Anda di halaman 1dari 16

Tumor otak

Disusun oleh :
Anggi Putri Kirana (18010002)
Dwi marza (18010010)
iftiana (18010015)
rapika puti (18010025)
syifa (18010029)
ermiza (18010011)
DEFENISI

Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat


jinak (benigna) ataupun ganas (maligna) membentuk massa
dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum
tulang belakang (medulla spinalis). Diagnosa tumor otak
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan
penunjang yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi.
Dengan pemeriksaan klinis kadang sulit menegakkan diagnosa
tumor otak apalagi membedakan yang benigna dan yang
maligna, karena gejala klinis yang ditemukan tergantung dari
lokasi tumor, kecepatan pertumbuhan masa tumor dan cepatnya
timbul gejala tekanan tinggi intrakranial serta efek dari masa
tumor kejaringan otak yang dapat menyebabkan kompresi,
infasi dan destruksi dari jaringan otak.
ETIOLOGI
Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara
pasti walaupun telah banyak penyelidikan yang dilakukan.
Adapun faktor-faktor yang perlu ditinjau, yaitu:
 Herediter
 Sisa-sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest)
 Radiasi
 Virus
 Substansi-substansi karsinogenik
 Trauma Kepala
Pemeriksaan Diagnostik
 Rontgrnt trngkorak anterior-posterior
 EEG
 CT Scan
 MRI
 Angioserebral
KLARIFIKASI
Tumor otak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
A. Berdasarkan Jenis Tumor
1. Jinak
 Acoustic neuroma
 Meningioma
 Pituitary adenoma
 Astrocytoma (grade I)
2. Malignant
 Astrocytoma (grade 2,3,4)
 Oligodendrogliom
 Apendymoma
B. Berdasarkan lokasi
1. Tumor intradural
 Ektramedular
 Cleurofibroma
 meningioma
2. Tumor ektradural
patofisiologi

Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis


progesif. Gejala-gejala terjadi berurutan. Hal ini
menekankan pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan
klien. Gejala-gejalanya sebaiknya dibicarakan dalam suatu
perspektif waktu. Gejala neurologik pada tumor otak
biasanya dianggap disebabkan oleh 2 faktor gangguan fokal,
disebabkan oleh tumor dan tekanan intrakranial.
Gangguan fokal terjadi apabila penekanan pada
jaringan otak dan infiltrasi/invasi langsung pada parenkim
otak dengan kerusakan jaringan neuron. Tentu saja disfungsi
yang paling besar terjadi pada tumor yang tumbuh paling
cepat.
TANDA DAN GEJALA
Gejala peningkatan tekanan intrakranial disebabkan oleh
tekanan yang berangsur – angsur terhadap otak akibat
pertumbuhan tumor. Pengaruhnya adalah gangguan
keseimbangan yang nyata antara otak, cairanserebrospinal dan
darah serebral. Semua terletak di tengkorak. Gejala yang banyak
terjadi akibat tekanan intra cranial yaitu :
 Sakit kepala
 Muntah kadang - kadang dipengaruhi oleh asupan
makanan,yang selalu disebabkan adanya iritasi pada pusat
vagal di medulla.
 Papiledema
 Perubahan kepribadian
 Adanya variasi penurunan focal motorik, sensor dan disfungsi
saraf cranial
Gejala terlokalisasi. Lokasi gejala – gejala terjadi spesifik sesuai
dengan gangguan daerah otak yang terkena,menyebabkan tanda-tanda
yang ditunjukkan local,seperti padaketidaknormalan sensori dan
motorik, perubahan penglihatan dan kejang.

Tumor korteks motorik memanifestasikan diri dengan menyebabkan


gerakan seperti kejang yang terletak pada satu sisi tubuh yang disebut
kejang jacksonian
 Tumor lobus oksipital menimbulkan manifestasi visual
 Tumor serebral menyebabkan pusing ataksia (kehilangan
keseimbangan ) atau gaya berjalan sempoyongan dengan
kecrendrungan jatuh kesisi yang lesi
 Tumor lobus frontal sering menyebabkan gangguan kepribadian
 Tumor sudut serebropontin biasanya diawali pada sarung saraf
akustik dan memberikan rangkaian gejala yang timbul dengan
semuakarakteristik gejala pada tumor otak
 Tumor intracranial dapat menghasilkan gangguan kepribadian
MANIFESTASI KLINIS
Tumor otak menyebabkan manifestasi klinik terbesar
diebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial serta tanda
dan gejala lokal sebagai akibat dari tumor yang menganggu
bagian spesifik dari otak.
Gejala yang umumnya timbul akibat peningkatan
tekanan intrakranial adalah sakit kepala, muntah dan
papiledena. Nyeri kepala.Barangkali nyeri kepala
merupakan gejala yang paling sering dijumpai pada
penderita otak. Nyeri dapat digambarkan bersifat dalam,
terus menerus, tumpul, dan kadang-kadang hebat sekali
PENATALAKSANAAN
Untuk tumor otak ada tiga metode utama yang digunakan dalam
penatalaksaannya:
1. Surgery
Terapi Pre-Surgery :
 Steroid Menghilangkan swelling, contoh dexamethason
 Anticonvulsant Untuk mencegah dan mengontrol kejang,
seperti carbamazepin
 Shunt Digunakan untuk mengalirkan cairan cerebrospinal
2, Radiotherapy
Radioterapi merupakan salah satu modalitas penting dalam
penatalaksanaan proses keganasan.
3. Chemotherapy
Pada kemoterapi dapat menggunakan powerfull drugs, bisa
menggunakan satu atau dikombinasikan.
PENGKAJIAN
a. Identifikasi faktor resiko paparam dengan radiasi atau bahan- bahan
kimia yang bersifat carcinogenik
b. Idenfikasi tanda dan gejala yang di alami: sakit kepala, muntah,
penurunan penglihatan atau penglihatan dauble/
c. Identifikasi adanya perubahan klien
d. Observasi adanya hemiparase atau hemiplegi.
e. Perubahan pada sensasi: hyperesthesia, paresthesia.
f. Observasi adanya perubahan sensori
g. Observasi keadaam keseimbangan cairan dan eletrolit
h. Psikososial: perubahan kepribadian dan perilaku, kesulitan
i. mengambil keputusan, kecamasan dan ketakutan hospitalisasi.
j. Laboratorium:
Fungsi endokrin
1. Radiografi:
CT scan
Diagnosa keperawatan
a. Perubahan perfusi jaringan otak b/d kerusakan sirkulasi akibat
penekanan oleh tumor
b. Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial
c. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan
b/d ketidakmampuan mengenai informasi
d. Gangguan pertukaran gas b/d disfungsi neuromuskuler ( hilang nya
kontrol terhadap pernapasan otot pernafasan)
e. Perubahan proses pikir b/d perubahan fisiologi, di tandai dengan
disorientasi, penurunan kesadaran, sulit konsentrasi
f. Resiko tinggi cidera b/d disfungsi otot sekunder terhadap depresi
SSP, di tandai dengan: kejang, disorientasi, gangguan penglihatan,
pendengaran
Rencana tindakan
• Perubahan perfusi jaringan otak b/d kerusakan sirkulasi akibat
penekanan oleh tumor.
Data penunjang : perubahan tingkat kesadaran, kehilangan memori,
perubahan respon sensorik/motorik, gelisah, perubahan tanda vital
Kriteria hasil : tingkat kesadaran stabil atau ada perbaikan, tidak ada
tanda-tanda peningkatan TIK.
• Interverensi & rasional
1. Pantau status neurologis secara teratur dan bandingkan dengan nilai
standar
2. Pantau tanda vital tiap 4 jam
3. Pertahankan posisi netral atau posisi tengah, tinggikan kepala 200-
300
4. Pantau ketat pemasukan dan pengeluaran cairan
5. Bantu pasien untuk menghindari/membatasi
batuk,muntah,pengeluaran feses yang di paksa mengejan
6. Perhatikan adanya gelisah yang meningkat
• Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial
Data penunjang : klien mengatakan nyeri, pucat oada wajah,
gelisah, perilaku tidak terarah,insomnia, perubahan pola tidur.
Kriteria hasil : klien melaporkan nyeri berkurang/ terkontrol,
klien menunjukan perilaku untuk mengurangi kekambuhan.
• Interverensi & rasional
1. Teliti keluhan nyeri: karakteristik, lokas, lamanya, faktor
yang memperburuk dan meredahkan
2. Observasi adanya tanda-tanda nyeri non verbal seperti
expresi wajah, gelisah, menangis/meringis, perubahan tanda
vital.
3. Intruksikan pasien/keluarga untuk melaporkan nyeri dengan
segera jika nyeri timbul
4. Berikan kompres dingin pada kepala
• Kurang nya pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan
pengobatan b/d ketidakmampuan mengenai informasi
Data penunjang : klien dan keluarga meminta informasi,
ketidakakuratan mengikuti intruksi, perilaku yang tidak tepat
Kriteria hasil : klien/keluarga mengungkapkan pemahaman
tentang kondisi dan pengobatan, memulai perubahan perilaku
yang tepat.
• Intervensi & rasional

1. Diskusikan etiologi individuak dan sakit kepala bila di


ketahui
2. Bantu pasien dalam mengidentifikasi kemungkinan faktor
prediposisi
3. Diskusikan mengenai pentingnya posisi/letak tubuh yang
normal
4. Diskusikan tentang obat dan efek samping nya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai