Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“DEMENSIA”

INSTRUKTUR AKADEMIK INSTRUKTUR KLINIK

(Desi Deswita, M.Kep,Sp.Kep.Kom) (Dharma wita. Amd.Kep)

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2 III-A :

1. Putri Aditya Arifanda


2. Shaly Akbar
3. Silsi Dwi Wahyuni
4. Sri Agus Utami
5. Trisna Afdi Putri Y
6. Wendi Dermawan
7. Yessi Chania
8. Yuli Kurniati

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

PRODI D-III KEPERAWATAN SOLOK

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karena kami dapat
menyelesaikan Proposal ini. Penyusunan Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas
Keperawatan Gerontik tentang Proposal Penyuluhan “DEMENSIA”. Selain itu tujuan dari
penyusunan Proposal ini juga untuk menambah wawasan penulis tentang penyakit demensia.

Kami menyadari dalam penulisan Proposal ini masih banyak kekurangan dalam
penulisan maupun penyususnan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna memperbaiki kesalahan dimasa yang akan datang.

Sicincin, 22 Oktober 2019

Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN

DEMENSIA

Pokok bahasan /topik : penyakit demensia

Hari / tgl : jumat/ 25 oktober 2019

Pukul : 09.30

Sasaran : lansia

Jumlah peserta : 8 orang

Tempat : wisma pantai cermin

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit tentang konsep penyakit Demensia
diharapkan pengetahuan lansia meningkat tentang konsep Demensia meliputi :
pengertian, penyebab, tanda gejala, dan komplikasi Demensia.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x30 menit, lansia mampu
menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian demensia
b. Penyebab demensia
c. Tanda dan gejala demensia
d. Komplikasi demensia
e. Terapi untuk penyandang demensia
B. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian demensia
b. Penyebab demensia
c. Tanda dan gejala demensia
d. Komplikasi demensia
e. Terapi untuk penyandang demensia
C. Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
NO WAKTU AUDIENS
PRESENTATOR
1. 5 Menit Pembukaan
1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Perkenalan nama mahasiswa 2. Mendengarkan
dengan klien dan
3. Menjelaskantujuanpenyuluhan memperhatikan
4. Membuat kontrak waktu, 3. Mendengarkan
tempat, dan bahasa dan
( waktu : 09.30 – selesai memperhatikan
Tempat : wisma pantai cermin 4. Menyetujui
Bahasa : minang ) kontrak
2. 20 menit Pelaksanaan
1. Pengertian demensia 1. Pengertian
a. Menggali pengetahuan lansia a. Menjawab
tentang pengertian demensia pertanyan
b. Memberikan reifercemen b. Menerima
positif reifercement
c. Menjelaskan pengertian c. Mendengarkan
lansia dan
2. Penyebab demensia memperhatikan
a. Menggali pengetahuan 2. Penyebab
keluarga tentang penyebab a. Menjawab
diabetes demensia pertanyan
b. Memberikan reifercemen b. Menerima
positif reifercement
c. Menjelaskan penyebab c. Mendengarkan
demensia dan
memperhatikan
3. Tanda dan gejala demensia 3. tanda dan gejala
a. Menggali pengetahuan a. Menjawab
keluarga tentang tanda dan pertanyan
gejala demensia b. Menerima
b. Memberikan reifercemen reifercement
positif c. Mendengarkan
c. Menjelaskan tanda dan dan
gejala demensia memperhatikan
4. komplikasi diabetes melitus
a. Menggali pengetahuan 4. komplikasi
keluarga tentang kompikasi a. Menjawab
demensia pertanyan
b. Memberikan reifercemen b. Menerima
positif reifercement
c. Menjelaskan tanda dan c. Mendengarkan
gejala demensia dan
5. Memberikan kesempatan kepada memperhatikan
keluarga untuk bertanya 5. Memberikan
6. Menjawab pertanyaan pertanyaan
6. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. 5 menit Evaluasi dan penutup 1. Mendengarkan,
1. Menyimpulkan inti penyuluhan memperhatikan
2. Memberikan kesempatankepada dan ikut
klienuntukbertanya, jika masih menyimpulkan
ada pertanyaan 2. Mengajukan
3. menjawab pertanyaan pertanyaan
4. membuat kontarak yang akan 3. Mendengarkan
datang dan
5. mengucapkan salam penutup memperhatikan
4. Menyetujui
kontrak
5. Menjawab salam

D.Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media/ Alat Bantu
1. Leaflet
2. Lembar balik

F. Pengorganisasi

1. Penyaji : Sri Agus Utami


2. Moderator : Yuli Kurniati
3. Fasilitator : Putri Aditya Arifanda, Silsi Dwi Wahyuni,Trisna Afdi Putri Y
dan Yessi Chania
4. Observer : Shaly Akbar

Pembagian Tugas
 Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
 Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
 Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
 Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir.

G. Evaluasi

1. Evaluasi struktur
a. Waktu mulai penyuluhan 09.00
b. Persiapan media/alat disiapkan beberapa hari sebelum penyuluhan
c. Persediaan media berupa leaflet dan lembar balik
2. Evaluasi proses
a. Keluarga antusias terhadap materi yang disampaikan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
c. Pesrta mengajukan pertanyaan
3. Evaluasi hasil
a. Peserta memahami tentang pengertian Diabetes Melitus
b. Peserta memahami i tentang penyebab Diabetes Melitus
c. Peserta memahami tentang tanda dan gejala Diabetes Melitus
d. Peserta memahami tentang komplikasi Diabetes Melitus

H. Setting Tempat
Keterangan :

Pasien

penyaji

moderator

observer

Fasilitator

Pembimbing
LAMPIRAN MATERI

1. PENGERTIAN DEMENSIA

Demensia adalah sindrom yang disebabkan oleh penyakit otak, biasanya berlangsung
kronik atau progresif, dengan berbagai macam gangguan fungsi kortikal yang lebih luhur,
yaitu daya ingat, daya pikir, orientasi, pemahaman (comprehensif), kalkulasi, kemampuan
belajar, berbahasa, dan daya nilai. Kesadaran tidak berkabut. Sering kali disertai kerusakan
kognitif dan kadang-kadang didahului oleh kemundurran dalam kendali emosi, perilaku
sosial, atau motivasi.

Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat
mempengaruhi aktifitas sehari-hari. Penderita demensia seringkali menunjukkan beberapa
gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavioral symptom) yang mengganggu
(disruptive) ataupun tidak menganggu (non-disruptive) (Volicer, L., Hurley, A.C., Mahoney,
E. 1998). Grayson (2004) menyebutkan bahwa demensia bukanlah sekedar penyakit biasa,
melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau kondisi tertentu
sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku.

Demensia adalah satu penyakit yang melibatkan sel-sel otak yang mati secara
abnormal.Hanya satu terminologi yang digunakan untuk menerangkan penyakit otak
degeneratif yang progresif. Daya ingatan, pemikiran, tingkah laku dan emosi terjejas bila
mengalami demensia. Penyakit ini boleh dialami oleh semua orang dari berbagai
latarbelakang pendidikan mahupun kebudayaan. Walaupun tidak terdapat sebarang rawatan
untuk demensia, namun rawatan untuk menangani gejala-gejala boleh diperolehi.

2. PENYEBAB DEMENSIA
1) Penyalahgunaan konsumsi zat terlarang dalam jangka panjang
2) Adanya tumor otak
3) Perdarahan dikepala pada rongga subdural
4) Kekurangan vitamin, terutama vitamin B12
5) Hipoglikemia/ gula darah rendah
6) Kerusakan otak akibat kurangnya aliran darah menuju otak yang juga
menyebabkan kematian beberapa sel otak dan stroke
Factor resiko
a. Usia: Demensia umumnya terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun.
Risiko demensia meningkat secara signifikan seiring dengan bertambahnya usia.
b. Riwayat kesehatan keluarga: Orang yang memiliki riwayat kesehatan keluarga
yang pernah menderita demensia memiliki faktor risiko yang lebih besar.
c. Jenis kelamin: Demensia lebih sering terjadi pada wanita, sebagian besar terjadi
karena wanita hidup lebih lama daripada pria.
d. Gaya hidup: Orang yang menderita tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang
tinggi atau diabetes, dll, memiliki faktor risiko yang lebih tinggi terkena demensia
jika mereka tidak mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan kondisi
kesehatan mereka.
3. TANDA DAN GEJALA
10 Gejala Umum Demensia Alzheimer yaitu :
1) gangguan daya ingat. Gejalanya diakibatkan karena sering lupa akan kejadian
yang baru saja terjadi, lupa janji, menanyakan dan menceritakan hal yang sama
berulang kali, dan lupa tempat parkir dimana.
2) Kedua, gejala Alzheimer adalah sulit fokus yaitu sulit melakukan aktivitas
pekerjaan sehari-hari, lupa cara memasak, mengoperasikan telepon, tidak dapat
melakukan perhitungan sederhana, bekerja dengan waktu yang lebih lama dari
biasanya.
3) Ketiga, sulit melakukan kegiatan familiar, yaitu seringkali sulit merencanakan
atau menyelesaikan tugas sehari-hari bingung cara mengemudi, sulit mengatur
keuangan.
4) Keempat, disorientasi, bingung akan waktu (tanggal, hari-hari penting), bingung
dimana mereka berada dan bagaimana mereka sampai disana, tidak tahu jalan
kembali ke rumah.
5) Kelima, kesulitan memahami visuospasial yaitu sulitnya membaca, mengukur
jarak, membedakan warna, membedakan sendok/garpu, tidak mengenali wajah
sendiri dicermin, menabrak cermin, menuangkan air digelas namun tumpah/tidak
tepat penuangannya.
6) Keenam, gejala Alzheimer dapat juga dikenali melalui gangguan berkomunikasi,
yaitu kesulitan berbicara dan mencari kata yang tepat untuk menjelaskan suatu
benda, seringkali berhenti di tengah percakapan dan bingung untuk
melanjutkannya.
7) Ketujuh, menaruh barang tidak pada tempatnya dan kadang curiga ada yang
mencuri atau menyembunyikan barang tersebut, juga termasuk gejala Demensia
Alzheimer.
8) Kedelapan, salah membuat keputusan, seperti kesulitan berbicara dan mencari
kata yang tepat untuk menjelaskan suatu benda seringkali berhenti ditengah jalan
dan sulit untuk melanjutkan kembali.
9) Kesembilan, menarik diri dari pergaulan, tidak memiliki semangat ataupun
inisiatif untuk melakukan aktivitas atau hobby yang biasa dinikmati, tidak terlalu
semangat untuk pergi bersosialisasi.
10) Kesepuluh, yaitu adanya perubahan perilaku dan kepribadian, emosi berubah
seara drastis, menjadi bingung, curiga, depresi, takut atau tergantung yang
berlebihanpada anggota keluarga, mudah kecewa, marah dan putus asa baik di
rumah maupun dalam pekerjaan.

4. KOMPLIKASI DEMENSIA
Gangguan daya ingat dan cara berfikir yang dialami penderita demensia menimbulkan
kolplikasi saat melakukan aktivitas sehari-hari.contohnya dalah:
- Cidera saat berjalan sendirian
- Kekurangan nutrisi
- Tersedak hingga mengakibatkan pneumonia
- Tudak dapat hidup sendiri
5. TERAPI UNTUK PENYANDANG DEMENSIA
a. Secara keseluruhan, untuk mengurangi demensia, usahakan penyandang berada
dilingkungan yang bersahabat , riang gembira, segar dan kurangi suasana yang
menimbulkan stres
b. Perlu diberikan nasehat-nasehat dan pandangan bahwa kejadian yang dideritanya
merupakan suatu proses yang alamiah, dan penderitaannya bisa diringankan.
Orang sekitar dan pengurus penderita hendaknya menghindari pertengkaran
dengan penderita yang bersangkutan.
c. Olahraga dan latihan fisik akan meningkatkan isitirahat sipenderita dan
meningkatkan cadangan sistem jantung dan pembulih darah
d. Pengobatan denga musik. Terapi ini dapat mempertahan kehalusan gerakan otot-
otot serta menghindari rangsangan non verbal
e. Pengobatan kelompok misalnya bernostalgia atas kisah-kisah lama yang
menyenangkan, dan kegiatan-kegiatan sosial dapat membantu dalam
meningkatkan kemampuan berbicara dan keterampilan per orangan
f. Mencegah penderita agar tidak jatuh atau mencelakai dirinya sendiri sewaktu
dalam kondisi gelisah
g. Kegiatan sehari-hari hendaknya tidak merendahkan harga diri penderita, dan tidak
mengurangi kemungkinan penderita mengurangi kemampuan nya dalam
membatasi dirinya
h. Penggunaan obat-obatan untuk merangsang otak sebaiknya dibatasi. Namun
demikian, obat-obatan anti depresan banyak bermanfaat bagi penderita demensia
yang mengalami depresi
DAFTAR PUSTAKA

Yulianti, Devi. 2010. Leksikon Istilah Kesehatan Jiwa Dan Psikotik. Jakarta: EGC.

Nugroho,Wahjudi. 1999. Keperawatan Gerontik.Edisi2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai