Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DENGAN INFARK MIOKARD AKUT (IMA)


KLINIK MUHAMMADIYAH LAMONGAN

KELOMPOK 7

Ofy Yulia Eka .P.


Novita Rahayu Sri .W.
Muhibbatul Alawiyyah
Niswatul Latifah
Nisa’atin Aisyiah
Diah Karunia
Siti Faro’a

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

2021

LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


TENTANG INFARK MIOKARD AKUT (IMA)
DI KLINIK MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Satuan acara penyuluhan ini telah direvisi dan dilaksanakan sesuai tanggal
yang ditetapkan oleh kelompok.

Mengetahui

Pembimbing Klinik Dosen Pembimbing

( Rofi’atul Ferdia, S.Kep., Ns) (Virgianti Nur Farida, S.Kep., Ns., M.Kep)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Infark Miokard Akut (IMA)


Hari / Tanggal : Rabu / 10 Juni 2021
Sasaran : Pengunjung Klinik Muhammadiyah Lamongan
Waktu : 09.00– 09.30
Tempat : Ruang Tunggu Klinik Muhammadiyah Lamongan

1. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, klien dan keluarga dapat
memahami tentang caramencegah dan penanganan IMA di harapkan
dapat meningkatkan pengetahuankeluarga pasien terhadap penyakit IMA (Infark
Miokard Akut).
b. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, klien dan keluarga dapat:
1. Menyebutkan pengertian dari definisi IMA (Infark Miokard Akut).
2. Menyebutkan etiologi dan faktor predisposisi Infark Miokard Akut
(IMA)
3. Menyebutkan tanda dan gejala Infark Miokard Akut (IMA)
4. MenyebutkanKomplikasi infark miokard akut.
5. Dapat memahami pentingnya cara pencegahan IMA.

2. Pokok Bahasan
a. Definisi Infark Miokard Akut (IMA).
b. Etiologi dan faktor predisposisi Infark Miokard Akut (IMA).
c. Tanda dan gejala Infark Miokard Akut (IMA).
d. Komplikasi infark miokard akut.
e. Cara pencegahan Infark Miokard Akut (IMA)
3. Sasaran
Keluarga dan klien dengan penyakit Infark Miokard Akut (IMA)di klinik
muhammadiyah Lamongan.
4. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
5. Media Penyuluhan
 PPT
 Leaflet
 LCD
 Laptop
6. Kegiatan Penyuluhan

NO KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA MEDIA WAKTU

1. Pembukaan a. Menjawab salam. - 3 menit


a. Memberi Salam b. Mendengarkan dan
b. Perkenalan memperhatikan apa yang
c. Menjelaskan Tujuan disampaikan.
Penyuluhan c. Mengerti tujuan dari
d. Menyebutkan Materi penyuluhan.
d. Memahami materi yang
telah disampaikan.
2. Kegiatan IntiPenyampaian Klien menyimak,
materi tentang: memperhatikan apa yang Leaflet 20 menit
a.   Definisi Infark Miokard dijelaskan.
Akut (IMA)
b.   Etiologi dan faktor
predisposisi Infark Miokard
Akut (IMA)
c.   Tanda dan gejala Infark
Miokard Akut (IMA)
d.  Komplikasi infark miokard
akut
e.   Cara pencegahan Infark
Miokard Akut (IMA)

3. Penutup : Evaluasi dan a. Klien bertanya mengenai - 7menit


Terminasi penjelasan yang belum
a. Memberi kesempatan pada dipahami
klien untuk bertanya b. Klien menjawab pertanyaan
b. Memberi pertanyaan kepada yang diberikan
klien berkaitan dengan c. Klien mengerti materi yang
materi yang telah telah disampaikan
disampaikan. d. Klien menjawab salam
c. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan.
d. Mengakhiri pertemuan
dengan mengucapkan
terimakasih serta salam
penutup.
7. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan Klinik Muhammadiyah
Lamongan
2) Waktu penyelenggaraan penyuluhan disepakati bersama sebelumnya.
b. Evaluasi Proses
1) Klien antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Klien tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan dilakukan.
3) Klien mengajukan pertanyaan dan menjawab secara benar.
c. Evaluasi Hasil
1) Keluarga dan klien mengetahui tentang
a Definisi Infark Miokard Akut (IMA)
b Etiologi dan faktor predisposisi Infark Miokard Akut (IMA)
c Tanda dan gejala Infark Miokard Akut (IMA)
d Komplikasi infark miokard akut
e Cara pencegahan Infark Miokard Akut (IMA)
2) Kehadiran keluarga dan klien dipertahankan sampai penyuluhan selesai.
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian

Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat


suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang (Brunner
& Sudarth, 2011).Infark myokard adalah suatu keadaan nekrosis miokard akibat
aliran darah ke otot jantung terganggu (Doenges, 2010).

B. Etiologi

Menurut Kasuari, 2010 ada beberapa etiologi/penyebab terjadinya infark


miokard akut yaitu :

1) Faktor penyebab
Faktor pembuluh darah :
a. Aterosklerosis.
b. Spasme
c. Arteritis

Faktor sirkulasi :
a. Hipotensi
b. Stenosos aorta
c. Insufisiensi

Faktor darah :
a. Anemia
b. Hipoksemia
c. Polisitemia

Curah jantung yang meningkat :


a. Aktifitas berlebihan
b. Emosi
c. Makan terlalu banyak
d. Hypertiroidisme

Kebutuhan oksigen miocard meningkat pada :


a. Kerusakan miocard
b. Hypertropimiocard Hypertensi diastolic
2) Faktor predisposisi :
Faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah :
a. Usia lebih dari 40 tahun
b. Jenis kelamin : insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita meningkat
setelah menopause.
c. Hereditas.
d. Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam.

Faktor resiko yang dapat diubah :


a. Hiperlipidemia
b. Hipertensi
c. Merokok
d. Diabetes
e. Obesitas
f. Diet tinggi lemak jenuh, kalori
g. Inaktifitas fisik
h. Pola kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambisius, kompetitif).
i. Stress psikologis berlebihan.
C. Tanda Dan Gejala
a. Nyeri Dada
Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas
kiri, kebanyakan lamanya 30 menit sampai beberapa jam, sifatnya seperti ditusuk-
tusuk, ditekan, tertindik.
b. Takhikardi
Keringat banyak sekali, kadang mual bahkan muntah diakibatkan karena
nyeri hebat dan reflek vasosegal yang disalurkan dari area kerusakan miokard ke
trakus gastro intestina.
c. Dispnea
Abnormal Pada pemeriksaan EKG (pelajari buku tentang EKG).Mayoritas
pasien IMA (90%) datang dengan keluhan nyeri dada. Perbedaan dengan nyeri
pada angina adalah nyeri pada IMA lebih panjang yaitu minimal 30 menit,
sedangkan pada angina kurang dari itu. Disamping itu pada angina biasanya nyeri
akan hilang dengan istirahat akan tetapi pada infark tidak.Nyeri dan rasa tertekan
pada dada itu bisa disertai dengan keluarnya keringat dingin atau perasaan takut.
Meskipun IMA memiliki ciri nyeri yang khas yaitu menjalar ke lengan kiri,
bahu, leher sampai ke epigastrium, akan tetapi pada orang tertentu nyeri yang
terasa hanya sedikit. Hal tersebut biasanya terjadi pada manula, atau penderita
DM berkaitan dengan neuropathy.
d. Sesak Nafas
Sesak nafas bisa disebabkan oleh peningkatan mendadak tekanan akhir
diastolic ventrikel kiri, disamping itu perasaan cemas bisa menimbulkan
hipervenntilasi.Pada infark yang tanpa gejala nyeri, sesak nafas merupakan tanda
adanya disfungsi ventrikel kiri yang bermakna.
e. Gejala Gastrointestinal
Peningkatan aktivitas vagal menyebabkan mual dan muntah, dan biasanya
lebih sering pada infark inferior, dan stimulasi diafragma pada infak inferior juga
bisa menyebabkan cegukan.
f. Gejala Lain
Termasuk palpitasi, rasa pusing, atau sinkop dari aritmia ventrikel, dan gejala
akibat emboli arteri (misalnya stroke, iskemia ekstrimitas).
D. Pencegahan IMA
1. Hindari: merokok, stress mental, alkohol, kegemukan, konsumsi garam
berlebihan, obat-obatan golongan amfetamin, kokain dan sejenisnya.
2. Kurangi: kolesterol, lemak dalam makanan.
3. Anjurkan konsumsi gizi yang seimbang dan berolahraga secara teratur.
4. Kurangi berat badan bila overweigh atau obesitas.
5. Kurangi stress.
E. Komplikasi
a. Edema paru akut

Terjadi peningkatan akhir diastole ventrikel kiri dan peningkatan tekanan


vena pulmonal sehingga meningkatkan tekanan hydrostatic yang mengakibatkan
cairan merembes keluar.

b. Gagal jantung

Karena ada kelainan otot jantung menyebabkan menurunnya kontraktilitas,


sehingga jantung tidak mampu memompa darah dengan adekuat untuk memenuhi
kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi.

c. Syok kardiogenik

Karena adanya kerusakan jantung mengakibatkan penurunan curah jantung,


sehingga menurunkan tekanan darah arteri ke organ-organ vital. Adapun tand-
tandanya tekanan darah rendah, nadi cepat dan lemah, hypoxia, kulit dingin dan
lembab.

d. Tromboemboli

Murangnya mobilitas pasien dengan sakit jantung dan adanya gangguan sirkulasi
yang menyertai kelainan ini berleran dalam pembentukan thrombus intracardial
dan intravesikular.

e. Disritmia

Gangguan irama jantung akibat penurunan oksigen ke jantung.

f. Rupture miokardium

Dapat terjadi bila terdapat infark miokardium, proses infeksi dan disfungsi
miokadium lain yang menyebabkan otot jantung melemah.

g. Efusi pericardial/tamponade jantung

Masuknya cairan kedalam kantung perikardium karena adanya perikarditis


dan gagal jantung.
F. Pertolongan Pertama Pada IMA

Jika pasien sadar :

1. Posisi setengah duduk dengan bantal tinggi (tubuh bagian atas lebih tinggi
20-30 derajat ) untuk persiapan segera membawa pasien ke intalasi gawat
darurat RS terdekat

2. Hindari penderita dari gerakan mendadak dan aktivitas apapun seperti


berbicara banyak, mengejan

3. Jika penderita mengeluh nyeri yang hebat, dapat dibantu mengurangi


dengan pemberian obat-obatan golongan nitrat ( seperti isosorbid dinitrst,
cedocard, nitrat atau farsorbid) diberikan di bawah lidah, dapat diberikan
beberapa kali hingga penderita pendapat pertolongan di RS

4. Beberapa anjuran bahwa saat menegeluh serangan jantung harus batuk-


batuk adalah MITOS yang harus dihindari, karena respon batuk hanya
disarankan oleh ahli jantung saat terlihat laju jantung yang sangat melambat
di monitor rekam jantung, hal ini tidak mungkin terlihat pada pasien yang
tidak terpasangan alat monitor jantung

5. Segera telpon ke layanan 119

Jika pasien tidak sadar :

1. Segera minta bantuan dan telfon ke layanan 119

2. Lakukan pertolongan bantuan hidup dasar (resusitasi jantung paru) oleh


“tenaga medis atau awam terlatih”.

3. Lakukan Defibrilasi menggunakan AED (Automatic External Defibrilation)

4. Segera bawa penderita ke IGD di Rumah Sakit terdekat


DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2011). Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah, edisi 8
volume 2. Jakarta: EGC.

Doengoes. Marilynn E.dkk (2010). Rencana Asuhan Keperawatan & Pedoman


Untuk Perencanaan dan Pedokumentasian Perawata Pasien. Edisi III. Alih
Bahasa: I Made Kriasa. Jakarta: EGC.

Kasuari. (2010). Asuhan Keperawatan Sistem Pencernaan dan Kardiovaskuler


Dengan Pendekatan Patofisiology, Magelang, Poltekes Semarang PSIK
Magelang.

Anda mungkin juga menyukai