Ny. Y umur 53 tahun, berat badan 75 kg, tinggi badan 150 cm, sering mual disertai muntah bila nyeri
tiba-tiba pada perut kanan atas secara terus menerus terutama setelah mengkonsumsi goreng-
gorengan; sakit perut pada bagian tengah tepatnya bawah tulang dada; nyeri di bahu kanan; kadang
demam; BAB berwarna pucat; BAK kesan lancer
-Analisis Kasus
Subjek :
Nama : Ny. Y
Umur : 53 tahun
Allonamnesa : sering mual disertai muntah bila nyeri tiba-tiba pada perut kanan atas secara terus
menerus terutama setelah mengkonsumsi goreng- gorengan; sakit perut pada bagian tengah tepatnya
bawah tulang dada; nyeri di bahu kanan; kadang demam; BAB berwarna pucat; BAK kesan lancer
- Objek
- Antropometri :
- Pemeriksaan Fisik :
Abdomen : terasa nyeri dibagian kanan atas, sakit dibagian perut tengah dibawah tulang dada
-Pemeriksaan Penunjang
BAK : lancar
-Menu diet
Pagi Roti Putih : 248kkal, 8g protein, 1,2 g lemak Selingan jam 10.00
KASUS 2
Tn. R umur 45 tahun, berat badan 80 kg, tinggi badan 160 cm, bekerja sebagi pengusaha. Datang ke
puskemas dengan keluhan sudah 6 hari tidak bisa BAB, perut terasa penuh, kembung, tidak merasa
nyaman disekitar perut. Keadaan ini dirasakan sejak 3 bulan terakhir dan telah berobat kedokter.
= 80/2,56𝑚
= 31,25 𝑘𝑔⁄𝑚2
SUBJEK
-Tuan R, 45 tahun
-Berat badan 80 kg
B. Berdasarkan Anamnesis
ASSESMENT
Status Gastrointestinal : Sembelit /konstipasi, Perut terasa, penuh, Meteorismus, Tidak merasa nyaman
disekitar perut.
KASUS 3
Tn. N umur 46 tahun, berat badan 60 kg, tinggi badan 168 cm, bekerja sebagi seorang guru SD. Datang
ke puskemas dengan keluhan sering mual dan merasa ingin muntah, mata kuning, BAB biasa, BAK
seperti teh pekat. Pada pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan di bagian bawah kosta regio
dekstra
Menentukan IMT
= 60 kg / 1,68 m2
= 60 kg /2,82 m
=21,35 kg/m2
Menyusun menu pasien berdasarkan SOAP (subjek, objek, assessment, dan planning)
1.Subjek
Laki-laki ( Tn. N), Umur 46 tahun Pasien dengan keluhan mual, muntah, mata kuning, BAB biasa, BAK
seperti the pekat.
2. Objek
- Antropometri :
= 90% (168-100)
= 61,2 KG
- Pemeriksaan fisik
Diet Hati I
Diet hati I diberiakan bila pasien dalam keadaan akut. Melihat keadaan pasien makanan diberikan
dalam bentuk cincang/lunak, pemberian protein dibatasi (30g/hari)dan lemak diberikan dalam
bentuk mudah dicerna
Diet hati II
Diet hati IIdiberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati I kepada pasien dengan nafsu
makannya cukup. Menurut keadaan pasien makanan diberikan dalam bentuk lunak/biasaProtein
diberikan 1g/kgBB Lemak sedang 20-25% dari kebutuhan energi total dalam bentuk mudah dicerna
Diet hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati II
Menurut kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini
cukup energi, protein, lemak, mineral dan vitamin tapi tinggi karbohidrat
Bahan makanan yang dibatasi untuk diet hati I,II dan III adalah dari sumber lemak,yaitu semua
makanan dan daging yang banyak mengandung lemak dan santan serta bahan makanan yang
menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol,sawi, lobak, ketimun,durian dan nangka. Sedangkan
bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hati I,II,III adalah makanan yang mengandung
alkohol, teh atau kopi kental
KASUS 4
Laki2 44th, BB = 70kg, TB = 160 cm LILA = 29,5 cm, lingkar perut 120, lingkar pinggul 130 dirawat
dengan keluhan muntah hebat dan sakit pada uluhati, sesudah mengkonsumsi makanan yg
mengandung lemak, hasil Laboratorium darah :
TG 250 Hb 12
Penderita MRS, dua hari yang lalu dan mendapatkan parenteral nutrition dextrose 10% (2 x 500
cc), NaCl (500 cc)
Subjek
-Laki-laki
-44 tahun
Objektif
BB = 70kg
TB = 160cm
HDL = 32 (resiko terjadi PJK, normal < 35 mg/dl dan untuk laki-laki 35-55mg/dl)
Assesmeng
Tes Lab
Darah = protein
Urin rutin
Elektrolit : Na, K, Cl
KASUS 5
Seorang mahasiswi umur 20 tahun TB 155 cm, BB 46 kg, datang ke poliklinik gizi, konsul dari penyakit
dalam, dengan keluhan utama sering nyeri lambung yang disertai dengan mual, kadang berlanjut
dengan muntah hingga berwarna kekuningan. Riwayat makan tidak teratur, nafsu makan tidak
menentu. Sakit ini telah dialami sejak pertama kali duduk di bangku kuliah.
-Subject
Mahasiswi 20 tahun
Keluhan utama sering sering nyeri lambung yang disertai dengan mual, kadang berlanjut dengan muntah
hingga berwarna kekuningan. Riwayat makan tidak teratur, nafsu makan tidak menentu. Sakit ini telah
dialami sejak pertama kali duduk di bangku kuliah.
.- Objek
Anamnesis:
keluhan utama sering sering nyeri lambung yang disertai dengan mual, kadang berlanjut dengan muntah
hingga berwarna kekuningan. Riwayat makan tidak teratur, nafsu makan tidak menentu. Sakit ini telah
dialami sejak pertama kali duduk di bangku kuliah.
.- Assesment
Status metabolik : Belum diketahui karena berdasarkan kasus tidak ditemukan pemeriksaan
laboratorium
-Planning
= 1266,1
= 1266
= 1823,04
= 1823
- Energi sesuai kebutuhan. Bila kegemukan diberikan diet rendah energi hindari penurunan berat badan
yang terlalu cepat
-pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya mereda, sedangkan pada
keadaan kronis dapat diberikan 20 sampai 25% dari kebutuhan energi total. Bila ada steatorea dimana
lemak pada feses lebih dari 25 gram per 24 jam lemak dapat diberikan dalam bentuk asam lemak rantai
sedang (MCT), yang mungkin dapat mengurangi lemak feses dan mencegah kehilangan vitamin dan
mineral
- Serat tinggi terutama dalam bentuk pektin yang dapat mengikat kelebihan asam empedu dalam
saluran cerna
- Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung dan tidak nyaman
Makanan yang diberikan berupa buah – buahan dan minuman manis. Makanan ini rendah energi dan
semua zat gizi kecuali vitamin A dan C. Sebaiknya diberikan selama 1-2 hari saja.