Anda di halaman 1dari 10

AUTISME

(GANGGUAN PERKEMBANGAN SARAF)

OLEH :

INA IRMAWATI MUID


KP1901360
Etiologo
Belum diketahui secara pasti namun INA IRMAWATI MUID
Definis
Autisme ditandai dengan interaksi timbal
menurut beberapa ahli penyebabnya KP1901360
yaitu : Manifestasi klinis
balik yang menyimpamg, ketramplan
komunikasi yang terlambat dan 1. Gangguan dalam komunikasi ferbal/non
- Faktor psikogenik ferbal
menyimpang, serta kumpulan aktifitas
- Faktor biologis dan lingkungan 2. Gangguan dalam bidang interaksi social
dan minat yang terbatas. Gangguan
- Faktor genetic 3. Gangguan dalam bermain
autism 4-5x lebih sering pada anak laki”
- Faktor imunologis 4. Gangguan perilaku
dibandingkan anak perempuan
- Faktor perinatal 5. Gangguan perasaan dan emosi
(Kaplan&Sadoc2010)k,
6. Gangguan dalam presepsi sensori
7. Intelegasi
Komplikasi
Patofisiologi
1. Gangguan infeksi yang berulang-
ulang
AUTISM Sel saraf otak (neuron) terdiri
dari badan sel dan serabut
2. Batuk E untuk mengalirkan implus
3. Flu
listrik (akson) serta serabut
4. Demam berkepangjangan
untuk menerima implus listrik
Penatalaksanaan (dendrite). Sel saraf terdapat
Pemeriksaan diagnosistik pada lapisan luar otak yang
1. Medis
1. Childhood Autism Rating Scale berwarna kelabu (korteks)
Umumnya terapi yang diberikan ialah terhadap gejala,
(CARS)
edukasi dan penerangan kepada keluarga, serta
2. Checklis For Autisme in
penanganan perilaku dan edukasi bagi anak
Toddlers (CHAT)
2. Keperawatan Klasifikasi
- Mengulangi masalah perilaku 3. The Autisme Screening
1. Autisme presepsi
- Terapi perilaku Questioner
2. Autisme reaksi
- Meningkatkan 4. The Screening Test For
kemampuan belajar dan 3. Autisme yang timbul kemudian
Autisme in Two-Years old
perkembangan terutama Bahasa
- Anak bisa mandiri dan bersosialisasi
Diagnosa keperawatan Dx Tujuan Noc Intervensi Nic
1. Gangguan
komunikasi Gangguan Setelah dilakukan asuhan keperawatan SIKI: Promosi komunikasi
verbalb.d gangguan komunikasi verbal selama 3x24 jam, diharapkan pasien Definisi bicara
neuromuskuler b. d gangguan dapat berkomunikasi, dengan kriteria 1. Monitor kecepatan, tekanan,
neuromuskuler hasil : kualitas, volume dan diksi bicara
2. Gangguan interaksi
SLKI: Komunikasi verbal 2. Identifikasi perilaku
social b.d 1.Dengan baik tampa hambatan emosional dan fisik sebagai
Hambatan 2. Dengan normal bentuk komunikasi
perkembangan 3. Menyesuaikan ekspresi wajah dan 3. Gunakan metode komunikasi
3. Gangguan persepsi tubuh alternativ (mis: menulis, mata
dan sensori b.d berkedip, papan komunikasi
gangguan dengan gambar dan huruf,
penglihatan dan isyarat tangan dan computer)
pendengaran 4. Berikan dukungan psikologis
4. Gangguan tumbuh 5. Anjurkan berbicara perlahan
kembang b.d Rujuk ke ahli patologi bicara
pertumbuhan fisik atau therapis
terganggu
Dx Tujuan Noc Intervensi Nic
Gangguan interaksi Setelah dilakukan Tindakan SIKI: Modifikasi perilaku keterampilan
social b.d gangguan keperawatan selama 3x24 jam, social
hambatan diharapkaninteraksi social pasien 1. Identifikasi focus pelatihan
perkembangan membaik, dengan kriteria hasil : ketrampilan social
SLKI: Interaksi social 2. Motivasi untuk berlatih ketrampilan
1. Di harapan perasaan pasien social
nyaman dengan situasi 3. Libatkan keluarga selama Latihan
social ketrampilan social
2. Diharapkan perasaan pasien 4. Edukasi keluarga untuk dukungan
mudah menerima atau ketrampilan social
mengkomunikasi perasaan 5. Latih ketrampilan social secara
3. Pasiem mampu responsive bertahapp
pada orang lain
Dx Tjuan Noc Intervensi Nic
Gangguan presepsi Setelah dilakukan asuhan keperawatan SIKI: Manajemen halusinasi
dan sensori b.d selama 3x24 jam, diharapkan pasien 1. Monitor perilaku yang
gangguan mampu melihat dan mendengar dengan mengidentifikasi halusinasi
pengluhatan dan normal dengan kriteria hasil : 2. Monitor dan sesuaikan tingkat
pendengaran SLKI: Presepsi sensori aktivitas dan stimulasi lingkungan
1. Mendengar bisiskan 3. Pertahankan lingkungan yang
2. Melihat bayangan aman
3. Merasakan sesuatu melalui indra 4. Anjurkan melakukan distraksi
perabaan 5. (mis: mendengarkan music,
4. Merasa sesuatu melalui indra melakukan aktivitas dan Teknik
penciuman relaksasi)
6. Kolaborasi pemberian
obatantipsikotik dan anti ansietas
Dx Tujuan Noc Intervensi Nic
Gangguan tumbuh Setelah dilakukan Tindakan SIKI: Perawatan perkembangan
kembang b.d keperawatan selama 3x24 jam, 1. Identifikasi pencapaian tugas
Pertumbuhan fisik diharapkan pasien mampu melihat dan perkembangan anak
terganggu mendengar dengan normal, dengan 2. Sediakan aktivitas yang
kriteria hasil: memotivasi anak berinteraksi
SLKI: Status perkembangan dengan anak lainnya
1. Pasiem mampu menerapkan 3. Dukung anak mengekspresikan
ketrampilan atau perilaku diri melalui penghargaan positif
2. Apsien mampu melakukan atau umpan balik atau usahanya
perawatan diri 4. Anjurkan orang tua berinteraksi
dengan anak
5. Ajarkan anak ketrampilan
berinteraksi
6. Rujuk untuk konseling, jika perlu
JURNAL : PENANGANAN ANAK AUTIS DALAM INTERAKSI SOSIAL
AUTISM CHILDREN HANDLING ON SOCIAL INTERACTION

A. Pendahuluan
Autisme bukan sekedar kelemahan mental tetapi gangguan perkembangan mental, sehingga penderita
mengalami kelambanan dalam kemampuan, perkembangan fisik dan psikisnya pun tidak mengikuti irama
dan tempo perkembangan yang normal.
B. Penggunaan Metode Penelitian
Digunakan wawancara jika data yang dibutuhkan berhubungan dengan interaksi sosial anak autis tidak
terpenuhi dengan maksimal.
C. Interaksi Sosial Anak Autis
Pengertian anak autis memiliki banyak makna (multi tafsir), tergantung dari sudut mana pengertian
tersebut diambil. Anak autis sering juga disebut dengan Autisme atau golongan autis. Secara terminologi,
autisme dapat diartikan sebagai, (1) gejala menyendiri atau menutup diri secara total dari dunia riil dan
tidak mau berkomunikasi lagi dengan dunia luar, (2) ialah cara berfikir yang dikendalikan oleh kebutuhan
personal atau diri sendiri, (3) menanggapi dunia berdasarkan penglihatan, harapan sendiri dan menolak
realitas, dan (4) keasyikan ekstrim dengan fikiran dan fantasi sendiri.
a) Gejala-gejala
Meliputi gangguan atau keanehan dalam berinteraksi dengan lingkungan. Autisme juga memiliki
gangguan dalam kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun anverbal. Selain itu juga autisme
memiliki gangguan keanehan dalam berperilaku.
b) Penyebab autis
Belum diketahui secara pasti. Beberapa ahli dan dokter di dunia masih memperdebatkannya. Beberapa
peneliti mengungkapkan terdapat gangguan biokimia, ahli lain berpendapat bahwa autisme disebabkan
oleh gangguan jiwa.
1. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial ialah hubungan antara individu satu dengan individu lain. Individu satu dapat
mempengaruhi individu lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik.
2. Hambatan Kualitatif dalam Interaksi Sosial Anak Autis
Dalam pencarian data penulisan karya ilmiah ini, didapati minimal ada dua gejala yang timbul dari
gejala-gejala berikut yang terjadi pada anak yang mengalami gangguan interaksi sosial, yakni:16 Kontak
mata sangat kurang, ekspresi wajah yang kurang hidup, gerak gerik yang kurang fokus; Tidak bisa
bermain dengan teman sebaya; Tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain; Kurangnya
hubungan sosial dan emosional yang timbal balik.
3. Penanganan pada Anak Autis
Umumnya, kesulitan merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan-
hambatan dalam kegiatan mencapai suatu tujuan, sehingga memerlukan usaha yang lebih berat lagi
untuk dapat mengatasinya.

D. Ksimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam penulisan karya ilmiah ini adalah bahwa seorang pekerja sosial
dalam menangani anak autis yang bermasalah terhadap interaksi sosialnya, dapat dilakukan dengan
berbagai penangan. Dalam penulisan ini, memberikan dua bentuk penanganan, yang sebelumnya
diketahui terlebih dahulu gejala yang timbul pada anak yang mengalam gangguan interaksi sosial.
Penanganan autisme mencakup dua hal, yaitu penanganan dini dan penanganan terpadu. Untuk
penanganan dini, terdiri dari beberapa cara, seperti intervensi dini, dibantu terapi di rumah, dan masuk
kelompok khusus. Adapun penanganan terpadu bagi anak autis menjadi sebuah keharusan apabila
penanganan dini tidak berhasil secara objektif. Apalagi orang tua menginginkan anaknya dapat sembuh
dari gangguan autis. Berdasarkan penelitian, penanganan terpadu bagi anak autis dapat dilakukan dengan
cara memakai produk-produk herbal yang mengandung buah noni. Buah noni terbukti efektif dapat
menyembuhkan autis pada anak.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai