Anda di halaman 1dari 15

ASKEP TEORI

“Persalinan Distosia,prematur,postmatur”

Dosen :  Ns. Ledia restipa M.kep

DISUSUN OLEH :

1. Intan Maha Dewi 2114201023


2. Noor Chairani 2114201030
3. Srika Vela utama 2114201046
1
4. Regina Restu Amelia 2114201038
5. Fadila 2114201016
6. Ririn Angela 2114201040
7.Niken dini putri 2114201029

KELAS

KEPERAWATAN IV.A

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH

PADANG

2023

iii

KATA PENGANTAR

 
2
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Standar Praktek
Keperawatan Komunitas”.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata bahasa maupun isi dari makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengaharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan askep ini

 
Padang, 17 Maret 2023

 
Penyusun

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN DISTOSIA

a. Pengkajian
1. Focus Pengkajian
 Aktifitas/istirahat
Melaporkan keletihan,kurang energi,letargi,penurunan penampilan

3
 Sirkulasi
Tekanan darah dapat meningkat, mungkin menerima magnesium sulfat untu
hipertensi karena kehamilan
 Eliminasi
Distensi usus atau kandng kemih yang mungkin menyertai
 Integritas ego
Mungkin sangat cemas dan ketakutan
 Nyeri atau ketidaknyamanan
- Mungkin menerima narkotika atau anastesi pada awal proses
persalinan
- kontraksi jarang,dengan intensitas ingan sampa sedang,
- dapat terjadi sebelum awitan persalinan (disfungsi fase laten primer)
atau sesudah persalinan terjadi (disfungsi fase aktif sekunder)
- fase laten dapat memanjang
 Keamanan
Serviks mungkin kaku atau tidak siap,pemerisaan vagina dapat menunjukkan
janin dalam malposisi,penurunan janin mungkin kurang dari 1 cm/jam pada
nulipara atau kurang dari 2 cm/jam pada mutipara bahkan tidak ada
kemajuan.,dapat mengalami versi eksternal setelah getasi 34 minggu dalam
upaya untuk mengubah presentasi bokong menjadi presentasi kepala.
 Seksualitas
- Dapat primigravida atau grand multipara,
- uterus mungkin distensi berlebihan karena hidramnion,gestasi
multipel.janin besar atau grand multiparis.
- Dapat mengalami tumor uterus tidak teridentifikasi

4
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d tekanan kepala pada servik, partus lama, kontraksi tidak efektif
2. Resiko tinggi cedera terhadap maternal (ibu) b/d penurunan tonus otot/poa
kontraksi otot, obstruksi mekanis pada penurunan janin, keletihan maternal.
3. Resiko tinggi kekurangan cairan b/d hipermetabolisme, muntah, pembatasan
masukan cairan

c. Rencana intervensi
Dx: Nyeri akut
Tindakan Rasional
Observasi Mengidentifikasi dan
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, mengelola
intensitas nyeri pengalaman sensorik
 Identifikasi skala nyeri atau emosional yang
 Identifikasirespon nyeri non verbal berkaitan dengan
 Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri kerusakan jaringan
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan terhadap respon nyeri atau fungsional
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup dengan onset
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah mendadak atau lambat
diberikan dan berintensitas
 Monitor efek samping penggunaan analgetik ringan hingga berat
Terapeutik dan konstan.
 Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback,
terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat atau dingin)
 Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis, suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi dan meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

5
 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Dx: Resiko tinggi cedera terhadap maternal (ibu)


intervensi: Pencegahan cedera
Tindakan Rasional
Observasi Mengidentifikasi dan
 Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan menurunkan risiko
cedera mengalami bahaya
 Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cedera atau kerusakan fisik.
 Identifikasi kesesuaian alas kaki atau sticking elastis pada
ekstremitas bawah
Terapeutik
 Sediakan pencahayaan yang memadai
 Guakan lampu tidur selama jam tidur
 Sosialisasikan pasien dan keluarga dengan lingkungan ruang
rawat (mis. Penggunaan tempat tidur, penerangan ruangan dan
lokasi kamar mandi)
 Gunakan alas lantai jika berisiko mengalami cedera serius
 Gunakan pengaman tempat tidur sesuai dengan kebijakan
fasilitas pelayanan
 Pertahankan tempat tidur diposisi terendah saat digunakan
 Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik yang diperlukan
 Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai (mis.
Tongkat, alat bantu jalan)
 Diskusikan bersama anggota keluarga yang dapat
mendampingi pasien
 Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan psien, sesuai
kebutuhan
Edukasi
 Jelaskan alas an intervemsi pencegahan jatuh ke pasien dan
keluarga
 Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk selama

6
beberapa menit sebelum berdiri.

Dx: Resiko tinggi kekurangan cairan


Intervensi : manajemen cairan
Tindakan Rasional
Observasi Mengidentifikasi dan
 Monitor status hidrasi (mis.frekuensi nadi, kekuatan nadi, mengelola
akral, pengisian kapiler, kelembapan mukosa, turgor kulit, keseimbangan cairan
tekanan darah) dan mencegah
 Monitor berat badan harian komplikasi akibat
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium (mis. Hematocrit, ketidakseimbangan
Na,K,Cl,) cairan
 Monitor status hemodinamik
Terapeutik
 Catat intake output dan balance cairan 24 jam
 Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
 Berikan cairan intravena, jika perlu
Kolaborasi
Pemberian diuretic jika perlu

7
Konsep Asuhan Keperawatan Persalnan Prematur
1. Pengkajian
Fokus pengkajian keperawatan yaitu :
1. Sirkulasi
Hipertensi, Edema patologis (tanda hipertensi karena kehamilan (HKK), penyakit
sebelumnya.
2. Intregitas Ego
Adanya ansietas sedang.
3. Makanan/cairan
Ketidakadekuatan atau penambahan berat badan berlebihan.
4. Nyeri/Katidaknyamanan
Kontraksi intermiten sampai regular yang jaraknya kurang dari 10 menit selama
paling sedikit 30 detik dalam 30-60 menit.
5. Keamanan
Infeksi mungkin ada (misalnya infeksi saluran kemih (ISK) dan atau infeksi
vagina)
6. Seksualitas : Tulang servikal dilatasi, Perdarahan mungkin terlihat, Membran
mungkin ruptur (KPD), Perdarahan trimester ketiga, Riwayat aborsi, persalinan
prematur, riwayat biopsi konus, Uterus mungkin distensi berlebihan, karena
hidramnion, makrosomia atau getasi multiple.
7. Pemeriksaan diagnostik
Ultrasonografi : Pengkajian getasi (dengan berat badan janin 500 sampai 2500
gram)
Tes nitrazin : menentukan KPD
Jumlah sel darah putih : Jika mengalami peningkatan, maka itu menandakan
adanya infeksi amniosentesis yaitu radio lesitin terhadap sfingomielin (L/S)
mendeteksi fofatidigliserol (PG) untuk maturitas paru janin, atau infeksi amniotik
Pemantauan elektronik : memfalidasi aktifitas uterus/status janin.

8
2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri (fisik, biologis, kimia, psikologis),
kontraksi otot dan efek obat-obatan.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan hipersensitivitas otot/seluler, tirah
baring, kelemahan
3. Ansietas, ketakutan berhubungan dengan krisis situasional, ancaman yng
dirasakan atau aktual pada diri dan janin.
4. Kurang pengetahuan mengenai persalinan preterm, kebutuhan tindakan dan
prognosis berhubungan dengan kurangnya keinginan untuk mencari informasi,
tidak mengetahui sumber-sumber informasi.
3. Intervensi Keperawatan
Dx: Nyeri akut
Tindakan Rasional
Observasi Mengidentifikasi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan mengelola
intensitas nyeri pengalaman
 Identifikasi skala nyeri sensorik atau
 Identifikasirespon nyeri non verbal emosional yang
 Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri berkaitan dengan
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan terhadap respon nyeri kerusakan jaringan
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup atau fungsional
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah dengan onset
diberikan mendadak atau
 Monitor efek samping penggunaan analgetik lambat dan
Terapeutik berintensitas ringan
 Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri hingga berat dan
(mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback, konstan.
terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat atau dingin)
 Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis, suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi

9
 Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi dan meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Dx: Intoleransi aktivitas


Tindakan Rasional
Observasi Mengidentifikasi
dan mengelola
 Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
pengunaan
mengakibatkan kelelahan
energy untuk
 Monitor kelelahan fisik dan emosional
mengatasi atau
 Monitor pola dan jam tidur
mencegah
 Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
kelelahan dan
aktivitas
mengoptimalkan
proses
Terapeutik
pemulihan
 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah selimut
(cahaya, suara, kunjungan )
 Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
 Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan

Edukasi

 Anjurkan tirah baring


 Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap
 Anjurkan menghubingi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang
 Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

Kolaborasi

1
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan
makanan

Dx: Ansietas
Tindakan Rasional

Observasi Meminimalkan
 Identifikasi saat tinkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu, kondisi individu dan
stressor) pengalaman
 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan subyektif terhadap
 Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal) objek yang tidak
Terapeutik jelas dan spesifik
 Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan akibat antisipasi
 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika bahaya yang
memungkinkan memungkinkan
 Pahami situasi yang membuat ansietas individu melakukan
 Dengarkan dengan penuh perhatian tindakan untuk
 Gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan menghadapi
 Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan ancaman
 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan
dating.
Edukasi
 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
 Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan
dan prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
 Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
 Latih teknik relaksasi

1
Konsep Asuhan Keperawatan Persalinan Postmatur

1. Pengkajian
1) Focus pengkajian
Tinjauan ulang catatan prenatal dan intra operatif serta indikasi secsio cesaria
 Sirkulasi
Pucat, riwayat hipertensi, perdarahan (600-800)
 Integritas ego:
Gembira, marah, takut, pengalaman kelahiran
 Urin:
Urin, bising usus
 Makanan/ cairan:
Abdomen lunak, tidak ada distensi, nafsu makan, berat badan, mual, muntah.
 Keamanan:
Balutan abdomen, eritema, bengkak
 Seksualitas:
Kontraksi fundus, letak, lochea
 Aktifitas:
Kelelahan, malas, kelemahan

2. Diagnosa keperawatan

1) Dx. Post matur

 Ansietas b/d proses kelahiran lama

 Risiko Infeksi b/d operasi sectio caesarea

1
3. Rencana Intervensi

Dx. Ansietas b/d proses kelahiran lama

Tindakan Rasional

Observasi Meminimalkan
 Identifikasi saat tinkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu, kondisi individu dan
stressor) pengalaman
 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan subyektif terhadap
 Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal) objek yang tidak
Terapeutik jelas dan spesifik
 Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan akibat antisipasi
 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika bahaya yang
memungkinkan memungkinkan
 Pahami situasi yang membuat ansietas individu melakukan
 Dengarkan dengan penuh perhatian tindakan untuk
 Gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan menghadapi
 Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan ancaman
 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan
dating.
Edukasi
 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
 Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan
dan prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
 Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
 Latih teknik relaksasi

1
Dx: Risiko infeksi b/d operasi sectio caesarea

Tindakan Rasional

Pencegahan Infeksi Mengidentifikasi

Observasi dan menurunkan


risiko terserang
 Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
organisme
 Terapeutik patogenik
 Batasi jumlah pengunjung

 Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien


dan lingkungan pasien

 Pertahankan teknik aseptic pada pasien beresiko tinggi

Edukasi

 Jelaskan tanda dan gejala ifeksi

 Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar

 Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi

 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi

 Anjurkan meningkatkan asupan cairan

Perawatan Area Insisi Mengidentifikasi

Observasi dan meningkatkan


penyembuhan
Periksa lokasi insisi adanya kemerahan, bengkak, atau tanda-
luka yang ditutup
tanda infeksi
dengan jahitan
Monitor tanda dan gejala insfeksi

Terapeutik

Bersihkan area insisi dengan pembersih yang tepat

Usap area insisi dari area yang bersih menuju area yang kurang
bersih

Ganti balutan luka sesuai jadwal

1
Edukasi

Ajarkan cara merawat area insisi

42

Anda mungkin juga menyukai