Anda di halaman 1dari 21

TUTORIA

L KLINIK
PARESE
Kelompok 10
Pembimbing Klinik: dr. Alfrida W. S, Sp.S, M.Kes
Ny. M
59 tahun
TONDO
28 Maret 2017

Masuk RS dengan keluhan utama:

Berat menggerakkan tangan dan kaki


sebelah kiri
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien merasa berat menggerakkan
tangan dan kaki sebelah kiri 2 hari yang
lalu. Keluarga pasien mengakui perubahan
cara berbicara pasien dan suara yang
dikeluarkan biasanya kurang jelas sejak 2
hari yang lalu. Hal ini timbul saat baru
bangun tidur disertai dengan mulut
mencong ke kanan. Ada nyeri kepala
bagian belakang yang menjalar ke leher.
Tidak ada riwayat trauma, tidak ada muntah,
tidak ada demam, batuk dan pilek. BAB dan
BAK lancar.
Riwayat hipertensi (+)
Riwayat DM (-)
Riwayat penyakit Dahulu
Hipertensi (Tidak terkontrol) Tensi saat
pertama kali mengalami kelemahan
diakui mencapai 180/100mmHg
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: sakit berat
Kesadaran : compos mentis
Gizi: baik
Tekanan Darah: 190/100 mmHg
Nadi 102x/menit
Suhu: 36,7C
VAS : 4 dari 10
Thorax
Inspeksi: simetris bilateral
Palpasi: vocal fremitus kanan=kiri
Perkusi: sonor
Auskultasi: pernapasan vesikuler: Ki = Ka, Wh
(-), Rh (-). BJ I, II murni reguler. Murmur (-)
Abdomen
Inspeksi: datar
Auskultasi: peristaltik usus (+) kesan normal
Perkusi: timpani
Palpasi: hepar dan lien tidak teraba
Pemeriksaan Neurologis
GCS= E4 V5 M6 : total 15
Kaku kuduk (-)
Pemeriksaan N. Kranialis
Ptosis (-), Exoftalmus (-)
Refleks kornea (+)
Pupil bulat isokor
Diameter pupil 2mm/2mm
Refleks Cahaya Langsung/tidak langsung : normal
Parese NVII sinistra, Parese NXII sinistra (lidah
deviasi ke kiri)
EKSTREMITAS
Kek. Otot, Ton. Otot,
5 3 N N
5 3 N N
RP RF
- - ++ ++
- - ++ ++
Resume
Pasien masuk dgn hemiparese sinistra, terdapat
disartri yang terjadi 2 hari yll, juga disertai wajah
yang tidak simetris yang terjadi tiba-tiba saat
bangun tidur.
Pasien memiliki riwayat hipertensi
Pada Pemeriksaan Fisik ditemukan tekanan darah
190/100mmHg, dan pada pemeriksaan neurologis
ditemukan parese NVII dan NXII Dextra. Dengan
Pemeriksaan motorik menunjukkan hemiparese
sinistra. Kekuatan Otot 5 3
5 3
1. Prinsip Diagnostik kasus?
2. Pemriksaan Neurologis kasus?
3. Etiologi dari kasus hemiparese?
4. Jenis kelemahan anggota gerak?
5. Mekanisme terjadinya Hemiparese?
6. Diagnosis Banding dari Hemiparese?
7. Penatalaksanaan kasus?
8. Prognosis dari Kasus?
9. Perbedaan Lesi UMN dan LMN?
10. Apa saja Pemeriksaan Penunjang
yang dapat dilakukan?
Etiologi Hemiparese
Infeksi Abses atau Meningitis
Vascular HS atau NHS
Multiple Sclerosis
Tumor Otak
Trauma Kepala Contusio, epidural,
subdural, intracranial
Perbedaan Lesi UMN dan LMN
UMN Hiperefleks, RP (+), Hipertonus,
Eutrofi otot, faskulisasi (-), Clonus (+)
LMN Hiporefleks, RP (-), Atonus,
Atrofi otot, faskulisasi (+), Clonus (-)
Prinsip diagnostik
Anamnesis :
Onset, Saat apa, waktu, kekuatan, nyeri kepala, mual,
muntah, Riwayat HT, DM, Kolesterol, Penyakit Jantung
Pemfis :
GCS
FKL
Rang.Meninges
N. Cranialis
Motorik Kekuatan, Tonus, Pergerakan, RF, RP
Sensorik Sensitibilitas Ringan, Nyeri, Suhu dan
Tekanan
SSO BAB dan BAK
Stroke HS peningkatan TIK, Muntah
Proyektil, Nyeri Kepala hebat,
Penurunan Kesadaran, terjadi umunya
saat kegiatan
Stroke NHS kelemahan gerak pada
satu sisi, parese N.cranialis, saat
istirahat
Diagnosa Klinis hemiparese S +
Parese N. VII dan XII Dextra tipe sentral
Diagnosa Topis Batang Otak Dextra
Diagnosa Etiologi NHS

DD Hemorragic Stroke.
CT Scan Kepala HS atau NHS atau
Tumor
EKG Resiko Penyakit Jantung?
Gula Darah Deteksi Faktor Resiko
Stroke
Kolesterol Deteksi Faktor Resiko
Stroke
Darah Rutin Deteksi Kemungkinan
Infeksi
Jenis kelemahan
Monoplegia lumpuh pada 1 ang. gerak
Monoparese lemah pada 1 ang. gerak
Hemiplegia lumpuh satu sisi (lateralisasi)
Hemiparese lemah satu sisi (lateralisasi)
Tetraplegia lumpuh pada 4 ang. gerak
Tetraparese lemah
Paraplegia lumpuh pada ekstremitas
Inferor
Paraparese lemah pada ekstremitas Inferor
Tatalaksana
Antiplatelet spt. Aspilet
Neurotropik neurodex,
Neuroprotektan citicolin, Piracetam
6 B Breathing O2
Blood Optimalisasi TD
Brain Posisi kepala 25-30 derajat
Bladder pantau Diuresis
Bowel makanan
Bone & Body skin Imobilisasi
mekanisme
Prognosis
Quo ad Sanationam Dubia ad Bonam
Quo ad Vitam Dubia ad Bonam

Anda mungkin juga menyukai