Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

DIARE
Asuhan keperawatan pada pasien dengan diare.
Diare akut merupakan buang air besar (defekasi) kandungan air tinja
lebih banyak dari pada biasanya lebih dari 200 gram 200 ml/ 24 jam.
1 Pengertian (Definisi) Defenisi lain memakai frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih
dari 3 kali perhari. Buang air besar tersebut dapat / tanpa disertai
lendir dan darah.

DATA FOKUS
1. Pola BAB, frekwensi, jumlah, warna, bau, konsistensi
2. Adanya muntah
3. Demam
2 Asesmen Keperawatan 4. TTV
5. Intake dan output
6. Tanda dehidrasi
7. Nyeri
8. Pengkajian bio, psikososial, spiritual dan budaya

1. Diare (D.0020)
2. resiko ketidakseimbangan volume cairan (D.0036)

3 Diagnosis Keperawatan 3. Risiko ketidakseimbangan elektrolit (D. 0037)


4. Defisit nutrisi (D. 0019)
5. Nyeri akut (D.0077)
6. Risiko kerusakan integritas kulit (D.0129)

1. Suhu tubuh dalam batas normal 36,5oC -37,5Oc


2. Tidak ada kejang
3. Intake cairan adekuat
Kriteria Evaluasi/Nursing
4 4. Tidak ada nyeri / nyeri berkurang
Outcome
5. Tidak terjadi penurunan kesadaran
6. BAB: frekwensi, warna, bau, konsistensi
7. Tidak ada kerusakan integritas kulit

1. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit Manajemen


cairan dan elektrolit (I.03098)
Observasi
5 Intervensi Keperawatan  Monitor status hidrasi (mis frekuensi nadi, kekuatan
nadi, akral, pengisian kapiler, kelembaban mukosa,
turgor kulit, dan tekanan darah
 Menitor bera badan harian
 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
 Monitor jumlah warna, konsentrasi, berat jenis urine dan
elektrolit.
 Observasi capillary refill
Terapeutik
 Catat intake – output dan hitung balance cairan 24 jam
 Berikan asuapan cairan sesuai kebutuhan
 Berikan larutan gula garam / oralit bila perlu
 Berikan cairan intravena jika perlu
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian diuretic jika perlu
2. Defisit nutrisi (manajemen nutrisi I. 03123)
Observasi
 Identifikasi factor yang mempengaruhi asupan gizi
 Identifikasi perubahan berat badan
 Identifikasi kelaian pada kulit
 Identifikasi kelaian pada rambut (mis kering, tipis,
kasar, dan mudah patah )
 Identifikasi pola makan (misl kesukaan/ ketidaksukaan
makanan, dll)
 Identifikasi kemampuan menelan
 Identitidfikasi kelaianan eliminasi
 Monitor mual dan muntah
 Monitor asupan oral
 Monitor warna konjungtiva
 Monitor hasil laboratorium
Terapeutik
 Timbang berat badan
 Ukur antropometri komposisi tubuh (mis indeks massa
tubuh, pengukuran pinggang dan ukuran lipatan kulit).
 Hitung perubahan berat badan
 Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering.
 Catat jumlah/porsi makanan yang dihabiskan oleh
pasien setiap hari
 Atur interval waktu pemamtauan sesuai kondisi pasien
 Dokumnetasi hasil pemantauan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan jika perlu.

3. Manajemen nyeri (I.08238)


Observasi
 Identifikasi lokasi, durasi karakteristik, frekuensi,
kualitas, dan intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi skala nyeri non verbsl
 Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan
rasa nyeri
 Identifikasi factor budaya terhadap respon nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hiup
 Monitor terapi komplementer yang sudah diberikan
 Monitor efek samping pemberian analgetik
Terapeutik
 Berikan teknik nonfarmskologis untuk mengurangi rasa
nyeri (mis : TENS, relaksasi, hypnosis, akupressur,
terapi music dll)
 Control lingkungan yang memperberat nyeri (mis suhu
ruangan, dll)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredekan nyeri
Eduksi
 Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan algetik secara tepat
 Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

4. Perawatan integritas kulit (I. 11353)


Observasi
 identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
 monitor adanya kemerahan pada kulit pada sekitar anal
terapeutik
 bersihkan daerah anal dengan air, hindari penggunaan
tiddu basahselama periode diare
 Oleskan minyak kelapa/baby oil pada kulit disekitar anal
 Gunakan produk berbahan petroleum atau minyak pada
kulit kering
Edukasi
 Anjurkan minum air yang cukup
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
 Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur

6 Informasi dan Edukasi 1. Mempertahankan asupan cairan


2. Cara kompres
3. Pencegahan diare: Hand hygiene
4. Pemberian larutan gula garam/oralit
5. Menjaga kebersihan makanan dan peralatan makan
6. Penggunaan sumber air bersih
7. Minum obat teratur
8. Mengenali tanda bahaya umum dan tanda dehidrasi
Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan
intervensi dengan memperhatikan kriteria hasil serta analisis terhadap
perkembangan diagnosis keperawatan yang telah
ditetapkan.Monitoring dan evaluasi:
 Observasi tanda-tandavital
7 Evaluasi  Obeservasi frekwensi, karakteristik dan volume diare
 Observasi tanda-tanda dehidrasi
 Observasi intake dan output cairan
 Observasi skala, frekwensi dan insensitas nyeri
 Observasi integritas kulit perianal

8 Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan

1. Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M.,


Wagner, C.M. (Eds). (2013). Nursing intervention
classification (NIC) (6thed). St. Louis : Mosby Elsevier.
2. James, S.R., Nelson, K.A., & Ashwill, J.W. (2013) Nursing
Care of Children Principles & Practice (4th edition). St.
Louis : Elsevier Saunders.
3. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds). (2014). NANDA
international Nursing Diagnoses: Definitions &
classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.
4. Hockenberry, J.M. & Wilson, D. (2009). Wong’s Nursing
Care of Infants and Children. (8th edition).Canada :Mosby
Company
5. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., Swanson, E. (Eds).

9 Kepustakaan (2013). Nursing outcome classifications (NOC) (5thed). St.


Louis: Mosby Elsevier.
6. PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta : DPP
PPNI
7. PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta : DPP
PPNI
8. PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatab Indonesia :
Definisi dan kriteria hasil keperawatan Edisi 1. Jakarta :
DPP PPNI
9. Wilkinson, J.M., & Ahern, N.R. (2011). Diagnosis
Keperawatan Diagnosis NANDA, NIC Intervensi, NOC
Outcome (Edisi 9). Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai