PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau
pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata.
Sebagai contoh klien mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang
peringkat kedua dengan rata-rata 20%. Sementara jenis halusinasi yang lain
1
Menurut perawat di Rumah Sakit Grhasia Propinsi Daerah Istimewa
B. Rumusan Masalah
1. Bagi keluarga
2. Bagi pasien
3. Bagi penulis
A. Konsep Halusinasi
1. Pengertian Halusinasi
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Ada lima jenis halusinasi yaitu
panca indra tanda ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang
dialami suatu persepsi melaluipanca indra tanpa stimullus eksteren :
konsep stress adaptasi Stuart yang meliputi stressor dari faktor predisposisi
dan presipitasi.
a. Faktor Predisposisi
1) Faktor Biologis :
2) Faktor Psikologis
c. Stress Lingkung
d. Sumber Koping
menanggapistress(Prabowo, 2014).
e. Perilaku
f. Dimensi fisik
h. Dimensi intelektual
i. Dimensi sosial
kebutuhan akan interaksi sosial, kontrol diri dan harga diri yang tidak
j. Dimensi spiritual
terganggu(Damaiyanti, 2012).
pikiran logis, persepsi akurat, emosi konsisten, dan perilaku sesuai sampai
sosial.
a. Respon adaptif
sosial budaya yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut dalam
masalah tersebut.
Respon adaptif :
4) Perilaku sosial adalah sikap dan tingkah laku yang masih dalam
batas kewajaran
b. Respon psikosossial
Meliputi :
gangguan.
4) Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi
batas kewajaran
orang lain.
c. Respon maladapttif
teratur.
(Damaiyanti,2012).
Pikiran logis Proses pikir kadang terganggu Gangguan proses pikir waham
Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
Emosi konsisten Emosi berlebihan/kurang Kerusakan proses emosi
Perilaku sesuai Perilaku tidak teroganisir Perilaku tidak sesuai
Hub sosial harmonis Isolasi social
4. Tahapan Halusinasi
a. Tahap I :
Karakteristik :
diri pasien dan timbul perasaan takut.Pada tahap ini pasien mencoba
bahwa pikiran dan sensori yang dialaminya dapat dikendalikan dan bisa
b. Tahap II :
Karakteristik :
c. Tahap III :
menguasai pasien.
Karakteristik:
petunjuk.
d. Tahap IV :
Karakteristik :
5. Jenis halusinasi
gambaran geometrik, gambar kartun dan/ atau panorama yang luas dan
busuk, amis, dan bau yang menjijikan seperti : darah, urine atau feses.
Gangguan stimulus yang ditandai dengan adanya sara sakit atau tidak
f. Halusinasi sinestetik
seperti darah mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau
pembentukan urine.
g. Halusinasi Viseral
1. Pengkajian
Nama : Ny.S
Umur : 34 th
Agama : Islam
Alamat : Kuncen
Keterangan :
kedua orang tua dan ketiga kakaknya. Suami Ny.S tidak tinggal
serumah.
c. Fungsi Keluarga
tidur, dan waktu belajar peran fungsinya tetap dibantu oleh keluarga.
f. Struktur Keluarga
dengan dibantu oleh anggota keluarga lain yang tinggal satu rumah.
5 Pola Aktifitas Kegiatan sehari-hari Bila tidak ada Bila tidak ada
mengerjakan kegiatan sekolah kegiatan sekolah
pekerjaan rumah main-main dengan main-main
sehari- teman sebayanya. dengan teman
hari,mencuci,setrika, sebayanya.
menyapu.
1) Rumah
a) Kondisi rumah
Lantai : plester
Kepemilikan : orang tua, tinggal serumah dengan anggota
keluarga yang lain.
keluarga lain.
3) Pengelolaan Sampah
4) Sumber Air
5) Jamban Keluarga
8) Halaman
9) Lingkungan Rumah
1) Kesehatan keluarga
petunjuk dokter.
k. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan fisik
2) Keadaan umum
bisikan-bisikan.
1) Penampilan :
2) Pemeriksaan fisik
tempat.
5) Perawatan diri
6) Tingkah laku
menunjukkankegelisahan.
7) Pola komunikasi
terhadap rangsangan.
9) Proses pikir
Jelas bila diajak bicara kooperatif, dan harus dengan bahasa yang
10) Persepsi :
a) Adanya halusinasi
g) Kognitif
Orientasi realita
h) Memori
m. Insight
jiwa.
n. Tingkat kesadaran
o. Isi pikir :
dirinya.
q. Pembicaraan
r. Kemampuan penilaian
merasa terbebani.
4) Kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan yang sehat
t. Analisa Data
mengalami halusinasi .
3. Perencanaan Keperawatan
a. Priroritas masalah
Jumlah skor = 5
2) Resiko perilaku kekerasan pada Ny.S di keluarga Ny.S
Jumlah skor = 4
b. Prioritas Diagnosis Keperawatan
halusinasi.
1 Gangguan sensori Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Pada keluarga
persepsi: halusinasi keperawatan selama 3 kali keperawatan selama 3 kali 1. Diskusikan masalah yang
pendengaran pada kunjungan Gangguan sensori kunjungan keluarga mampu dirasakan dengan keluarga.
Ny.S di keluarga persepsi halusinasi: merawat : 2. Latih cara mengontrol
Ny.S berhubungan pendengaran pada Ny.S di 1. Mengontrol halusinasi halusinasi.
denganketidakmampuan keluarga Ny.S teratasi dengan Ny.S 3. Latih cara menghardik
keluarga dalam kriteria hasil : 2. Mengajak bercakap- halusinasi.
merawat anggota 1. Ny. S mampu mengontrol cakap dengan Ny.S 4. Sarankan untuk mengajak
keluarga yang halusinasi : 3. Memberikan Ny.S bercakap-cakap bila halusinasi
mengalami halusinasi a. Menghardik halusinasi dengan aktifitas yang muncul.
b. Mengajak bercakap- terjadwal. 5. Sarankan buat jadwal kegiatan
cakap dengan keluarga 4. Melakukan pengawasan sehari-hari untuk Ny.S.
c. Mengalihkan dengan minum obat Ny.S 6. Sarankan untuk awasi kepatuhan
melakukan aktifitas, minum obat.dengan 6 prinsip
kegitan rutin benar: benar obat, orang, cara,
d. Patuh minum obat dosis, waktu, dokumentasi
dengan 6 benar. 7. Jelaskan pentingnya dukungan
keluarga untuk Ny.S.
8. Sarankan keluarga untuk
mengajak ke dunia nyata bahwa
bisikan-bisikan itu tidak benar
Pada pasien :
1. Latih cara mengontrol
halusinasi.
Diagnosis
No Tujuan Umum Tujuan Khusus Tindakan
Keperawatan
2 Resiko perilaku Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan 1. Diskusikan masalah yang
kekerasan pada Ny.S keperawatan selama 3 kali keperawatan selama 3 kali dirasakan dengan keluarga
di keluarga Ny.S kunjungan perilaku kekerasan kunjungan keluarga mampu jelaskan pengertian, tanda
berhubungan dengan pada Ny.S di keluarga Ny.S merawat : dan gejala, dan penyebab
ketidakmampuan tidak terjadi dengan kriteria 1. Mengalihkan kemarahan perilaku kekerasan.
keluarga dalam hasil : Ny.S dengan pukul 2. Latih Ny.S dan keluarga cara
1. Ny.S dapat mengontrol barang-barang lunak: mengatasirasamarah- marah:
merawat anggota
kemarahannya : bantal. latihan nafas dalam, pukul
keluarga yang
a. Mengalihkan 2. Membimbing nafas bantal.
mengalami halusinasi kemarahan dengan dalam. 3. Bimbing keluarga merawat
memukul barang- 3. Memilihkan aktifitas yang marah-marah:demontrasi
barang lunak. sesuai dengan latihan nafas dalam, pukul
b. Melakukan nafas dalam kemampuan dengan Ny.S bantal .
c. Melakukan aktifitas 4. Diskusikan dengan keluarga
sesuai dengan untuk memilihkan kegiatan
kemampuannya. yang sesuai dengan
d. Tidak mencederai diri kemampuan Ny.S.
sendiri, keluarga, orang 5. Sarankan keluarga untuk
lain. berbicara yang halus dengan
Ny.S jangan dengan kata-
kata kasar.
No Diagnosis Keperawatan Tujuan Umum Tujuan Khusus Tindakan
3 Ketidakefektifan koping Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan 1. Diskusikan masalah yang
di keluarga Ny.S keperawatan selama 3 kali keperawatan selama 3 kali dirasakan dengan keluarga.
berhubungan kunjungankoping di keluarga kunjungankeluarga mampu 2. Jelaskan bahwa Ny.S
denganketidakmampuan Ny.S menjadi efektif dengan merawat ; merupakan Pribadi yang
keluarga dalam kriteria hasil : 1. Menyesuaikan dengan berkebutuhan khusus.
merawat anggota 1. Keluarga menyatakan keadaan Ny.S. 3. Jelaskan pentingnya dukungan
dengan sepenuh hati 2. Menyatakan dukungan keluarga untuk perbaikan
keluarga yang
menerima keadaan Ny S. untuk selalu kesehatan Ny.S
mengalami halusinasi.
mendampingi pengobatan 4. Jelaskan dengan keadaan
dan perawatan Ny S Ny.S yang mengalami
3. Menyatakan selalu siap halusinasi peran keluarga
menggatikan sebagian bertambah fungsinya.
perannya di keluarga
4. Pelaksanaan Dan Evaluasi Keperawatan
1. Pengkajian
obyektif perilaku kekerasan baik mencederai diri sendiri dan orang lain.
yang menderita gangguan jiwa yaitu neneknya: Ibu dari bapaknya. Faktor
kedua anaknya.
3. Perencanaan Keperawatan Keluarga
keluarga.
5. Evaluasi Keperawatan
yang diberikan.
6. Dokumentasi Keperawatan
inisial atau paraf dan nama terang, waktu penulisan, pelaksana kegiatan,
secara kronologis, ditulis dengan akurat, ringkas, dapat dibaca dan ditulis
dengan tinta.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
berikut :
yang diberikan.
penulis sampaikan .
1. Pada keluarga
2. Pada Pasien
obyek yang positif untuk lampiaskan rasa marah dengan pukul bantal
ataupun yang lain tetapi jangan mecederai diri sendiri dan orang lain
Muhith,A.(2015). PendidikanKeperawatanJiwa(TeoridanAplikasi).Yogyakarta:
Andi.
Stuart, G.W., & Laraia, M.T (2009).Principle and practice of psyciatric nursin9th
ed. St Louis : Mosby year book