Anda di halaman 1dari 6

DYSPEPSIA

No. Dokumen: No.Revisi: 00 Halaman:


1/4

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh,


19 M a r e t 2024 Direktur RS Restu Kasih

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Indro Chayadi Saleh, MM., MARS.


Definisi Dispepsia merupakan istilah yang digunakan untuk
suatu sindrom atau kumpulan gejala atau keluhan
yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di
ulu hati, kembung, mual, muntah, sendawa, rasa
cepat kenyang, perut rasa penuh atau begah (Putri
dkk, 2016). Secara lebih jelas, arti kata dispepsia
adalah sekumpulan gejala nyeri, perasaan tidak
enak pada perut bagian atas yang menetap, atau
berulang disertai dengan gejala lainnya seperti rasa
penuh saat makan, cepat kenyang, kembung,
bersendawa, nafsu makan menurun, mual,
muntah, dan dada terasa panas, yang
berlangsung lama.
Asesmen Keperawatan 1. Perut kembung, nyeri dengan skala nyeri (1-10),
sensasi panas di dada atau perut, nyeri ulu hati,
sering sendawa, sering merasa lapar.
2. Selera makan menurun, BB menurun, TTV tidak
stabil, diaphoresis, gelisah, meringis, menangis,
perilaku distraksi, dilatasi pupil.
3. Diare, membran mukosa kering, turgor kulit
jelek, suhu tubuh meningkat, tonus otot
menurun, penurunan berat badan yang disertai
asupan adekuat, lemah, haus.
4. Gelisah, insomnia, gangguan tidur, gemetar,
tremor, panik.
Diagnosis Keperawatan 1. Nyeri Akut (D.0077)
2. Defisit Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
(D.0019)
3. Defisit Volume Cairan (D.0023)
4. Ansietas (D.0080)
Kriteria Evaluasi 1. Mampu mengotrol nyeri (tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri), melaporkan bahwa
nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri, mampu mengenali nyeri
(skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri),
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang
2. Adanya peningkatan berat badan dan tidak ada
tanda mal nutrisi, tidak terjadi gangguan
pengecapan (menelan)
3. Urine output dalam batas normal, TTV dalam
batas normal, Tidak ada tanda-tanda dehidrasi,
turgor kulit baik, membran mukosa lembab,
tidak ada rasa haus yang berlebihan.
4. Mampu mengidentifikasi dan mengontrol gejala
cemas
Intervensi Keperawatan Dx : Nyeri Akut (D.0077)
Manajemen nyeri
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
2. Identifikasi dan catat skala nyeri (skala 1-10)
3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
5. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
6. Kontrol lingkungan yang dapat memperberat
rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan dan lain-lain)
7. Fasilitasi istirahat dan tidur
8. Membimbing terapi relaksasi, Imajinasi
terpimpin atau hypnosis
9. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
10. Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya dalam
pemberian analgetik
11. Monitor efek samping penggunaan analgetik

Dx : Defisit Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan


Tubuh (D.0019)
Manajemen Nutrisi
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Monitor turgor kulit, kekeringan, rambut
kusam dan mudah Patah
3. Monitor mual dan muntah
4. Anjurkn paien untuk meningkatkan intake Fe
5. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein
dan vitamin C
6. Anjurkan pasien untuk makan dengan porsi
sedikit tapi sering
7. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk mentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang di butuhkan
pasien
8. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

Dx : Defisit Volume Cairan (D.0023)


Manajemen cairan
1. Monitoring cairan
2. Observasi tanda-tanda dehidrasi
3. Penatalaksanaan demam
4. Observasi TTV
5. Monitor intake kalori harian dan status nutrisi
6. Kolaborasi pemberian cairan IV dengan tim
medis
7. Memberikan pendidikan kesehatan (cuci
tangan, dll)
8. Mengajarkan proses penyakit

Dx : Ansietas (D.0080)
1. Temani pasien untuk memberikan keamanan
dan mengurangi rasa takut
2. Identifikasi tingkat kecemasan
3. Bantu pasien untuk mengenali situasi yang
menimbulkan kecemasan
4. Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan, ketakutan, persepsi
5. Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik
relaksasi
6. Berikan obat jika diperlukan (kolaborasi)

Informasi dan Edukasi 1. Manajemen nyeri


2. Manajemen nutrisi
3. Manajemen cairan
4. Manajemen distraksi
Evaluasi Mengevaluasi respon subjektif dan objektif setelah
dilaksanakan intervensi dan di bandingkan dengan
NOC serta analisis terhadap perkembangan
diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan.
Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan
Kepustakaan 1. Riasmini, Ni Made (dkk), 2017. Panduan Asuhan
Keperawatan, Jakarta: Universitas Indonesia (UI-
Press).
2. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017. Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi 1, Jakarta Selatan:
DPP PPNI.
3. Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018. Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Tindakan Keperawatan, Edisi l, Jakarta Selatan:
DPP PPNI.
4. Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019. Standar Luaran
Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan, Edisi l, Jakarta Selatan: DPP
PPNI.
5. Sutoto, (dkk), 2015. “Pedoman Penyusunan
Panduan Praktik Klinis dan Clinical Pathway
dalam Asuhan Terintegrasi Sesuai Standar
Akreditasi Rumah Sakit Tahun 2022”, Jakarta:
Ikatan Dokter Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai