Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN JIWA

PROSES KESEHATAN KEPERAWATAN JIWA

Dosen Pembimbing : Ns. Novi Herawati, S.Kep, M.Kep

Kelompok 2 Lokal 3A:


1. Ayu Nelval Sari
2. Chika Rahayu
3. Cici Afriani
4. Defita Sari
5. Dinda Putri Kharisma
6. Ethika Honesty
7. Fitri Ramadhani
8. Gita Sonya
9. Silsi Dwi Wahyuni
10. Yuli Kurniati

POLTEKKES KEMENKES PADANG


PRODI DIII KEPERAWATAN SOLOK
2019
Proses kesehatan keperawatan jiwa

A. Defenisi

Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan
mempertahankan perilaku yang mengkontribusi pada fungsi yang terintegrasi . (Stuart, 1998).

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik,
mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri dapat mengatasi
tekanan dapat bekerja secara produktif dan mampu memberi kontribusi kepada komunitasnya (UU
kesehatan jiwa, 2014).

Hal-hal berikut ini telah diidentifikasi sebagai kriteria kesehatan jiwa

1. Sikap positif terhadap diri sendiri


2. Pertumbuhan perkembangan dan aktualisasi diri
3. Integrasi dan ketanggapan emosional
4. Otonomi dan kemantapan diri
5. Persepsi realitas yang akurat
6. Penguasaan lingkungan dan kompetensi sosial (Stuart, 2007).

Kesehatan jiwa adalah suatu keadaan sejahtera dikaitkan dengan kebahagiaan, kegembiraan,
kepuasan, pencapaian, optimisme atau harapan . (stuart, 2016).

B. Model adaptasi stres pada asuhan keperawatan jiwa

Model adaptasi stres pada asuhan keperawatan jiwa menurut stuart : mengintegrasikan aspek
Biologis, psikologis, sosiokultural, lingkungan dan legal etik keperawatan kedalam lerangka praktik
yang utuh. Model ini menggabungkan landasan teoritis komponen biopsikososial, rentan respon
koping, dan aktivitas keperawatan berdasarkan tahap pengobatan pasien:

1. Promosi kesehatan
2. Pemeliharaan
3. Akut
4. Krisis

Komponen biofisik dari model adaptasi stres menurut Istuart hal 26-27):

1. Faktor predisposisi : faktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang
dapat digunakan induvidu untuk mengatasi stres
2. Stressor presipitasi : stimulus yang persepsikan oleh individu sebagai tanda tangan,
ancaman atau tuntutan yang membutuhkan energi ekstra untuk koping
3. Penilaian terhadap stresor : evaluasi tentang mana stresor bagi kesejahteraan individu
yang didalamnya memiliki arti intensitas dan kepentingan
4. Sumber koping : evaluasi terhadap pilihan koping terhadap strategi individu
5. Mekanisme koping : setiap upaya yang ditujukan untuk penatalaksaan stres termasuk
upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan ego yang digunakan
untuk melindungi diri
6. Rentang respon koping : renytamg respon manusia yang adaptif dan malladaptif
7. Aktivita tahap pengobatan : rentang fungsi keperawatan yang berhubungan dengan tujuan
pengobatan pengkajian keperawatan intervensi keperawatan dan hasil yang diharapkan.

Model praktik keperawatan jiwa

Model (ilmuan Pandangan tentang Proses terapeutik Peran pasien dan ahli
terkemungka) penyimpangan perilaku terapi

Psikoanalitis (S. Freud, Perilaku didasarkan Psiko analisis Pasien mengungkapkan


Erikson, Klein, pada awal menggunakan teknik semua pikiran dan
Horney, Fromm- perkembangan resolusi asosiasi bebas dan mimpi serta
Reich-mann, konflik perkembangan analisis mimpi hal mempertimbangkan
Menninger) yang tidsak adekuat ini menginterprestasi interpretasi ahli terapi.
pertahanan ego tidak perilaku, Ahli terapi tetap
dapat mengontrol menggunakan mengupayakan
ansietas gejala timbul transferen untuk perkembangan
akibat upaya mengatasi memperbaiki transferens dan
ansietas dan pengalaman menginterpretasi
berhubungan dengan traumatik terdahulu, pikiran dan mimpi
konflik yang tidak dan mengidentifikasi pasien dalam hal
terselesaikan. area masalah melalui konflik, transferens dan
interpretasi resisten resistens.
pasien

Interpersonal (sullivan, Ansietas timbul dan Hubungan antara Pasien menceritakan


peplau) dialami secara ahli terapi dan kecemasan dan
interpersonal. Rasa takut pasien membangun perasaan kepada ahli
yang mendasar adalah perasaan aman. Ahli terapi. Ahli terapi
takut terhadap terapi membantu menjalin hubungan
penolakan. Seseorang pasien membina akrab dengan pasien :
membutuhkan rasa hubungan saling menggunakan empati
aman dan kepuasan yag percaya dan untuk merasakan
diperoleh melalui mendapatkan perasaan pasien, dan
hubungan interpersonal kepuasan menggunakan
yang positif. interpersonal. hubungan sebagai
Kemudian pasien sesuatu pengalaman
dibantu untuk interpersonal koreektif.
mengembangkan
hubungan akrab
diluar situasi terapi.

Sosial (Szas, caplain) Faktor sosial dan Pasien dibantu untuk Pasien secara aktif
lingtkungan mengahadapi sistem menyampaikan
menimbulkan stres, sosial. intervensi masalahnya kepada
yang menyebabkan krisis dapat ahli terapi dan bekerja
ansietas, dan digunakan. sama dengan ahli terapi
mengakubatkan Manipulasi untuk menyelesaikan
timbulnya gejala. lingkungan dan masalahnya.
Perilaku yang tidak menunjukkan Menggunakan sumber
dapoat diterima dukungan khusus yang ada dimasyarakat.
(menyimpang) diartikan juga diterapkan. Ahli terapi mengkaji
secara sosial dan Dukungan kelompok sistem sosial pasien
emenuhi kebutuhan sebaya dianjurkan. dan membantu pasien
sistem sosial. menggunakan sumber
yang tersedia atau
menciptakan sumber
baru

Eksistensial (peris, Hidup akan bermakna Individu duibantu Pasien bertanggung


Glasser, Ellis, Rogers, bila seseorang dapat untuk mengalami jawab terhadap
Frankl) mengalami dan kemurnia hubungan. perilakunya dan
menerima diri Terapi sering berperan serta dalam
sepenuhnya. dilakukamn dalam suatu pengalaman yang
Penyimpangan perilaku kelompok. Pasien berarti untuk
terjadi jika individu dianjurkan untuk mempelajari tentang
gagal dalam upayanya mengkaji dan diri yang sebenarmya.
menemukan dan menerima diri serta Ahli terapi membantu
menerima diri. Menjadi dibantu untuk pasien mengenal diri.
diri sendiri dapat mengendalikan Ahli terapi
dialami melalui perilakunya. mengklarifikasi realitas
hubungan murni dengan situasi dan
orang lain. mengenalkan pasien
tenytang perasaan tulus
dan kesadaran diri.

Suportif (werman, Masalah terjadi akibat Uji ciba realitas dan Pasien terlibat secara
rockland) faktor biopsikososial. tindakan aktif dalam
Penekanan pada respon peningkatan harga pengobatan. Ahli terapi
koping maladaptif saat diri. Dukungan menjalin hubungan
ini. sosial diidentifikasi yang hangat dan
dan respon koping empati dengan pasien.
yabg adaptif
dikuatkan.

Komunikasi (Berne, Gangguan perilaku Pola komunikasi


Watzlawick) terjadi jika pesan tidak dianalisis dan Pasien mempelajari
disampaikan dengan umpoan balik pola komunikasi,
jelas. Bahasa dapat diberikan untuk termasuk permainan,
digunakan untuk mengklarifikasi area dan bekerja untuk
merusak makna. Pesan masalah. Analisis mengklarifikasi
dapat diteruskan secara transaksional komunikasinya sendiri
serentak pada beberapa berfokus pada serta memvalidasi
tingkatan. Pesan verbal permainan dan pesan dari orang lain.
dan non verbal belajar cara Ahli terapi
mungkin tidak selaras. berkomunikasi menginterpretasi pola
secara langsung komunikasi kepada
tanpa bersandiwara. pasien dan
mengajarkan prinsip-
prinsip komunikasi
yang baik

Perilaku (bandura, Perilaku Terapi dalah proses Pasien mempraktikkan


pavlov, wople, dipelajari.penyimpangan pendidikan. teknik perilaku yang
skinner) terjadi karena individu Penyimpangan digunakan : melakukan
telah membentuk perilaku tidak pekerjaan rumah dan
kebiasaan perilaku yang dihargai : perilaku latihan penguatan.
tidak di inginkan. yang lebih produktif Pasien membantu
Karena perlaku dikuatkan. Terapi mengimbangkan
dipelajari , perilaku juga relaksasi dan latihan hierarki perilaku. Ahli
dapat tidak dipelajari. asertif adalah terapi mengajarkan
Perilaku menyimpang pendekatan perilaku. pasien tentang
dapat terus terjadi pendekatan perilaku,
karena dapat membantu
mengurangi ansietas. mengimbangkan
Jika demikian , perilaku hierarki perilaku, dan
lain yang mengurangi menguatkan perilaku
ansietas dapat menjadi yang diinginkan.
pengganti.

Medis (Meyer, Gangguan perilaku Diagnosis penyakit Pasien mengikuti


Kreaplin, Spitzer, disebabkan oleh didasrkan pada program terapi yang
Frances) penyakit biologis. kondisi yang ada dianjurkan dan
Gejala-gejala yimbul dan informasi melaporkan efek terapi
akibat kombinasi faktor- historis serta kepada ahli terapi.
faktor fisiologis, pemeriksaan Pasien menjalani terapi
genetik, lingkungan diagnostik. jangka panjang jika
dsan sosial. Perilaku Pengobatan meliputi diperlukan. Ahli terapi
menyimpang terapi somatik dan menggunakan terapi
berhubungan dengan farmakologis selain somatik dan terapi
toleransi pasien berbagai teknik interpersonal. Ahli
terhadap stres. interpersonal. terapi menegakkan
diagnosis penyakit dan
menentukan
pendekatan teraputik.

C. Perkembangan keperawatan kesehatan jiwa


Menurut suliswati , 2005

Pelayanan keperawatan jiwa diindonesia dimulai dengan dibukanya rumah sakit jiwa
pertama dibogor pada tahun 1882 dan sampai sekarang telah berdiri 34 rumah sakit jiwa milik
pemerintah di 25 provinsi diindonesia rumah sakit jiwa ditetapkan sebagai pusat pengembangan
pelayanan keperawatan jiwa masalah utama yang dihadapi pelayanan keperawatan jiwa adalah
kualitas dan kuantitas dari tenaga keperawatan yang ada umumnya dengan latar belakang sekolah
perawat kesehatan atau SPK.

Pada awalnya praktik keperawatan jiwa dirumah sakit jiwa dilakukan dengan cara
“custodialcare” kemudian berkembang terapi kejang listrik dan lain-lain mulai berangsur-angsur
dirubah. Pasien mulai dilatih bekerja sesuai kemampuan walaupun ruangan masih dikunci dan
pasien belum boleh keluar ruangan.

Berdasarkan undang-undang nomor 3 th 1966 tentang kesehatan jiwa terjadi “modrenisasi”


karena upaya kesehatan jiwa dilaksanakan secara komprehensif. Pelayanan ditujukan pada individu
dan masyarakat melalui program kesehatan jiwa selama pelita 1-5, pelayanan kesehatan jiwa
menjadi lebih luas. Rumah sakit jiwa menjadi pusat pembinaan.
Sejarah perkembangan keperawatan jiwa diluar negeri
Tahun Peristiwa
Sebelum tahun 1860 Perawatan klien ganguan jiwa dengan “custodial
care” (bersifat tertutup dan isolatif)

Linda richards mengembangkan perawatan


Tahun 1873 mental dirumah sakit jiwa dan pengorganisasi
pelayanan dan pendidikan keperawatan jiwa
dirumah sakit.

John hopkins mendirikan sekolah perawat dan


memasukan keperawatan pisikiatri dalam
Tahun 1913 kurikilum.berbagai hal yang berkembang dalam
perawatan psikiatri seperti terapi skomatik setelah
perang dunia 2 terjadi perubahan dalam
perawatan psikiatri:berbagai masalh dalam
pelayanan psikiatri dan meningkatkan progam
pengobatan , materi perawatan psikiatri
merupakan bagian dari integral kurikulum
perawatan

Peran perawat psikiatri mulai berkembang

Mellow mengembangkan hubungan perawat


klien proses teurapeutik

Tahun 1950 Petlaw mengembangkan hubungan interpersonal


dalam keperawatan.

Tahun 1951 Fokus perawatan psikiatri yaitu revensi primer,


implementasi keperawatan dan konsultasi dalam
komonitas.
Tahun 1952
Pengembangan kerangka kerja praktik
keperawatan yaitu proses keperawatan dan
Tahun 1960 standar praktik keperawatan.

Tahun 1950
DAFTAR PUSTAKA

Stuart . 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Stuart dan Sandra. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai