Anda di halaman 1dari 61

CURRICULU

M VITAE Dr. A.Dwi Bahagia Febriani, Ph.D, SpA

Pekerjaan : Staf Sub Bagian PerinatologiBagian Ilmu Kesehatan


Anak,
Fakultas Kedokteran UNHAS/RS dr. Wahidin Sudirohusodo
Pendidikan Formal: - Kedokteran Umum
Fakultas Kedokteran UNHAS
- Spesialisasi Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran UNHAS
- Program S3 Fak. Kedokteran Universitas
Hiroshima
Pendidikan Lain : - Fellowship Prog di FK Univ. Indonesia/ RS
Cipto Mangunkusumo
- Program NIF Universitas Erasmus-Sophia
CH &
Amsterdam Medisch Centrum, Emma CH
Organisa : - IDAI Cab. Sulsel
si - IDI Cab.
Makassar
A. Dwi Bahagia
Febriani
Developmental
Care
Developmental
Care ???
⚫ Sekelompok intervensi yang didesain untuk memodifikasi
suasana / lingkungan perawatan neonatus (NICU) dengan
menggunakan beberapa strategi yg ditujukan untuk:
⚫ Mengurangi stres dan agitasi
⚫ Menghemat penggunaan energi dan
menunjang pertumbuhan
⚫ Mempercepat penyembuhan
⚫ Memfasilitasi kemampuan self regulatory
⚫ Meningkatkan organisasi SSP
⚫ Mengajarkan ortu bgmn menginterpretasikan
perilaku bayinya,
⚫ Membantu interaksi ortu-bayi-perawat
Mengapa Developmental Care
???
Kemajuan Angka
teknologi Mortalitas 🢙 kelangsunga
n hidup ⭡

Morbiditas baru
Morbiditas
(Longter tetap tinggi
m
outcome)
Morbiditas baru bayi
prematur• Retardasi mental , tuli sensorineural , kebutaan,
VandenBer cerebral palsy,& epilepsy ⭢ 25% BBLSR
g KA. Early • Disfungsi Neurodevelopmental : kesukaran
Hum Dev.
2007; 83: 433- belajar, IQ rendah, ADHD, gangguan integrasi
442 visual-motorik, gangguan temperamen dan
emosi, keterlambatan bicara, ⭢ 50–70%
BBLSR

• Efek terpisahnya ibu-bayi: gangguan


Perlman JM. neuromotor, gangguan belajar dan tingkah laku
Minerva sampai memasuki usia dewasa
Pediatr 2003;
55: 89-101 • Risiko tinggi mengalami “child abuse“,
gangguan
kontrol, gangguan hubungan interpersonal
Morbiditas
baru

Perubahan
dalam fokus
perawatan bayi
prematur

Menyelamatka Meningkatkan
n hidup kualitas
hidup
Morbiditas baru Perkembanga
bayi prematur n otak

Usia
gestasi
Intra-uterin Kondisi
medis
Lingkungan
Ekstra-uterin
Perkembangan Otak

Westrup B. Early Hum Dev. 2007; 83: 443-449


Perkembangan
otak

Dialami di luar
uterus (NICU)
• Migrasi sel
Periode • Sinaptogenesis • Perkembanga
Perkembanga • Mielinisasi n otak
n otak yg • Organisasi terganggu
pesat Lahir fungsi Long
prematur otak term
outcome
Intra-uterin
Input sensoris positif
terhadap
perkembangan otak

Fleksi ekstremitas, kaki


menumpu pd dinding kantong
amnion
Cahaya redup
Tidak bising
Siklus tidur yang
teratur
Akses ke ibu tidak
terbatas
(somatosensory,
Ekstra-uterin

 Prosedur yg menimbulkan nyeri


 Bising
 Cahaya terang yg terus menerus
 Tidur tidak adekuat karena
sering diinterupsi
 Terpisah dari ibu

Input sensoris
negatif terhadap
perkembangan otak
Perbandingan input sensoris STRESS
lingkungan intra dan ekstra-
System
uterin Intrauterine Hunter JG, Neonatal Intensive Care Unit. 2001
Extrauterine
Tactile Input proprioseptif yg konstan; Nyeri dan invasive; kering, udara
lembut, aman & nyaman; dingin; didominasi tindakan medis
circumferential boundaries
Vestibular Gerakan ibu, siklus diurnal; adanya Horizontal, flat postures;
cairan amnion membuat fetus perubahan posisi yg cepat;
seperti diayun; posisi fleksi flexed influence of gravity, restraints, and
posture with boundaries to equipment
movements
Auditory Suara2 biologis dr ibu, suara Suara keras yg tiba2, suara alat2
yg teredam (muffled mekanik yg konstan,dll
environmental sounds)
Visual Gelap, kadang2 terdapat Cahaya terang, mata tidak
cahaya spektrum merah yg diproteksi, seringkali tidak ada
remang2 sistem diurnal
Thermal Kehangatan yg konstan, suhu yg Suhu lingkungan bervariasi,
tidk berubah-ubah risiko tinggi mengalami
kehilangan panas.
Konsep Developmental
Care
Meminimalkan rangsangan yg dapat membuat bayi stres

Sesuai UG &
kondisi medis

Memperlakukan bayi secara individual dengan menilai respons


fisiologis dan isyarat perilaku (behavioural cues)

Cue based-care

Perhatikan scr seksama & catat reaksi bayi terhadap setiap


perlakuan yg diberikan dan lakukan pendekatan yang
sesuai

Sertakan keluarga dalam


perawatan
(Family centered care)
Newborn Individualized Developmental Care
& Assessment Program (NIDCAP)

⚫Heidelis Als, et al (1986)


⚫NIDCAP  tim : dokter, perawat, psikolog , dan
keluarga.
⚫Berdasarkan Synactice theory  maturasi simultan
dan saling berkaitan antara 5 subsistem dari
perkembangan neurobehavioral
Als H. Phys Occup Ther Pediatr 1986;6:3–
55
Interaksi Neonatus – Lingkungan:
 Otonomik
 Motorik
 State
 Interaksi-perhatian
 Self-regulatory

Organisasi Perilaku
(Behavioral Organization)

Westrup B. Early Hum Dev. 2007; 83: 443-449



NIDCAPperilaku bayi sebelum, selama, dan
⚫ Observasi
setelah melakukan prosedur

⚫ Observasi usaha bayi melalui self-regulation


: mendekat atau menghindar

Bila input sensoris sesuai Bila input sensoris berlebihan


atau tidak dalam waktu yg tepat
perilaku stress

Westrup B. Early Hum Dev. 2007; 83: 443-449


Cara bayi
berkomunikasi
Isyarat Perilaku :
(Behavioral Cues  Tenang
)  Perlu time
out
 Siap
berinteraksi

5
subsistem
KENALI
!
....Perilaku
Tenan
g
....Perilaku
Perlu time
out
Perilaku...
....Perilaku

Siap
berinteraksi
STOPLIGHT :
Petunjuk untuk mengenali
perilaku yg diisyaratkan
Lampu hijau
bayi
Lampu Kuning Lampu Merah
Respon Lanjutkan Berhenti Biarkan bayi istirahat
pemeriksaa sejenak dan sebentar sampai
n observasi tanda2 stres tidak
tampak lg. Bila tanda
Pikirkan apa yg hrs stres tdk hilang,
difasilitasi…/interven hentikan pemeriksaan.
si

The Brazelton institute, Neonatal Behavioral Assesment Scale,1999


………STOPLIGHT

Otonom/Viseral

Green light Yellow light Red light


Warna kulit Perubahan warna Perubahan warna kulit
baik/normal kulit ringan (pucat, yg nyata
Napas mottling,  Retraksi dinding dada
teratur akrosianosis)  Gasping, Apnu
Tidak tremors atau Grunting , takipnu,  Cegukan hebat
kaget atau napas  Gagging or spitting up
dangkal
Sering kaget
Kaget atau atau tremors
tremor
Distensi abdomen
Menguap
(yawning)
………STOPLIGHT

Motorik

System Green light Yellow light Red light


Motor Relaxed tone Gerakan Stiffening and
Gerakan normal tersentak- arching away
sentak (Jerky)  Disorganized
Tangan dimasukkan
ke mulut (Hand to-  Hipo/hipertoni activity
mouth  Body held Flailing and
 Hand grasping tensely frantic
 Smooth movements
movements
Tampak tenang Lemah
………
State & STOPLIGHT

interaksi
sosial
Green light Yellow light Red light
Bright-eyed alert Tiba2 mengantuk  Inconsolable crying
state atau tertidur lalu  Extreme irritability
Readiness bangun lagi Twitching eye
for Irritability (sleep movement
interaction state berubah-
 Setting sun
Visual/auditory ubah)
eyes
locking  Gaze
 Panicked
Self-quieting aversion
alertness
behavior  Turn away
 Constant
Robust sleep, Hyperalert state eye avert
alert, and crying (mata
states membelalak)
The Brazelton institute, Neonatal Behavioral Assesment Scale,1999
Penyebab stres & Strategi
Intervensi

• Pencahayaan
Lingkungan • Suara/kebisingan
Makro • Bau
• Aktivitas

• Posisi
Lingkungan • Containment
Mikro • Handling
• Tactile & kinestetik
(touch)
Pencahayaan

Ritme Circadian  Pola tidur-bangun

Diatur oleh siklus tidur-bangun


Intra-uterin ibu Cahaya redup -- gelap
Sekresi GH
tertinggi
Cahaya terang terus saat tidur
menerus (REM/active
sleep)
Ekstra-uterin Siklus tidur-bangun
terganggu Maturasi
neuronal
Tumbuh kembang
terganggu
Pencahayaan

STRATEGI  Hemat energi


INTERVENSI ?? organisasi sist
saraf lebih baik
⚫ Hindari cahaya langsung kec u/ prosedur (koordinasi respirasi-
⚫ Pencahayaan seimbang : cahaya alami, menelan)
remang2 dan terang.
⚫ Fasilitasi siklus siang-malam & tidur 🢙
REM
mendukung
 Saat tidur siang & malam : gunakan
cahaya yg redup atau gunakan
pertumbuha
penutup inkubator/box bayi n
 Gunakan penutup mata saat
melakukan
prosedur
⚫ Pencahayaan adekuat pada tempat
perawat menulis atau menyiapkan
Erasmus MC-Sophia dren Hospital,
Chil 2009

dr. Wahidin Sudirohusodo Hospital,


Menutup inkubator /
boks
Suara/kebisinga
n
Ritme Circadian  Pola tidur-bangun

Suara fisiologis dari ibu


Intra-uterin Suara dr luar teredam

Suara bising yg terus Alat2


menerus Personel
Kehilangan pendengaran
Ekstra-uterin
Agitasi, menangis  TIK ⭡, Desaturasi
O2 Siklus tidur-bangun terganggu

Tumbuh kembang terganggu


Tingkat kebisingan di
NICU
Level (dB)
48-69
COMMENTS
Humidifiers and nebulizers
50-60 Normal speaking voice
50-73,5*” Incubator (motor noise)
53 Median level noise on conventional ventilator
55-88 Bradyca rdia alarm
58-85 Noise in NICU (talking, equipment alarms, telephones, radio)
59 Median noise level on high frequency oscillator
65-80” Life support equipment (ventilator; intravenous pumps)
66-76 Sink on/off
67 Incubator alarm
70 Background noise mean level should not exceed
85 Noise level at which hearing damage is possible for adult; (?)
neonatal effect
*Modern incubators generate < 60 dB; exceeds hourly recommendation of 50 dBA
“Measures from inside the incubator Merenstein GB, Gardner SL. Neonatal Intensive Care. 2006. 273-
………Tingkat kebisingan di
Level (dB) NICU COMMENTS
90 Peak sound intensity in the NICU not to exceed
Adult exposure for 8 hours requires protective device and
hearing conservation program
92,8” Opening incubator parthole
84-108 Placing a plastic bottle of formula on top of the incubator
96-117” Placing a glass bottle of formula on top of incubator
70-116” Closing one or both cabinet doors
80-124” Closing one or both partholders
120 Threshold for pain
130-140” Banging incubator to stimulate apneic premature infant
160-165 Recommendation for peak, single noise level not to exceed to
prevent (adult) hearing loss; (?) neonatal effects

Mitchell SA, Semin Hear 1984; 5:17


Thomas KA, Am J Child Nurs
Suara/Kebisingan

STRATEGI
INTERVENSI ??
⚫ Evaluasi tingkat kebisingan di NICU 
turunkan ke level yg direkomendasi :
<45 dB (AAP)
⚫ Fasilitasi “quiet time” setiap hari
⚫ Jangan lakukan serah terima
/berbicara keras di dekat bayi
⚫ Jangan menimbulkan suara
keras yg tiba2
⚫ Jangan meletakkan benda di atas
inkubator
⚫ Tutup pintu/jendela inkubator scr
pelan. Gunakan penutup inkubator
⚫ Matikan radio/tape
Bau

BBL prematur dapat mendeteksi,


membedakan, merespons, belajar, &
mengingat :
 Bau yg menyenangkan (pleasant odor)
 Bau tidak menyenangkan (unpleasant odor)
Bau tdk Alkohol, betadin, Parfum (??)
menyenangkan
Stimulasi
olfaktorius

Bau Bau badan ibu Frekuensi napas 🢙


menyenangkan /bau ASI Apnu
Takikardia
BA
U
STRATEGI
INTERVENSI ??

⚫ Hindari bau yang tidak menyenanghkan


Posis
i
Positioning
⚫ Imaturitas neuromuskuler Disorders /
⚫ Tonus otot lemah Deformitas
⚫ Frog-leg position
⚫ Gravitasi
⚫ Retraksi & abduksi bahu
⚫ Pe⭡ ekstensi badan
+ badan
melengkung
⚫ Kesulitan gerak & ⚫ Tumit & kaki
kontrol tubuh eksorotasi
⚫ Asimetri kepala, oksipital
datar (plagiosefali)
Posis
i
STRATEGI POSITIONING
INTERVENSI ??
Posisikan bayi seperti di
dalam rahim  buat Energy
pembatas berbentuk saving Stress
lingkaran
🢙
(nest/boundary)
Posis
i
STRATEGI POSITIONING
INTERVENSI ??
Fleksikan bayi: lengan
difleksikan ditengah, ke2 Self regulatory
tangan dekat ke wajah ⭡
atau mulut, panggul & Energy saving
lutut fleksi
 Memungkinkan badan &
tungkai utk fleksi & kontak
Side- tangan-mulut  self comfort &
lying self-regulation
 Menurunkan risiko TIK ⭡
 Oksigenasi⭡
 Menunjang tidur dalam
Prone (quiet
(Tengkurap) Memungkinkan badan & tungkai
 sleep)
utk fleksi & kontak tangan-mulut
self comfort & self-regulatory
Supin Kurang dianjurkan
e
Lbh sering terjadi
kaget, penggunaan
agitasi,
kalori
>tinggi, tidur lbh
terganggu
mudah
Bila kepala menghadap
1 sisi obstruksi cerebral
ke
venous return perub.aliran
darah otak IVH
Supine lama 
Posisi
hypertonic arch
Tidak mendukung posisi
fleksi
Supin
e

Cegah fleksi leher & hiperekstensi karena


dpt menyebabkan obstruksi jln napas &
mengganggu kontrol menelan
 Pertahankan posisi kepala tetap di
garis tengah
Apapun posisinya, dianjurkan:
⚫ Tinggikan
bagian kepala
⚫ Tungkai harus
ditunjang dalam
posisi fleksi &
endorotasi
⚫ Ukuran
pampers tidak
mengganggu
posisi tungkai
Aktivitas &
handling
Taktil / kinestetik

Sistem sensoris yg pertama


kali berkembang (7,5 mgu
UG)
Sentuhan Walaupun prematur, sdh
(sense mempunyai sensitivitas taktil 
of respons berbeda- beda 
touch) tergantung bagaimana ia ditangani
BBL: human touch  rangsangan
taktil yg paling penting
Aktivitas &
handling
Taktil / kinestetik ±
200x/hr
Overstimulasi
Selalu
3 dr4 episode
diinterupsi
hipoksia &
Hipoksia, apnu, frekuensi peningkatan
Prosedur
jantung & tekanan darah kadar hormon
rutin
tdk stabil stress 
(medikal,
Kekurangan waktu istirahat prosedur rutin
nursing)
(wkt istirahat <60’  tdk
efektif
Tumbuh kembang
terganggu
Aktivitas &
handling
STRATEGI
INTERVENSI ??

Nilai isyarat yg diberikan bayi


sebelum melakukan
prosedur
Bila bayi tidur, tanyakan
apakah prosedur tsb dpt
ditunda??
Bayi jangan dibangunkan, bila
harus dibangunkan, bangunkan
saat tidur ringan (REM) 
berbicara & mengelus dgn lembut
….Aktivitas &
handling

STRATEGI
INTERVENSI ??

Penanganan /sentuhan yg
lembut tapi mantap 
memberikan rasa aman,
mengurangi nyeri,
meningkatkan self-regulation
….Aktivitas &
STRATEGI
handling
INTERVENSI ??
Selama prosedur medik Swaddling (menyelimuti)
(t.u yg menimbulkan nyeri) Memegang jari/tangan bayi
Menempatkan lengan
Body bayi pd posisi midline
Containment
Cupping (kepala &
bokong)

Non-nutritive sucking Pacifier (empeng)

Sukrosa
Medikas Analgeti
i k Sedatif
BODY
CONTAINMENT

Cupping (kepala & bokong)


Memegang jari/tangan bayi Menempatkan lengan
bayi pd posisi midline

Swaddling (menyelimuti) Non-nutritive sucking


Skin to skin contact (Kangaroo Care)
IB
U Me⭡ rasa
percaya
diri ibu
Me⭡ ikatan
batin
ibu-bayi
Me⭡ prod.
BAYIASI
Mengurangi stres & nyeri
Meningkatkan self-
regulation
Memfasilitasi
pertumbuhan dan
maturasi
Most care can be provided in the
kangaroo position
Change Give
Insert Insert
i.v. infusion i.v. injection
i.v. cannula feeding tube

Suctioning: Take
Endotracheal temperature
tube, nasal

Chest Reposition
auscultation pulse oximeter,
Tc monitor

Insert endo-
tracheal tube Change
diaper
Head CPAP Ventilator Draw
ultrasound treatment treatment blood sample
Cara membuat
nest
• Sediakan 1 lembar
kain bersih
• Siapkan handuk
tebal, gulung berbentuk
U
• Tutup nest dengan
kain yg bersih dan
lembut
• Letakkan bayi di
dalam nest.
NIDCAP Outcome - Scientific Evidence

⚫ Meningkatkan pertumbuhan dan


pertambahan
berat badan
⚫ Menurunkan jumlah hari pemakaian ventilator
⚫ Menurunkan insiden penyakit paru kronik
⚫ Memperpendek lama rawat inap
⚫ Meningkatkan kemampuan motorik
⚫ Meningkatkan fungsi neuropsikologis di
usia dewasa Koldewijn K, et al, J Pediatr. 2010; 156: 359-65
Rick SL, J Neo Nurs. 2006; 12: 56-61
Kleberg A, Earl Hum Dev. 2000; 60: 123-135
Tyebkhan J, et al. Pediatr Res 2004;55:505A
Westrup B, Earl Hum Dev. 2007; 83: 443-449
Kesimpulan Developmenta
l Care

 Tujuan dari perawatan bayi prematur  bukan hanya


sekedar menyelamatkan nyawanya tetapi juga
meningkatkan outcome jangka panjang.

Prinsip developmental care  meminimalkan


gangguan dan yang penuh stres
rangsangan
memperlakukan bayi secara ,
mengikutsertaka individual,
keluarg dalam perawatan
dan
n bayinya. a
⚫ A preterm infant looks a lot like a snail, vulnerable and needs
to be approached with gentle care and likes to withdraw into
the silence and darkness of its shell. The process of
implementing NIDCAP is moving forward with the same
speed as the snail.
Special thanks to
Bruggeman’s
family

Anda mungkin juga menyukai