Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN JIWA

PENGGOLONGAN GANGGUAN JIWA

Dosen Pembimbing : Ns. Novi Herawati, S.Kep, M.Kep

Kelompok 2 Lokal 3A:


1. Ayu Nelval Sari
2. Chika Rahayu
3. Cici Afriani
4. Defita Sari
5. Dinda Putri Kharisma
6. Ethika Honesty
7. Fitri Ramadhani
8. Gita Sonya
9. Silsi Dwi Wahyuni
10. Yuli Kurniati

POLTEKKES KEMENKES PADANG


PRODI DIII KEPERAWATAN SOLOK
2019
PENGGOLONGAN GANGGUAN JIWA

1. Diagnosis Skizofrenia

Defenisi
Skizofrenia adalah salah satu ganguan jiwa berat yang dapat mempengaruhi
pikiran, perasaan dan prilaku individu. Skizofrenia adalah ganguan psikosis yang
terutama ditandai dengan kehilangan pemahaman terhadap realitas dan hilangnya
daya tilik diri (yudantara surya,2018)
Menurut pedoman penggolongan dan Diagnosis gangguan jiwa-III .
skizofrenia adalah suatu depskripsi sindroma dengan variasi penyebab (banyak belum
diketaui)dan perjalanan penyakit (tidak selalu bersifat kronis atau deterioroting) yang
luas, serta sejumlaah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh
genetik,fisik, dan sosial budaya ( departemen kesehatan RI,1998).

Kriteria diagnosis
Gejala Penjelasan
1. Pikiran yang terdengar (Audible Halusinasi audiotorik dari seseorang yang
Thought) disampaikan dengan suara keras.

2. Suara yang berdebat atau Halusinasi audiotorik dari 2 atau lebih sura
berdiskusi (voices Arguing or yang berdebat atau berdiskusi, biasanya
discussion) tentang pasien mengalami halusinansi

3. Suara mengomentari prilaku Halusinansi audiotorik yang mengomentari


pasien ( voices comenting on perilaku pasien
patien action)

4. Pasivitas somatik (somatic Halusinansi taktil atau viseral yang


pasivity) dipaksakan oleh penyebab di luar dari
pasien dapat merupakan kombinasi
beberapa halusinansi somatik .

5. Penarikan pikiran (thought Sensai pikiran secara aktif diambil atau


withdrwal) dipindahkan dari benak pasien

6. Sisip pikir atau (thuoght insertion) Pikiran dimasukkan dalam benak seseorang
oleh agen diluar dirinya

7. Siar pikir atau (thuoght broad Individu meras fikirannya dapat didengar
kesting) oleh orang lain, dapat dirasakan seperti
telepati

8. Perasaan yang dibuat (made Persaan yang dirasakan individu yang


feeling) dipaksakan oleh agen diluar dirinya
9. Inpulse atau dorongan yang Impuls atau doronganyang dirasakan
dibuat atau (made impulses or individu yang dipaksakan oleh agen diluar
drives) dirinya

10. Perilaku sehari- hari yang dibuat Perilaku individu yang berasal dan
(made falitional acts) dikontrol dari luar dirinya, individu pasif
dalam perilaku tersebut.

11. Persepsi waham (delusional Persepsi yang unik dan bermakna


perseption ) idiosinkratik, menybabkan munculnya
waham

2. Klasifikasi Gagangguan kepribadian

Gangguan Gambaran
Kelompok A: Kecenderurangan yang aaneh ekssentrik, dan umum secara
sosila dan emosional

Paranoid Tidak percaya : curiga terus menerus, tidak terbuka,


menyembunyikan sesuatu , waspada berlebihan, iri hati,
cemburu

Skizoid Keterpisahan sosial: absorbsi fikiran sendiri, emosi terbatas,


dingan dan tak perduli tidak menginginkan dan tidak menikmati
hungan akrab, anhedonik, tidak perduli dengan orang lain,
kurang menybabkan ganguanh dari pada skizotipal

Skizotipal Defisit interpersonal; distorsi kognitif, keeksestrikan, paranoid,


sulit merasa memahami dan menerima, keyakinan yang aneh,
pikiran magis, pengalaman persepsi yang luar biasa, isolasi
sosial.

Kelompok B Emosi yang berlebih, dramatis, tidak menentu, impulsif

Anti sosial Mengabaikan hak orang lain berdusta, memanipulasi,


eksploitatif, seduktif, melakukan tindakan yang menjadi alasan
untuk dipenjara secara berulang

Ambang ketidak stbilan, impulsif, hipersensitifitas, perilaku destruktif


diri, perubahan mood yang berat, hungan interpersonal yang
tidak stabil dan intens

Histrionik emosi yang berlebihan mencari perhatian, hungan superfisial


dan penuh konflik, bersemangat, mersa tidak nyaman ketika
tidak menjadi pusat perhatian

Narsistik arogan, kebutuhan untuk dikagumi, kurang empati, seduktif ,


eksploitatif secara sosial, manipulatif , merasa diri sendiri hebat
dan penting.
Kelompok C Cemas, Takut

Menghindar Inhibisi sosial, menarik diri situasi sosial dan pekerjaa yang
mencakup kontak interpersonal yang siknifkan, lama dalam
membina hubungan, tidak adekuta, hipersensitifitas terhadap
kritik negafif, pnolakan atau malu

Dependent Perilaku patuh, harga diri rendah, ketergantungan dalam


hubungan, kesadran diri yang ekstrim, membina hubungan yang
lain secra mendadak dan ketika hubungan yang akrab berakhir,
tidak adekuat, tidak berdaya

Obsesif kompulsif Tidak mampu mengungkapkan kasih sayang, dingin dan kaku
berlebihan, preokupasi yang melumpuhkan dengan hal yang
biasa, keteraturan, perfeksionisme dan kontrol (misal
memperhatikan aturan, daftar, organisasi, jadwal, sampai tingkat
bagianutama hilang) , sikap superior.
DAFTAR PUSTAKA

Stuart. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Yudharta, Surya. 2018. Sinopsis Skizofrenia untuk Mahasisiwa Kedokteran. Malang: UB

Press

Anda mungkin juga menyukai