I - Olfactory
II - Optic
III - Oculomotor
IV - Trochlear
V - Trigeminal
VI - Abducens
VII - Facial
VIII - Auditory
IX - Glossopharyngeal
X - Vagus
XI - Accessory
XII - Hypoglassal
Soal
Seorang mhs belajar di atap asrama.
Terjatuh, lalu kedua kaki tidak bisa
digerakkan dan mhs tsb menangis
Saraf apakah yg terganggu ?
Fungsi apakah yg terganggu ?
Persiapan alat
Penlight, tongue spatel, snellen chart, reflek hammer,
hasil pengobatan
RKK
Orang tua klien pernah menderita stroke, riwayat keluarga
jantung (+), hipertensi (+)
Cara mengkaji keluhan utama
dan RKS
PQRST
Problem / Provokatif
Qualitas /quantitas
Region/range
Severe
Time
ANAMNESIS
Riwayat kesehatan dahulu
Pernah/tdknya dirawat
Penyakit yg pernah diderita
Kebiasaan yg dapat menyebabkan penyakit
sekarang (faktor resiko dan faktor
pencetus)
Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat sosial
Kebiasaan, hobi, gizi
Peningkatan TIK
Peningkatan volume intra kranial
peningkatan tekanan intra kranial (TIK)
Jaringan otak : edema, memar, tumor
Aliran darah serebral (ADS/ADO) 20% dari COP
Gangguan LCS, dg tanda :
Sakit kepala yg progressif
Muntah yg proyektil, Penurunan kesadaran
Perubahan tanda vital
Defisit neurologis
PEMERIKSAAN KESADARAN
GCS 3 s.d 15
E : BUKA MATA : 1 – 4
V ; SUARA :1–5
M : MOTORIK ; 1- 6
KOMPONEN MATA
KOMPONEN MOTORIK
KOMPONEN VERBAL
PEMERIKSAAN KESADARAN
kwantitatif
Glasgow Coma Scale
Respon penderita yang dinilai membuka mata,
bicara, gerakan motorik.
Jika aphasia, kemampuan verbal tidak dapat
dinilai, jika lumpuh yang dinilai anggota gerak
yang sehat.
A. Membuka mata
4 =membuka spontan
3 = membuka dengan rangsangan perintah/ verbal
2 = membuka dengan rangsangan nyeri
1 = tidak dapat membuka mata
PEMERIKSAAN KESADARAN
B. Bicara / verbal
5= orientasi baik, normal
4 = disorientasi waktu dan tempat /kacau,
kata-kata baik, dapat berbicara dalam kalimat
3 = tidak tepat (dapat mengucapkan kata-kata,
tapi tidak tepat)
2 = meracau /mengerang, kata-kata tidak dimengerti
1 = tidak respon
PEMERIKSAAN KESADARAN
C. Motorik
6 = dapat melakukan gerakan sesuai perintah
5 = Dapat mengetahui arah datangnya rangsangan
(lokalisasi)
4= dapat menghindari rangsangan with drawl/
adduksi
3 = abnormal fleks(dekortikasi)i bila dirangsang
2 = ekstensi (decerebrasi) bila dirangsang
1 = tidak respon
Gangguan Kesadaran
Masalah pd pusat kesadaran (adanya
iskemik/hipoksia , nekrosis/infark)`
Mid brain/diensepahalon/ RAS kes menurun
drastis
Corteks serebri kes menurun perlahan
Kecelakaan lalin
Penyakit : SOL, tumor, meningitis, stroke, dll
Sirosis hepatis, GGK, DM, hipoglikemia,
exlampsi
38
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
1. Tanda rangsangan meningeal
Lapisan Pelindung Otak
MENINGEN/ SELAPUT PEMBUNGKUS OTAK
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
1. Tanda rangsangan meningeal
Perangsangan meningen oleh pergeseran
struktur intrakranial, ketegangan saraf
spinal yang hipersensitif dan meradang
2. Tanda Brudzinski I
Pasien baring terlentang, gerakan anterofleksi
leher sampai dagu menyentuh sternum akan
disusul fleksi involunter pada kedua tungkai
4. Tanda kernig
Pasien berbaring terlentang, paha
diangkat dan fleksi pada sendi panggul,
kemudian ekstensi tungkai bawah pada
sendi lutut sejauh mungkin tanpa rasa
nyeri
(+) bila ekstensi sendi lutut tidak
mencapai sudut 135 derajat disertai
nyeri
Tanda Brudzinski 1
Rangsang selaput otak
Kaku kuduk ( neck rigidity)
Tanda kernig
135 drjt
Tanda rangsangan meningeal
5. Tanda Laseque
Pasien baring telentang, lakukan fleksi
70 drjt
Pemeriksaan status mental
Penampilan dan behaviour
Depresi, ansietas, perubahan mood
Halusinasi visual, auditorik, delusi,
ilusi.gangguan personaliti.
Fungsi kortikal tinggi.
orientasi, regristrasi, atensi, kalkulasi,
rekal, bahasa, visuospatial
Normal skor 30.
Fungsi kognitif tinggi
1. Atensi
Sebutkan nama bulan dari depan dan belakang
Digit span dari depan dan belakang
Normal : 7 digit pengulangan dari depan, 5 digit
pengulangan dari belakang
2. Memori recent dan long term memori
Sebutkan 3 kata setelah 5 menit tanya kembali
Long term : Sebutkan nama-nama presiden
Fungsi kognitif tinggi
I - Olfactorius
II - Opticus
III - Oculomotorius
IV - Trochlearis
V - Trigeminus
VI - Abducens
VII - Facialis
VIII - Auditorius
IX - Glossopharyngeus
X - Vagus
XI - Accessorius
XII - Hypoglassus
Saraf Kranial Nervus I
1. Nervus 1 Olfactorius
Tes penciuman pasien dengan mata
tertutup diberikan bau yang sudah dikenal
pasien seperi teh, kopi bergantian hidung
kiri dan kanan
Normal penciuman: normosmi
Berkurang : hiposmi
Tidak dapat mencium sama sekali : anosmi
Saraf Kranial Nervus II
buku
Saraf Kranial Nervus II
2. Lapangan penglihatan
Dengan alat kampimetri/ perimetri
Pasien dan pemeriksa duduk/ berdiri
berhadapan jarak 60-100 cm, pasien menutup
satu mata dan pemeriksa menutup juga satu
mata yang berlawanan dengan mata pasien
ditutup, pemeriksa menggerakkan tangan dari
arah luar lapang pandang atas, bawah,dari
kedua sisi
Saraf Kranial Nervus II
Funduskopi
dengan alat opthalmoskop
M REKTUS
MEDIALIS
N III
Pemeriksaan pupil
Reflek pupil
Saraf Kranial Nervus II & III
Refleks akomodasi, konvergensi
Pasien melihat jauh kemudian lihat
tangan pemeriksa 30 cm didepan
hidung respon normal pupil akan
mengecil, kedua mata bergerak kearah
nasal
Saraf otak v (N. trigeminus)
Bagian sensorik N V
Saraf Kranial Nervus V/
trigeminus
1. Sensorik wajah dalam 3 cabang optalmik,
maksilaris, mandibularis
2. Otot pengunyah
• Gangguannya :
vertigo dan nistagmus
Saraf Kranial Nervus IX Gloso
faringeus
1. Saraf pengecapan lidah 1/3 belakang
untuk rasa pahit.
2. pasien suruh membuka mulut , lihat
palatum dan uvula. Ucapkan aaa,
Normal dinding pharing terangkat
simetris, uvula ditengah bekerja sama
dengan N X
Saraf Kranial Nervus X Vagus
Tes menelan bersama N IX
Tes artikulasi, suara serak
Denyut jantung pasien
Reflek muntah
Saraf Kranial Nervus XI
Aksesorius
1. Otot sternokleidomastoideus
Pasien diminta menoleh ke satu sisi
melawan tangan pemeriksa
2. Otot trapezius
Pasien disuruh mengangkat bahu
pemeriksa menahan ke bawah.
Saraf otak XI (aksesorius)
N XII lumpuh
Pemeriksaan koordinasi
1. observasi pada saat pasien melakukan
gerakan
2. Tes hidung jari-hidung
3.Tes pronasi supinasi
Gerakan tangan yang bergantian pronasi dan
supinasi, taping dengan jari tangan, taping
jari kaki
4. Tes tumit lutut
Sikap berbaring pasien diminta menjalankan
tumit diatas lutut dan menyusuri ke bawah
atas berulang-ulang.
Pemeriksaan koordinasi
Tes romberg
Pasien diminta berdiri kaki dirapatkan lihat
apakah goyang kemudian mata tertutup lihat
apakah goyang
Tes steping (jalan ditempat) mata tertutup,
lihat deviasi atau maju kedepan
Abnormal deviasi > 30 derajat, maju 1 m
Tes Tandem Gait muka belakang
Test menilai keseimbangan
Tes Romberg
5555 5555
1111 1111 paraparise inferior lesi di medulla spinalis
3333 2222
1111 1111 tetra parise lesi di medulla spinalis
5555 0000
5555 0000 hemiplegia sinistra infark di pusat motoris
cortex serebri lobus frontalis dextra
aneurysm thrombus
http://www.umassmed.edu/strokestop
NEUROIMAGING- CT
CT Scan & MRI stroke hemoragik
Ct scan MRI
Perdarahan Sub arakhnoid