Anda di halaman 1dari 66

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA

DOSEN PEMBIMBING
Ns. Desi Deswita. M.kep, SP. Kep. Kom

OLEH
KELOMPOK 6 TINGKAT III A:
YULI KURNIATI
TINJAUAN TEORITIS
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak
balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga
anak terlalu pendek untuk usianya atau otak
tidak berlembanga dengan baik, seorang anak
dikatakan stunting apabila indeks panjang
badan dibandingkan dengan umur (PB/U) atau
tinggi badan dibanding umur (TB/U) dengan
batas z-score kurang dari -2SD (WHO, 2015)
Stunting adalah masalah kekurangan gizi krois
yang sisebabkan oleh kurangnya asupan gizi
dalam waktu yang cukup lama, bahkan senjak
anak masih dalam kandungan (sudaryo dkk,
2014: 121)
ETIOLOGI
1) kurang gizi kronis dalam waktu lama
2) Retardasi pertumbuhan intrauterine
3) Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan
asupan kalori
4) Sering menderita infeksi diawal kehidupan
seorang anak
5) Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan
6) Riwayat BBLR
7) terbatasnya akses pelayanan kesehatan
8) Kurangnya akses aiar bersih dan dan sanitasi
MANIFESTASI KLINIS
• Tinggi badan anak berada dikisaran -2SD
• Perawakan pendek
• Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
• Pertumbuhan gigi terlambat
• Performa buruk pada kemmpuan fokus dan
memori belajarnya
• Berat badan anak tidak naik, bahkan cenderung
menurun
• Anak mudah terserang penyakit infeksi
PATOFISOLOGI
Terjadinya stunting pada balita seringkali tidak
disadari, dan setelah 2 tahun baru terlihat
ternyata balita tersebut pendek. Masalah gizi
yang kronis pada balita disebabkan oleh asupan
gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama
akibat orang tua/keluarga tidak tahu atau belum
sadar untuk memberikan makanan yang sesuai
untuk kebutuhan gizi anaknya . Bila seorang anak
mengonsumsi energi dan protein dibawah dari
kebutuhan minimalnya dalam waktu yang lama
kan maka akan mengganggu pertumbuhan berat
badan dan tinggi badanya.
Dan begitu juga pada ibu hamil, bila hal ini
terjadi akan berdampak pada terlambatnya
pertumbuhan janin yang dikandungnya, selian
asupan yang kurang anak stunting juga dapat
sebabkan oleh seringnya anak sakit dan
sanitasi lingkungan yang buruk .
KOMPLIKASI
• Perkembangan otak yang kurang
• Peningkatan terjadinya risiko penyakit kronis
terkait gizi seperti diabetes, hipertensi dan
obesitas
• Kekerdilan dapat menurun kegenerasi berikutnya
• Pada wanita stunting berakibat akan
memperbesar risiko komplikasi selama kehamilan
karena panggul mereka lebih kecil dan beresiko
melahirkan bayi BBLR
PENATALAKSANAAN
5 program efektif untuk mengatasi masalah anak
stunting di Indonesia :
1. program STBM (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat)
2. Program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
3. Program posyandu
4. Program fortifikasi makanan dan
5. Pemerataan pasokan makanan bergizi
TERAPI OBAT
• kalsium
• Yodium
• Zink
• Zat besi
• Asam folat
TINJAUAN KASUS
I DATA UMUM
1. Nama KK : Bpk. M
2. Usia : 39 tahun
3. Pendidikan : SLTP
4. Agama : Islam
5. Suku bangsa: Indonesia
6. Pekerjaan : Wirasuasta
7. Alamat : RT 4, RW 5, Kelurahan kampuang
jawa
8. Komposisi keluarga
NO NAMA L/P HUB. DLM PENDIDI PEKERJAAN IMUNISASI KET
(INISIAL) KELUARG KAN
A BCG DPT POLIO CAMPAK

1 Ibu U P Istri SLTA Guru PAUD - - - -

2 An. R L Anak SD Pelajar    

3 An. A P Anak SD Pelajar    

4 An. Y P Anak - -    

5 An. M P Anak - -    
10. Tipe keluarga
Nuclear family (keluarga inti) karena dalam satu
rumah terdiri dari satu bapak, satu ibu dan
anak mereka.
11. Suku dan latar belakang budaya
Keluarga Bpk. M dan Ibu U memiliki latar
belakang campuran antara jawa dan minang,
namun lahir disolok , bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa minang , didalam
keluarga ini tidak ada pantangan apapun yang
berkaitan dengan masalah kesehatan, dan
tidak ada adat istiadat yang berpengaruh
negatif terhadap masalah kesehatan dalam
keluarga
12. Agama
Keluarga Bpk. M menganut agama islam, Ibu U
mengatakan mereka sering melaksanakan
ibadah bersama seperti shalat berjama’ah,
dan ibu U selalu menyuruh anaknya untuk
shalat sehingga anak-anaknya rajin
melaksanakan shalat.
13. Status sosial ekonomi
Selama ini penghasilan berasal dari Bpk. M yang
bekerja sebagai pembuat taman dan dibantu
oleh ibu U sebagai guru PAUD tapi hanya
sebagai selingan saja. Keluarga Bpk. M adalah
leluarga yang sederhana dan yang mengatur
keuangan dalam keluarga adalah ibu U
14. Aktivitas dan arekreasi keluarga
Rekreasi yang dilakukan didalam rumah, ibu U
mengatakan mereka bisa mengisi waktu luang
dirumah dengan menonton TV dan mengobrol
bersama anak-anaknya. Sedangkan untuk
rekreasi diluar rumah, dapat berupa
bepergian ketempat-tempat hiburan dan bisa
juga dengan berkunjung kerumah saudara.
II RIWAYAT DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahapan Perkembangan Keluarga Saat ini


Keluarga Bpk. M sekarang berada pada tahap
keluarga dengan anak sekolah karena anak
pertama mereka berumur 8 tahun.
2. Tugas perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang seharusnya
dilalui oleh keluarga, saat ini kelurga mersa
sudah terpenuhi , hanya saja keluarga merasa
perlu mempertahankan apa yang sudah ada
dan bersiap untuk tahapan perkembangan
selanjutnya.
3. Riwayat keluarga inti
Bpk M dan Ibu U merupkan keturunan suku
minang dan campuran jawa, dan sudah lahir
diminang . Bpk M dan Ibu U menikah tahun
2009 tanpa dijodohkan, dan melahirkan anak
pertama tahun 2011, anak kedua tahun 2013,
anak ketiga tahun 2015 dan anak ke empat
tahun 2017.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Didalam keluarga Bpk M dan Ibu U sama-sama
memiliki riwayat hipertensi dari orang tua
mereka. Dalam 1 bulan terkahir ini didalam
keluarga hanya menderita penyakit ringan saja
seperti batuk dan pilek setelah berobat
kebidan dapat sembuh. Sedangkan pada saat
pengkajian didapatkan data bahwa An. Y
tingginya kurang yaitu hanya 90 cm. Yang
normalnya pada usia ini anak tingginya 103,3
cm.
5 tugas keperawatan keluarga
1. Kemampuan mengenal masalah
– Pengertian
Ibu U mengatakan stunting adalah tinggi anak kurang dari
anak seusianya
– Penyebab
Ibu U mengatakan hal ini disebakan oleh faktor
keturunan dari keluarga Bpk. M
– Tanda gejala
Ibu U mengatakan tidak ada tanda gejala pada anaknya
selain tingginya agak kurang
– Penyangkalan
Ibu U tau tinggi anaknya kurang , namun Ia mengatakan
anaknya sehat-sehat saja
2. Memutuskan tindakan yang tepat
Keluarga memutuskan akan merawat An.Y
dengan baik dan bila perlu akan
mengontrolkan perkembangan anaknya ke
posyandu/puskesmas
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
keluarga mengatakan akan merawat An.Y
dengan baik, dan akan memberinya asupan
gizi seimbang agar kebutuhan nutrisinya
terpenuhi
4. Memodifikasi lingkungan
keluarga mengatakan ingin mmberikan
lingkungan yang sehat untuk An.Y
5. Memanfaatkan pelayanan keshatan
keluarga mengatakan akan mengontrolkan
perkembangan An.Y secara rutin ke
puskesmas.
III LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
• Tipe, ukuran rumah, jumlah ruangan
tipe rumah keluarga Bpk. M bersifat semi permanen
memiliki ukuran 5x9 m2. terdapat 1 ruangan tamu, 1
ruanga tamu, 1 ruang lepas untuk tidur, dan ruangan
keluarga, 1 kamar mandi, dan 1 dapur.
• Ventilasi dan penerangan
rumah memiliki jarak sekitar 7m rumah tetangga,
pencahayaan kurang
• Persediaan air bersih
ibu U mengatakan kebutuhan airnya berasal dari PDAM
air jernih, tidak berbau, dan tidak berasa
• Pembuangan sampah
ibu U mengatakan sampah dirumahnya
disapu lalu dibakar
• Pembuangan limbah cair
ibu U mengatakan dibuat aliran menggunakan
pipa dan diresapkan ke tanah
• Jamban/ wc
jamban menggunakan tipe jongkok yang
dialirkan ke septic tank
• bahaya kecelakaan
rumah keluarga Bpk. M merupaka wilayah
permukiman kecil, yang tenang dan jau dari
jalan raya, jadi risiko kecelakaan minim,
karena didepan rumah terdapat jalan kecil
• Sarana komunikasi
sarana komunikasi yang digunakan selama ini
adalah handphone
• Fasilitas pelayanan kesehatan
apabila ada anggota keluarga yang sakit akan
dibawa kepuskesmas atau rumah bidan
2. Karakteristik tetangga
rumah Bpk. M berada dipemukiman kecil,
jarak satu rumah kerumah berikut tidak jauh,
rata-rata rumah disana hanya memiliki teras,
tetangga semua beragama isla dengan status
ekonomi menengah, mata pencaharian
mereka beragam, Ibu U mengatakan
hubungannya dengan tetangga bai, lingkungan
nyaman dan tenang, akses masuk bisa dilalui
oleh motor dan mobil.
3. Mobilitas gografi keluarga
keluarga Bpk. M sudah tiggal dirumah tersebut
sejak mereka menikah sampai sekarang.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi keluarga
dengan masyarakat
Bpk. M jarang mengikuti kegiatan kumpul-
kumpul dengan masyarakat sekitar, karena Bpk.
M setiap hari bekerja lalu pulanga kerumah dan
istirahat. Bpk.M ahdir hanya pada acara-acara
penting dalam masyarakat saja.
5. Sistem pendukung keluarga
Bpk. M mengatakan selama ini jika ada
masalah dlam keluarga, keuarga lain sangat
mendukung dan memiliki respon yang baik,
jika ada masalah anggota keluarga selama
mendiskusikan dengan Bpk. M
IV STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga selalu berusaha melakukan komunikasi
dua arah dan saling terbuka , jika ada masalah
selalu berusaha untuk dilakukan
diskusi.musyawarah
2. Struktur kekuatan keluarga
pengambil keputusan tertinggi adalah Bpk. M
untuk kegiatan sehari-hari keputusan diambil
oleh Ibu U, karena ibu U yang lebih sering di
rumah.
3. Struktur peran (formal dan informal)
Peran formal
Bpk. M berperan sebagai kepala keluarga dan
ibu U sebagai ibu rumah tangga. Selam ini
Bpk. M sebagai pencari nafkah saat ini Bpk. M
masih aktif bekerja sebagai pembuat taman
dan ibu U berperan sebagai IRT yang mengtur
keuangan, mendidik dan mengasuh anak-
anaknya, dan ibu U juga menyelinginya
dengan menjadi guru PAUD.
Peran informal
Selama ini Bpk. M hanya aktif berperan didalam
lingkungan keluarganya saja. Untuk kegiatan
masyarakat jarang Ia ikuti karena sibuk dengan
pekerjaannya
4. Nilai dan norma budaya
Keluarga tidak mempunyai pantangan makanan
selain yang dilarang oleh agama. Semua
anggota keluarga makan dengan menu yang
sama dan tidak ada peraturan khusus dalam
keluarga Bpk. M
V. fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Bpk. M dan Ibu U sangat menyayangi
keluarganya, saling menjaga antra anggota
keluarga satu dengan anggota keluarga yang
lain. Ibu U berusaha mendidik anaknya agar
selalu menghormati orang tua dan
menyayangi sesama anggota keluarga dan
teman sebaya serta berusaha menanamkan
kedisiplinan pada anaknya.
2. Fungsi sosialisasi
Bpk. M menyatakan bahwa cara menanamkan
hubungan interksi sosial pada anaknya dengan
tetangga dan masyarakat yaitu dengan
membiarkan anaknya bermain dengan teman
sebaya disekitar rumahnya, serta selalu
menyapa orang yang ditemuinya dengan
sopan dan ramah
3. Fungsi perawatan keluarga
Setiap anggota keluarga yang sakit selalu
berusaha dilakukan perawatan yang maksimal
kepada semua anggota keluarga, dan
mendaptakan perhatian yang sama. Jika ada
anggota keluarga yang sakit akan sama-sama
diingatkan untuk minum obat.
VI. stres da koping keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang serta
kekutan keluarga
Bpk. M mengatakan bahwa selalu memikirkan
kondisi dan kesehatan saat ini, terutama
adalah kondisi An. Y Ibu U mengatakan Ia
kawatir dengan pertumbuhan anaknya, ia
cemans anaknya tidak dapat bertumbuh
dengan formal.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap
stresor
Keluarga mengatakan apabila ada masalah yang
dirasa berat maka mereka akan memecahkan
secara bersama-sama dengan jalan
musyawarah keluarga sampai ketemu jalan
pemecahannya dengan tidak saling
memaksankan dan menyakiti yang lain.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah kelurag lebih suka berunding
bersama atau konsultasi dengan orang yang
lebih tahu.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Bersadarkan identifikasi tidak ditmukan stress
adaptasi disfungsional.
VII. Harapan keluarga terhadap asuhan
keperawatan keluarag
Keluarga selalu berdo’a agar diberikan
kesehatan, rezki yang banyak dan bisa
menjalankan aktifitas dengan baik
VIII. Riwayat Kesehatan keluarga
Pemeriksaan fisik
N PEMERIKSAN An. Y
O FISIK
1. Keadaan umum Baik
2. TTV :
• nadi (x/menit) 96 x/menit
• suhu (°C) 37 °C
• RR (X/menit) 24 x/menit
3. • TB 90 Cm
• BB 11 Kg
4. Kepala Bentuk simetris, distribusi rambut
merata dan tebal, hygiene baik,
berwarna hitam
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka
menutup, sklera bening, konjungtiva pink tidak
pucat, alis mata berbatas tegas dan simetris,
pembengkakan mata (-), respon terhadap
cahaya (+), alat bantu (-)
6. Mulut dan hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah
berwarna putih kemerahan, tidak ada secret
yang keluar melalui hidung, tidak ada kotoran
yang terlihat melalui hidung, lidah pada posisi
normal, bicara tidak pelo, tidak ada gangguan
menelan, bibir simetris, mukosa bibir lembab,
tidak ada cuping hidung, Tidak ada lesi pada
rongga mulut, perdarahan dan pembengkakan
(-), karies gigi (-)

7. Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri,


liang telinga terlihat bersih, eritema (-), tidak
ada gangguan pendengaran
8. Dada Inspeksi tidak ada retraksi dada saat
bernafas, Palpasi pengembangan dada
simetris, Perkusis: sonor, vocal fremitus
teraba sama di semua lapang paru,
auskultasi: suara nafas vesikuler
9. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
10 Abdomen Inspeksi: tidak ada lesi disekitar
abdomen, tidak ada distensi, perut tidak
kembung, Auskultasi: bising usus 20
x/menit, Perkusi: tympani, Palapasi: tidak
ada nyeri tekan diseluruh lapang
abdomen, tidak ada pembesaran organ.
11 Eliminasi Sistem perkemihan (BAK) :
± 5x sehari, tidak mengalami
inkontinensia
Eliminasi (BAB):
tidak tentu, tidak ada konstipasi.
