Anda di halaman 1dari 20

ASKEP WAHAM

PENGERTIAN

Waham (delusi)

• keyakinan individu berdasarkan


kesimpulan yang tidak tepat terhadap
realita eksternal
Konsep waham

Individu mengalami
ketidakmampuan dalam Kondisi delusi dapat
memproses data di otak menyebabkan individu
secara akurat sehingga mengalami gangguan
mengakibatkan timbulnya dalam menjalankan
waham curiga, kebesaran, aktivitas kehidupan
agama, nihilistik, dan sehari-hari
somatik.
Proses Terjadi Waham

Perasaan diancam oleh lingkungan, cemas, merasa


sesuatu yg tidak menyenangkan terjadi

Mencoba mengingkari ancaman dari persepsi


diri/obyek realitas dg menyalahartikan kesan terhadap
kejadian.

Individu memproyeksikan pikiran dan perasaan


internal pada lingkungan sehingga pikiran, perasaan
dan keinginan negatif/ tidak dapat diterima menjadi
bagian eksternal

Individu mencoba memberi


pembenaran/rasional/alasan interpretasi personal
tentang realita pada diri sendiri atau orang lain
Macam-macam waham
Waham kebesaran

• Meyakini memiliki kebesaran dan kekuasaan khusus, diucapkan


berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh: “Saya anaknya
jenderal Sudirman”

Waham curiga

• Meyakini bahwa ada seseorang atau kekuasaan khusus, diucapkan


berulangkali tetapi sesuai kenyataan. Contoh: Saya tahu, seluruh
saudara saya ingin menghancurkan hidup saya”

Waham agama

• Memiliki keyakinan tentang ajaran agama secara berlebihan,


diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh:
“Kalau saya masuk syurga, saya harus menggunakan pakaian putih
setiap hari.”
Macam-macam waham

Waham somatik

• Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/


terserang penyakit, diucapkan berulangkali tetapi tidak
sesuai kenyataan. Contoh: “Saya sakit kanker,” setelah
pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda
kanker namun klien terus mengatakan dirinya terserang
kanker.

Waham nihilistik

• Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/


meninggal, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan. Contoh:”Ini khan alam kubur ya,
semua yang ada di sini adalah roh-roh.”
TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan

• Pasien dapat berorientasi kepada realitas


secara bertahap
• Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
• Pasien mampu berinteraksi dengan orang
lain dan lingkungan
• Pasien menggunakan obat dengan prinsip
5 benar
TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Bina hubungan saling percaya

• Mengucapkan salam terapeutik


• Berjabat tangan
• Menjelaskan tujuan interaksi
• Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
setiap kali bertemu pasien.
2.Bantu orientasi realita

• Tidak mendukung atau membantah waham pasien


• Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
• Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-
hari
• Jika pasien terus menerus membicarakan wahamnya
dengarkan tanpa memberikan dukungan atau
menyangkal sampai pasien berhenti membicarakannya
• Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien
sesuai dengan realitas.
• Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi
3 sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah

• Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan


4 emosional pasien

• Berdikusi tentang kemampuan positif yang dimiliki


5

• Bantu melakukan kemampuan yang dimiliki


6

• Berdiskusi tentang obat yang diminum


7

• Melatih minum obat yang benar


8
TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan
• Keluarga mampu mengidentifikasi waham
pasien
• Keluarga mampu memfasilitasi pasien untuk
memenuhi kebutuhan yang dipenuhi oleh
wahamnya.
• Keluarga mampu mempertahankan program
pengobatan pasien secara Optimal
TINDAKAN

• (1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga saat


merawat pasien di rumah.
• (2) Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang
dialami pasien
• (3)Diskusikan dengan keluarga tentang:
• a) Cara merawat pasien waham dirumah
• b) Follow up dan keteraturan pengobatan
• c) Lingkungan yang tepat untuk pasien.
• Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien (nama obat,
dosis, frekuensi, efek samping, akibat penghentian obat)
4

• Diskusikan dengan keluarga kondisi pasien yang memerlukan


konsultasi segera
5

• Latih cara merawat


6

• Menyusun rencana pulang pasien bersama keluarga


7
Daftar pertanyaan untuk
mengkaji waham:
• Apakah klien memiliki pikiran/ isi pikir yang berulang-ulang
diungkapkan dan menetap?
• Apakah klien takut terhadap objek atau situasi tertentu, atau
apakah klien cemas secara berlebihan tentang tubuh atau
kesehatannya?
• Apakah klien pernah merasakan bahwa di sekitarnya aneh dan
tidak nyata?
• Apakah klien pernah merasakan bahwa ia berada di luar
tubuhnya?
• Apakah klien pernah merasa diawasi atau dibicarakan oleh
orang lain?
• Apakah klien berfikir bahwa pikiran atau tindakannya dikontrol
oleh orang lain atau kekuatan dari luar?
• Apakah klien mengatakan bahwa ia memiliki kekuatan fisik atau
kekuatan lainnya atau yakin bahwa orang lain dapat membaca
pikirannya?
Lakukan Sp 1 waham jika ditemukan tanda dan gejala berikut:

• Klien kadang-kadang dapat menilai realitas dengan


tepat, insight mulai meningkat
• Pembicaraan klien kadang-
kadang tidak inkoheren, tidak
flight idea, tidak repetitik,
dan relevan
• Pemikiran klien kadang
memiliki sasaran yang jelas,
Sp 1 waham

• Membantu orientasi realita


• Mendiskusikan kebutuhan yang tidak
terpenuhi
• Membantu klien memenuhi kebutuhannya
• Jika klien sudah dirawat, maka selain
orientasi realitas maka harus dijelaskan
tentang obat
Sp 2 waham

• Mendiskusikan kebutuhan yang tidak


terpenuhi
• Membantu klien memenuhi
kebutuhannya
• Jika klien sudah dirumah, maka
pertemuan sp 2 ini menjelaskan
tentang obat
Sp 3 waham

• Mengevaluasi jadual kegiatan harian


klien
• Berdiskusi tentang kemampuan yang
dimiliki
• Melatih kemampuan yang dimiliki (1
kemampuan)
Sp 4 waham

• Mengevaluasi jadual kegiatan harian


klien
• Berdiskusi tentang kemampuan yang
dimiliki
• Melatih kemampuan yang dimiliki
(kemampuan kedua)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai