Oleh kelompok 2 :
1.
Defenisi.????
1. Primer
• Akut : Dapat disebabkan karena trauma.
• Kronik : Dapat disebabkan karena keturunan
dalam keluarga (Diabetes mellitus,
Arterisklerosis, Pemakaian kortikosteroid jangka
panjang, . Miopia tinggi dan progresif)
2. Sekunder
Disebabkan penyakit mata lain seperti : Katarak,
Perubahan lensa, Kelainan uvea, Pembedahan).
Manifestasi
Klinik...????
1. Keluhan:
🞄 penglihatan kabur mendadak
🞄 nyeri hebat
🞄 mual
🞄 muntah
🞄 melihat halo (pelangi disekitar objek)
2. Pemeriksaan Fisik:
🞄 Visus sangat menurun
🞄 Mata merah
🞄 Kornea suram
🞄 Rincian iris tidak tampak
🞄 Pupil sedikit melebar, tidak bereaksi terhadap sinar
🞄 Diskus optikus terlihat merah dan bengkak
Table Manifestasi Klinis Glaukoma :
KLASIFIKASI
1. Glaukoma Primer
Glaukoma jenis ini merupakan bentuk yang paling sering
terjadi, struktur yang terlibat dalam sirkulasi dan atau
reabsorbsi akuos humor mengalami perubahan langsung.
a. Glaukoma Sudut Terbuka
Merupakan sebagian besar dari glaukoma ( 90-95% ) ,
yang meliputi kedua mata. Timbulnya kejadian dan kelainan
berkembang secara lambat. Disebut sudut terbuka karena
humor aqueousmempunyai pintu terbuka ke jaringan
trabekular. Pengaliran dihambat oleh perubahan degeneratif
jaringan rabekular, saluran schleem, dan saluran yg
berdekatan. Perubahan saraf optik juga dapat terjadi. Gejala
awal biasanya tidak ada, kelainan diagnose dengan
peningkatan TIO dan sudut ruang anterior normal.
Peningkatan tekanan dapat dihubungkan dengan nyeri mata
yang timbul.
b. Glaukoma Sudut Tertutup
4. Glaukoma absolut
Merupakan stadium akhir glaukoma ( sempit/
terbuka) dimana sudah terjadi kebutaan total akibat
tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut
.Pada glaukoma absolut kornea terlihat keruh, bilik mata
dangkal, papil atrofi dengan eksvasi glaukomatosa, mata
keras seperti batu dan dengan rasa sakit.sering mata
dengan buta ini mengakibatkan penyumbatan pembuluh
darah sehingga menimbulkan penyulit berupa
neovaskulisasi pada iris, keadaan ini memberikan rasa
sakit sekali akibat timbulnya glaukoma hemoragik.
Pengobatan glaukoma absolut dapat dengan
memberikan sinar beta pada badan siliar,
alkohol retrobulber atau melakukan
pengangkatan bola mata karena mata telah tidak
berfungsi dan memberikan rasa sakit.
Berdasarkan lamanya :
1. GLAUKOMA AKUT
Definisi
Glaukoma akut adalah penyakit mata yang disebabkan oleh
tekanan intraokuler yang meningkat mendadak sangat tinggi.
Etiologi
Dapat terjadi primer, yaitu timbul pada mata yang memiliki
bakat bawaan berupa sudut bilik mata depan yang sempit pada
kedua mata, atau secara sekunder sebagai akibat penyakit mata lain.
Yang paling banyak dijumpai adalah bentuk primer, menyerang
pasien usia 40 tahun atau lebih.
Faktor Predisposisi
Pada bentuk primer, faktor predisposisinya berupa pemakaian
obat-obatan midriatik, berdiam lama di tempat gelap, dan gangguan
emosional. Bentuk sekunder sering disebabkan hifema,
luksasi/subluksasi lensa, katarak intumesen atau katarak
hipermatur, uveitis dengan suklusio/oklusio pupil dan iris bombe,
atau pasca pembedahan intraokuler.
Manifestasi klinik
• Mata terasa sangat sakit. Rasa sakit ini mengenai sekitar mata
dan daerah belakang kepala .
• Akibat rasa sakit yang berat terdapat gejala gastrointestinal
berupa mual dan muntah , kadang-kadang dapat
mengaburkan gejala glaukoma akut.
• Tajam penglihatan sangat menurun.
• Terdapat halo atau pelangi di sekitar lampu yang dilihat.
• Konjungtiva bulbi kemotik atau edema dengan injeksi siliar.
• Edema kornea berat sehingga kornea terlihat keruh.
• Bilik mata depan sangat dangkal dengan efek tyndal yang
positif, akibat timbulnya reaksi radang uvea.
• Pupil lebar dengan reaksi terhadap sinar yang lambat.
• Pemeriksaan funduskopi sukar dilakukan karena
terdapat kekeruhan media penglihatan.
• Tekanan bola mata sangat tinggi.
• Tekanan bola mata antara dua serangan dapat sangat normal.
Pemeriksaan Penunjang
Pengukuran dengan tonometri Schiotz
menunjukkan peningkatan tekanan. Perimetri,
Gonioskopi, dan Tonografi dilakukan setelah edema
kornea menghilang.
Penatalaksanaan
Penderita dirawat dan dipersiapkan untuk
operasi. Dievaluasi tekanan intraokuler (TIO) dan
keadaan mata. Bila TIO tetap tidak turun, lakukan
operasi segera. Sebelumnya berikan infus manitol
20% 300-500 ml, 60 tetes/menit. Jenis operasi,
iridektomi atau filtrasi, ditentukan berdasarkan
hasil pemeriksaab gonoskopi setelah pengobatan
medikamentosa.
2. GLAUKOMA KRONIK
Definisi
Glaukoma kronik adalah penyakit mata dengan gejala peningkatan
tekanan bola mata sehingga terjadi kerusakan anatomi dan fungsi mata yang
permanen.
Etiologi
Keturunan dalam keluarga, diabetes melitus, arteriosklerosis, pemakaian
kortikosteroid jangka panjang, miopia tinggi dan progresif.
Manifestasi klinik
Gejala-gejala terjadi akibat peningkatan tekanan bola mata. Penyakit
berkembang secara lambat namun pasti. Penampilan bola mata seperti
normal dan sebagian tidak mempunyai keluhan pada stadium dini. Pada
stadium lanjut keluhannya berupa pasien sering menabrak karena
pandangan gelap, lebih kabur, lapang pandang sempit, hingga kebutaan
permanen.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tekanan bola mata dengan palpasi dan
tonometri menunjukkan peningkatan. Nilai dianggap
abnormal 21-25 mmHg dan dianggap patologik diatas 25
mmHg. Pada funduskopi ditemukan cekungan papil
menjadi lebih lebar dan dalam, dinding cekungan
bergaung, warna memucat, dan terdapat perdarahan
papil. Pemeriksaan lapang pandang menunjukkan
lapang pandang menyempit, depresi bagian nasal,
tangga Ronne, atau skotoma busur.
Penatalaksanaan
Pasien diminta datang teratur 6 bulan sekali, dinilai
tekanan bola mata dan lapang pandang. Bila lapang
pandang semakin memburuk,meskipun hasil
pengukuran tekanan bola mata dalam batas normal,
terapi ditingkatkan. Dianjurkan berolahraga dan minum
harus sedikit-sedikit.
Woc.....
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN
DIAGNOSTIK
1. Kartu mata Snellen/mesin Telebinokular (tes
ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan) :
Mungkin terganggu dengan kerusakan kornea,
lensa, aquous atau vitreus humor, kesalahan
refraksi, atau penyakit syaraf atau penglihatan ke
retina atau jalan optik.
2. Lapang penglihatan : Penurunan mungkin
disebabkan CSV, massa tumor pada hipofisis/otak,
karotis atau patologis arteri serebral atau
glaukoma.
3. Tes Provokatif :digunakan dalam menentukan
tipe glaukoma jika TIO normal atau hanya
meningkat ringan.
4. Darah lengkap, LED :Menunjukkan
anemia sistemik/infeksi
5. EKG, kolesterol serum, dan pemeriksaan lipid:
Memastikan aterosklerosisi,PAK
6. Tes Toleransi Glukosa :menentukan adanya DM.
7. Oftalmoskopi : Untuk melihat fundus bagian mata dalam
yaitu retina, discus optikus macula dan pembuluh darah
retina.
8. Tonometri : Adalah alat untuk mengukurtekanan intra
okuler, nilai mencurigakan apabila berkisar antara 21-25
mmhg dan dianggap patologi bila melebihi 25 mmhg.
(normal 12-25 mmHg). Tonometri dibedakan menjadi dua
antara lain (Sidharta Ilyas, 2004) : Membantu
membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glaukoma.
9. Pemeriksaan lampu-slit. : Lampu-slit digunakan unutk
mengevaluasi oftalmik yaitu memperbesar kornea, sclera
dan kornea inferior sehingga memberikan pandangan
oblik kedalam tuberkulum dengan lensa khusus.
10. Perimetri : Kerusakan nervus optikus memberikan
gangguan lapang pandangan yang khas pada
glaukoma. Secara sederhana, lapang pandangan dapat
diperiksa dengan tes konfrontasi.
11. Pemeriksaan Ultrasonografi: Ultrasonografi dalai
gelombang suara yang dapat digunakan untuk
mengukur dimensi dan struktur okuler.
PENATALAKSANAAN MEDIS
DAN KEPERAWATAN
1. Terapi medikamentosa
Tujuannya adalah menurunkan TIO (Tekanan Intra
Okuler) terutama dengan mengguakan obat sistemik (obat
yang mempengaruhi tubuh
▫ Obat Sistemik
▫ Asetazolamida, obat yang menghambat enzim karbonik
anhidrase yang akan mengakibatkan diuresis dan menurunkan
sekresi cairan mata sebanyak 60%, menurunkan tekanan bola
mata. Pada permulaan pemberian akan terjadi hipokalemia
sementara. Dapat memberikan efek samping hilangnya kalium
tubuh parastesi, anoreksia, diarea, hipokalemia, batu ginjal dan
myopia sementara.
▫ Agen hiperosmotik. Macam obat yang tersedia dalam bentuk obat minum adalah
glycerol dan isosorbide sedangkan dalam bentuk intravena adalah manitol. Obat
ini diberikan jika TIO sangat tinggi atau ketika acetazolamide sudah tidak efektif
lagi.
▫ Obat Tetes Mata Lokal
▫ Penyekat beta. Macam obat yang
tersedia adalah timolol, betaxolol,
levobunolol, carteolol, dan
metipranolol. Digunakan 2x sehari,
berguna untuk menurunkan TIO.
▫ Steroid (prednison). Digunakan 4x
sehari, berguna sebagai dekongestan
mata. Diberikan sekitar 30-40 menit
setelah terapi sistemik.
Terapi Bedah
• Iridektomi perifer. Digunakan untuk
membuat saluran dari bilik mata belakang dan
depan karena telah terdapat hambatan dalam
pengaliran humor akueus. Hal ini hanya dapat
dilakukan jika sudut yang tertutup sebanyak
50%.
• Trabekulotomi (Bedah drainase). Dilakukan jika
sudut yang tertutup lebih dari 50% atau gagal
dengan iridektomi.
LANDASAN TEORITIS
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PATIENT DENGAN GLAUKOMA
1. Pengkajian