12 Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi,
tidak ada lebam, tidak bengkak, tidak
ada eritema
13 Muskulo skeletal Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi,
tidak ada lebam, tidak bengkak, tidak
ada eritema
14 Capilary refill < 2 detik
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1. Data subjektif: Gangguan tumbuh kembang pada
• ibu U mengatakan saat ini umur anaknya 4 An. Y keluarga Bpk. M
tahun 1 bulan ( D. 0106)
• ibu U mengatakan tinggi badan anaknya Kategori : psikologis
kurang Sub kategori : pertumbuhan dan
• ibu U mengatakan berat badan anaknya perkembangan
tidak bertambah
• ibu U mengatakan pertumbuhan gigi
anaknya terlambat

Data objektif :
• tinggi badan An. Y 90 Cm
• berat badan An. Y 11 Kg
• perawakan An. Y terlihat pendek
• wajah anak An. Y tampak lebih muda dari
usianya
NO DATA MASALAH
2. Data subjektif : Kesiapan peningkatan
• ibu U mengungkapkan minat dalam pengetahuan pada keluarga
mengetahui penyakit anaknya Bpk. M
• ibu U mengatakan apa saja (D. 0113)
pengetahuannya menegnai stunting Kategori : perilaku
Sub kategori : penyuluhan
Data objektif : dan pembelajaran
• ibu U tampak antusias untuk
menanyakan tentang penyakit
anaknya
• ibu U mengajukan pertanyaan
sehunbuangan dengan tumbuh
kembang anaknya
NO DATA MASALAH
3. Data subjektif : Kesiapan peningkatan
• ibu U mengekspresikan proses keluarga pada
keinginan untuk meningkatkan keluarga Bpk. M
dinamika keluarga dalam (D. 0123)
mengasuh An. Y Kategori : relasional
Data objektif : Sub kategori :
• terlihatnya adanya respek interaksi sosial
dengan anggota keluarga
• keluarga menunjukkan minat
melakukan perwatan untuk An. Y
• Terlihat adanya kemampuan
keluarga untuk pulih dari kondisi
sulit
SKORING MASALAH
Diagnosa 1 : gangguan tumbuh kembang pada
An. Y keluarga Bpk. M
N KRITERIA DAN BOBO TOTAL PEMBENARAN
O SKOR T
1 Sifat masalah : Ibu U mengatakan usia An. Y 4
• sejahtera (3) tahun 1 bulan namun tingginya
3 /3x1 =
• aktual (3) 1 masih 90 Cm dan berat badanya
1
• resiko (2) 11 Kg. Ibu U mengatakan anaknya
• potensial (1) lebih rendah dari anak seusianya
2. Kemungkinan Kemungkinan masalah untuk
masalah dapat dirubah adalah mudah karena ibu
dirubah : 2/2x2 = U memiliki motivasi yang tinggi
2
• mudah (2) 2 untuk sembuhan An.Y
• sebagian (1)
• tidak dapat (0)
3 Potensial masalah Ibu U mengatkan keluarga sanggup
. dapat dicegah : untuk melkukan perawatan pada
3/3x1=
• tinggi (3) 1 An.Y serta antusiasme keluarga
1
• cukup (2) menerima informasi terkait stunting
• rendah (1)
4 Menonjolnya Menurut Ibu U maslah
. masalah : pertumbuhan yang dialami An.Y
• membutuhkan perlu segara ditangani kareana ibu U
perhatian segera kawatir akan akibatnya dimas yang
diatasi (2) akan datang
2/2x1=
• tidak 1
2
membutuhkan
perhatian dan tidak
segera diatasi (1)
• tidak sirsakan
sebgai masalah (0)
TOTAL 5
Diagnosa 2 : kesiapan peningkatan pengetahuan
pada keluarga Bpk. M
N KRITERIA DAN BOBO TOTAL PEMBENARAN
O SKOR T
1 Sifat masalah : Keluarga mengungkapkan
• sejahtera (3) kesiapan untuk merawat An. Y
• aktual (3) 1/3x1 = dengan baik
1
• resiko (2) 1/3
• potensial (1)
2. Kemungkinan Keluarga mengatakan akan
masalah dapat menyiapkan makanan bergizi
dirubah : 2/2x2 = untuk mengejar ketertinggalan
• mudah (2) 2 An.Y
2
• sebagian (1)
• tidak dapat (0)
3 Potensial masalah Keluarga mengatakan dapat
. dapat dicegah : melakukan rencana tindakan untuk
2/3x1=
• tinggi (3) 1 meningktakan gizi An.Y
2/3
• cukup (2)
• rendah (1)
4 Menonjolnya Menutur keluarga aktivitas untuk
. masalah : peningkatan pengetahuan keluarga
• membutuhkan tentang stunting dirasa perlu diatasi
perhatian segera segera
diatasi (2)
2/2x1=
• tidak 1
1
membutuhkan
perhatian dan tidak
segera diatasi (1)
• tidak sirsakan
sebgai masalah (0)
TOTAL 4
Diagnosa 3 : kesiapan peningkatan proses
keluarga pada keluarga Bpk.M
N KRITERIA DAN BOBO TOTAL PEMBENARAN
O SKOR T
1 Sifat masalah : Keluarga mengatakan kesiapan
• sejahtera (3) untuk menjalankan proses
• aktual (3) 1/3x1 = keluarga dengan sebaik-baiknya
1
• resiko (2) 1/3
• potensial (1)
2. Kemungkinan Ibu U menggambarkan minat
masalah dapat yang baik untuk memahami cara
dirubah : 1/2x2 = untuk perwatan An. Y
• mudah (2) 2
1
• sebagian (1)
• tidak dapat (0)
3 Potensial masalah Ibu U mengatakan belum memiliki
. dapat dicegah : pengalaman untuk merawat anak
1/3x1=
• tinggi (3) 1 dengan masalah stunting
1/3
• cukup (2)
• rendah (1)
4 Menonjolnya Ibu U mengatakan peningktan
. masalah : proses keluarga adalah permaslahan
• membutuhkan yang penting, namun belum menjadi
perhatian segera prioritas keluarga
diatasi (2)
1/2x1=
• tidak 1
1/2
membutuhkan
perhatian dan tidak
segera diatasi (1)
• tidak sirsakan
sebgai masalah (0)
TOTAL 2 1/6
PRIORITAS DIAGNOSA

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN SKOR


1 Ganguan tumbuh kembang pada An. Y keluarga 5
Bpk. M
2 Kesiapan peningktan pengetahuan pada keluarga 4
Bpk. M
3 Kesiapan peningkatan proses keluarga pada 2 1/6
keluarga Bpk. M
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa 1 : ganguan tumbuh kembang pada An. Y keluarga Bpk. M
DATA SLKI SIKI
Data subjektif: TUK 1 TUK 1
• ibu U mengatakan saat ini Setelah dilakukan intervensi keluarga Keluarga mampu mengenal masalah
umur anaknya 4 tahun 1 mampu mengenal masalah dengan kriteria Edukasi proses penyakit
bulan hasil (I. 12444)
• ibu U mengatakan tinggi Proses keluarga (L. 13123) Intervensi :
badan anaknya kurang Pengetahuan dan pemahaman keluarga • identifikasi kesiapan dan
• ibu U mengatakan berat meningkat dari skala 2 menjadi skala 5 : kemampuan keluarga dalam
badan anaknya tidak outcomes menerima informasi
bertambah • kemampuan keluarga untuk beradaptasi • sediakan materi dan media
• ibu U mengatakan terhadap situasi pendidikan kesehatan
pertumbuhan gigi anaknya • kemampuan keluarga memahami • berikan kesempatan untuk
terlambat informasi bertanya
• kemampuan keluarga memenuhi • jelaskan penyebab dan faktor
Data objektif : kebutuhan fisik An. Y resiko penyakit stunting
• tinggi badan An. Y 90 Cm • aktivitas mendukung pertumbuhan An. Y • jelaskan patofisologi munculnya
• berat badan An. Y 11 Kg • ketepatan peran keluarga pada tahap penyakit stunting
• perawakan An. Y terlihat perkembangan An.Y • jelas tanda dan gejala yang
pendek • sikap respek antara amggota keluarga ditimbulkan oleh penyakit stunting
• wajah anak An. Y tampak •Jelaskan kemungkinan terjadinya
lebih muda dari usianya komplikasi
TUK 2 TUK 2
Setelah dialkukan intervensi Keluarga mampu memutuskan
kelurga mampu memutuskan tindakan keperawatan
tindakan dengan kriteria hasil : Intervensi
outcomes Dukungan pengambilan keputusan
Dukungan keluarga (L. 13112) (I. 09266)
• verbaisasi keinginan untuk • fasilitas komunikasi dengan media
mendukung anggota keluarga yang • informasikan keluarga dan tenaga
sakit kesehatan lain teknik berkomunikasi,
• bekerja sama dengan anggota dan gunakan secara konsisten
keluarga yang sakit dalam Edukasi perilaku upaya kesehatan
menentukan perawatan (I. 12435)
Peran pemberi asuhan (L. 13121) • jelaskan penanganan maslah
• kemampuan memberi asuhan kesehatan
•Kemampuan merawat paisen • anjurkan mengevaluasi tujuan secara
•Kemampuan menyelesaikan tugas periodik
merawat pasien • anjurkan menentukan perilaku
Status kognitif (L. 09086) spesifik yang akan dirubah
• kemampuan membuat keputusan •Ajarkan program kesehatan dalam
•Proses informasi kehidupan sehari-hari
• pertimbangan alternatif saat
memutuskan
TUK 3 TUK 3
setelah dilkukan intervensi Keluarga mampu melakukan
keluarga mampu melakukan perawatan
perawatan dengan kriteria hasil intervensi
Outcomes Manjemen nutrisi (I. 03119)
Status nutrisi (L.03030) • identifikasi status nutrisi
• porsi makanan yang dihabiskan • identifikasi alergi dan
• penegtahuan tantang pilihan intoleransi makanan
menu makanan dan minuman • identifiksi makanan yang sesuai
yang sehat •Sajikan makanan secara menarik
• pengetahuan tentang standar dengan suhu yang sesuai
asupan nutrisi yang tepat • berikan makanan tinggi kalori,
• penyimpanan dan penyiapan tinggi protein dan tinggi serat
makanan dan minuman dengan • berikan suplemen makan bil
aman perlu
• berat badan dan tinggi badan • kolaborasi dengan ahli gizi
anak membaik untuk menentukan jumlah kalori
•Indeks masa tubuh mem baik dan jenis nutrien yang
• kecepatan pertambahan dibutuhkan jika perlu
panjang/ tinggi badan
TUK 4 TUK 4
Setelah dialkukan intervensi Keluarga mampu memodifikasi
keluarga mampu memodifikasi lingkungan
lingkugan dengan kriteria hasil : Intervensi
Outcomes Manajemen lingkungan (I. 14514)
Keamanan lingkungan rumah • identifikasi keamanan dan
(L.14126) kenyamanan lingkungan rumah
• pemerliharaan rumah • atur posisi furniture dengan rapi dan
• ketersediaan air bersih terjangkau
• kebersihan hunian • sediakan ruang berjalan yang cukup
• kemudahan akses kamar mandi dan aman
• pemeliharaan peralatan rumah • sedikan tempat tidaur dan lingkungan
• keamanan area bermain anak yang bersih dan nyaman
• hindarkan paparan langsung dengan
cahaya matahari / cahaya yang tidak
perlu
• fasilitasi penggunaan barang-barang
pribadi
• edukasi pada keluarga cara membuat
lingkungan rumah yang aman dan
nyaman bagi anak
TUK 5 TUK 5
Setelah dialkukan intervensi Keluarga mampu memanfaatkan
kelurga mampu memanfaatkan fasilitas pelaynan kesehtan
fasilitas pelayanan kesehtan Intervensi
dengan kriteria hasil Edukasi perilaku upaya kesehatan
Outcomes (I. 12435)
Motivasi ( L. 09080) • identifikasi kesiapan dan kemampuan
• upaya menyususn rencana penerimaan informasi
tindakan • berikan kesempatan untuk bertanya
• upaya mencari sumber sesuai • informasikan sumber yang tepat dan
kebutuhan tersedia dimasyarakat
• perilaku bertujuan •Anjurkan penggunaan fasilitas
• inisiatif kesehatan
• bertanggung jawab • informasikan fasilitas kesehatan yang
Tingkat pengetahuan (L. 12111) ada di lingkungan keluarga
• perilaku sesuai anjuran • motivasi pengembangan sikap dan
• kemampuan menjelaskan emosi yang mendukung upaya
penegtahuan tentag fasilitas kesehatan
kesehatan
• pertanyaan tentang msalah yang
dihadapi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
HARI/ PARA PARA
IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL F F
Sabtu TUK 1 Subjektif :
7.9.19 Keluarga mampu • keluarga dapat menjelaskan kembali
mengenal maslah penegrtian dan patofisiologi stunting
tumbuh kembang An.Y • keluarga dapat meyebutkan kembali faktor
• meberikan penjelasan yang mempengaruhi stunting
penegrtian stunting • keluarga dapat menyabutkan kembali
• memberikan tanda dan gejala stunting dan
penjelasan mengenai membandingkannya dengan kondisi An.Y
faktor-faktor yang • keluarga dapat menyebutkan kembali
mempengaruhi stunting kompilkasi stunting
• menjelaskan Objektif :
patofisologi munculnya • keluarga memperhatikan saat diberi
penyakit stuntig penjelasan
• menjelaskan tanda • kelurga bertanya dan dapat menjawab
dan gejla yang pertanyaan evaluasi
ditimbulkan oleh Analisis :
penyakit stunting TUK 1 tercapai keluarga mampu menganal
• menjelaskan maslah terkait stunting
kemungkinan terjadinya Planning :
komplikasi Lanjutkan intervensi TUK 2 keluarga mampu
memutuskan tindakan yang akan dilakukan
Sabtu TUK 2 Subjektif :
7.9.19 Keluarga mampu • keluarga mampu memahami kondisi An.Y
memutuskan tindakan • keluarga memahamia informasi mengenai
penanganan stuntig : alternatif perawatan pada An. Y
• berdiskusi dengan • keluarga dapat menyebutkan tindakan-
keluarga mengenai tindakan yang dapat dilakukan oleh keluarga
kondisi An.Y • keluarga mampu memahami program
• meberikan informasi kesehatan yang dijelaskan
menganai alternatif Objektif :
yang akan digunakan • keluarga tampak tertarik dalam proses
• berdiskusi dengan diskusi dan perencanaan
keluarga mengenai • keluarga tampak setuju dengan alternatif
tindakan yang dapat yang akan dipakai
dilakukan keluarga Analisis :
• mengajarkan program TUK 2 tercapai dengan indikator keluarga
kesehatan yang dapat mampu memilih alternatif tindakan (sklaa 4)
dilakukan sehari-hari Planning :
Lanjutkan intervensi TUK 3 keluarga mampu
melakukan perawatan pada An. Y
Sabtu TUK 3 Subjektif :
7.9.19 Keluarga mampu •Keluarga mengatakan kalau mereka ispa
melakukan perawatan terlibat dalam perawatan An. Y
pada An.Y dengan • Keluarga menybutkan makanan yang
stunting disukai oleh An.Y
• mengidentifikasi • keluarga menyabutkan kembali mengenai
kesipan keluarga untuk penjelasan makanan tinggi serat, tinggi
terlibat dalam perwatan protein dan tinggi kalori
An.Y • keluarga dapt memahami manfaat bila
• bersama keluarga teratur menjalani program pengobatan
mengidentifikasi Objektif :
stautus gizi An.Y • keluarga berespon positif terhadap
• bersama keluarga penjelsan yang diberikan
mengidentifikasi • keluarga antusia mengikuti diskusi
makanan kesukaan An.Y • keluarga mengajukan pertanyaan
• menjelaskan kepada Analisis :
keluarga makanan TUK 3 tercapai dengan indikator keluarga
tinggi serat, tinggi pemahaman keluarga meningkat tentang
protein dan tinggi kalori perwatan untuk An.Y (skala 4)
• menginformasikan Planning :
pada keluarga manfaat Lanjutkan intervensi TUK 4 keluarga mampu
bila teratur menjalani memodifikasi lingkungan
program
Sabtu TUK 4 Subjektif :
7.9.19 Keluarga mampu • keluarga menyabutkan kembali seperti apa
memodifikasi lingkungan yang nyaman bagi An.Y
lingkungan yang • Kekuarga dapat memahami lingkungan
nyaman bagi An.Y yang aman dan nyaman bagi An. Y
• berdiskusi dengan • kelurga mengatakan akan meningktakan
keluarga seperti apa atau menydiakan waktu istirahat yang cukup
lingkungan yang bagi An.Y
nyaman bagi An.Y Objektif :
• mendiskusikan dengan • keluarga tampak memahami penjelasan
keluarga cara yang diberikan
menciptakan • keluarga memperhatikan dengan baik
lingkungan yang • keluarga mengikuti diskusi sampai selesai
nyaman bagi An.Y Analisis :
• berdiskusi dengan TUK 4 tercapai dengan indikator keluarga
keluarga tentang cara akan memodifiikasi lingkungan yang nyaman
meningktakn bagi An.Y
pencahayaan rumah Planning :
• berdiskusi tentang Lanjutkan intervensi TUK 5 keluarga mampu
kebutuhan istirahat memanfaatkan pelayanan kesehatan
An.Y
Sabtu TUK 5 Subjektif :
7.9.19 Keluarga mampu • keluarga mengatakan akan membawa An.Y
memanfaatkan fasilitas kepuskesmas untuk mengontrol kondisinya
kesehatan • keluarga faham dimana saja fasilitas yang
• meberikan informasi dapat digunakannya
sumber yang tepat dan Objektif :
tersedia di masyarakat • keluarga tampak termotivasi untuk
• menganjurkan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan
keluarga untuk • keluarga mendengarkan dan memahami
menggunakan fasilitas diskusi dengan baik sampai selesai
kesehatan Analisis :
• menginformasikan TUK 5 tercapai dengan indikator keluarga
fasilitas kesehatan yang mau berobat kontrol ke fasilitas kesehatan
terdekat (skala 4)
• memotivasi keluarga Planning :
untuk memanfaatkan Masalah teratasi intervensi dihentikan
fasilitas kesehatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai