Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPERAWATAN ANAK

WOC AUTISME

Disusun Oleh :
1. Fatkhiyah Hanim (30902200262)
2. Tria Evita Sari (30902200306)
3. Yulia Ulfa Kusuma Astuti (30902200319)

S1 KEPERAWATAN LJ
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2022
AUTISME

DEFENISI ETIOLOGI PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


Autisme dapat diartikan sebagai kondisi seseorang yang secara tidak wajar
Menurut Dewo (2006) terpusat pada dirinya sendiri; kondisi
Skrining
seseorang
perkembangan
yang senantiasa berada di dalam dunianya sendi
Penilaian perilaku
Genetis, abnormalitas genetik dapat menyebabkan abnormalitas pertumbuhan sel – sel saraf dan sel otak.
Penilaian
Keracunan pada makanan yang dikonsumsi ibu yang sedang hamil fisik
Terjadi kegagalan pertumbuhan otak Ter laboratoriun
Terjadi autoimun pada tubuh penderita Tes DNA (genetic)
KOMPLIKASI Tes keracunan timbale
Gangguan infeksi yang berulang-ulang Pindai (scan) MRI
Batuk Analisis kromosom
Flu Diagnosa autisme bisa jadi sulit ditegakkan karena bisa bervaria
Serta demam berkepanjangan MACAM-MACAM TERAPI AUTIS
Terapi akupunktur. Terapi musik.
Terapi balur Terapi perilaku.
INSIDEN Terapi anggota keluarga Terapi lumba-lumba
Data Centre Of Disease Control (CDC) di Amerika pada bulan Maret 2014, prevalensi (angka kejadian) autism adalah 1 dari 68 anak. Secara lebih spesifik 1 dari 42 anak l
Di Sumatera Barat, jumlah penderita autis berdasarkan data dari Badan Penelitian Statistik (BPS) sejak 2010 hingga 2015, terdapat sekitar 140.000 anak usia dibawah usia
PROGNOSIS

Pada anak-anak autis kadang-kadang “sembuh”, sehingga merek


Kondisi seseorang secara tidak wajar terpusat pada dirinya sendiri,
kondisi seseorang yang senantiasa berada didalam dunianya sendiri

genetik Keracunan logam `pemakaian antibiotik berlebihan

Neurotropin
dan Infeksi
jamur

Gangguan pada otak Kerusakan sel Kebocoran usus dan


punkinye dan tidak sempurna
Gangguan pada otak kecil pencernaan kasein
Kasein dan dan
gluten
Neurokimia
terserap kedalam
Growth
Abnormalitas Reaksi atensi lebih
Gangguan Efek morfin pada otak
withoutsel
pertumbuhan keseimbangan Protein pecah
serotonin dan sampai
AUTIS

Keterlambatan Perilaku ritualistik Perilaku ritualistik


dalam dan kondusif dan kondusif
Gangguan komuni Memelihara Teori pikir
lingkungan yang
HAMBATAN RISIKO
KOMUNIKASI GANGGUAN
NOC : Orientasi kognitif NOC : Perkembangan anak : usia anak NOC : Koping keluarga
 Mengidentifikasi diri sendiri pertengahan  MenetapkanPERUBAHAN
fleksibilitas peran
PROSES
 Mengidentifikasi orang orang yang signifikan  Menunjukkan kebiasaan sehat dan baik  Memungkinkan fleksibelitas peran
 Mengidentifikasi tempat saat ini  Bermain berkelompok anggota Menghadapi masalah keluarga
 Mengidentifikasi hari dengan benar  Mengembangan persahabatan  Mengelola masalah keluarga
 Mengidentifikasi bulan dengan benar  Menunjukkan perasaan secara konstruktif  Mengungkapan perasaan dan emosi secara
 Mengidentifikasi tahun dengan benar  Menunjukkan kepercayaaan diri terbuka diantara keluarga

 Mengidentifikasi musim dengan benar  Memahami benar dan salah  Peduli dengan kebutuhan semua

 Mengidentifikasi peristiwa saat ini yang signifikan  Menunjukkan kreatifitas anggota keluarga

 Menunjukkan harga diri  Menyusun semua prioritas keluarga


NIC : NIC : Peningkatan perkembangan : anak NIC : Pemeliharaan Proses Keluarga
Peningkataan komunikasi : kurang bicara Berikan hubungan terapeutik dan saling percaya dengan pengasuh anak
Anjurkan pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan mengulangi
Berikan aktivitas
permintaan
bermain yang sesuai, dukung beraktifitas1. dengan
tentukan proses
anak lainkeluarga yang khas
Sering berikan pujian positif pada pasien yang berusaha untukBerkomunikasi 2.
berkomunikasidengan pasien sesuai dengan tingkat kognitifdiskusikanstategiuntuk
pada perkembangannya menormalkan
Anjurkan ekspresi diri dengan cara lain yang memberikan informasi
Berikanpada
penguatan
keluargayang positif atau umpan balik terhadap usaha-usaha mengekspresikan diri.
pasien anak untuk berinteraksi dengan teman temannyakehidupan
Bicara perlahan dengan jarak dan tenang, menghadap ke arah Dukung keluarga dengan
melalui keterampilan seluruh
bermain anggota keluarga
peran
Berikan petunjuk dengan jelas dan sederhana: hindari banyak Berikan
pilihan yang
perhatian
dapattidak
menambah
langsung,
konfusi
bila di
pasien. Misalnya,sediakan
perlukan mekanisme
sentuh lengan pasienbagi
dankeluarga
berkata, untuk tetap tinggal
“berjalanlah bersamb
Libatkan pasien dan keluarga dalam mengembangkan rencanaAjarkankomunikasi
anak tuk mengenali dna menmanipulasi betuk bantu anggota keluarga untuk menggunakan strategi no
Berikan perawatan dalam sifat yang rileks, tidak terburu-buru,Berikan
dan tidak
hubungan
menghakimi diskusikan
terapeutik dan saling percaya dengan pengasuh anak mekanisme dukungan sosial yang ada untuk
Pencapaian komunikasi: deficit wicara (NIC) Berikan aktivitas bermain yang sesuai, dukung beraktifitasbantu anggota
dengan keluarga untuk menggunakan
anak lain
Tahan diri dari berteriak kepada pasien dengan gangguan komunikasi: mekanisme dukungan
Berkomunikasi dengan pasien sesuai dengan tingkat kognitif pada perkembangannya yang ada
balik terhadap usaha-usaha mengekspresikan diri

NIC : Peningkatan Koping

gunakan pendekatan yang tenang dan gunakan jaminan


berikan suatu penerimaan
dukung aktivitas-aktivitas sosial dan komunitas
bantu klien dalam mengidentifikasi respon positif dari
dukung verbalisasi perasaan
dukung keterlibatan keluarga
KETERANGAN
KONSEP DASAR
INSIDEN
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai