Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DI
AGNOSA MEDIS KATARAK DENGAN TIN
DAKAN FAKOEMULSIFIKASI
DAN PEMASANGAN IOL DI IBS
RSUD DR.SUDIRMAN
Kelompok 2 Kebumen
 
Endang Rini Astuti (A22020174)
Etik Yulita Suberti (A22020175)
Furry Hermintarsih (A22020177)
Heri Budianto (A22020181)
Nur Azizah (A22020193)
Robertus Eka Wardoyo (A22020212)
Susi Trianingsih (A22020226)
Yuyun Ika Setiati(A22020233)
Definisi
Merupakan keadaan di mana terjadi kekeruhan pada
serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa.

 Proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa


atau kapsul lensa, umumnya akibat dari proses penuaan
yg trjadi pd semua orang lebih dari 65 tahun

 Opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih.


Biasanya terjadi akibat proses penuaan dapat timbul
pada saat kelahiran (katarak congenital). Dapat juga
berhubungan dengan trauma mata tajam maupun
tumpul, penggunaan kortikosteroid jangka panjang,
penyakit sistemis seperti diabetes mellitus atau
hipoparatiroidisme, pemejanan radiasi, pemajanan yang
lama sinar mata hari (sinar ultra violet), atau kelainan
mata lain seperti uveitis anterior.
ETIOLOGI

1 Usia lanjut dan proses penuaan

2 Congenital

3 Faktor lingkungan

4 Cedera mata, penyakit metabolik

55 Faktor resiko, cacat bawaan


Welcome!!
Insert the title of your subtitle Here

Modern PowerPoint Presentation

You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors, photos and Text. You can simply impress your
audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. Easy to change
colors, photos and Text. I hope and I believe that this Template will your Time, Money
and Reputation. You can simply impress your audience and add a unique zing and
appeal to your Presentations.
Asuhan Keperawatan Pada Ny. S Diagnosa Medis Katarak
dengan Tindakan Fakoemulsifikasi dan Pemasangan IOL

Identitas Pasien
Nama : Ny.S
Umur & tgl lahir : 58 Tahun /12 Maret 1963 Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Gol.Darah : A+
Alamat : Wadasmalang 02/01 Karangsambung KBM
Tanggungan: BPJS
No.RM : 397061
Tgl Masuk RS : 12 April 2021 Tgl pengkajian : 12 April 2021
Diagnosa : Senile Cataract Unspecified
Riwayat Praoperatif
a. Pasien mulai dirawat tgl : 12 April 2021 di ruang Pre Operasi
b. Keluhan Utama : Gangguan penglihatan
c. Riwayat Penyakit : Pasien memiliki riwayat penyakit DM sejak 5 tahun yang lalu dan rajin kontro
l ke dokter keluarga tiap satu bulan untuk mengecek GDS.
d. Ringkasan hasil anamnesa preoperatif :
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 12 April 2021 pukul 08.00 di ruang pre operasi, pasien m
engatakan penglihatannya buram sejak ±7 bulan yang lalu pada kedua mata (kanan dan kiri)akibat adanya
katarak. Pasien mengatakan penglihatan tidak jelas seperti ada kabut, saat melihat cahaya terasa silau, sulit m
elihat pada jarak jauh terutama pada malam hari dan masih dapat melihat jelas
pada jarak satu meter. Hasil pemeriksaan visus dasar OD: CFFC dan OS: CFFC.Tonometri: Tekanan in
traokuler OD: 20 dan OS: 21. Pasien mengatakan merasa cemas karena pertama kali operasi, pasi en seri
ng bertanya kapan operasinya dimulai, apa yang dilakukan di ruang operasi dan bagaimana
cara perawatan setelah operasi. Pasien tampak bingung, gelisah dan tegang.
e. Hasil Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital :
Tanggal 12 April 2021 Pukul : 08.00 WIB
Kesadaran : Composmentis GCS : 15 Orientasi : Baik TD: 130/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36 0C
Pernafasan : 20 x/menit
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi:
 Bulu mata : Lentik ke atas.
 Konjungtiva: Ananemis
 Kedudukan bola mata: Simetris kanan kiri.
 Bola mata: normal tidak keluar (eksotalmus)/kedalam (endoftalmus).
 Lakrimasi mata: Tidak normal (Mata berair).
 Reflek pupil: Normal. Pupil mengalami dilatasi, ukuran pupil mata kanan 6 mm, mata kiri:8 mm.
Pupil kanan dan kiri anisokor dengan kelainan reflek cahaya dibuktikan dengan ukuran pupil m
ata kiri lebih lebar 2 mm.
 Kornea dan Lensa mata: berwarna keruh, keputihan.
 Pemeriksaan tajam penglihatan dengan hitung jari: Visus dasar OD/OS: CFFC. Tonometri : O
D: 20 OS 21 (Pemeriksaan poli mata : 09/04/2021)
 Palpasi: Tidak ada nyeri pada mata, mata terasa gatal. Sensibilitas kornea: ada reflek berkedip.
Pemeriksaan Penunjang Hasil Laboratorium:

Nama Pasien : Ny.S Hasil pemeriksaan Tonometri: (09/04/2021)


Tgl pemeriksaan : 9/04/2021 TIO OD : 20 (rentang normal : 10-21)
No RM : 397061 TIO OS : 21 (rentang normal : 10-21)
Diagnosa: Senile Cataract Unspecified
Tabel 1: Hasil laboratorium
PEMERIKSAAN
HEMATOLOGI
HASIL  
SATUAN KET
     
Leukosit 10 /ul 5- 10
Eritrosit 4,9 /ul 3,09- 5,05
Hemaglobin 14,4 g/dl 12-16
Hematokrit 44 % 37-48
MCV 89 fl 80-92
MCH 29 Pg 27- 31
MCHC 33 g/dl 32- 36
Trombosit 296,00 /ul 150-450
0
KIMIA KLINIK      
Ureum 29 Mg/dl 15- 40
Kreatinin 0,9 Mg/dl 0,6- 40
GDS 195 g/dl < 200
Prosedur Khusus Sebelum Pembedahan
Tabel 2 : Prosedur khusus sebelum pembedahan
No Prosedur Ya Tdk Wkt Ket
1. Tindakan persiapan psikologis pasien √   08.10  
2. Lembar informed consent √   08.10  
3. Puasa   √    
4. Pembersihan kulit ( pencukuran rambut)   √    
5. Pembersihan saluran pencernaan ( lavement/obat pencahar)      

6. Pengosongan kandung kemih   √    
7. Transfusi darah   √    
8. Terapi cairan infus   √    
9. Penyimpanan perhiasan, acsesoris, kacamata, anggota tubuh palsu   08.10  

10. Memakai baju khusus operasi √   08.10  
Pemberian obat-obatan (1-2 jam sebelum pembedahan)
Tabel 3 : Pemberian obat-obatan

Tgl / jam Nama Obat Jenis Obat Dosis Rute

12/04/2021/08.30 Cendomydratil Pendilatasi lensa 1.2 ml (4 tetes) Tetes mata

12/04/2021/08.30 Panthochain Anti nyeri 0.6 ml(2 tetes) Tetes mata


Pasien datang ke ruang operasi Pada tangggal 12 April 2021 pukul 10.00 wib dengan kondi
si sadar, GCS: 15 (composmentis) dengan cara berjalan dibantu oleh perawat.

Riwayat Intraoperatif
Tanda-tanda vital
Tanggal : 12 April 2021 Pukul : 10.00 WIB
TD : 120/70 mmHg Nadi : 82 x/m
Suhu : 36 0C Pernafasan : 20 x/m
Posisi pasien di meja operasi : Supine
Jenis operasi : Minor
Nama operasi : Fakoemulsifikasi dan pemasangan IOL
Area/bagian tubuh yang dibedah : Mata kiri/ okuli sinistra
Tenaga medis di ruang operasi :
Dokter bedah : dr. Elly Soraya, Sp.M
Perawat instrumentator : Etik Yulita
Perawat sirkuler : Reni Fitriani
Tabel 4 : Surgical Safety Checklist
SURGICAL PATIENT SAFETY CHEKLIST
SIGN IN TIME OUT SIGN OUT
Pasien telah dikonfirmasi : Melakukan pengecekan :
(√) setiap anggota tim operasi memperkenalkan
(√) Identitas pasien diri dan peran masing-masing.
(√) Prosedur sdh dicatat
(√) prosedur (√) Tim operasi memastikan bahwa semua orang
(√) kelengkapan spons
(√) sisi operasi sudah benar diruang operasi saling kenal.
(√) penghitungan instrumen
(√) persetujuan untuk operasi telah diberikan
( ) pemberian label pada spesimen
(√) sisi yang akan dioperasi telah ditandai Sebelum melakukan sayatan pertama pada kulit :
(√) kerusakan alat atau masalah lain
(√) Ceklist keamanan anestesi telah dilengkapi yang perlu ditangani.
(√) oksimeter pulse pada pasien : berfungsi (√) tim mengkonfirmasi dengan suara yang keras (√) Tim bedah membuat
Apakah pasien memiliki alergi ? ( ) Ya (√) Tidak mereka melakukan : perencanaan post-operasi sebelum
Apakah risiko kesulitan jalan nafas / aspirasi ? (√) operasi yang benar memindahkan pasien dari kamar
(√) Tidak operasi
(√) pada pasien yang benar.
( ) Ya, telah disiapkan peralatan  

Risiko kehilangan darah > 500 ml pada orang dewasa


atau > 7 ml/kg BB pada anak-anak
(√) Tidak
( ) Ya, peralatan akses cairan telah direncanakan
Pemberian obat anastesi : Dilakukan anastesi local
Tabel 5 : Pemberian obat anastesi
Tgl/Jam Nama Obat Dosis Rute

12/04/2021 /10.10 Cendo siloxan 0.6 ml Tetes mata

12/04/ 2021/10.10 Panthocain 0.6 ml Tetes mata


1. Riwayat Post Operatif
a . Pasien dipindahkan keruang PACU/RR pukul 10.30 wib
b . Keluhan saat di RR/PACU : Tidak ada
c . Airway : Tidak ada masalah
d . Breathing : SPO2 99%
e . Sirkulasi :Tidak terpasang IVFD
f . Observasi Recovery Room : Tidak dilakukan
g . Keadaan Umum : Baik
h . Tanda-tanda vital
 TD : 120/80 mmHg
Skala Nyeri Post Operasi
 Nadi : 84 x/m
 Suhu : 36,20C
 Pernafasan : 20 x/m
 Saturasi O2 : 99 %
i. Kesadaran : composmentis
Analisa Data
Data Subyektif & Obyektif Masalah Keperawatan Etiologi
Pre Operasi Gangguan persepsi sensori Gangguan penglihatan
DS: penglihatan (kekeruan pada lensa mata)
Pasien mengatakan penglihatannya buram sejak
±7 bulan yang lalu pada kedua mata (kanan dan
kiri) akibat adanya katarak. Pasien mengatakan
penglihatan tidak jelas seperti ada kabut, saat
melihat cahaya terasa silau, sulit melihat pada
jarak jauh terutama pada malam hari dan masih
dapat melihat jelas pada jarak satu meter
Do:
 Terdapat kelainan pada mata pasien.
Lakrimasi mata kiri: tidak normal, mata lebih
berair. Pupil mengalami dilatasi, ukuran
pupil mata kanan 6 mm, mata kiri: 8 mm.
Pupil kanan dan kiri anisokor dengan
kelainan reflek cahaya dibuktikan dengan
ukuran pupil mata kiri lebih lebar 2 mm.
Data Subyektif & Obyektif Masalah Keperawatan Etiologi
DS: Krisis situasional(operasi
Ansietas
• Pasien mengatakan merasa cemas karena pertama fakoemulsifikasi dan
kali operasi
• Pasien bertanya kapan operasinya dimulai pemasangan lensa IOL)

Do:
 Terdapat kelainan pada mata pasien.
Lakrimasi mata kiri: tidak normal, mata lebih
berair. Pupil mengalami dilatasi, ukuran pupil
mata kanan 6 mm, mata kiri: 8 mm. Pupil
kanan dan kiri anisokor dengan kelainan
reflek cahaya dibuktikan dengan ukuran
pupil mata kiri lebih lebar 2 mm.
 Kornea dan Lensa mata: berwarna keruh,
keputihan. Visus dasar OD: CFFC dan OS:
CFFC. (09/04/2021)
• Tonometri: Tekanan intraokuler OD: 20 dan
OS: 21 (09/04/2021)
Data Subyektif & Obyektif Masalah Keperawatan Etiologi
DS: Kurang terpapar informasi tentang
Pasien bertanya apa yang dilakukan di ruang operasi
Defisit pengetahuan
• prosedur pembedahan dan
dan bagaimana cara perawatan setelah operasi.
perawatan pasca operasi
fakoemulsifikasi dan pemasangan
Do:
• Pasien tampak bingung lensa IOL
Data Subyektif & Obyektif Masalah Keperawatan Etiologi
Intra Operasi Resiko cedera Prosedur pmbedahan
DS : - fakoemulsifikasi dan
DO : pemasangan
• Dilakukan pembedahan fakoemulsifikasi dan lensa IOL
pemasangan lensa intraokuler pada okuli sinistra
• Dilakukan local anastesi
• Posisi di meja operasi supine
• Pasien operasi dengan menggunakan mesin phaco
Post Operasi Nyeri akut
DS : Agen pencedera fisik
• Pasien mengatakan sakit pada mata sebelah
kiri
DO :
• P : luka post operasi katarak
• Q : seperti ditusuk TTV : TD : 120/80 mmH
g
• R : di mata sebelah kiri
• S:3 Nadi : 84 x/m
• T : hilang timbul Suhu : 36,20C
Pernafasan : 20 x/m
Saturasi O2 : 99 %
Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
Gangguan persepsi sensori penglihatan
1 berhubungan dengan perubahan organ
penglihatan (kekeruhan pada lensa mata)D.0085

Ansietas berhubungan dengan krisis situasional


2 (operasi fakoemulsifikasi dan pemasangan lensa
IOL) D.0080
Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar
3 informasi tentang prosedur pembedahan dan
perawatan pasca operasi fakoemulsifikasi dan
pemasangan
lensa IOL D.0111
Intra Operasi
Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar
1 informasi tentang prosedur pembedahan dan
perawatan pasca operasi fakoemulsifikasi dan
1 pemasangan lensa IOL D.0111

3
Post Operasi
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
1 fisik. D.0077
Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN IMPLEMENTASI EVALUASI
Pre Operasi
1 Gangguan persepsi sensori penglihatan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x2 12/04/2021 08.30 wib
b.d perubahan organ penglihatan 12/04/20 10.00 wib
jam diharapkan masalah gangguan  Mengidentifikasi
(kekeruhan pada lensa mata) penglihatan dapat berkurang dengan tingkat kehilangan S:
kriteria hasil : penglihatan Pasien mengatakan
1. Pasien mengenal lingkungan  Mengorientasikan sudah mengenal
2. Pagar pengaman terpasang pasien terhadap lingkungn sekitar di
3. Kepala tempat tidur ditinggikan 45º ruangan ruang pre operasi
 Memastikan keama O:
nan pasien dengan • OD/OS: CFFC
memasang pagar • Terpasang pagar
pengaman tempat tidur pengaman pada bed
 Meninggikan kepala psn
tempat tidur pasien • Kepala tempat tidur
45º pasien ditinggikan
45º
A:
Gangguan persepsi sensori
penglihatan b.d perubahan
organ penglihatan
(kekeruhan pada lensa
mata) membaik

P:
• Pantau kondisi pasien
Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN IMPLEMENTASI EVALUASI
Pre Operasi    
12/04/2021 08.35 wib 12/04/2021 10.00 wib
2 Kecemasan b.d krisis situasional • Mengidentifikasi tehnik
Setelah dilakukan asuhan keperawatan S:
pembedahan fakoemulsifikasi dan relaksasi efektif yang
pemasangan lensa IOL 1x2 jam diharapkan masalah ansietas Pasien mengatakan
pernah dilakukan
dapat teratasi dengan kriteria hasil : merasa lebih tenang
• Mengidentifikasi
• Tegang menurun
kesediaan penggunaan  
• Gelisah menurun O:
tehnik relaksasi nafas
• Cemas menurun • Raut wajah pasien
dalam
• Tekanan darah membaik tampak rileks
• Menjelaskan tujuan dan • Pasien mampu mela
• Nadi membaik
manfaat pemberian kukan teknik napas
• Frekuensi napas membaik
relaksasi nafas dalam dalam
• Menjelaskan prosedur • TD : 120/70 mmHg
relaksasi nafas dalam • N :82 x/menit
• Mendemonstrasikan • RR : 20x/menit
prosedur relaksasi nafas A:
dalam Kecemasan b.d krisis
• Menganjurkan sering situasional pembedahan
mengulangi tehnik fakoemulsifikasi dan
relaksasi nafas dalam pemasangan lensa IOL
terata si
• Monitoring tanda-tanda
vital P:
• Pantau kondisi pasien
• Pasien di antar ke rua
ng operasi
Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN IMPLEMENTASI EVALUASI
Pre Operasi  

Defisit pengetahuan b.d kurang terpa Setelah dilakukan asuhan keperawatan 12/04/2021 09.30 wib
3 12/04/2021 08.45
par informasi tentang prosedur1x45 menit diharapkan defisit pengetahuan   S:
pembedahan dan perawatan pascaberkurang dengan kriteria hasil: • Mengidentifikasi • Pasien mengata
operasi fakoemulsifikasi dan• Pengetahuan pasien meningkat kemampuan pasien kan mengerti
pemasangan lensa IOL • Kebingungan menurun dalam menerima dengan pro sedur
informasi pembedahan yang
• Menjelaskan prosedur ak an dilakukan
pembedahan • Pasien mengata
fakoemulsifikasi kan hal yang tidak
• Menjelaskan perawatan boleh dilakukan
mata pasca operasi setelah operasi
• Mengevaluasi pemaha seperti
man pasien beraktivitas be
• Melakukan komunikasi rat dan
terapeutik menunduk.
Sedangkan hal ya
ng perlu
dilakukan seperti
memakai
pelindung mata,
memberikan obat
tetes mata sesuai
intruksi dokter
Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN IMPLEMENTASI EVALUASI
Intra Operasi  

1 Resiko cedera d.d prosedur Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x60 12/04/2021 10.00 wib 12/04/2021 10.30 wib
pembedahan fakoemulsifikasi dan menit diharapkan resiko cedera tidak terjadi  
pemasangan lensa IOL dengan kriteria hasil: • Memeriksa indentitas S:-
• Identitas dan jadwal pasien sesuai pasien dan jadwal O:
• Meja terkunci prosedur operasi • Identitas dan jadwal o
• Alat elektrikal aman • Menyesuaikan gelang perasi sesuai yaitu Ny. S
• Jumlah alat dan bahan lengkap nama dengan jadwal tanggal lahir
• Memastikan brankar at 12/03/1963, No RM
au meja operasi terkunci 397061
sebelum dilakukan pem • jadwal operasi
bedahan 12/04/2021
• Memastikan keamanan • Posisi pasien sesuai ke
elektrikal selama prose butuhan, supine
dur operasi (alat phaco) • Jumlah kasa 10, istru
• Memastikan dan men tajam 6 sebelum
mencatat jumlah kassa, dan sesudah operasi le
alat, ja rum dan mata ngkap
pisau • Meja operasi sudah
terkunci

A:
Resiko cedera d.d prose
dur pembedahan
fakoemulsifikasi dan
Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN IMPLEMENTASI EVALUASI
Post Operasi  
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 12/04/2021 10.30 wib 12/04/2021 11.30 wib
1 Nyeri akut berhubungan dengan agen pen 1x60 menit diharapkan resiko cedera tidak  
cedera fisik terjadi dengan kriteria hasil: • Mengidentifikasi lokasi, S:
• Keluhan nyeri menurun karakteristik, durasi, Pasien mengatakan sudah
• Frekuensi nadi membaik tekanan darah frekuensi, kualitas, tidak sakit pada mata
membaik, intensitas nyeri, yang dioperasi
• Skala nyeri menurun identifikasi skala nyeri  
• Menjelaskan penyebab, O:
periode, dan pemicu TTV :
nyeri • TD : 120/70 mmHg
• Mengajarkan teknik • N : 80 x/m
nonfarmakologi untuk • S : 36 oC
mengurangi rasa nyeri, • RR : 20 x/m
• Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu A:
Nyeri akut berhubungan
dengan agen pencedera
fisik membaik

P:
Pasien diantar ke ruang
ganti
Definisi Katarak Gejala Katarak
• Penggunaan obatobatan jangka panjang
Katarak merupakan penyakit mata (seringnya adalah kortikosteroid)
yang ditandai dengan mengeruhnya • Pernah menjalani operasi mata
lensa mata, sehingga membuat peng • Penyakit metabolic seperti DM
lihatan kabur • Kebiasaan merokok & minum minuman
keras
• Memiliki keluarga dengan riwayat
katarak lebih muda
• Pola makan yang tidak sehat dan kurang
gizi
• Berbagai penyakit mata lainnya

 Katarak Senilis,karena proses penuaan


Disusun Oleh:
Kelompok 2 Kebumen Gejala Katarak  Katarak Kongenital, bayi terlahir
 Adita Novitasari (A22020243) dengan lensa mata yang keruh.
Endang Rini Astuti (A22020174) ·Penglihatan kabur dan berkabut  Katarak Traumatik, timbul sebagai e
Etik Yulita Suberti(A22020175) ·Mata silau jika melihat cahaya fek dari cidera langsung maupun tidak
Furry Hermintarsih (A22020177) yang terang langsung di mata, baik dalam waktu
Heri Budianto (A22020181) ·Sulit melihat jelas saat malam hari
Nur Azizah (A22020193) dekat, maupun bertahun-tahun
Robertus Eka Wardoyo (A22020212)
·Warna menjadi pudar dan tidak kemudian
Susi Trianingsih (A22020226) cerah  Katarak Sekunder, terjadi karena
Yuyun Ika Setiati (A22020233 ·Ukuran kacamata sering komplikasi dari penyakit lain,
berubah contohnya penyakit metabolic seperti
PRODI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA ·Melihat objek menjadi ganda diabetes mellitus dan penyakit lain di
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG ·Kesulitan saat menyetir mata seperti uveitis
2021
Prosedur Operasi Katarak:
Fakoemulsifikasi
Berikut ini hal – hal yang perlu
diperhatikan :

 Disarankan untuk menggunakan penutup


atau pelindung mata setelah operasi

 Lensa keruh diangkat dan diganti dengan  Tetes dengan obat mata untuk mencegah Operasi katarak merupakan
lensa buatan yang ditanam secara perma infeksi dan mengontrol tekanan bola mata operasi yang aman dilakukan.
nen. dapat diberikan sesuai anjuran dokter Namun,tetap ada risiko terjadinya
 Dokter spesialis mata melakukan prose perdarahan dan infeksi pasca
dur ini dengan menggunakan peralatan  Hindari menggosok atau menekan operasi katarak, walaupun jarang.
operasi berteknologi tinggi dengan teknik mata/kelopak mata Risiko lain yang mungkin terjadi
phokoemulsifikasi. setelah operasi ada lah ablasi mata,
 Pada teknik ini hanya diperlukan irisan  Bersihkan kelopak mata dengan tissue yaitu kondisi lepas nya retina dari
yang sangat kecil (2,7 mm) di kornea. bersih posisi normalnya.
 Getaran ultrasonik digunakan untuk
menghancurkan katarak, selanjutnya me  Segera hubungi dokter anda bila mengalami
sin Phako akan menyedot massa katarak hal-hal yang tidak wajar seperti kehilangan
yang telah hancur tersebut sampai bersih penglihatan, mata merah, nyeri yang
dan lensa yang dapat dilipat (Foldable berkepanjangan,dan lain-lain. Perawatan sesudah Post Operasi :
Lens) ditanamkan untuk menggantikan  Tidak boleh terkena air
len sa yang katarak tersebut. Prosedur  Tidak boleh menunduk
ini ra ta - rata berjalan selama 15 menit.  Usahakan tidak mengejan
 Kontrol 2 hari kemudian
Matur nuwun…….

Anda mungkin juga menyukai