Anda di halaman 1dari 36

Askep dengan Glaukoma

Oleh kelompok 2 :
1.
Defenisi.????

Glaukoma adalah suatu penyakit yang


memberikan gambaran klinik berupa
peninggian tekanan bola mata,
penggaungan papil saraf optik
dengan defek lapang pandangan mata
(Sidarta Ilyas, 2000).
ETIOLOGI....???

Penyakit yang ditandai dengan peninggian tekanan


intraokuler ini disebabkan oleh :
• Bertambahnya produksi cairan mata oleh
badan ciliary
• Berkurangnya pengeluaran cairan mata
di daerah sudut bilik mata atau di celah
pupil
Secara umum, penyebab glaucoma
terdiri dari :

1. Primer
• Akut : Dapat disebabkan karena trauma.
• Kronik : Dapat disebabkan karena keturunan
dalam keluarga (Diabetes mellitus,
Arterisklerosis, Pemakaian kortikosteroid jangka
panjang, . Miopia tinggi dan progresif)
2. Sekunder
Disebabkan penyakit mata lain seperti : Katarak,
Perubahan lensa, Kelainan uvea, Pembedahan).
Manifestasi
Klinik...????
1. Keluhan:
🞄 penglihatan kabur mendadak
🞄 nyeri hebat
🞄 mual
🞄 muntah
🞄 melihat halo (pelangi disekitar objek)
2. Pemeriksaan Fisik:
🞄 Visus sangat menurun
🞄 Mata merah
🞄 Kornea suram
🞄 Rincian iris tidak tampak
🞄 Pupil sedikit melebar, tidak bereaksi terhadap sinar
🞄 Diskus optikus terlihat merah dan bengkak
Table Manifestasi Klinis Glaukoma :
KLASIFIKASI
1. Glaukoma Primer
Glaukoma jenis ini merupakan bentuk yang paling sering
terjadi, struktur yang terlibat dalam sirkulasi dan atau
reabsorbsi akuos humor mengalami perubahan langsung.
a. Glaukoma Sudut Terbuka
Merupakan sebagian besar dari glaukoma ( 90-95% ) ,
yang meliputi kedua mata. Timbulnya kejadian dan kelainan
berkembang secara lambat. Disebut sudut terbuka karena
humor aqueousmempunyai pintu terbuka ke jaringan
trabekular. Pengaliran dihambat oleh perubahan degeneratif
jaringan rabekular, saluran schleem, dan saluran yg
berdekatan. Perubahan saraf optik juga dapat terjadi. Gejala
awal biasanya tidak ada, kelainan diagnose dengan
peningkatan TIO dan sudut ruang anterior normal.
Peningkatan tekanan dapat dihubungkan dengan nyeri mata
yang timbul.
b. Glaukoma Sudut Tertutup

Disebut sudut tertutup karena ruang anterior secara


anatomis menyempit sehingga iris terdorong ke depan,
menempel ke jaringan trabekular dan menghambat
humor aqueous mengalir ke saluran schlemm.
Pergerakan iris ke depan dapat karena peningkatan
tekanan vitreus, penambahan cairan di ruang posterior
atau lensa yang mengeras karena usia tua.
Tanda dan gejala meliputi nyeri hebat di dalam dan
sekitar mata., timbulnya halo di sekitar cahaya,
pndangan kabur. Klien kadang mengeluhkan keluhan
umum seperti sakit kepala, mual, muntah, kedinginan,
demam. Peningkatan TIO menyebabkan nyeri yang
melalui saraf kornea menjalar ke pelipis, oksiput dan
rahang melaui cabang-cabang nervus trigeminus.
2. Glaukoma Sekunder

Glaukoma sekunder adalah glaucoma yang terjadi akibat


penyakit mata lain yang menyebabkan penyempitan sudut
atau peningkatan volume cairan di dalam mata. Kondisi ini
secara tidak langsung mengganggu aktivitas struktur yang
terlibat dalam sirkulasi dan atau reabsorbsi akueos humor.
Gangguan ini terjadi akibat:
▫ Perubahan lensa, dislokasi lensa , terlepasnya kapsul lensa pada
katarak
▫ Perubahan uvea, uveitis, neovaskularisasi iris, melanoma dari
jaringan uvea
▫ Trauma, robeknya kornea/limbus diserai prolaps iris
Dapat terjadi dari peradangan mata , perubahan
pembuluh darah dan trauma . Dapat mirip dengan sudut
terbuka atau tertutup tergantung pada penyebab
▫ Perubahan lensa
▫ Kelainan uvea
▫ Trauma
▫ Bedah
3. Glaukoma Congenital
Glaukoma ini terjadi akibat kegagalan jaringan
mesodermal memfungsikan trabekular. Kondisi
ini disebabkan oleh ciri autosom resesif dan
biasanya bilateral.
🞄 Primer atau infantil
🞄 Menyertai kelainan kongenital lainnya

4. Glaukoma absolut
Merupakan stadium akhir glaukoma ( sempit/
terbuka) dimana sudah terjadi kebutaan total akibat
tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut
.Pada glaukoma absolut kornea terlihat keruh, bilik mata
dangkal, papil atrofi dengan eksvasi glaukomatosa, mata
keras seperti batu dan dengan rasa sakit.sering mata
dengan buta ini mengakibatkan penyumbatan pembuluh
darah sehingga menimbulkan penyulit berupa
neovaskulisasi pada iris, keadaan ini memberikan rasa
sakit sekali akibat timbulnya glaukoma hemoragik.
Pengobatan glaukoma absolut dapat dengan
memberikan sinar beta pada badan siliar,
alkohol retrobulber atau melakukan
pengangkatan bola mata karena mata telah tidak
berfungsi dan memberikan rasa sakit.

Berdasarkan lamanya :
1. GLAUKOMA AKUT
Definisi
Glaukoma akut adalah penyakit mata yang disebabkan oleh
tekanan intraokuler yang meningkat mendadak sangat tinggi.

Etiologi
Dapat terjadi primer, yaitu timbul pada mata yang memiliki
bakat bawaan berupa sudut bilik mata depan yang sempit pada
kedua mata, atau secara sekunder sebagai akibat penyakit mata lain.
Yang paling banyak dijumpai adalah bentuk primer, menyerang
pasien usia 40 tahun atau lebih.

Faktor Predisposisi
Pada bentuk primer, faktor predisposisinya berupa pemakaian
obat-obatan midriatik, berdiam lama di tempat gelap, dan gangguan
emosional. Bentuk sekunder sering disebabkan hifema,
luksasi/subluksasi lensa, katarak intumesen atau katarak
hipermatur, uveitis dengan suklusio/oklusio pupil dan iris bombe,
atau pasca pembedahan intraokuler.
Manifestasi klinik
• Mata terasa sangat sakit. Rasa sakit ini mengenai sekitar mata
dan daerah belakang kepala .
• Akibat rasa sakit yang berat terdapat gejala gastrointestinal
berupa mual dan muntah , kadang-kadang dapat
mengaburkan gejala glaukoma akut.
• Tajam penglihatan sangat menurun.
• Terdapat halo atau pelangi di sekitar lampu yang dilihat.
• Konjungtiva bulbi kemotik atau edema dengan injeksi siliar.
• Edema kornea berat sehingga kornea terlihat keruh.
• Bilik mata depan sangat dangkal dengan efek tyndal yang
positif, akibat timbulnya reaksi radang uvea.
• Pupil lebar dengan reaksi terhadap sinar yang lambat.
• Pemeriksaan funduskopi sukar dilakukan karena
terdapat kekeruhan media penglihatan.
• Tekanan bola mata sangat tinggi.
• Tekanan bola mata antara dua serangan dapat sangat normal.
Pemeriksaan Penunjang
Pengukuran dengan tonometri Schiotz
menunjukkan peningkatan tekanan. Perimetri,
Gonioskopi, dan Tonografi dilakukan setelah edema
kornea menghilang.

Penatalaksanaan
Penderita dirawat dan dipersiapkan untuk
operasi. Dievaluasi tekanan intraokuler (TIO) dan
keadaan mata. Bila TIO tetap tidak turun, lakukan
operasi segera. Sebelumnya berikan infus manitol
20% 300-500 ml, 60 tetes/menit. Jenis operasi,
iridektomi atau filtrasi, ditentukan berdasarkan
hasil pemeriksaab gonoskopi setelah pengobatan
medikamentosa.
2. GLAUKOMA KRONIK
Definisi
Glaukoma kronik adalah penyakit mata dengan gejala peningkatan
tekanan bola mata sehingga terjadi kerusakan anatomi dan fungsi mata yang
permanen.

Etiologi
Keturunan dalam keluarga, diabetes melitus, arteriosklerosis, pemakaian
kortikosteroid jangka panjang, miopia tinggi dan progresif.

Manifestasi klinik
Gejala-gejala terjadi akibat peningkatan tekanan bola mata. Penyakit
berkembang secara lambat namun pasti. Penampilan bola mata seperti
normal dan sebagian tidak mempunyai keluhan pada stadium dini. Pada
stadium lanjut keluhannya berupa pasien sering menabrak karena
pandangan gelap, lebih kabur, lapang pandang sempit, hingga kebutaan
permanen.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tekanan bola mata dengan palpasi dan
tonometri menunjukkan peningkatan. Nilai dianggap
abnormal 21-25 mmHg dan dianggap patologik diatas 25
mmHg. Pada funduskopi ditemukan cekungan papil
menjadi lebih lebar dan dalam, dinding cekungan
bergaung, warna memucat, dan terdapat perdarahan
papil. Pemeriksaan lapang pandang menunjukkan
lapang pandang menyempit, depresi bagian nasal,
tangga Ronne, atau skotoma busur.

Penatalaksanaan
Pasien diminta datang teratur 6 bulan sekali, dinilai
tekanan bola mata dan lapang pandang. Bila lapang
pandang semakin memburuk,meskipun hasil
pengukuran tekanan bola mata dalam batas normal,
terapi ditingkatkan. Dianjurkan berolahraga dan minum
harus sedikit-sedikit.
Woc.....
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN
DIAGNOSTIK
1. Kartu mata Snellen/mesin Telebinokular (tes
ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan) :
Mungkin terganggu dengan kerusakan kornea,
lensa, aquous atau vitreus humor, kesalahan
refraksi, atau penyakit syaraf atau penglihatan ke
retina atau jalan optik.
2. Lapang penglihatan : Penurunan mungkin
disebabkan CSV, massa tumor pada hipofisis/otak,
karotis atau patologis arteri serebral atau
glaukoma.
3. Tes Provokatif :digunakan dalam menentukan
tipe glaukoma jika TIO normal atau hanya
meningkat ringan.
4. Darah lengkap, LED :Menunjukkan
anemia sistemik/infeksi
5. EKG, kolesterol serum, dan pemeriksaan lipid:
Memastikan aterosklerosisi,PAK
6. Tes Toleransi Glukosa :menentukan adanya DM.
7. Oftalmoskopi : Untuk melihat fundus bagian mata dalam
yaitu retina, discus optikus macula dan pembuluh darah
retina.
8. Tonometri : Adalah alat untuk mengukurtekanan intra
okuler, nilai mencurigakan apabila berkisar antara 21-25
mmhg dan dianggap patologi bila melebihi 25 mmhg.
(normal 12-25 mmHg). Tonometri dibedakan menjadi dua
antara lain (Sidharta Ilyas, 2004) : Membantu
membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glaukoma.
9. Pemeriksaan lampu-slit. : Lampu-slit digunakan unutk
mengevaluasi oftalmik yaitu memperbesar kornea, sclera
dan kornea inferior sehingga memberikan pandangan
oblik kedalam tuberkulum dengan lensa khusus.
10. Perimetri : Kerusakan nervus optikus memberikan
gangguan lapang pandangan yang khas pada
glaukoma. Secara sederhana, lapang pandangan dapat
diperiksa dengan tes konfrontasi.
11. Pemeriksaan Ultrasonografi: Ultrasonografi dalai
gelombang suara yang dapat digunakan untuk
mengukur dimensi dan struktur okuler.
PENATALAKSANAAN MEDIS
DAN KEPERAWATAN
1. Terapi medikamentosa
Tujuannya adalah menurunkan TIO (Tekanan Intra
Okuler) terutama dengan mengguakan obat sistemik (obat
yang mempengaruhi tubuh
▫ Obat Sistemik
▫ Asetazolamida, obat yang menghambat enzim karbonik
anhidrase yang akan mengakibatkan diuresis dan menurunkan
sekresi cairan mata sebanyak 60%, menurunkan tekanan bola
mata. Pada permulaan pemberian akan terjadi hipokalemia
sementara. Dapat memberikan efek samping hilangnya kalium
tubuh parastesi, anoreksia, diarea, hipokalemia, batu ginjal dan
myopia sementara.
▫ Agen hiperosmotik. Macam obat yang tersedia dalam bentuk obat minum adalah
glycerol dan isosorbide sedangkan dalam bentuk intravena adalah manitol. Obat
ini diberikan jika TIO sangat tinggi atau ketika acetazolamide sudah tidak efektif
lagi.
▫ Obat Tetes Mata Lokal
▫ Penyekat beta. Macam obat yang
tersedia adalah timolol, betaxolol,
levobunolol, carteolol, dan
metipranolol. Digunakan 2x sehari,
berguna untuk menurunkan TIO.
▫ Steroid (prednison). Digunakan 4x
sehari, berguna sebagai dekongestan
mata. Diberikan sekitar 30-40 menit
setelah terapi sistemik.
Terapi Bedah
• Iridektomi perifer. Digunakan untuk
membuat saluran dari bilik mata belakang dan
depan karena telah terdapat hambatan dalam
pengaliran humor akueus. Hal ini hanya dapat
dilakukan jika sudut yang tertutup sebanyak
50%.
• Trabekulotomi (Bedah drainase). Dilakukan jika
sudut yang tertutup lebih dari 50% atau gagal
dengan iridektomi.
LANDASAN TEORITIS
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PATIENT DENGAN GLAUKOMA

1. Pengkajian

• Identitas klien, meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan,


alamat, agama.
• Keluhan utama , meliputi apa yang menjadi alasan utama klien
masuk ke RS. Biasanya klien akan mengeluhkan nyeri di sekitar
atau di dalam bola mata.
• Riwayat Kesehatan Sekarang : meliputi apa-apa saja gejala
yang dialami klien saat ini sehingga menganggu aktivitas klien itu
sendiri.
• Riwayat Kesehatan Dahulu : meliputi penyakit apa saja yang
pernah dialami klien sebelumnya, baik itu yang berhubungan
dengan penyakit yang dideritanya ataupun tidak.
• Riwayat Kesehatan Keluarga : meliputi riwayat penyakit yang
pernah dialami anggota keluarga.
Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan fisik dilakukan dengan menggunakan oftalmoskop untuk


mengetahui adanya cupping dan atrofi diskus optikus. Diskus optikus
menjadi lebih luas dan lebih dalam. Pada glaucoma akut primer, kamera
anterior dangkal, akues humor keruh dan pembuluh darah menjalar keluar
dari iris.
• Pemeriksaan lapang pandang perifer, pada keadaan akut lapang pandang
cepat menurun secara signifikan dan keadaan kronik akan menurun secara
bertahap.
• Pemeriksaan fisik melalui inspeksi untuk mengetahui adanya inflamasi
mata, sklera kemerahan, kornea keruh, dilatasi pupil sedang yang gagal
bereaksi terhadap cahaya. Sedangkan dengan palpasi untuk memeriksa
mata yang mengalami peningkatan TIO, terasa lebih keras dibanding mata
yang lain.
• Uji diagnostik menggunakan tonometri, pada keadaan kronik atau open
angle didapat nilai 22-32 mmHg, sedangkan keadaan akut atau angle
closure ≥ 30 mmHg. Uji dengan menggunakan gonioskopi akan didapat
sudut normal pada glaukoma kronik. Pada stadium lanjut, jika telah timbul
goniosinekia (perlengketan pinggir iris pada kornea/trabekula) maka sudut
dapat tertutup. Pada glaukoma akut ketika TIO meningkat, sudut COA akan
tertutup, sedang pada waktu TIO normal sudutnya sempit.
Pengkajian Pola FungsionaL Gordon
1). Pola Persepsi Dan Manajemen
Kesehatan
🞄 Persepsi terhadap penyakit ; tanyakan
bagaimana persepsi klien menjaga kesehatannya.
Bagaimana klien memandang penyakit
glaukoma, bagaimana kepatuhannya terhadap
pengobatan.
🞄 Perlu ditanyakan pada klien, apakah klien
mempunyai riwayat keluarga dengan penyakit
DM, hipertensi, dan gangguan sistem vaskuler,
serta riwayat stress, alergi, gangguan vasomotor,
dan pernah terpancar radiasi.
Pola Nutrisi/Metabolisme
🞄 Tanyakan menu makan pagi, siang dan malam
🞄 Tanyakan berapa gelas air yang diminum dalam
sehari
🞄 Tanyakan bagaimana proses penyembuhan luka
( cepat / lambat )
🞄 Bagaimana nafsu makan klien
🞄 Tanyakan apakah ada kesulitan dan keluhan yang
mempengaruhi makan dan nafsu makan
🞄 Tanyakan juga apakah ada penurunan BB dalam 6
bulan terakhir
🞄 Biasanya pada klien yang mengalami glaukoma klien
akan mengeluhkan mual muntah
Pola Eliminasi
🞄 Kaji kebiasaan defekasi
🞄 Berapa kali defekasi dalam sehari, jumlah,
konsistensi, bau, warna dan karekteristik BAB
🞄 Kaji kebiasaan miksi
🞄 Berapa kali miksi dalam sehari, jumlah, warna, dan
apakah ada ada kesulitan/nyeri ketika miksi serta
apakah menggunakan alat bantu untuk miksi
🞄 Klien dengan glaukoma, biasanya tidak memiliki
gangguan pada pola eliminasi, kecuali pada pasien
yang mempunyai penyakit glukoma tipe sekunder
(DM, hipertensi).
Pola Aktivitas/Latihan
🞄 Menggambarkan pola aktivitass dan latihan, fungsi
pernafasan dan sirkulasi
🞄 Tanyakan bagaimana kegiatan sehari-hari dan olahraga
(gunakan table gorden)
🞄 Aktivitas apa saja yang dilakukan klien di waktu
senggang
🞄 Kaji apakah klien mengalami kesulitan dalam bernafas,
lemah, batuk, nyeri dada. Data bisa didapatkan dengan
mewawancara klien langsung atau keluarganya
( perhatikan respon verbal dan non verbal klien )
🞄 Kaji kekuatan tonus otot
🞄 Penyakit glaukoma biasanya akan mengganggu aktivitas
klien sehari-hari. Karena, klien mengalami mata kabur
dan sakit ketika terkena cahaya matahari.
Pola Istirahat Tidur

🞄 Tanyakan berapa lama tidur di malam hari, apakah


tidur efektif
🞄 Tanyakan juga apakah klien punya kebiasaan
sebelum tidur
🞄 Penyakit glaukoma biasanya akan mengganggu pola
tidur dan istirahat klien sehari-hari karena klien
mengalami sakit kepala dan nyeri hebat sehingga
pola tidur klien tidak normal.
Pola Kognitif-Persepsi
🞄 Menggambarkan pola pendengaran, penglihatan, pengecap, penciuman.
Persepsi nyeri, bahasa dan memori
🞄 Status mental
🞄 Bicara : apakah klien bisa bicara dengan normal/ tak jelas/gugup
🞄 Kemampuan berkomunikasi dan kemampuan memahami serta
keterampilan interaksi
🞄 Kaji juga anxietas klien terkait penyakitnya dan derajatnya
🞄 Pendengaran : DBN / tidak
🞄 Peglihatan : DBN / tidak
🞄 Apakah ada nyeri : akut/ kronik. Tanyakan lokasi nyeri dan intensitas
nyeri
🞄 Bagaimana penatalaksaan nyeri, apa yang dilakukan klien untuk
mengurangi nyeri saat nyeri terjadi
🞄 Apakah klien mengalami insensitivitass terhadap panas/dingin/nyeri
🞄 Klien dengan glaukoma pasti mengalami gangguan pada indera
penglihatan. Pola pikir klien juga terganggu tapi masih dalam tahap
yang biasa.
Pola Persepsi Diri-Konsep Diri
🞄 Menggambarkan sikap terhadap diri dan persepsi terhadap
kemampuan, harga diri, gambaran diri dan perasaan
terhadap diri sendiri
🞄 Kaji bagaimana klien menggambar dirinya sendiri,
apakah ada hal yang membuaatnya mengubah gambaran
terhadap diri
🞄 Tanyakan apa hal yang paling sering menjadi pikiran klien,
apakah klien sering merasa marah, cemas, depresi,
takut, suruh klien menggambarkannya.
🞄 Pada klien dengan glaukoma, biasanya terjadi gangguan pada
konsep diri karena mata klien mengalami gangguan sehingga
kemungkinan klien tidak PD dalam kesehariannya. Tapi, pada
kasus klien tidak mengalami gangguan pada persepsi dan
konsep diri.
Pola Peran Hubungan
🞄 Menggambarkan keefektifan hubungan dan peran dengan
keluarga lainnya.
🞄 Tanyakan pekerjaan dan status pekerjaan klien
🞄 Tanyakan juga system pendukung misalnya istri,suami, anak
maupun cucu dll
🞄 Tanyakan bagaimana keadaan keuangan sejak klien sakit.
🞄 Bagaimana dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian
konflik
🞄 Tanyakan juga apakah klien aktif dalam kegiatan social
🞄 Klien dengan glaukoma biasanya akan sedikit terganggu
dalam berhubungan dengan orang lain ketika ada gangguan
pada matanya yang mengakibatkan klien malu berhubungan
de ngan orang lain.
🞄 Biasanya klien dengan glaukoma akan sedikit mengalami
gangguan dalam melakukan perannya
Pola Koping-Toleransi Stress
🞄 Menggambarkan kemampuan untuk menangani stress dan
menggunakan system pendukung
🞄 Tanyakan apakah ada perubahan besar dalam kehidupan
dalam beberapa bulan terakhir
🞄 Tanyakan apa yang dilakukan klien dalam menghadapi
masalah yang dihadapi, apakah efektif?
🞄 Apakah klien suka berbagi maslah/curhat pada keluarga /
orang lain
🞄 Tanyakan apakah klien termasuk orang yang santai atau
mudah panik
🞄 Tanyakan juga apakah klien ada menggunakan obat dalam
menghadapi stress
🞄 Biasanya klien dengan glaukoma akan sedikit stress dengan
penyakit yang dideritanya karena ini berkaitan dengan konsep
dirinya dimana klien mengalami penyakit yang mengganggu
organ penglihatannya.
Pola Reproduksi/ Seksualitas
🞄 Bagaimana kehidupan seksual klien, apakah aktif/pasif
🞄 Jika klien wanita kaji siklus menstruasinya
🞄 Tanyakan apakah ada kesulitan saat melakukan
hubungan intim berhubungan penyakitnya, misalnya
klien merasa sesak nafas atau batuk hebat saat
melakukan hubungan intim
🞄 Biasanya klien tidak terlalu mengalami gangguan
dengan pola reproduksi seksualitas. Akan tetapi,
pencurahan kasih sayang dalam keluarga akan
terganggu ketika anggota keluarga tidak menerima
salah seorang dari mereka yang mengalami penyakit
mata.
Pola Keyakinan-Nilai

🞄 Menggambarkan spiritualitas, nilai, system kepercayaan


dan tujuan dalam hidup
🞄 Kaji tujuan, cita-cita dan rencana klien pada masa yang
akan datang.
🞄 Apakah agama ikut berpengaruh, apakah agama
merupakan hal penting dalam hidup
🞄 Klien akan mengalami gangguan ketika menjalankan
aktivitas ibadah sehari-hari karena klien mengalami sakit
mata dan sakit kepala yang akan mengganggu ibadahnya.

Anda mungkin juga menyukai