2. Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superfisial dan salingbergantung dengan orang lain.
Melalui komunikasi terapeutik, klien belajar bagaimana menerima dan diterima orang lain. Dengan komunikasi yang
terbuka, jujur dan menerima klien apa adanya, perawat akan dapat meningkatkan kemampuan klien dalam membina
hubungan saling percaya (Hibdon, 2000). Rogers (1974) dalam Abraham dan Shanley (1997) mengemukakan bahwa
hubungan mendalam yang digunakan dalam proses interaksi antara perawat dan klien merupakan area untuk
mengekspresikan kebutuhan, memecahkan masalah dan meningkatkan kemampuan koping.
3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapaitujuan yang realistis.
Terkadang klien menetapkan ideal diri atau tujuan terlalu tinggi tanpa mengukur kemampuannya. Taylor, Lilis dan La
Mone (1997) mengemukakan bahwa individu yang merasa kenyataan dirinya mendekati ideal diri mempunyai harga diri
yang tinggi sedangkan individu yang merasa kenyataan hidupnya jauh dari ideal dirinya akan merasa rendah diri.
“
TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
”
Tiap klien tidak sama oleh karena itu diperlukan penerapan tehnik
berkomunikasi yang berbeda pula. Tehnik komunikasi berikut ini, treutama
penggunaan referensi dari Shives (1994), Stuart & Sundeen (1950) dan Wilson
& Kneisl (1920), yaitu:
Presentation title 6
11 MENEMPATKAN KEJADIAN
SECARA TERATUR AKAN
MENOLONG PERAWAT DAN KLIEN 12. MENGANJURKAN KLIEN
UNTUK
UNUTK MENGURAIKAN
13. REFLEKSI
MELIHATNYA DALAM SUATU
PERSPEKTIF. PERSEPSINYA “Refleksi menganjurkan klien
untuk mengemukakan dan
Kelanjutan dari suatu kejadian
menerima ide dan
secara teratur akan menolong Apabila perawat ingin
perasaanya sebagai bagian
perawat dan klien mengerti klien, maka ia harus
untuk melihatnya dalam suatu dari dirinya sendiri
melihat segala
perspektif. Kelanjutan dari suatu Contoh: K: “Apakah
sesungguhnya dari perspektif
kejadian secara menurutmu saya harus
klien. Klien harus merasa
teratur akan menolong perawat mengatakannya kepada
dan klien untuk melihat kejadian
bebas untuk
dokter?”
berikutnya menguraikan persepsinya
P: “Apakah menurut anda,
sebagai akibat kejadian yang kepada perawat. Ketika
anda harus mengatakannya?”
pertama. Pesawat akan dapat menceritakan pengalamannya,
K: “Suami saya sudah lama
menentukan pola perawat harus waspada akan
kesukaran interpersonal dan tidak datang mengunjungi
timbulnya gejala ansietas.
memberikan data tentang saya, bahwa
Contoh: – “Carikan kepada
pengalaman yang tidak menelpon saya, kalau dia
saya bagaimana perasaan
memuaskan dan berarti bagi klien datang saya tidak ingin
saudara ketika akan
dalam memenuhi kebutuhannya. berbicara
Contoh: – “Apakah yang terjadi dioperasi”
dengannya.
sebelum dan sesudahnya – “Apa yang sedang terjadi”
P: “Ini menyebabkan anda
– “Kapan kejadian tersebut terjadi
marah”
9
3.HANGAT (WARMTH)
1. Mendengar aktif
Adalah konsentrasi aktif dan persepsi terhadap
pesan orang lain yang menggunakan
semua indra.
Contoh:
2. Mendengar pasif
Adalah kegiatan mendengar dengan kegiatan non verbal untuk klien.
Contoh: kontak mata, menganggukkan kepala dan juga keikutsertaan secara verbal,
misalnya “uh huuh”, ‘mmhumm”, “yeah”.
3. Penerimaan
Adalah mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan
ketertarikan dan tidak menilai. Penerimaan bukan berarti persetujuan. Menunjukkan
penerimaan berarti kesediaan mendengar tanpa menunjukkan keraguan atu ketidaksetujuan.
4. Klarifikasi
Klarifikasi sama denga validasi yaitu menanyakan pada klien apa yang tidak dimengerti
perawat terhadap situasi yang ada.
5. Focusing
adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membatasi area diskusi sehingga
percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti.
Contoh:
6. Observasi
Observasi merupakan kegiatan mengamati klien, kegiatan ini dilakukan sedemikian rupa
sehingga klien tidak menjadi malu atau marah.
Contoh:
7. Menawarkan informasi
Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut.
Contoh:
8. Diam (memelihara ketenangan)
Diam dilakukan dengan tujuan untuk mengorganisir pemikiran, memproses informasi,
menunjukkan bahwa perawat bersedia untuk menunggu respon.
Contoh:
9. Assertive
Kemampuandengan secara meyakinkan dan nyaman mengekspresikan pikiran dan
perasaan diri dengan tetap menghargai hak orang lain.
Contoh: “boleh buka mulutnya bu sebentar?” , “ mohon maf bu bisa tunggu sebentar
dulu?”
10. Menyimpulkan
a.Membawa poin – poin penting dari diskusi untuk meningkatkann pemahaman
b. Memberi kesempatan untuk mengklarifikasi komunikasi agar sama dengan ide
dalam pikiran (Varcarolis,1990)
Contoh:
Contoh: perawat: “saya melihat anda sudah bisa memakai baju dengan rapi hari ini”, “saya
melihat anda tampak segar dan bersih hari ini”.
Contoh: “Darimana anda akan mulai?”Apa yang anda pikirkan pagi ini?”.
Contoh: “Hal itu terjadi sebelum atau sesudah?…Apa yang terjadi sebelumnya
16. Encourage descrip. of perception (mendukung deskripsi dari persepsi) Meminta
pada klien mengungkapkan secara verbal apa yang dirasakan atau diterima (Schult
& Videbeck,1998).
“Anda berkata bahwa ibu Anda meninggalkan Anda saat Anda berumur 5 tahun” Klien:
“Saya benci tempat ini. Saya tidak betah di sini!” Perawat: “Anda tidak ingin ada di sini?”
“ceritakan pada saya tentang apa yang telah Anda gambarkan tadi”.
“Saya tidak mendengar seorang pun bicara”, “Saya adalah yang merawat Anda”, “Ini
adalah rumah sakit”.
Contoh:
24. Eksplorasi Teknik ini bertujuan untuk mencari atau menggali lebih dalam masalah yang
dialami klien.
Contoh:
25. Membagi Persepsi (Sharing perception) adalah meminta pendapat klien tentang hal yang
perawat rasakan atau pikirkan.
Contoh:
26. Identifikasi tema Perawat harus tanggap terhadap cerita yang disampaikan klien dan
harus mampu menangkap tema dari seluruh pembicaraan tersebut.
Contoh:
27. Menganjurkan untuk Melanjutkan Pembicaraan Teknik ini menganjurkan klien untuk
mengarahkan hampir seluruh pembicaraan yang mengidentifikasikan bahwa klien
sedang mengikuti apa yang dibicarakan dan tertarik dengan apa yang dibicarakan
selanjutnya.
Contoh:
28. Humor Sullivan dan Deane dalam Suryani,( 2005), melaporkan bahwa humor
merangsang produksi catecholamine dan hormone yang menimbulkan perasaan sehat,
meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit, mengurangi ansietas, memfasilitasi relaksasi
pernafasan dan menggunakan humor untuk menutupi Universitas Sumatera Utara rasa
takut dan tidak enak atau menutupi ketidak mampuannya untuk berkomunikasi dengan
klien.
Contoh:
Contoh:
30. Menawarkan Diri Bukan tidak mungkin bahwa klien belum siap untuk berkomunikasi
secara verbal dengan orang lain atau klien tidak mampu untuk membuat dirinya
dimengerti. Perawat menyediakan diri tanpa renpons bersyarat atau respons yang
diharapkan.
Contoh:
31. Memberikan Penghargaan Memberi salam pada klien dan keluarga dengan menyebut
namanya, menunjukan kesadaran tentang perubahan yang terjadi, untuk menghargai
klien dan keluarga sebagai manusia seutuhnya yang mempunyai hak dan tanggung
jawab atas dirinya sendiri sebagai individu.
Contoh:
THANK YOU