Anda di halaman 1dari 9

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN


ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DIARE
1. Pengertian Diare adalah pengeluaran feses yang sering, lunak, dan tidak berbentuk
2. Asessment Keperawatan 1. Keluhan Utama : buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam
2. Konsistensi feses : lembek atau cair
3. Frekuensi peristaltik meningkat
4. Bising usus hiperaktif
5. Nyeri/kram abdomen
6. Tanda-tanda vital pasien
7. Status dehidrasi pasien
3. Diagnosa Keperawatan 1. Diare (D.0020)
2. Hipovolemia (D.0023)
3. Defisit Nutrisi (D.0019)
4. Nyeri akut (D.0077)
5. Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit (D.0037)
6. Resiko gangguan integritas kulit/jaringan (D.0139)
4. Intervensi Keperawatan 1. Manajemen Diare (I.03101)
Observasi
1) Identifikasi penyebab diare
2) Identifikasi riwayat pemberian makanan
3) Identifikasi gejala invaginasi (mis, tangisan keras,kepucatan pada bayi)
4) Monitor warna,volume,frekuensi, dan konsistensi tinja
5) Monitor tanda dan gejala hipovolemia
6) Monitor iritasi dan dan ulserasi kulit di daerah perianal
7) Monitor jumlah pengeluaran diare
8) Monitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik
1) Berikan asupan cairan oral
2) Pasang jalur intravena
3) Berikan cairan intravena
4) Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
5) Ambil sampel feses untuk kultur, bila perlu
Edukasi
1) Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
2) Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas,pedas,mengandung laktosa
3) Anjurkan melanjutkan pemberan ASI
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
2) Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/spasmolitik
3) Kolaborasi pemberian obat pengeras feses
2. Manajemen Hipovolemia (I.03116)
Observasi
1) Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,tekanan darah
menurun,tekanan nadi menyempit,turgor kulit menurun,membran mukosa kering,volume urin
menurun,hemtokrit meningkat,haus,lemah)
2) Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
1) Hitung kebutuhan cairan
2) Berikan posisi modified Tredelenburg
3) Berikan asupan cairan oral
Edukasi
1) Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
2) Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian cairan intravena isotonis
2) Kolaborasi pemberian cairan intravena hipotonis
3) Kolaborasi pemberian cairan koloid
4) Kolaborasi pemberian produk darah
3. ManajemenNutrisi (I.03119)
Observasi
1) Identifikasi status Nutrisi
2) Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3) Identifikasi makanan yang disukai
4) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
5) Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogatrik
6) Monitor asupan makanan
7) Monitor berat badan
8) Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
1) Lakukan oral hygiene sebelum makan, bila perlu
2) Fasilitasi menentukan pedoman diet
3) Sajikan makan secara menarik dan suhu yang sesuai
4) Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
5) Berikan suplemen makanan, jika perlu
6) Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogatrik jika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
1) Anjurkan posisi duduk, jika mampu
2) Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
2) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menetukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
4. Manajemen Nyeri (I.08238)
Observasi
1) Identifikasi lokasi, karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,dan intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi respon nyeri non verbal
4) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tetang nyeri
6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
9) Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
1) Berikan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
3) Fasilitasi istirahat dan tidur
4) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri

Edukasi
1) Jelaskan penyebab,periode,dan pemicu nyeri
2) Jelaskan strategi meredakan nyeri
3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu
5. Pemantauan Elektrolit (I.03122)
Observasi
1) Identifikasi kemungkinan penyebab ketidakseimbangan elektrolit
2) Monitor kadar elektrolit serum
3) Monitor mual,muntah,dan diare
4) Monitor kehilangan cairan, jika perlu
5) Monitor tanda dan gejala hipokalemia (mis, kelemahan otot, interval QT memanjang, pusing,
anoreksia,penurunan refleks, depresi pernapasan)
6) Monitor tanda dan gejala hiperkalemia (mis. Peka rangsang,mual, muntah, takikardia )
7) Monitor tanda dan gejala hiponatremia
8) Monitor tanda dan gejala hipernatremia
9) Monitor tanda dan gejala hipokalsemia
10) Monitor tanda dan gejala hiperkalsemia
11) Monitor tanda dan gejala hipomagnesemia
12) Monitor tanda dan gejala hipermagnesemia
Terapeutik
1) Atur interval pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
2) Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
2) Informasikan hasil pemantauan,jika perlu
6. Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
Observasi
1) Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis.perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan
kelembaban,suhu lingkungan ekstrem,penurunan mobilitas)
Terapeutik
1) Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
2) Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama periode diare
3) Lakukan pemijatan pada area penonjola tulang, jika perlu
4) Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering
5) Gunakan produk berbahan ringan / alami dan hipoalergik pada kulit sensitif
6) Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
Edukasi
1) Anjurkan menggunakan pelembab (mis, lotion atau serum)
2) Anjurkan minum air yang cukup
3) Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
4) Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
5) Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
6) Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya
5. Informasi dan Edukasi 1. Informasi tentang diare
2. Edukasi Kesehatan
3. Edukasi Pencegahan infeksi
4. Edukasi pemberian makanan pada anak
5. Edukasi dehidrasi
6. Edukasi Nutrisi Anak
6. Discharge Planning Pemberian informasi yang adekuat kepada keluarga dan pasien untuk mencegah rehospitalisasi. Kebutuhan informasi yang
teridentifikasi untuk mempersiapkan pasien pulang ke rumah yaitu :
 Informasi tentang diare
 Informasi perawatan anak selama diare
 Informasi perawatan anak paska diare di rumah
 Informasi tentang obat
 Informasi tentang hygiene
 Informasi kapan anak harus dibawa ke RS
7. Nursing Outcome Proses defekasi normal yang ditandai dengan konsistensi, frekuensi, serta bentuk feses yang normal

8. Penelaah Kritis Sub Komite Mutu Keperawatan


9. Kepustakaan TIM Pokja SDKI DPP PPNI.(2018).Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: DefinisidanIndikatorDiagnostik. Ed.1.
Cetakan III (Revisi). Jakarta

TIM Pokja SDKI DPP PPNI.(2018).StandarIntervensiKeperawatan Indonesia: DefinisidanTindakankeperawatan. Ed.1.


Cetakan III (Revisi). Jakarta

TIM Pokja SDKI DPP PPNI.(2018).StandarLuaranKeperawatan Indonesia: DefinisidanKriteriahasilkeperawatan. Ed.1.


Cetakan III (Revisi). Jakarta

Irma Purnamasari.2014.Need Assesment Perencanaan Pulang Anak Diare.jurnal.unimus.ac.id

Anda mungkin juga menyukai