Komaruddinnur
NIM : 30101800103
7. Interpretasi dari hasil pemeriksaan pasien sadar, tidak ada afasia, kekuatan ekstremitas
kanan adalah 444, babinsky dan chaddock positif ekstremitas kanan, sudut nasolabial
lebih sedikit dari sisi kiri, ada juga penyimpangan lidah ke sisi kanan dan penurunan
visus aquity?
8. Bagaimana pemeriksaan penunjang yang dilakukan?
9. Apa DX dan Dd berdasarkan headache
10. Bagaiamna penatalaksanaanya dan riskfactor
STEP 3
1. Bagaiamana anatomi dan fisiologi sistem saraf
Anatomi :
- SSP : otak dan medula spinalis : semua informasi berasal dari sini
o 30PASANG SPINAL, c1-c8
o 12 cranial
- SST :
o SECARA FISIOLOGIS :
SARAF AFERENT(sensoris) DAN
EFERENT(motorik)
Somatic : terdiri dari saraf campuran membawa sensorik untuk
merenspon interaksi dari luar, untuk mengontrol kontraksi otot
rangka secara sadar dan dapat juga involunter secara refleks
Otonom : saraf campuran serabut aferen membawa organ
viseral
o Saraf simpatis : meninggalkan SSP dari daerah torakal
dan lumbal
o Saraf parasimpatis : keluar dari otak melalui komponen
saraf spinal
SEL SEL SISTEM SARAF :
- Neuron :
o Badan sel
o Dendrit
o Akson
- Sel neuroglia berasal dari jaringan saraf
o Astrosit : sebagai blood brain barrier dan pemberi nutrisi
o Oligodendrosit / sel schwan : untuk menumbuhkan selubung mielin
o Mikroglia : melindungi sistem saraf dari patogen (dari sutul)
o Sel ependim : untuk melapisi SSP , fungsi proliferatif
Mengalir keotak aracnoid fila
Proteksi :
- Kulit
- Tengkorak : untuk benda keras
- Durameter, aracniometer,thiameter
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
- Meningf
- Blood brain barier
FISIOLOGIS :
Rangsangan sensoris dan viseral defisi aferen eferen somatik(gerak) otonom
simpatik,parasimpatik,enterik(GIT)
2. Mengapa pasien mengeluhkan sakit kepala yang memburuk tiap bulan, memburuk
pagi hari dan tidak dapat melakukan aktivitas?
- Memburuk tiap bulan : karena nyeri tergantung tumor dari peningkatan tekanan intra
kranial nyeri cenderung intermiten, tumpul berdenyut dipagi hari mendesak
jaringan lain nasiseptor rangsang nyeri
- Memburuk pagi hari : saat malam PCO2 meningkat sehungga meningktkan CBF
merupakan faktor peningkatan intra kranial
- Tidak melakukan aktivitas : mempengaruhi dari besar tumor dan kemugkinan tumor
disini besar dan meningkatkan TIK aktivitas terganggu
Peningkatan TIK
- MASSA BESAR
- Edem pada tumor : karena tumor ganas karena selisih osmotik
- Perubahan sirkulasi cerebrospinal
Nyeri kepala lebih dari 3 bulan cefalgia cronic bersifat progresif pada saat mengejan
atau batuk
Sakit kepala : terkena bukan direseptor nyeri yaitu meninges(peka terhadap nyeri pada
intercranial) di dura basalis dan sinus venosus, ekstracranial : dileher
Nyeri kepala ada 2
- Primer : penyakit utama ex: migren, tention, sakit kepala claster
o Migren : besifat berat dan kambuhan
Megren tanpa aura : sakit kepla tanpa gangguan spesifik
Dengan aura
Mekanisme sensitifikasi perifer dengan triger CSD : fenomena disekitar korteks
vasokonstriksi intracerbral (PD menurun menyebakn iskemik gejala prodormal migren) disisi
lain ada platelet yang mengeluarkan serotonin vasokontriksi arteri intravertebral
mengakitfasi saraf trigeminal mengeluarkan senyawa peptida vasodilatasi saraf
menstramisi nyeri berdenyut
Gejala: nyeri berulang,seperti gelombang, unilateral
o Tention :ketegangan
Sensitikasi sentral ciri khas ada episodik dan cronis, ilateral,nyeri tumpul konstan tidak
berdenyut, c
o Claster : tanpa gejala mual muntah
Tumor
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
STEP 7
1. Bagaiamana anatomi dan fisiologi sistem saraf
Anatomi :
- SSP : otak dan medula spinalis : semua informasi berasal dari sini
o 30PASANG SPINAL, c1-c8
o 12 cranial
- SST :
o SECARA FISIOLOGIS :
SARAF AFERENT(sensoris) DAN
EFERENT(motorik)
Somatic : terdiri dari saraf campuran membawa sensorik untuk
merenspon interaksi dari luar, untuk mengontrol kontraksi otot
rangka secara sadar dan dapat juga involunter secara refleks
Otonom : saraf campuran serabut aferen membawa organ
viseral
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Jawaban Step 7
System saraf dibentuk oleh jaringan saraf
Sel pembentuk jaringan saraf :
a. Sel saraf (neuron)
Menghantarkan dan memproses informasi , menjalankan fungsi system saraf
seperti mengingat,berfikir dan mengontrol semua aktivitas tubuh .
b. Sel penunjang (neuroglia/sel glia)
Memberi support,melindungi,merawat dan mempertahankan homeostasis cairan
disekeliling neuron
Pembagian system saraf :
Secara anatomi :
- System saraf pusat
- Sistemsaraf tepi
Secara fungsional
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Histology
Sekitar 90% sel di dalam SSP bukanlah neuron, melainkan sel glia atau neuroglia. Meskipun
berjumlah besar, sel glia hanya menempati sekitar separuh volume otak karena sel ini tidak
membentuk cabang sebanyak yang dimiliki oleh neuron.
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Tidak seperti neuron, sel glia tidak kehilangan kemampuannya membelah diri sehingga
sebagian besar tumor otak yang berasal dari saraf dibentuk oleh sel glia (glioma). Neuron itu
sendiri tidak membentuk tumor ka- rena sel ini tidak mampu membelah dan berkembang
biak. Tumor otak yang tidak berasal dari saraf terdiri dari dua jenis: (1) tumor yang
bermetastasis (menyebar) ke otak dari tempat lain dan (2) meningioma, yang berasal dari
meningen, membran protektif yang melapisi SSP. Kini kita mengulas meningen dan cara lain
yang melindungi SSP.
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
2. Mengapa pasien mengeluhkan sakit kepala yang memburuk tiap bulan, memburuk
pagi hari dan tidak dapat melakukan aktivitas?
- Memburuk tiap bulan : karena nyeri tergantung tumor dari peningkatan tekanan intra
kranial nyeri cenderung intermiten, tumpul berdenyut dipagi hari mendesak
jaringan lain nasiseptor rangsang nyeri
- Memburuk pagi hari : saat malam PCO2 meningkat sehungga meningktkan CBF
merupakan faktor peningkatan intra kranial
- Tidak melakukan aktivitas : mempengaruhi dari besar tumor dan kemugkinan tumor
disini besar dan meningkatkan TIK aktivitas terganggu
Peningkatan TIK
- MASSA BESAR
- Edem pada tumor : karena tumor ganas karena selisih osmotik
- Perubahan sirkulasi cerebrospinal
Nyeri kepala lebih dari 3 bulan cefalgia cronic bersifat progresif pada saat
mengejan atau batuk
Sakit kepala : terkena bukan direseptor nyeri yaitu meninges(peka terhadap nyeri pada
intercranial) di dura basalis dan sinus venosus, ekstracranial : dileher
Nyeri kepala ada 2
- Primer : penyakit utama ex: migren, tention, sakit kepala claster
o Migren : besifat berat dan kambuhan
Megren tanpa aura : sakit kepla tanpa gangguan spesifik
Dengan aura
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Jawaban Step 7
Nyeri kepala ini cenderung bersifat intermittent, tumpul, berdenyut dan memberat
terutama di pagi hari karena selama tidur malam PCO2 serebral meningkat sehingga
mengakibatkan peningkatan Cerebral Blood Flow(CBF) dan dengan demikian
mempertinggi tekanan intrakranial. Juga lonjakan sejenak seperti karena batuk dan
mengejan memperberat nyeri kepala.
Sumber : J Medula Unila|Volume 7|Nomor 1|Januari 2017
- Sefalgia atau nyeri kepala rasa nyeri atau rasa tidak nyaman di daerah kepala
dengan batas bawah dari dagu sampai ke belakang kepala. Berdasarkan penyebabnya
nyeri kepala digolongkan menjadi nyeri kepala primer dan nyeri kepala sekunder.
Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala yang tidak jelas terdapat kelainan anatomi
atau kelainan struktur atau sejenisnya. Nyeri kepala sekunder adalah nyeri kepala
yang jelas terdapat kelainan anatomi atau kelainan struktur atau sejenisnya, bersifat
kronik progresif, meliputi kelainan non vaskuler. Bedasarkan The International
Classification of Headache Disorders tahun 2013, nyeri kepala dibagi ke dalam tiga
kategori menurut penyebabnya: nyeri kepala primer, nyeri kepala sekunder dan
neuralgia kranial
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
- Sefalgia kronik adalah nyeri kepala yang terjadi lebih dari tiga bulan, yang
mengalami pertambahan dalam derajat berat, frekuensi,dan durasinya serta dapat
disertai munculnya defisit neurologis yang lain selain nyeri kepala. Sefalgia kronik
bersifat progresif, berdenyut, dan memberat terutama pada pagi hari, pada seluruh
kepala terutama bagian depan dan dapat bertambah nyeri saat mengejan atau batuk
ataupun dengan perubahan posisi.
- Sefalgia dapat merupakan tanda dari proses penyakit tertentu baik ekstrakranial
maupun intrakranial. Tumor dan abses serebral merupakan contoh dari space
occupying lesion (SOL) yang menimbulkan nyeri kepala oleh karena terjadinya
kompresi jaringan otak terhadap tengkorak sehingga meningkatkan tekanan
intrakranial. Mual dengan atau tanpa muntah dapat menyertai nyeri kepala yang
disebabkan oleh migrain, glaukoma, space occupying lesion,dan meningitis.
beberapa isi kranial biasanya di sertai dengan pertukaran timbal balik dalam satu
volume yang satu dengan yang lain.
- Peningkatan tekanan intracranial dalam ruangan kranial pada pertama kali dapat di
kompensasi dengan menekan vena dan pemindahan cairan serebrospinal. Bila tekanan
makin lama makin meningkat , aliran darah ke serebral akan menurun dan perfusi
menjadi tidak adekuat, maka akan menurunkan PCO2 dan meningkatkan PO2 dan
PH. Hal ini akan menyebabkan vasodilatasi dan edema serebri. Edema lebih lanjut
akan meningkatkan tekanan intracranial yang berat dan akan menyebabkan kompresi
jaringan saraf.
- Pada saat tekanan melampaui kemampuan otak untuk berkompensasi, maka untuk
meringankan tekanan, otak memindahkan ke bagian kaudal atau herniasi kebawah.
Sebagai akibat dari herniasi, batang otak akan terkena pada berbagai tingkat, yang
mana penekanannya bisa mengenai pusat vasomotor, arteri serebral posterior, saraf
okulomotorik, traktus kortikospinan dan serabut- serabut saraf ascending reticular
activating system. Akibatnya akan mengganggu mekanisme kesadaran, peraturan
tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan temperature tubuh.
- Sedangkan untuk sakit kepala (nyeri kepala) terjadi akibat peregangan struktur
intracranial yang peka nyeri (durameter, pembuluh darah besar basis kranji, sinus
nervus dan bridging veins). Nyeri terjadi akibat penekanan langsung akibat pelebaran
pembuluh darah saat kompensasi. Dan sering terjadi pada pagi hari dikarenakan
secara normal terjadi peningkatan aktivitas metabolisme yang paling tinggi saat pagi
hari, dimana pada saat tidur menjelang bangun pagi fase REM (Rapid Eye
Movement) mengaktifkan metabolisme dan produksi CO2. Dengan peningkatan kadar
CO2 terjadilah vasodilatasi.
Sumber : Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi : Buku Saku Ed.3. Jakarta :
EGC, Mumenthaler, Mark. 1995. Neurology. Jakarta : Bina Rupa Aksara,
(Siska dan Zam | Space Occupying Lesion (SOL) J Medula Unila|Volume 7|
Nomor 1|Januari 2017|71 )
- Penglihatan kabur
Hal ini sesuai dengan adanya kemungkinan tumor berdasarkan lobus fokal, dalam hal
inidicurigai terjadi pada bagian frontal. Apabila tumor terletak pada basis lobus
frontalis, kehilangan sensasi penciuman (anosmia), gangguan penglihatan, dan
pembengkakan pada nervus optikus (papiloedema) dapat terjadi. Apabila tumor
mengenai bagian kanan dan kiri lobus frontalis, perubahan status mental atau tingkah
laku, dan jalan yang tidak terkoordinasi (ataxic gait) dapat terjadi.Bila tumor menekan
jaras motorik dapat menimbulkan hemiparesis (contralateral). Bisa juga terjadi
dysphasia (brocca).Bila menekan permukaan media dapat menyebabkan
inkontinentia. Bila tumor terletak pada basis frontal menimbulkan sindrom foster
kennedy. Pada lobus dominan menimbulkan gejala afasia.
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Pada tumor otak biasanya gangguan penglihatan disebabkan oleh karena terjadinya
papiloedema atau karena pendesakan oleh tumor itu sendiri. Gangguan penglihatan
yang terjadi pada pasien ini kemungkinan juga disebabkan peningkatan tekanan
intrakranial hingga mendesak chiasma optikum sehingga terjadi gangguan penglihatan
berupa penurunan visus pada kedua mata
-
- Penurunan Ketajaman mata (Visus acuity)
Pada tumor otak biasanya gangguan penglihatan disebabkan oleh karena terjadinya
papiloedema atau karena pendesakan oleh tumor itu sendiri. Gangguan penglihatan
yang terjadi pada pasien ini kemungkinan juga disebabkan peningkatan tekanan
intrakranial hingga mendesak chiasma optikum sehingga terjadi gangguan penglihatan
berupa penurunan visus pada kedua mata.
- Muntah
Muntah tanpa diawali dengan mual, mengindikasikan tumor yang luas dengan efek
massa tumor tersebut juga mengidikasikan adanya pergeseran otak. Muntah sering
timbul pada pagi hari setelah bangun tidur disebabkan oleh tekanan intrakranial yang
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Jawaban Step 7
Berdasarkan penyebabnya nyeri kepala digolongkan menjadi nyeri kepala primer dan
nyeri kepala sekunder. Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala yang tidak jelas
terdapat kelainan anatomi atau kelainan struktur atau sejenisnya. Nyeri kepala
sekunder adalah nyeri kepala yang jelas terdapat kelainan anatomi atau kelainan
struktur atau sejenisnya, bersifat kronik progresif, meliputi kelainan non vaskuler.
Bedasarkan The International Classification of Headache Disorders tahun 2013, nyeri
kepala dibagi ke dalam tiga kategori menurut penyebabnya: nyeri kepala primer, nyeri
kepala sekunder dan neuralgia kranial.
Sumber : J Medula Unila|Volume 7|Nomor 1|Januari 2017
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
jika gagal terjadi kompresi di batang otak kehilangan otonom batang otak
tertekan muntah.
Sumber : Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi : Buku Saku Ed.3. Jakarta :
EGC, Mumenthaler, Mark. 1995. Neurology. Jakarta : Bina Rupa Aksara,
(Siska dan Zam | Space Occupying Lesion (SOL) J Medula Unila|Volume 7|
Nomor 1|Januari 2017|71 )
Jawaban Step 7
- Penggunaan kontrasepsi estrogen-progestagen kombinasi sedikit
meningkatkan risiko kanker in situ dan invasif serviks uterus, karsinoma
hepatoseluler, dan kanker payudara, tetapi risiko kanker payudara yang
berlebihan hanya terjadi pada wanita muda dengan penggunaan kontrasepsi
saat ini atau baru-baru ini. Selain itu hubungan antara terapi penggantian
hormon (HRT) dan kanker payudara berkurang secara signifikan dalam
beberapa tahun setelah penghentian terapi. Potensi pola ini ada untuk glioma
dan pengaruh hormon seks wanita menunjukkan kebutuhan untuk fokus pada
wanita premenopause yang, atau baru-baru ini, terkena kontrasepsi oral.
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
PIL KB hubungan dengan hormone 17beta estradiol. Nyeri terpicu oleh tatakan
haid, kadar esterogen relative tinggi.
menjadi tidak adekuat, maka akan PCO2 dan PO2 dan PH. Hal ini akan
menyebabkan vasodilatasi dan edema serebri. Edema lebih lanjut akan
tekanan intracranial yang berat dan akan menyebabkan kompresi jaringan
saraf.
Sedangkan untuk sakit kepala (nyeri kepala) terjadi akibat peregangan struktur
intracranial yang peka nyeri (durameter, pembuluh darah besar basis kranji,
sinus nervus dan bridging veins). Nyeri terjadi akibat penekanan langsung
akibat pelebaran pembuluh darah saat kompensasi. Dan sering terjadi pada
pagi hari dikarenakan secara normal terjadi peningkatan aktivitas metabolisme
yang paling tinggi saat pagi hari, dimana pada saat tidur menjelang bangun
pagi fase REM (Rapid Eye Movement) mengaktifkan metabolisme dan
produksi CO2. Dengan peningkatan kadar CO2 terjadilah vasodilatasi.
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
(baca nomer2 diatas, intinya karena adanya tumor pada otak mengakibatkan proses desak
ruang intracranial sehingga terjadi peningkatan tekanan intracranial, sehingga muncul
manifestasi seperti yang disebutkan pada scenario dan nyeri kepala tersebut merupakan
nyeri kepala sekunder akibat desakan intracranial oleh adanya tumor otak)
Peningkatan Tekanan IntraKranial dapat disebabkan oleh beberapa faktor:
bertambahnya massa dalam tengkorak,
Pertumbuhan tumor akan mendesak ruang yang relatif tetap pada tengkorak.
terbentuknya oedema sekitar tumor, dan
Mekanisme terbentuknya oedema pada kanker diduga karena selisih osmotik yang
menyebabkan penyerapan cairan otak
perubahan cairan serebrospinal.
Menurut Kinik, Alehan, Erol et al (2010), salah satu teori yang paling populer mengenai
penyebab nyeri kepala ini adalah kontraksi otot wajah, leher, dan bahu. Otot-otot yang
biasanya terlibat antara lain m. splenius capitis, m. temporalis, m. masseter, m.
sternocleidomastoideus, m. trapezius, m. cervicalis posterior, dan m. levator scapulae.
Penelitian mengatakan bahwa para penderita nyeri kepala ini mungkin mempunyai
ketegangan otot wajah dan kepala yang lebih besar daripada orang lain yang menyebabkan
mereka lebih mudah terserang sakit kepala setelah adanya kontraksi otot. Kontraksi ini
dapat dipicu oleh posisi tubuh yang dipertahankan lama sehingga menyebabkan ketegangan
pada otot ataupun posisi tidur yang salah. Ada juga yang mengatakan bahwa pasien dengan
sakit kepala kronis bisa sangat sensitif terhadap nyeri secara umum atau terjadi peningkatan
nyeri terhadap kontraksi otot.
Sebuah teori juga mengatakan ketegangan atau stres yang menghasilkan kontraksi otot di
sekitar tulang tengkorak menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah sehingga aliran darah
berkurang yang menyebabkan terhambatnya oksigen dan menumpuknya hasil metabolisme
yang akhirnya akan menyebabkan nyeri (Goadsby, Lipton, Ferrari, 2002; Kinik, Alehan, Erol
et al, 2010).
Para peneliti sekarang mulai percaya bahwa nyeri kepala ini bisa timbul akibat perubahan
dari zat kimia tertentu di otak - serotonin, endorphin, dan beberapa zat kimia lain - yang
membantu dalam komunikasi saraf. Ini serupa dengan perubahan biokimia yang
berhubungan dengan migren. Meskipun belum diketahui bagaimana zat-zat kimia ini
berfluktuasi, ada anggapan bahwa proses ini mengaktifkan jalur nyeri terhadap otak dan
mengganggu kemampuan otak untuk menekan nyeri. Pada satu sisi, ketegangan otot di
leher dan kulit kepala bisa menyebabkan sakit kepala pada orang dengan gangguan zat kimia
(Akbar, 2010).
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Menurut Sidharta (2012), “sakit kepala” timbul sebagai hasil perangsangan terhadap
bangunan-bangunan di wilayah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri. Bangunan-
bangunan ekstrakranial yang peka-nyeri ialah otot-otot oksipital, temporal dan frontal, kulit
kepala, arteri-arteri subkutis dan periostinum. Tulang tengkorak sendiri tidak peka-nyeri.
Bangunan-bangunan intrakranial yang peka-nyeri terdiri dari meninges, terutama dura
basalis dan meninges yang mendindingi sinus venosus serta arteri-arteri besar pada basis
otak. Sebagian besar dari jaringan otak sendiri tidak peka-nyeri
TAMBAHAN : PATOGENESIS NYERI KEPALA PADA TUMOR OTAK
1. Hipotesis traksi
Penyebab tersering dari nyeri kepala pada tumor otak adalah traksi pada struktur peka
nyeri baik intra- maupun ekstrakranial. Pada kanker otak, traksi biasanya terjadi akibat
perluasan dari jaringan tumor, edema dan atau perdarahan. Gejala klinis terakhir yang
cenderung mendukung hipotesis traksi adalah lokasi tumor. Meskipun lokasi tumor tidak
selalu dapat memprediksikan dimana nyeri kepala akan muncul, namun cukup kuat
untuk memprediksikan apakah akan muncul nyeri kepala. Tumor yang cenderung
memicu nyeri kepala termasuk lesi pada intraventrikuler, di garis tengah, dan di fossa
posterior. Sekali lagi, obstruksi CSS diikuti dengan hidrosefalus internal dan traksi lokal
atau distal, mungkin merupakan penyebabnya.
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
struktural pada duramater yang akan menyebabkan nyeri kepala menetap bahkan saat
TIK sudah diturunkan.
4. Sensitisasi sentral dan gagalnya inhibisi batang otak
iritasi berkepanjangan dari struktur perikranial dapat menyebabkan sensitisasi
n.trigeminal secara konvergen. Hal ini menyebabkan (1) penurunan ambang aktivasi
nosiseptor, (2) peninngkatan respon terhadap stimulasi aferen, dan (3) perluasan area
reseptif perifer. Mekanisme ini konsisten dengan terjadinya nyeri kepala
berkepanjangan dan refrakter pada pasien dengan lesi primer di supratentorial dan
menjelaskan mengapa pembedahan debulking tidak sepenuhnya menghilangkan nyeri
pada semua pasien.
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
7. Interpretasi dari hasil pemeriksaan pasien sadar, tidak ada afasia, kekuatan ekstremitas
kanan adalah 444, babinsky dan chaddock positif ekstremitas kanan, sudut nasolabial
lebih sedikit dari sisi kiri, ada juga penyimpangan lidah ke sisi kanan dan penurunan
visus aquity?
Jawaban Step 7
Nama : M.Komaruddinnur
NIM : 30101800103
Refleks Babinski dan Chaddock menguji integritas CST. Ketika lesi terjadi di
mana saja di sepanjang CST ini, pemeriksa dapat memperoleh refleks
positif. Pemeriksa mengawasi dorsofleksi (gerakan ke atas) dari jempol kaki
dan mengipasi jari kaki lainnya. Ini disebut sebagai "refleks positif," atau
orang mungkin menyatakan bahwa "refleks ada." Ketika ada penyimpangan
jari kaki ke bawah, ini berarti refleks tidak ada. Tidak adanya refleks
menunjukkan bahwa CST mungkin utuh. Jika tidak ada respons, ini dianggap
respons netral dan tidak memiliki signifikansi klinis.
Bayi memiliki CST myelinated yang tidak lengkap, sehingga Babinski atau
Chaddock refleks positif tanpa adanya defisit neurologis lainnya dianggap
jinak hingga usia 2 tahun.
Pada pasien koma, orang mungkin melihat respon fleksi tiga. Dalam hal ini,
satu mengamati dorsofleksi dari jempol kaki, mengipasi jari-jari kaki lainnya,
dorsofleksi kaki, serta fleksi lutut dan pinggul. Ini merupakan disfungsi
mendalam dari CST, dengan penyebaran refleks ke myotom L3 dan
L2. Kehati-hatian harus dilakukan untuk membedakan ini dari respons
penarikan. Respon fleksi tiga sangat stereotip sedangkan respon penarikan
bervariasi dengan setiap stimulasi.
Sumber : Kapita Selekta Kedokteran, Pengenalan Dini Faktor Resiko dan Gejala
Dini Tumor Otak Juli 2018 | Vol. 22 | No. 3 | ISSN : 14106450
www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id
efek tumor maupun terkait terapi, seperti pasca operasi atau radioterapi. Gejala
yang muncul dapat berupa nyeri kepala, mual dan muntah, perburukan gejala
neurologis, dan penurunan kesadaran.
1. Pemberian kortikosteroid sangat efektif untuk mengurangi edema serebri dan
memperbaiki gejala yang disebabkan oleh edema serebri, yang efeknya sudah
dapat terlihat dalam 24-36 jam.
2. Agen yang direkomendasikan adalah deksametason dengan dosis bolus
intravena 10 mg dilanjutkan dosis rumatan 16-20mg/hari intravena lalu
tappering off 2-16 mg (dalam dosis terbagi) bergantung pada klinis.
3. Mannitol tidak dianjurkan diberikan karena dapat memperburuk edema,
kecuali bersamaan dengan deksamethason pada situasi yang berat, seperti
pascaoperasi. Efek samping pemberian steroid yakni gangguan toleransi
glukosa, stress-ulcer, miopati, perubahan mood, peningkatan nafsu makan,
Cushingoid dan sebagainya.
4. Sebagian besar dari efek samping tersebut bersifat reversible apabila steroid
dihentikan. Selain efek samping, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian steroid yakni interaksi obat.
5. Kadar antikonvulsan serum dapat dipengaruhi oleh deksametason seperti
fenitoin dan karbamazepin, sehingga membutuhkan monitoring.
6. Pemberian deksametason dapat diturunkan secara bertahap, sebesar 25-50%
dari dosis awal tiap 3-5 hari, tergantung dari klinis pasien. Pada pasien kanker
otak metastasis yang sedang menjalani radioterapi, pemberian deksametason
bisa diperpanjang hingga 7 hari.
Sumber : Pengenalan Dini Faktor Resiko dan Gejala Dini Tumor Otak Juli 2018 |
Vol. 22 | No. 3 | ISSN : 14106450 www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id, PANDUAN
PENATALAKSANAAN TUMOR OTAK KEMENTERIAN KESEHATAN
KOMITE PENANGGULANGAN KANKER NASIONAL KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA