Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MAPPING DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

DENGAN DEMENSIA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
Dosen Pengampu :Nuriyah Yuliyana, S.Kep, Ns, M.Kep

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6 :

ANATASYA SHOLEKAH : 18.0.P.177


ANIS EKA VALENTIN : 18.0.P.180
IFFAH NUR FADZILLAH : 18.0.P.196
LAFIAH AGUS PARYANI : 18.0.P.202
YOSSY PRASTICA : 18.0.P.223

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR
KARANGANYAR
2021
MIND MAPPING DEMENSIA
Pengertian :
Penatalaksanaan Medis : Penatalaksanaan Keperawatan : Demensia merupakan sindrom yang ditandai oleh
1. Farmakoterapi 1. Terapi simtomatik berbagai gangguan fungsi kognitif antara lain
2. Pemeriksaan diagnostik 2. Edukasi dukungan atau peran intelegensi, belajar dan daya ingat, bahasa,
keluarga pemecahan masalah, orientasi persepsi, perhatian dan
3. Edukasi pencegahan dan perawatan konsentrasi, penyesuaian dan kemampuan
demensiakepada keluarga bersosialisasi (Corwin,2009)
Etiologi :
Komplikasi : Menurut Nugroho (2008) digolongkan menjadi 3
1. Peningkatan resiko infeksi misal ISK, pneumonia golongan besar yaitu :
DEMENSIA
2. Infarkmiokardium, thromboembol - Etiologi penyakit yang tidak dikenal terdapat
3. Kejang, kontraktur sendi pada sistem enzim atau pada metabolisme
4. Kehilangan kemampuan merawat diri - Etiologi dasarnya penyakit dikenal tetapi
5. Malnutrisi/dehidrasi belum dapat diobati contohnya penyakit
degenerasi spino-serebral, subakut leuko-
Patofisiologi : esefalitis sklerotik fanbogaert, khorea
Proses menua tidak dengan sendirinya Diagnosa Keperawatan : hungtinton
menyebabkan terjadinya demensia. Penuaan 1. Kerusakan memori - Etiologi penyakit yang dapat diobati contoh
menyebabkan terjadinya perubahan anatomi 2. Defisit perawatan diri penyakit cerrebrokardiovaskular
& biokimiawi disusunan saraf pusat. 3. Resiko cedera
Penyakit degeneratifsecara langsung maupun Manifestasi Klinis :
tidak langsung dapat menyebabkan sel 1. Menurunnya daya ingat yang terus terjadi
nejuron mengalami kerusakan. Disamping 2. Gangguan orientasi tempat dan waktu
itu kadar neurotransmitter di otak yang Pathways : Terlampir 3. Penurunan & ketidakmampuan menyusun kata,
diperlukan untuk proses konsuksi saraf juga sering mengulang kata saat berkomunikasi
akan berkurang. Hal ini akan menimbulkan 4. Ekspresi yang berlebihan, misal rasa takut
gangguan fungsi kognitif (daya ingat, daya tanpa alasan tertentu
pikir, dan belajar), gangguan sensorium 5. Adanya perubahan perilaku, misal menarik diri
(perhatian, kesadaran), persepsi, isi pikir
Klasifikasi :
1. Demensia karena kerusakan struktus otak
Daftar Pustaka : Pemeriksaan Penunjang :
2. Demensia vascular
1. Pemeriksaan lanoratorium
3. Demensia menurut umur
Ernaningsyih, 2018. “Asuhan Keperawatan Pada Klien 2. Imaging (CT Scan & MRI)
4. Demensia menurut perjalanan penyakit
Ny.N Dengan Demensia Di Puskesmas Balai Selasa 3. Pemeriksaan EEG
Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Peisisr Selatan”, 5. Demensia menurut sifat klinis
4. Pemeriksaan cairan otak
http://repository.unej.ac.id , diakses pada 25 Oktober 5. Pemeriksaan genetika
2021 pukul 10.30. 6. Pemeriksaan neuropsikologis
TINJAUAN KASUS

Tn. B usia 79 tahun, tinggal di panti werdha budi luhur sejak 2 tahun yang lalu,
keluarga menitipkan Tn. B di sebabkan karena keluarga sibuk dengan urusan masing-masing.
Tn. B dulunya bekerja di pabrik alumunium, Kondisi fisik Tn. B saat ini mengalami
gangguan memori dan orientasi. Selain itu klien tidak mampu melakukan perawatan diri
secara mandiri melainkan membutuhkan bantuan orang lain. Tn. B sering lupa jalan pulang
apa bila sedang berpergian, sulit mandi, berpakaian, dan toileting, Tn. B juga sering
tersinggung dan mudah marah. Sebelumnya klien pernah dibawa berobat ke PKM dan di
diagnosa oleh dokter bahwa Tn. B menderita demensia yang merupakan bagian normal dari
preses penuaan.
Saat pengkajian di dapatkan bahwa TD : 140/80 MmHg, S : 370C, RR: 24 x/menit, N
: 75 x/menit. Kuku klien tampak kotor, badan klien bau, penampilan kurang menarik, kulit
kepala kotor dan bau, mulut klien bau, gigi klien tampak tidak lengkap dan tampak adanya
caries pada gigi klien serta klien tampak binggung. Nafsu makan klien menurun, jumlah
makan klien yang masuk kurang satu porsi, klien sering makan makanan yang banyak
mengandung protein, mengandung karbonhidrat, dan yang mengandung kalsium untuk
menjaga kesehatan klien serta meningkatkan status nutrisi klien, fungsi mengunyah kurang
baik. Jumlah minum klien 1000 cc/hari dengan air mineral. Perawat mengatakan kekuatan
otot klien menurun sehingga klien berjalan dengan lambat, klien tampak mengalami kaku
sendi, klien tampak menggunakan tongkat, klien tampak berjalan dengan hati- hati dan
kekuatan otot klien 4 ( dapat gerak dan dapat melawan hambatan yang ringan) dan
pemeriksaan lab. Didapatkan hasil Hb : 9 gr/dl, leukosit : 12000 mm3, trombosit
340.000/mm3, dan pemeriksaan MMSE : Klien mengalami demensia berat yaitu 11 dengan
rentang normal 0-15 berat.

I. Pengkajian
Nama Panti : Wredha budi luhur
Ruang/ Kamar : Melati
Tanggal Masuk : 18 Oktober 2020
Tanggal Pengkajian : 19 Oktober 2020
A. Identitas Klien
Nama Lansia : Tn. B
Umur : 79 tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
Status merital : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Melayu
Bahasa yang digunakan : Daerah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat asal :-
Keluhan utama : Gangguan memori dan orientasi. (Demensia)
B. Alasan masuk
Keluarga klien minitipkan Tn. B di sebabkan karena keluarga sibuk dengan urusan masing-
masing.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan saat ini
Keluarga klien mengatakan bahwa Tn. B mengalami gangguan memori dan orientasi,
dan Tn. B juga sering lupa jalan pulang apa bila sedang berpergian, sulit mandi, berpakaian,
dan toileting, Tn. B juga sering tersinggung dan mudah marah.
Saat pengkajian di dapatkan bahwa TD : 140/80 MmHg, S : 370C, RR: 24 x/menit, N :
75 x/menit. Kuku klien tampak kotor, badan klien bau, penampilan kurang menarik, kulit
kepala kotor dan bau, mulut klien bau, gigi klien tampak tidak lengkap dan tampak adanya
caries pada gigi klien serta klien tampak binggung. Nafsu makan klien menurun, jumlah
makan klien yang masuk kurang satu porsi, klien sering makan makanan yang banyak
mengandung protein, mengandung karbonhidrat, dan yang mengandung kalsium untuk
menjaga kesehatan klien serta meningkatkan status nutrisi klien, fungsi mengunyah kurang
baik. Jumlah minum klien 1000 cc/hari dengan air mineral. Perawat mengatakan kekuatan
otot klien menurun sehingga klien berjalan dengan lambat, klien tampak mengalami kaku
sendi, klien tampak menggunakan tongkat, klien tampak berjalan dengan hati- hati
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Keluarnga klien mengatakan dulunya klien pernah bekerja di pabrik alumunium. Klien tidak
pernah di rawat di RS, tidak pernah dioperasi, tidak alergi obat, makan, dan klien juga tidak
mempenyai kebiasaan merokok, alkohol dan juga obat- obatan.
3. Riwayat kesehatan keluarga (Genogram)
Keterangan : Tn B saat ini tinggal di panti
D. Kebiasaan sehari-hari
1. Nutrisi cairan / makanan
Nafsu makan klien menurun, jumlah makan klien 3x sehari, jumlah makan klien yang masuk
kurang satu porsi, klien sering makan makanan yang banyak mengandung protein,
mengandung karbonhidrat, dan yang mengandung kalsium untuk menjaga kesehatan klien
serta meningkat status nutrisi klien. Jumlah minum klien 1000 cc / hari dengan air mineral.
2. Eliminasi
Frekuensi BAB 1 x 24 jam, warna feses kuning, bau khas. Frekuensi BAK 2 x 24 jam,
volume urine 400cc, warna kuning, bau urine khas.
3. Aktivitas – latihan
a) Sebelum Sakit
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum ˅

Mandi ˅

Toileting ˅

Berpakaian ˅

Mobilitas di tempat tidur ˅

Berpindah ˅

b) Selama Sakit
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum ˅

Mandi ˅

Toileting ˅

Berpakaian ˅

Mobilitas di tempat tidur ˅

Berpindah ˅

4. Tidur – istirahat
Klien tampak ada tidur siang kurang lebih 30 menit, tidur malam klien kurang lebih 5 jam.
E. Data psikologi
Klien ikhlas menerima keadaanya, walaupun suasana hatinya sedih, klien tampak
sering tersinggung dan mudah marah. Konsep diiri klien tampak menurun karena faktor usia
dan merupakan proses penuaan. Orientasi klien kurang baik karena konsentrasi yang
menurun sehingga klien mengalami penurunan daya ingat dengan nilai 11 (berat)
menyebabkan klien sulit melakukan aktifitas dan devisit keperawatan diri. Memori klien
pendek karena klien sering kali lupa jalan pulang bila sedang berpergian, sulit untuk mandi,
berpakaian, dan toileting.
Bahas klien kurang jelas dan bahasa yang digunakan klien kurang dipahami oleh
orang lain. klien mnegalami gangguan memori jangka pendek dikernakan klien Tidak dapat
mengingat kejadian yang terjadi dalam minggu terakhir, bahkan klien sering lupa jalan saat
perpergian, sulit bandi, berpakaian, dan toileting.
F. Data sosial
Hubungan klien dengan keluarga / kerabat kurang baik, hubungan klien dengan penghuni lain
kurang baik, hubungan dengan petugas kurang baik dan adat istiadat yang dianut klien yaitu
melayu. Dikarenakan klien mengalami gangguan memori dan orentasi sehingga klien kurang
berintraksi sosial dengan baik.
G. Data spritual
klien menganut agama islam, klien tampak sering sholat dan sering berdoa.
H. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan sakit
klien tampak sakit berat karena klien mengalami gangguan memori dan orientasi. Selain itu
klien tidak mampu melakukan devisit keperawan diri secara mandiri melainkan
membutuhkan bantuan orang.
Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
1. Tingkat Kesadaran : Compos mentis
2. Penampilan : Lemah
3. Tanda-tanda Vital : - Suhu : 37 C - RR : 24x/menit
- Nadi : 75x/ menit - TD : 140/80 mmHg
4. Pertumbuhan Fisik : Normal tidak ada cacat
5. Keadaan kulit : Lembab
2. Kepala : Bentuk kepala simetris, warna rambut memutih/ beruban,
keadaan rambut rontok, kulit kepala kotor dan bau.
3. Mata/ penglihatan : Ketajaman penglihatan klien kabur, sclera putih dan jernih,
ukuran isocor, warna gelap, reaksi terhadap cahaya miosis. Refleks pupil sama besar, dan
bereaksi terhadap cahaya, konjungtiva anemis, lapang pandang kurang jelas, penglihatan
klien terasa kabur apabila tidak menggunakan kacamata.
4. Hidung/penciuman : Bentuk simetris, struktur bagian dalam merah muda, fungsi
penciuman klien kurang baik.
5. Telinga/ pendengaran :Warna kulit luar telinga bagian luar sawo matang, tidak
terdapat lesi, kulit telinga berkurang elastisitasnya. fungsi pendengaran kurang baik, tidak
ada nyeri, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
6. Mulut/pengecap : Bibir berwarna pucat, simetris, kelembaban baik, mukosa
mulut merah muda baik, gigi kurang bersih, ada caries, gigi tidak lengkap, kaadaan gusi
kurang baik, tidak ada peradangan. Fungsi mengunyah kurang baik, fungsi pengecap
tidak begitu baik, fungsi bicara kurang jelas, bau mulut, refleks menelan juga kurang
baik.
7. Leher : tidak terdapat pembengkakan kelenjar getah bening, kelenjar
tryroid dan sub mandibulalis baik, kaku kuduk dan sulit menelan tidak ada.
8. Dada/pernapasan :
I : bentuk dada simetris, kwalitas nafas cepat, klien tidak ada batuk dan tidak
menggunakan alat bantu pernapasan
P : tidak terdapat tonjolan, tactile fremitus seimbang kiri dan kanan
P : perkusi dada resonan
A : suara napas vesiculer
9. Kardiovaskuler
I : bentuk jantung simetris.
P : Denyut nadi perifer teraba melemah, ictus kordis teraba.
P : Perkusi terdapat bunyi pekak
A : Bunyi jantung normal Lub Dub (tidak ada bunyi tambahan), biasanya S1
terdengar lebih keras dari pada S2, namun nada S1 lebih rendah sedangkan S2 tinggi. Jarak
antara bunyi lub dan dub sekitar 1 detik / kurang.
10 Abdomen
I : Tidak terdapat lesi, dan perut pasien tidak membuncit.
A : Bising usus normal ( 10 x /menit )
P : Tidak teraba masa.
P : Perkusi terdengar : Tympani
1. Muskulo skeletal
Kekuatan otot klien 4 dan terdapat kaku sendi, gaya berjalan klien lambat.
4444 4444
4444 4444
Ket : dapat gerak dan dapat melawan hambatan yang ringan.
2. Keadaan neurologi
Penciuman pada klien terganggu N.1 (olfaktorius), penglihatan klien terganggu N. II
(optikus), refleks menelan klien terganggu N. V (trigeminus), dan pengecap klien terganggu
N. XII (hipoglosus) sedangkan untuk pendengaran klien masih normal N. VII (koklearis).
3. Integumen/kulit
Warna kulit telinga luar sawo matang, tekstur keriput, suhu kulit normal/ alamiah, keadaan
kuku klien tampak kotor.
4. Catatan khusus
Klien tidak mengerti tentang kondisinya, hubungan klien dengan keluarga kurang baik, orang
yang paling dekat dengan klien hanya perawat.

Data Penunjang
1. laboratorium
a) Hb : 9 gr/ dl (P : 13-18 gr dan W : 12-16 gr)
b) Leukosit : 11000 mm3 (4000 - 11000 / 5000 – 10000 mm3)
c) Trombosit : 340.000/ mm3 (150.000 – 450.000/mm3)
2. Pemeriksaan Status Mental Mini Exam (MMSE)

No Tes Nilai Hasil


Normal pemeriksaan
ORIENTASI

1. Sekarang (tahun), (musim), (bulan), ( tanggal), hari apa? 5 1


2. Kita berada dimana (Negara, propinsi, kota, rumah sakit, lantai 5 1
kamar)
REGISTRASI

3. Sebutkan 3 buah nama benda (apel, meja, atau koin), setiap benda 3 1
1 detik, pasien disuruh mengulangi ketiga nama benda tadi. Nilai
1 untuk setiap nama benda yang benar. Ulangi sampai pasien
dapat menyebutkan dengan benar dan catat jumlah pengulangan
ATENSI DAN KAKULASI

4. Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 tiap jawaban yang benar. Hentikan 5 2


setelah 5 jawaban. Atau disuruh mengeja tebalik kata “WAHYU”
(nilai di berikan huruf yang benar sebelum kesalahan: minsalnya
uyahw – 2 nilai
MENGINGAT KEMBALI (RECALL)

5. Pasien di suruh menyebutkan kembali 3 benda diatas 3 1


BAHASA

6. Pasien di suruh menyebut nama benda yang di tunjukkan (pensil, 2 1


buku)
7. Pasien di suruh mengulang kata-kata “namun”, “tanpa”, “bila” 1 1
8. Pasien di suruh melakukan perintah “ambil kertas itu dengan 3 1
tangan anda, lipatlah menjadi dua dan letaklah dilantai”
9. Pasien di suruh melakukan perintah “pejamkanlah mata anda” 1 1

10. Pasien disuruh menulis dengan spontan 1 1

11. Pasien disuruh menggambarkan bentuk dibawah ini 1 0

TOTAL 30 11

Tanggal : 18 januari 2020


Ket : Klien mengalami demensia berat yaitu 11 dengan rentang normal 0-15 berat.

3. Obat –obatan
a. Donezepil : 5 mg 3x/hari
b. Anti depresi : citalopram 3x 10-20 mg
c. Galantamine : 3x 3-5 mg
d. Diet makanan lunak yang kalori penuh serta gizi yang baik
4. Terapi simtomatik
a. Latihan kemampun kognitif, dan mengasah pola fikir
b. Terapi rekreasional dan aktifitas
A. ANALISA DATA
Nama pasien : Tn. B
Umur : 79 tahun

NO DATA PENYEBAB MASALAH


1. DS: Persepsi kognisi Kerusakan
➢ Petugas panti mengatakan klien memori ( 00131)
sering tersinggung dan mudah marah
➢ Perawat mengatakan klien sering lupa
jalan pulang bila berpergian

DO:
➢ Klien tampak mengalami gangguan
memori dan orientasi
➢ Klien tampak bingung
Pemeriksaan MMSE: nilai 11 (berat)
2. DS: Menurunya Defisit perawatan
Petugas panti mengatakan klien sulit kemampuan diri (Nanda :
mandi, berpakaian dan toileting merawat diri 00108, 241)

DO:
➢ Kuku klien tampak kotor
➢ Badan klien Bau
➢ Penampilan kurang menarik
➢ Kulit kepala kotor dan bau
➢ Mulut klien bau dan Tampak adanya
caries
3. DS : Gangguan fungsi Risiko cidera
Petugas panti mengatakan kekuatan kognitif ( Nanda : 00035,
otot klien menurun sehingga klien 393)
berjalan dengan lambat
DO :
➢ klien tampak sering mengalami kaku
sendi
➢ klien tampak menggunkan tongkat
➢ klien tampak berjalan dengan hati-
hati

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kerusakan memori berhubungan dengan persepsi kognisi ( Nanda : 00131)
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan menurunnya kemampuan merawat diri
(Nanda : 00108, 241)
3. Resiko cidera berhubungan gangguan fungsi kognitif ( Nanda : 00035, 393)

INTERVENSI
Tgl/Jam No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
DX (NOC NIC
19 Okt 1 Setelah dilakukan tindakan - Kembangkan lingkungan
2020 keperawatan 3x24 jam diharapkan yang mendukung dan
klien mampu mengenali perubahan hubungan klien-perawat
dalam berfikir , dengan KH : yang terapeutik.
➢ Mampu memperlihatkan - Pertahankan lingkungan
kemampuan kognitif untuk yang menyenangkan dan
menjalani konsekuensi tenang.
kejadian yang menegangkan - Tatap wajah ketika
terhadap emosi dan pikiran berbicara dengan klien.
tentang diri. - Panggil klien dengan
➢ Mampu mengembangkan namanya.
strategi untuk mengatasi - Gunakan suara yang
anggapan diri yang agak rendah dan
negative. berbicara dengan
➢ Mampu mengenali tingkah perlahan pada klien.
laku dan faktor penyebab (NIC : 0908)
( NOC : 311 )
20 Okt 2 Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi kesulitan
2021 keperawatan 3x24 jam diharapkan dalam berpakaian/
klien dapat merawat dirinya sesuai perawatan diri, seperti:
dengan kemampuannya dengan KH keterbatasan gerak fisik,
: apatis/ depresi,
a. Mampu melakukan aktivitas penurunan kognitif
perawatan diri sesuai dengan seperti apraksia.
tingkat kemampuan. - Identifikasi kebutuhan
b. Mampu mengidentifikasi dan kebersihan diri dan
menggunakan sumber pribadi/ berikan bantuan sesuai
komunitas yang dapat memberikan kebutuhan dengan
bantuan. perawatan rambut/kuku/
(NOC : 480) kulit, bersihkan kaca
mata, dan gosok gigi.
- Perhatikan adanya tanda-
tanda nonverbal yang
fisiologis.
- Beri banyak waktu untuk
melakukan tugas.
- Bantu mengenakan
pakaian yang rapi dan
indah.

(NIC : 1909)

21 Okt 3 Setelah dilakukan tindakan - Kaji derajat gangguan


2021 keperawatan 3x24 Jam, diharapkan kemampuan, tingkah
Risiko cedera tidak terjadi dengan laku impulsive dan
KH : penurunan persepsi
➢ Meningkatkan tingkat visual. Bantu keluarga
aktivitas. mengidentifikasi risiko
➢ Dapat beradaptasi dengan - terjadinya bahaya yang
lingkungan untuk mungkin timbul.
mengurangi risiko trauma/ - Hilangkan sumber
cedera. bahaya lingkungan.
➢ Tidak mengalami cedera - Alihkan perhatian saat
perilaku teragitasi/
( NOC : 441 ) berbahaya, memenjat
pagar tempat tidur.
- Kaji efek samping obat,
tanda keracunan (tanda
ekstrapiramidal,
hipotensi ortostatik,
gangguan penglihatan,
gangguan
gastrointestinal).
- Hindari penggunaan
restrain terus-menerus.
Berikan kesempatan
keluarga tinggal bersama
klien selama periode
agitasi akut.

(NIC : 0301 )

IMPLEMENTASI
HARI/TGL NO IMPLEMENTASI RESPON TTD
DX
19 Okt 2020 1 - Mengembangkan S : Petugas mengatakan
lingkungan yang klien sering pelupa
mendukung dan O : Klien tampak binggung
hubungan klien-
perawat yang
terapeutik.
2
S : Petugas mengatakan
- Mengidentifikasi klien tidak bisa merawat diri
kebutuhan O : Klien tampak kotor dan
kebersihan diri dan penampilan kurang menarik
berikan bantuan
sesuai kebutuhan
dengan perawatan
rambut/kuku/ kulit,
bersihkan kaca mata,
dan gosok gigi.

3 - Mengkaji derajat S : Petugas mengatakan


gangguan klien klien mengalami
kemampuan, tingkah penurunan kekuatan otot.
laku impulsive dan O : Klien tampak
penurunan persepsi menggunakan tongkat dan
visual. Bantu sering kaku sendi
keluarga
mengidentifikasi
risiko
20 Okt 2020 1 Menatap wajah klien ketika S:Klien mengatakan lebih
berbicara dengan klien senang jika bicara sambil
bertatapan
O:Klien tampak lebih
leluasa dalam berbicara
karena bertatapan dengan
lawan bicara

2 Mengajarkan klien tentang S:Klien mengatakan


kebersihan diri seperti bersedia diajarkan cara
perawatan perawatan diri
rambut,kuku,gigi,kebersihan O:Klien tampak bisa
kacamata mempraktekkan apa yang
diajarkan perawat

3 Menghilangkan sumber S:Perawat mengatakan klien


bahaya lingkungan pernah terpeleset di kamar
mandi karena klien
mengalami penurunan gerak
fisik
O:Telah dipasang pegangan
kamar mandi agar klien
tidak terpeleset
21 Okt 2021 1 Menggunakan suara yang S:Klien mengatakan jika
agak rendah dan perlahan diajak berbicara cepat ia
saat berbicara dengan klien bingung
O:Saat diajak bicara
perlahan dan menggunakan
suara rendah klien tampak
cepat paham apa yang
dibicarakan orang lain

2 Mengidentifikasi kesulitan S:Klien mengatakan kadang


dalam berpakaian kesulitan dalam
mengenakan pakaian karena
mengalami penurunan gerak
fisik
O:Perawat membantu klien
dalam berpakaian

3 Mengalihkan perhatian S:Pasien mengatakan bosan


klien saat perilaku klien di tempat tidur dan ingin
memanjat tempat tidur jalan-jalan
kambuh O:Perawat mengalihkan
perhatian klien dengan cara
mengajak klien berbicara
dan membujuk klien agar
tidak memanjat tempat tidur

EVALUASI

Hari/tanggal No.Dx Evaluasi TTD


19 Okt 2020 1 S : Pasien mengatakan bahwa dirinya sering pelupa,
sehingga pasien susah untuk mengingat apa yang dikatakan
oleh perawat
O:
- Pasien tampak bingung
- Pasien tampak melihat lingkungan sekitar
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Membatu pasien untuk mengingat dengan pelan-
pelan dan tidak memaksa
- Intruksikan kepada pihak keluarga untuk membantu
ingatan pasien

2 S : Pasien mengatakan tidak bisa melakukan kebutuhan


kebersihan diri (rambut, kuku, kulit, gosok gigi dan kaca
mata), harus dibantu oleh orang lain
O:
- Intruksikan pasien mandi dengan cara sibin, jika
tidak mampu mandi, dapat dibantu oleh pihak
keluarga
- Intruksikan pasien sebelum mandi/sibin gosok gigi
terlebih dahulu, dapat dibantu oleh pihak keluarga
- Intruksikan pasien keramas 2x sehari, dapat dibantu
oleh pihak keluarga
- Ajarkan pasien cara menyisir rambut dengan pelan,
dapat dibantu pihak keluarga
- Intruksikan kepada keluarga untuk membantu
pasien memotong kuku pasien
- Ajarkan pasien untuk membersihkan kacamata
dengan menggunakan tissue
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Intruksikan pasien untuk melakukan kebersihan diri
dengan mandiri

3 S : Pasien mengatakan bahwa kakinya mengalami


penurunan kekuatan untuk berjalan, sehingga pasien
menggunakan bantuan tongkat Ketika berjalan
O:
- Intruksikan pasien jalan diatas kerikil tanpa alas
kaki
- Anjurkan pasien berjalan tanpa menggunakan
tongkat 2-5 langkah
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Bantu pasien berjalan tanpa tongkat
20 okt 2020 1 S : Pasien mengatakan ingin berbicara dengan cara bertatap
muka
O:
- Anjurkan pasien jika ingin berbicara tatap muka
mata tidak melihat kemana-mana
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Ajarkan pasien agar fokus pada perawat yang
sedang berbicara

2 S : Pasien mengatakan bersedia cara perawatan diri dan


pasien dapat melakukannya sendiri
O:
- Intruksian pasien melakukan perawatan diri dengan
mandiri
A : Masalah teratasi Sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Intruksikan pasien setelah melakukan perawatan
kebersihan diri untuk mengganti pakaiannya

S : Pasien mengatakan bahwa pernah terpeleset dikamar


3 mandi karena mengalami penurunan gerak fisik
O:
- Intruksikan pada keluarga untuk memberikan
pegangan dikamar mandi
- Anjurkan pasien untuk berlatih berjalan tanpa
pegangan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Bantu pasien berlatih jalan
21 Okt 2021 1 S : Pasien mengatakan jika diajak bicara terlalu cepat
kebingungan
O:
- Ajarkan pasien cara fokus terhadap pembicara atau
perawat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Mengajarkan cara pasien fokus terhadap pembicara

2 S : Pasien mengatakan bahwa dirinya kesulitan untuk


memakai pakaiannya, sehingga pasien membutuhkan
bantuan jika mengganti pakainnya
O:
- Intruksikan kepada keluarga pasien supaya dapat
membantu untuk ganti pakaian pasien sehari 2x
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Bantu pasien menggunakan pakaiannya sendiri

3 S : pasien mengatakan bosan tidur dan ingin jalan-jalan


O:
- Bantu pasien dengan cara mengalihkan perhatian
pasien dengan mengajak bicara pasien
- Intruksikan kepada keluarga supaya selalu menjaga
pasien agar tidak bosan diatas tempat tidur
- Klien tampak tenang dan tidak mudah bosan jika
diajak berbicara dengan keluarganya
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai