arah —> normal
Motorik: terdapat kelemahan di ekstremitas atas kanan dan esktremitas bawah
kanan
o Kekuatan 3}5
3}5
Sensorik: dalam batas normal / vegetatif / fungsi luhur hemihipestesi →
Hemihypesthesia adalah pengurangan sensitivitas di satu sisi tubuh. Seseorang
dengan kondisi ini mungkin tidak dapat merasakan disentuh dengan ringan di satu
sisi, tetapi memiliki fungsi normal di sisi lain tubuh.
Dextra / baik / baik MMSE = 30 (Mini mental state Examination)
1. Wibhisono H. Wanita 55
Tahun dengan Stroke Non-
Hemoragik dan Hipertensi
Derajat II. J Medula Unila.
2016Jan;4(3).
2. Stroke [Internet].
Pascasarjana - Universitas
Jember. Universitas Jember;
2016 [cited 2022Oct6].
Terdapat pembesaran jantung pada hasil foto rontgen thorax Available from:
CTR >50% https://pasca.unej.ac.id/stroke/
8. Bagaimana peran pemeriksaan radiologi sebagai alat uji hipotesis pada kasus ini ?
Jawab :
Penegakkan diagnosis untuk stroke ischemic membutuhkan pemeriksaan radiologi.
Pemeriksaan radiologi memiliki peran untuk membedakan stroke ischemic dengan
stroke hemoragik. Untuk pemeriksaan stroke, cukup dengan CT scan saja tanpa
kontras.
8. IMDB
Jawab :
ٰ رْح ُم
َفٱسْ ت ََج ْبنَا َل ۥ ُه َف َك َش ْفنَا َما ِبۦِه ِمن ضُرٍّ ۖ َو َءا َت ْيٰ َن ُه َأ ْه َل ۥ ُه َو ِم ْث َلهُم َّم َعه ُْم َرحْ َم ًة. َٱلرَّ ِح ِمين َ ُّوب ِإ ْذ نَاد َٰى َر َّب ٓۥ ُه َأ ِّنى َم َّس ِن َى ٱلضُّرُّ َوَأنتَ َأ
َ َوَأي
ٰ ْ
َِّم ْن ِعن ِدنَا َو ِذ ْك َر ٰى ِلل َع ِب ِدين
Artinya : “ Dan (ingatlah) kisah Ayyub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, '(Ya
Tuhanku), sungguh aku telah ditimpa penyakit, padahal engkau Tuhan yang Maha
Penyayang dari semua yang penyayang. [83]. Maka Kami kabulkan (doa)nya. Lalu
Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya
kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka), sebagai suatu rahmat dari
Kami, dan untuk itu menjadi peringatan bagi semua yang menyembah. [84]."
IMDB
Hukum merokok
Ulama Syafi’iyah seperti Ibnu ‘Alaan dalam kitab Syarh Riyadhis Sholihin dan Al Adzkar
serta buku beliau lainnya menjelaskan akan haramnya rokok. Begitu pula ulama Syafi’iyah
yang mengharamkan adalah Asy Syaikh ‘Abdur Rahim Al Ghozi, Ibrahim bin Jam’an serta
ulama Syafi’iyah lainnya mengharamkan rokok.
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak boleh memulai memberi dampak buruk (mudhorot) pada orang lain, begitu pula
membalasnya.” (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3/77, Al Baihaqi 6/69, Al Hakim
2/66. Kata Syaikh Al Albani hadits ini shahih).
Dalam hadits ini dengan jelas terlarang memberi mudhorot pada orang lain dan rokok
termasuk dalam larangan ini.
Perlu diketahui bahwa merokok pernah dilarang oleh Khalifah Utsmani pada abad ke-12
Hijriyah dan orang yang merokok dikenakan sanksi, serta rokok yang beredar disita
pemerintah, lalu dimusnahkan. Para ulama mengharamkan merokok berdasarkan kesepakatan
para dokter di masa itu yang menyatakan bahwa rokok sangat berbahaya terhadap kesehatan
tubuh.
Kesimpulan
Daftar Pustaka