Anda di halaman 1dari 72

AMPUTASI

By Zulfa, M. Kep, Sp. KMB


Pendahuluan
 Amputasi biasanya dilakukan guna mengambil
/ mengangkat penyakit, bagian yang tidak
berfungsi / mati atau rusak
 Ilmu kedokteran telah maju baik pada bidang
antibiotik, bedah perifer dan mikrovaskuler
serta pengobatan neoplasma dapat
menyelamatkan anggota badan, tapi jika hal
tersebut diperpanjang maka akan
meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
AMPUTEE
 Suatu tindakan yang dilakukan untuk
mengangkat/memisahkan bagian tubuh yang sakit
disebabkan karena sudah tidak berfungsi (necrotik).
ETIOLOGI/FAKTOR PREDISPOSISI
 Fraktur multiple organ tubuh yang tidak mungkin
dapat diperbaiki.
 Kehancuran jaringan kulit yang tidak mungkin
diperbaiki.
 Gangguan vaskuler/sirkulasi pada ekstremitas
yang berat.
 Infeksi yang berat atau beresiko tinggi menyebar
ke anggota tubuh lainnya.
 Adanya tumor pada organ yang tidak mungkin
diterapi secara konservatif.
 Deformitas organ.
INDIKASI
 Kehilangan blood supplay kr penyakit/trauma .mia
DM, Gangren.
 Infeksi Extrimitas yang tidak terkontrol.
 Tumor ganas primer/ metastase yang menimbulkan
keluhan
 Live saving
 Severe crush injuri.
Figure 5. Type IIIA open tibia fracture
Figure 7. Type IIIB open tibia fracture
Figure 9. Type IIIC open tibia fracture
Grade IIIC open tibia fracture.
Jenis amputasi
 amputasi terbuka
 amputasi tertutup

.
TINGKATAN AMPUTASI
Below-elbow amputations
13
Below knee amputations :
non ischemic limb

15
Below knee amputations :
ischemic limb

16
17
19
20
22
Komplikasi
 Perdarahan
 Infeksi
 Phantom limb pain = sensasi nyeri phantom
 Masalah berhubungan dengan imobilitas
 Kontraktur sendi
 Nekrosis
Phantom Limb Pain/sensasi nyeri
phantom
 Komplikasi yang paling sering
 Klien mengeluh nyeri pada tempat/bgn
yang diamputasi dan sering dirasakan
segera seteleha pembedahan.
 Nyeri dinyatakan seperti rasa terbakar, rasa
hancur/remuk/ dan kaku/kran.
 Beberapa klien merasa anggota tubuh yang
diamputasi masih ada.
Management of Phantom Pain

 Phantom limb pain harus dibedakan


dengan nyeri anggota gerak yang buntung
 Pertimbangkan nyeri yang nyata akan
mempengaruhi aktivitas sehari-hari
terhadap anggota yang diamputasi

(Continued)
Management of Phantom Pain
(Continued)
 Beberapa penelitian menyatakan opioid tidak
efektif mengatasi nyeri phantom limb
 Obat lain seperti kalsitonin, beta blockers, anti
kejang dan antispasmodik dapat diberikan
secara IV
Exercise After Amputation
 ROM untuk mencegah kontraktur, terutama pada
panggul dan lutut
 Latihan menggunakan monkey bar
 Latihan pada kasur yang keras
 Posisi Prone setiap 3-4 jam
 Elevasikan sisa anggota gerak
Prostheses
 Alat untuk menolong membentuk dan
menyembunyikan anggota yang buntung dan
menolong klien beadaptasi kembali.
 Membungkus dengan balutan elastis.
 Menempatkan individu dengan protese, perlu
perawatan khusus.
Manajemen keperawatan
 Pre operatif
 Intra operatif
 Post operatif
Pre operasi
 FISIK
 PSIKOLOGIS
 BIO PSIKO SOSIO SPIRITUAL………MASLOW

FISIK:
Umur,status nutrisi,cairan elektrolit.
Area operasi,pencukuran?
Kondisi kulit,pergerakan sendi
Protesa?
Lanjutan
Riwayat Perawatan
Skrining Lab dan RO , Dokter meminta ….
NURSE…… WAJIb mengecek dan pastikan hasil telah
lengkap sebelum dijadwalkan untuk dilakukan
tindakan.
Urine Roetin
Complete Blood Count(CBC):
Hb,HCT
RBC untk menunjukan kemampuan membawa O2.
WBC indikasi infeksi if meningkat.
 Gol darah,cross match.
 Elektrolit
 GDN / GDPP
 Chest Ro ……..paru dan jantung
 ECG………untuk menilai Cardiovascular,
 INFORMED CONSENT……..SIAPA?
 PSIKOLOGIS.
Expresi kekhawatiran
TK ansietas …
Ringan sampai dengan Panik.
Komunikasi Verbal
Mekanisme koping.
Kaji kondisi psikologis dan menerapkan strategi untuk
mengurangi kecemasan
 Gelisah,mdh tersinggung,tegang.
 Fisik ; denyut nadi meningkat,keringat
dingin,tegang .
 Kaji apa yang mbt cemas
 Pengetahuan tentang pembedahan,tindakan
pembedahan ,hasil yang diharapkan kenyataan
yang dihadapui ,support keluarga
Cemas
Respon thd suatu ancaman pada integritas tubuh
Setiap orang yg diD/ apapun pasti ada stress apalagi D/ harus
op,tindakan invasif membuat perubahan terutama
haemodinamik!!
Setidaknya tensi nadi berubah,salah satu target premidikasi untk
mengatasi haemodinamik:
Anti cemas ,analgetik,obat 2 anti emetik…. dapat muncul
PONV(post anestesi neusea ,vomiting

Ancaman berupa kecacatan sementara/menetap.


STRESS……S/ ANCAMAN …..
Ketidakseimbangan yang adequat.
CEMAS
 RINGAN,ketegangan ,individu menyadari ,msh
ditoleransi
 Sedang,memusatkan perhatian pd hal
penting,mengesampingkan yang lain,terarah,
informasi benar ,mampu menemukam koping.
 BERAT,pusat perhatian terinci dan spesifik,tdk berfikir
yg lain,perlu pengarahan untuk mengurangi
ketegangan
 PANIK,terperangah,takut,teror ,khlan kendali,tdk
mampu dg arahan ,jd peningkatan aktifitas
motorik,hlg kemampian berhub dg org,khlgan
pemikiran rasional.
INTRA OPERATIF
 KESELAMATAN PASIEN SELAMA OPERASI
 FUNGSI SCRUB NURSE,SIRCULATING NURSE
 PENGELOLAAN BAG YANG DI AMPUTEE
POST OPERASI
 RECAVERY ROOM :
Membantu dalam pemulihan anestesi
Pemeliharaan sistem tubuh pasien
Pemcegahan komplikasi.
Hematoma,infeksi,necrosis,kontraktur sendi,sensasi
panthom.
pencegahan kegelisahan yang tidak semestinya.
Hal yang dilakukan post op.
Kontrol GD
Kurangi nyeri post op
Ambulasi
Asupan nutrisi adequat
Cegah trauma pada luka
Kontrol balutan……terlalu tekan …supplay
O2/nutrisi jaringan …..neckrotic.
Perawatan Luka Operasi
 Bentuk luka yang mudah sembuh
 14 hari tidak ada perbaikan ….kegagalan proses

penyembuhan luka.
 Banyak factor

Systemik :umur,nutrisi,defisiensi protein


Lokal :ukuran luka,kedlm luka,lokasi luka,lokal
inf,pengobatan.
Pencucian luka
 Hal penting untuk memperbaiki dan mempercepat
penyembuhan luka
 Infeksi dapat di cegah
 Bertujuan membuang jaringan necrotik dan cairan
yang berasal dari luka yang berlebih.
 Mencuci dg menggosok jaringan granulasi
terburuk dilakukan ……merusak granulasi &
mempermudah infeksi.
Irigasi……….paling baik dilakukan.
Tekanan tdkboleh berlebih merusak jrgn
granulasi.perhatikan jenis cairan dan jarum yang
digunakan ….no 18.
Cairan normal saline dengan lakukan dg hati hati,
irigasi tdk agresif.
 Antiseptik untuk mencegah kontaminasi
 Alat steril dalam bak steril:

Pinset anatomi ,chirugie,scissors,kom steril,nierbiken.


sarung tangan kapas,kasa jangan ada serat yg
tinggal…….menghambat penyembuhan luka ,
infeksi dapat terjadi.
Diagnosa Keperawatan dan Perencanaan

 Kecemasan berhubungan dengan kurang


pengetahuan tentang kegiatan perioperatif.
 Berduka yang antisipasi (anticipated griefing)
berhubungan dengan kehilangan akibat amputasi.
 Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan
dengan insisi bedah sekunder terhadap amputasi
 Gangguan konsep diri berhubungan dengan
perubahan citra tubuh sekunder terhadap amputasi.
 Resiko tinggi terhadap komplikasi : Infeksi,
hemorragi, kontraktur, emboli lemak berhubungan
dengan amputasi
Dx 1
 Karakteristik penentu :
 Mengungkapkan rasa takut akan pembedahan.
 Menyatakan kurang pemahaman.

 Meminta informasi.

 Tujuan : Kecemasan pada klien berkurang.


 Kriteria evaluasi :
 Sedikit
melaporkan tentang gugup atau cemas.
 Mengungkapkan pemahaman tentang operasi.
Intervensi dan rasional
 Memberikan bantuan secara fisik dan psikologis,
memberikan dukungan moral.
 Secara psikologis meningkatkan rasa aman dan meningkatkan rasa
saling percaya.

 Menerangkan prosedur operasi dengan sebaik-


baiknya.
 Meningkatkan/memperbaiki pengetahuan/ persepsi klien.
 Mengatur waktu khusus dengan klien untuk
berdiskusi tentang kecemasan klien.
 Meningkatkan rasa aman dan memungkinkan klien melakukan
komunikasi secara lebih terbuka dan lebih akurat.
DX 2
 Karakteristik penentu :
 Mengungkapkan rasa takut kehilangan kemandirian.
 Takutkecacatan.
 Rendah diri, menarik diri.

 Tujuan : Klien mampu mendemontrasikan kesadaran


akan dampak pembedahan pada citra diri.
 Kriteria evaluasi :
 mengungkapkan perasaan bebas, tidak takut.
 Menyatakan perlunya membuat penilaian akan gaya
hidup yangbaru.
 Anjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan tentang
dampak pembedahan pada gaya hidup.
◦ Mengurangi rasa tertekan dalam diri klien, menghindarkan depresi,
meningkatkan dukungan mental.
 Berikan informasi yang adekuat dan rasional tentang alasan
pemilihan tindakan pemilihan amputasi.
◦ Mengurangi rasa tertekan dalam diri klien, menghindarkan depresi,
meningkatkan dukungan mental.
 Berikan informasi bahwa amputasi merupakan tindakan untuk
memperbaiki kondisi klien dan merupakan langkah awal
untuk menghindari ketidakmampuan atau kondisi yang lebih
parah.
◦ Meningkatkan dukungan mental.
 Fasilitasi untuk bertemu dengan orang amputasi yang telah
berhasil dalam penerimaan terhadap situasi amputasi.
◦ Strategi untuk meningkatkan adaptasi terhadap perubahan citra diri.
Mempersiapkan kebutuhan untuk
penyembuhan
 Mengklarifikasi rencana pembedahan yang akan
dilaksanakan kepada tim bedah.
 Meyakinkan bahwa klien mendapatkan protese/alat
bantu ( karena tidak semua klien yang mengalami
operasi amputasi mendapatkan protese seperti pada
penyakit DM, penyakit jantung, CVA, infeksi, dan
penyakit vaskuler perifer, luka yang terbuka ).
 Semangati klien dalam persiapan mental dan fisik
dalam penggunaan protese.
 Ajarkan tindakan-tindakan rutin postoperatif : batuk,
nafas dalam.
DX 3
 Karakteristik penentu :
 Menyatakan nyeri.
 Merintih, meringis.

 Tujuan : nyeri hilang / berkurang.


 Kriteria evaluasi :
 Menyatakan nyeri hilang.
 Ekspresi wajah rileks.
Intervensi dan rasional
 Evaluasi nyeri : berasal dari sensasi panthom limb atau
dari luka insisi. Bila terjadi nyeri panthom limb
 Sensasi panthom limb memerlukan waktu yang lama untuk
sembuh daripada nyeri akibat insisi.
 Klien sering bingung membedakan nyeri insisi dengan nyeri
panthom limb.
 Beri analgesik ( kolaboratif ).
 Untuk menghilangkan nyeri
 Ajarkan klien memberikan tekanan lembut dengan
menempatkan puntung pada handuk dan menarik
handuk dengan berlahan.
 Mengurangi nyeri akibat nyeri panthom limb
DX 4
 Karakteristik penentu :
 Menyatakan berduka tentang kehilangan bagian
tubuh.
 Mengungkapkan negatif tentang tubuhnya.

 Depresi.

 Tujuan : Mendemontrasikan penerimaan diri pada


situasi yang baru.
 Kriteria evaluasi :
 Menyatakan penerimaan terhadap penerimaan diri.
 Membuat rencana untuk melanjutkan gaya hidup.
Intervensi dan rasional
 Validasi masalah yang dialami klien.
 Meninjau perkembangan klien.
 Libatkan klien dalam melakukan perawatan diri yang langsung
menggunakan putung :
 Perawatan luka.
 Mandi.
 Menggunakan pakaian.
 Mendorong antisipasi meningkatkan adaptasi pada perubahan citra tubuh.
 Berikan dukungan moral.
 Meningkatkan status mental klien.
 Hadirkan orang yang pernah amputasi yang telah menerima diri.
 Memfasilitasi penerimaan terhadap diri.
DX 5
 Karakteristik penentu :
 Terdapattanda resiko infeksi, perdarahan berlebih,
atau emboli lemak.
 Tujuan : tidak terjadi komplikasi.
 Kriteria evaluasi : tidak ada infeksi, hemorragi dan
emboli lemak.
Intervensi dan rasional
 Infeksi Lakukan perawatan luka adekuat.
 Mencegah terjadinya infeksi.
 Perdarahan Pantau :
-Masukan dan pengeluaran cairan.
 Menghindari resiko kehilangan cairan dan resiko
terjadinya perdarahan pada daerah amputasi.
- Tanda-tanda vital tiap 4 jam.
 Sebagai monitor status hemodinamik
- Kondisi balutan tiap 4-8 jam.
 Indikator adanya perdaraham masif
Lanjutan....
 Emboli lemak
 Monitor pernafasan.
 Memantau tanda emboli lemak sedini mungkin
 Persiapkan oksigen
 Untuk mempercepat tindakan bila sewaktu-waktu dperlukan
untuk tindakan yang cepat.
 Pertahankan
posisi flower atau tetap tirah baring
selama beberapa waktu
 Mengurangi kebutuhan oksigen jaringan atau memudahkan
pernafasan.
INTERVENSI POST OP LAINNYA
 Melakukan perawatan luka postoperasi
 Mengganti balutan dan melakukan inspeksi luka.
 Terangkan bahwa balutan mungkin akan digunakan
hingga protese yang digunakan telah tepat dengan
kondisi daerah amputasi (6 bulan –1 tahun).
 Membantu klien beradaptasi dengan perubahan
citra diri
 Memberi dukungan psikologis.
 Memulai melakukan perawatan diri atau aktivitas
dengan kondisi saat ini.
LANJUTAN...
 Mencegah kontraktur
 Menganjurkan klien untuk melakukan gerakan aktif
pada daerah amputasi segera setelah pembatasan
gerak tidak diberlakukan lagi.
 Menerangkan bahwa gerakan pada organ yang
diamputasi berguna untuk meningkatkan kekuatan
untuk penggunaan protese, menghindari terjadinya
kontraktur.
LANJUTAN...
 Aktivitas perawatan diri
 Diskusikan ketersediaan protese ( dengan terapis fisik,
ortotis ).
 Mengajari klien cara menggunakan dan melepas
protese.
 Menyatakan bahwa klien idealnya mencari
bantuan/superfisi dari tim rehabilitasi kesehatan
selama penggunaan protese.
 Mendemontrasikan alat-alat bantu khusus.

 Mengajarkan cara mengkaji adanya gangguan kulit


akibat penggunaan protese.
Amputasi
 Tingkat
 Komplikasi
 Rehabilitasi
 Managemen keperawatan
 Penanganan nyeri
 Meminimalkan perubahan persepsi
sensori
 Meningkatkan penyembuhan luka
 Mempertahankan body image
 self-care
72

Anda mungkin juga menyukai