Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL SGD

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


Pengampu : Ns. Muh Abdurrouf, M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 5 :

1. Akhmad Sukro H. (30902200241)


2. Ade Yoan Tristiantini (30902200235)
3. Nina Fitriani Rahayu (30902200282)
4. Yulia Ulfa Kusuma A. (30902200319)
5. Ariyanti Retno (30902200250)
6. Ratnaningrum Mei A. (30902200288)
7. Siti Ekowati (30902200297)
8. Subkhiyatur Rohmah (30902200301)
9. Adhitya Fajar Wiguna (30902200236)
10. Agus Widayat (30902200240)
11. Ma'rifatul Mukharomah (30902200272)
12. Tri Sulistyorini (30902200307)
13. Desi Norma Wijayanti (30902200252)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2023
Lembar Belajar Mahasiswa 6
a. Judul : Aduh..Kok Jamuran?

b. Skenario

Seorang perempuan berusia 20 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit Islam karena
buang air besar cair sebanyak 15 kali dalam 12 jam terakhir. Konsistensinya cair, dengan
ampas sedikit, dan berlendir. Keluhan disertai mual dan muntah, nafsu makan turun. Pasien
mengatakan nyeri perut disertai mulas sejak makan pepes jamur sehari sebelum masuk RS.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan : TD 90/60mmHg, Suhu 38C, denyut nadi meningkat
105x/menit, isi dan tegangan kurang, peristaltik usus 20x/ menit, letargi, turgor kulit
menurun, capillary refill >2 detik. Pasien memiliki riwayat keracunan keripik jamur 10 tahun
yang lalu. Apa mungkin ini….??

c. Diskusikan skenario diatas menggunakan five jump step.

1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang belum jelas,
cantumkan sebagai tujuan pembelajaran kelompok.

2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan.

3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh penjelasan


yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan menggunakan prior knowledge
yang telah anda miliki.

4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda diskusikan.

5. Persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi, dibahas kembali dengan
menjabarkan temuan informasi yang telah dilakukan dengan membuka buku referensi untuk
menyelesaikan masalah di kelompok masing-masing
STEP 1 (KATA SULIT )

1. Letargi (agus) : kondisi kelelahan yang melibatkan penurunan energi (adhitya)


2. Capillary refill (agus) : capillary refill adalah tes yang dilakukan cepat pada daerah
dasar kuku untuk memonitor dehidrasi dan jumlah aliran darah ke jaringan (ade)
3. Peristaltic (agus) : Gerak peristaltik adalah gerakan otot yang terjadi secara berulnag
ulang di dinding sal pencernaan untuk membantu mendorong makann dari mulut
hingga ke anus dan membantu menghancurkan makanan dan mempermudah
penyerapan nutrisi (Desi)
4. Turgor kulit (ratna) : Turgor merupakan kekenyalan kulit, dimana dalam keadaan
normal, ketika dicubit kulit akan kembali pada posisi semula selama kurang dari tiga
detik. Bila lebih dari tiga detik, maka disebut sebagai turgor kulit berkurang. (Subkhy)
5. Mual ( : perasa tidak nyaman pada perut (aryanti)

Masalah yang harus diselesaikan : keracunan makanan

STEP 2 (PERTANYAAN)

1. Apakah penyebab keracunan makanan ? (ade)


2. Komplikasi yang terjadi jika masalah tersebut tidak segera tertangani?(agus)
3. Bagaiaman cara mencegah keracunan?(ratna )
4. Pemeriksaan penunjang pada keracunan makanan ? (subky)
5. Diagnosa yang dapat ditegakkan dari kasus tesebut ?(rini)
6. Apa kondisi klinis yang terjadi pada keracunan tersebut?(Yulia)
7. Apa patofisiologi pada pasien keracunan makanan? (nina)
8. Apa luaran utama pada kasus diatas ? (adhit)
9. Intervensi yang dapat dilakukan pada kasus tersebut? (Eko)
10. Apa gejala pada pasien keracunan makanan ? (Eko)
STEP 3 (JAWABAN)

1. Penyebab keracunan makanan yang telah terkontaminasi organisme seperti bakteri,


virus, parasit dan racun (Ratna )
2. Komplikasi yang terjadi yaitu kejang, koma, henti jantung , henti nafas, dan syok
(Ade)
3. Cara mencegah keracunan makanan : (Nina)
Cuci sebelum memasaknya, jangan lupa selalu cuci tangan, pisahkan makanan
Masak makanan hingga benar-benar matang.
Panaskan sebelum dihidangkan
Pilih bahan makanan dengan bijak.
4. Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan penunjang pada keracunan makanan..
Melalui Pemeriksaan mikrobiologi,Pemeriksaan dilakukan terhadap sampel
urine,darah,feces,sekret,yang dilakukan melalui Pemeriksaan secara mikroskopis (
5. Diare b/d proses infeksi (Aryanti)
Hypovolemia b/d kekurangan intake cairan (subkhy)
Nyeri Akut b/d spasme otot (yulia )
Deficit nutrisi b/d anoreksia
Deficit pengetahuan b/d kurang terpaparnya informasi (sukro)
6. Kondisi klinis : Kesadaran composmentis, Hasil TTV TD 90/60mmHg, Suhu 38C,
denyut nadi meningkat 105x/menit, peristaltik usus 20x/ menit, letargi, turgor kulit
menurun, capillary refill >2 detik.
Kesimpulan : pasien mengalami syok hipovolemik (Eko)
7. Beberapa patogen yang menyebabkan keracunan menghasilkan toksin. Toksin yang
tertelan di produksi di dalam tubuh memiliki masa inkubasi kurang lebih 24 jam atau
lebih. Manifestasi yang dihasilkan dapat berupa diare, baik berdarah maupun tidak.
Patogen yang tidak memproduksi toksin akan merusak sel epitel saluran pencernaan
dan dapat menginvasi melewati sawar di intestinal. Hal ini dapat menyebabkan diare
terus menerus, diare inflamatori atau infeksi sistemik (ade)
8. Luaran
Hypovolemia : status cairan
Diare : eliminasi fekal (Eko)
9. Intervensi
Hypovolemia b/d kekurangan intake cairan (Ade)
Tindakan yang dilakukan pada intervensi manajemen hipovolemia berdasarkan SIKI,
antara lain:
Observasi
• Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis: frekuensi nadi meningkat, nadi
teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun,
membran mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)
• Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
• Hitung kebutuhan cairan
• Berikan posisi modified Trendelenburg
• Berikan asupan cairan oral
Edukasi
• Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
• Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis: NaCL, RL)
• Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis: glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
• Kolaborasi pemberian cairan koloid (albumin, plasmanate)
• Kolaborasi pemberian produk darah
Nyeri Akut b/d spasme otot (yulia )
 Monitor Tanda-tanda vital
 Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, durasi
frekuensi, karakteristik, kualitas dan faktor presipitasi
 Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
 Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
 Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam,relaksasi,
distraksi,kompres hangat
 Kolaborasi dengan tim medis pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri
 Tingkatkan istirahat pasien

Deficit nutrisi b/d anoreksia (Subkhy)

 Identifikasi status nutrisi


 Identifikasi alergi dan intoleransi makanan.
 Identifikasi perlunya penggunaan selang NGT untuk pemberian nutrisi dan
kumbah lambung.
 Sajikan makanan secara menarik dan dalam keadaan hangat
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori.

Diare b/d proses infeksi (Rini)

Observasi

 Monitor volume, warna, frekuensi dan konsistensi tinja


 Monitor jumlah pengelkuaran diare
 Monitor keamanan penyiapan makanan

Terapuetik

 Berikan asupan cairan oral (larutan gulagaram, oralit)


 Berikan cairan intravena
 Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah

Edukasi

 Anjurkan makanan porsi kecil tapi sering

Deficit pengetahuan b/d kurang terpaparnya informasi (sukro)

Observasi
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat

Terapeutik
Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi Kesehatan
Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat

10. Gejala keracunan dehidrasi, demam, kehilangan selera makan, kelelahan, malaise,
panas dingin, pusing atau berkeringat (Eko dan ade)
STEP 4 (MIND MAPPING)

GEJALA
KERACUNAN PENYEBAB
dehidrasi, demam, MAKANAN
Penyebab
kehilangan selera
keracunan
makan, kelelahan,
makanan yang
malaise, panas
telah
dingin, pusing atau
terkontaminasi
berkeringat
organisme seperti
KONDISI KLINIS bakteri, virus.,
Syok
parasit dan racun
PATOFISIOLOGI hipovolemik

Beberapa patogen yang menyebabkan


keracunan menghasilkan toksin.
Toksin yang tertelan di produksi di
dalam tubuh memiliki masa inkubasi PEMERIKSAAN PENUNJANG
kurang lebih 24 jam atau lebih.
Manifestasi yang dihasilkan dapat Pemeriksaan penunjang pada
berupa diare, baik berdarah maupun keracunan makanan Melalui
tidak. Patogen yang tidak KOMPLIKASI
memproduksi toksin akan merusak sel Pemeriksaanmikrobiologi,Pemer
kejang, koma, henti
epitel saluran pencernaan dan dapat iksaan dilakukan terhadap
jantung , henti nafas, dan
menginvasi melewati sawar di
sampelurine,darah,feces,sekret,y syok
intestinal. Hal ini dapat menyebabkan
diare terus menerus, diare inflamatori ang dilakukan melalui
atau infeksi sistemik Pemeriksaan secara mikroskopis

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diare b/d proses infeksi


CARA PENCEGAHAN INTERVENSI
Hypovolemia b/d
Cuci sebelum memasaknya, DARI SEMUA DIAGNOSA
kekurangan intake cairan
jangan lupa selalu cuci
tangan, pisahkan makanan Deficit nutrisi b/d
anoreksia

Nyeri Akut b/d spasme otot

Deficit pengetahuan b/d


kurang terpaparnya
informasi

Anda mungkin juga menyukai