FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2020 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN “AMELOBLASTOMA” A. Pengkajian Dasar pemeriksaan fisik ‘head to toe’ harus dilakukan dengan singkat tetapi menyeluruh dari bagian kepala ke ujung kaki. Pengkajian data dasar menurut Doenges (2000), adalah: 1. Aktifitas/istirahat Data Subyektif: Pusing, sakit kepala, nyeri, mulas. Data Obyektif: Perubahan kesadaran, masalah dalam keseimbangan cedera (trauma). 2. Sirkulasi Data Obyektif: kecepatan (bradipneu, takhipneu), pola napas (hipoventilasi, hiperventilasi, dll). 3. Integritas ego Data Subyektif: Perubahan tingkah laku/kepribadian (tenang atau dramatis) Data Obyektif : Cemas, Bingung, Depresi. 4. Eliminasi Data Subyektif: Inkontinensia kandung kemih/usus atau mengalami gangguan fungsi. 5. Makanan dan cairan Data Subyektif: Mual, muntah, dan mengalami perubahanSelera makan. Data Obyektif: Mengalami distensi abdomen. 6. Neurosensori. Data Subyektif: Kehilangan kesadaran sementara, vertigo. Data Obyektif: Perubahan kesadaran bisa sampai koma, perubahan status mental, Kesulitan dalam menentukan posisi tubuh. 7. Nyeri dan kenyamanan Data Subyektif: Sakit pada abdomen dengan intensitas dan lokasi yang berbeda, biasanya lama. Data Obyektif: Wajah meringis, gelisah, merintih.
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 8. Pernafasan Data Subyektif: Perubahan pola nafas. Data Objektif: Pernapasan menggunakan otot bantu pernapasan/otot aksesoris. 9. Keamanan Data Subyektif: Trauma baru akibat gelisah. Data Obyektif: Dislokasi gangguan kognitif, Gangguan rentang gerak. B. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut a. Definisi: pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset dan mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan. b. Penyebab: 1) Agen pencederaan fisiologis 2) Agen pencederaan kimiawi 3) Agen pencederaan fisik c. Gejala dan tanda mayor: Subjektif: mengeluh nyeri Objektif: tampak meringis, bersikap protektif, gelisah, frekuensi nadi menngkat, sulit tidur d. Gejala dan tanda minor : Subjektif: - Objektif: tekanan darah meningkat, pola napas berubah, nafsumakan berubah, proses berfikir terganggu, menarik diri, berfokus pada diri sendiri, diaphoresis e. Kondisi klinis terkait: kondisi pembedahan, cedera traumatis, infeksi, sindrom coroner akut, glaucoma 2. Risiko infeksi a. Definisi: beresiko mengalami peningkatan terserang organisme patogenik
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 b. Faktor resiko: 1) Penyakit kronis 2) Efek prosedur invasif 3) Malnutrisi 4) Peningkatan paparan orgaisme pathogen lingkungan 5) Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer 6) Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder c. Kondisi klinis terkait: AIDS, luka bakar, PPOK, diaetes mellitus, tindakan invasif, kondisi peggunaan terapi steroid, penyalahgunaan obat, KPSW, kanker, gagal ginjal, immunosupresi, lymphedema, leukositopenia, gangguan fungsi hati 3. Defisit nutisi a. Definisi: asupn nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme b. Penyebab: 1) Kurangnya supan makanan 2) Ketidakmampuan menelan makanan 3) Ketidakmampuan mencerna makanan 4) Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient 5) Peningkatan kebutuhan metabolisme 6) Faktor ekonomi 7) Faktor psikologis c. Gejala dan tanda mayor: Subjektif: - Objektif: berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal d. Gejala dan tanda minor: Subjektif: 1) Cepat kenyang setelah makan 2) Kram/nyeri abdomen 3) Nafsu makan menurun
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 Objektif: bising usus hiperaktif, otot pengunyah lemah, otot menelan lemah, membran mukosa pucat, sariawan, serum albumin menurun, rambut rontok berlebihan, diare e. Kondisi klinis terkait: stroke, Parkinson, Mobius syndrome, cerebral palsy, cleft lip, cleft palate, amytropic lateral sclerosis, kerusakan neuromuscular, luka bakar, kanker, infeksi, AIDS. 4. Gangguan pola tidur a. Definisi: gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal b. Penyebab: 1) Hambatan lingkungan 2) Kurangnya control tidur 3) Kurangnya privasi 4) Restrain fsik 5) Ketiadaan teman tidur 6) Tidak familiar dengan peralatan tidur c. Gejala dan tanda mayor : Subjektif: mengekuh sulit tidur, menegeluh sering terjaga, mengeuh tidak puas tidur, mengeluh pola tidur berubah, mengeluh istirahat tidak cukup Objektif: - d. Gejala dan tanda minor : Subjektif: Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun Objektif: - Kondisi klins terkait : nyeri/ kolik, hipertiroidisme, kecemasan, PPOK, kehamilan, eriode pasca partum, kondisi pasca operasi 5. Gangguan komunikasi verbal a. Definisi : penurunan, perlambatan, atau ketiadaan kemampuan, untuk menerima, memproses, mengirim, dan/ atau menggunakansistem symbol
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 b. Penyebab: 1) Penurunan sirkulasi serebral 2) Gangguan nuromuskuler 3) Gangguan pendengaran 4) Gangguan musculoskeletal 5) Kelainan palatum 6) Hambatan fisik c. Gejala dan tanda mayor: Subjektif: - Objektif: tidak mampu berbicara atau mendengar, menunjukka respon tidak sesuai d. Gejala dan tanda minor: Subjktif: - Objektif: afasia, disfasia, apraksia, disleksia, sisartria, afonia, dislalia, pelo, gagap, tidak ada kontak mata, sulit memahami komunikasi, sulit mempertahankan komunikasi, sulit menggunakan ekspresi wajh atau tubuh e. Kondisi klinis terkait: sroke, cedera kepala, trauma wajah, peningkatan tekanan intracranial, hipoksia kronis, tumor, milasteia gravis, infeksi laring, tumor rahang, skizofrenia, delusi, paranoid, autisme C. Intervensi No Diagnosa Luaran Intervensi Rasional Keperawatan 1. Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri tindakan Observasi Mengetahui keperawatan selama 1. Identifikasi tingkat nyeri 3x24 jam, lokasi, diharapkan tingkat karakteristik, nyeri menurun durasi, frekuensi, dengan kriteria hasil: kualitas, 1. Kemampuan intensitas nyeri
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 menuntaskan 2. Identifikasi skala aktivitas nyeri meningkat 3. Identifikasi 2. Keluhan nyeri respon nyeri non menurun verbal 3. Meringis 4. Identifikasi menurun factor yang 4. Sikap protektif memperberat dan menurun memperingan 5. Gelisah menurun nyeri 6. Kesulitan tidur 5. Identifikasi menurun pengetahuan dan 7. Menarik diri keyakinan menurun tentang nyeri 8. Berfokus pada 6. Identifikasi diri sendiri pengaruh budaya menurun terhadap respon 9. Diaphoresis nyeri menurun 7. Identifikasi 10. Perasaan depresi pengaruh nyeri (tertekan) pada kualitas menurun hidup 11. Perasaan takut 8. Monitor mengalami keberhasilan cedera berulang terapi menurun komplementer 12. Anoreksia yang sudah menurun diberikan 13. Perineum terasa 9. Monitor efek tertekan samping menurun penggunaan
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 14. Uterus teraba analgetik membulat Terapeutik Mengurangi menurun 10. Berikan teknik nyeri tanpa 15. Ketegangan otot nonfarmakologi tindakan menurun untuk invasive 16. Pupil dilatasi mengurangi menurun nyeri (mis. 17. Muntah menurun TENS, hypnosis, 18. Mual menurun akupresur, terapi 19. Frekuensi nadi music, membaik biofeedback, 20. Pola napas terapi pijat, membaik aromaterapi, 21. Tekanan darah teknik imajinasi membaik terbimbing, 22. Proses berpikir kompres membaik hangat/dingin, 23. Focus membaik terapi bermain) 24. Fungsi berkemih 11. Control membaik lingkungan yang 25. Perilaku memperberat membaik rasa nyeri (mis. 26. Nafsu makan Suhu ruangan, membaik pencahayaan, 27. Pola tidur kebisingan) membaik 12. Fasilitasi istirahat dan tidur 13. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi Mengerti 14. Jelaskan tentang penyebab, penyakitnya periode, dan pemicu nyeri 15. Jelaskan strategi meredakan nyeri 16. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 17. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat 18. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi Mengurangi 19. Kolaborasi nyeri pemberian analgesic, jika perlu 2. Risiko infeksi Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi tindakan Observasi Mengenali dan keperawatan selama 1. Monitor tanda mengetahui 3x24 jam, dan gejala infeksi tanda infeksi
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 diharapkan tingkat local dan sistemik infeksi menurun Terapeutik Memulihkan dengan kriteria hasil: 2. Batasi jumlah kondisi pasien 1. Kebersihan pengunjung tangan 3. Berikan meningkat perawatan kulit 2. Kebersihan pada area edema badan meningkat 4. Cuci tangan 3. Demam menurun sebelum dan 4. Kemerahan sesudah kontak menurun dengan pasien 5. Nyeri menurun dan lingkungan 6. Bengkak pasien menurun 5. Pertahankan 7. Vesikel menurun teknik aseptic 8. Cairan berbau pada pasien busuk menurun beresiko tinggi 9. Sputum Edukasi Mengetahui berwarna hijau 6. Jelaskan tanda tanda infeksi menurun dan gejala infeksi pada pasien 10. Drainase 7. Ajarkan cara purulent mencuci tangan menurun dengan benar 11. Piuria menurun 8. Ajarkan etika 12. Periode malaise batuk menurun 9. Ajarkan cara 13. Periode memeriksa menggigil kondisi luka atau menurun luka operasi 14. Letargi menurun 10. Anjurkan 15. Gangguan meningkatkan
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 kognitif menurun asupan nutrisi 16. Kadar sel darah 11. Anjurkan putih membaik meningkatkan 17. Kultur darah asupan cairan membaik Kolaborasi Memberikan 18. Kultur urine 12. Kolaborasi antibiotic yang membaik pemberian sesuai 19. Kultur sputum imunisasi, jika membaik perlu 20. Kultur area luka membaik 21. Kultur feses membaik 22. Nafsu makan membaik 3. Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi tindakan Observasi Untuk keperawatan selama 1. Identifikasi mengetahui 3x24 jam, status nutrisi status nutrisi diharapkan status 2. Identifikasi nutrisi membaik alergi dan dengan kriteria hasil: intoleransi 1. Pola makanan makanan yag dihabiskan 3. Identifikasi meningkat makanan yang 2. Kekuatan otot disukai pengunyah 4. Identifikasi meningkat kebutuhan kalori 3. Kekuatan otot dan jenis nutrient menelan 5. Identifikasi meningkat perlunya
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 4. Serum albumin penggunaan meningkat selang 5. Verbalisasi nasogastric keinginan untuk 6. Monitor asupan meningkatkan makanan nutrisi 7. Monitor berat meningkat badan 6. Pengetahuan 8. Monitor hasil tentang pilihan pemeriksaan makanan yang laboratorium sehat meningkat Terapeutik Menjaga 7. Pengetahuan 9. Lakukan oral kebersihan tentang pilihan hygiene sebelum mulut agar minuman yang makan, jika perlu pasien tetap sehat meningkat 10. Fasilitasi nyaman 8. Pengetahuan menentukan tentang standard pedoman diet asupan nutrisi (mis. Paramida yang tepat makanan) meningkat 11. Sajikan makanan
9. Penyiapan dan secara menarik
penyimpanan dan suhu yang makanan yang sesuai aman meningkat 12. Berikan
10. Penyiapan dan makanan tinggi
penyimpanan serat untuk minuman yang mencegah aman meningkat konstipasi 11. Sikap terhadap 13. Berikan makanan/minum makanan tinggi an sesuai dengan kalori dan tinggi
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 tujuan kesehatan protein meningkat 14. Berikan 12. Perasaan cepat suplemen kenyang makanan, jika menurun perlu 13. Nyeri abdomen 15. Hentikan menurun pemberian 14. Sariawan makan melalui menurun selang nasogatrik 15. Rambut rontok jika asupan oral menurun dapat ditoleransi 16. Diare menurun Edukasi Pasien dan 17. Berat badan 16. Anjurkan posisi keluarga membaik duduk, jika pasien dapat 18. Indeks massa mampu mengontrol tubuh (IMT) 17. Ajarkan diet makannya membaik yang pasien 19. Frekuensi makan diprogramkan membaik Kolaborasi Untuk 20. Nafsu makan 18. Kolaborasi memenuhi membaik pemberian nutrisi yang 21. Bising usus medikasi dibutuhkan membaik sebelum makan oleh pasien 22. Tebal lipatan 19. Kolaborasi kulit trisep dengan ahli gizi membaik untuk menentukan jumlah alori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 4. Gangguan pola Setelah dilakukan Dukungan TIdur tidur tindakan Observasi mengetahui keperawatan selama 1. Identifikasi pola pola aktivitas 3x24 jam, aktivitas dan tidur pasien diharapakan pola tidur tidur membaik 2. Identifikasi dengan kriteria hasil: faktor 1. Kemampuan pengganggu beraktivitas tidur (fisik meningkat dan/atau 2. Keluhan sulit psikologis) tidur menurun 3. Identifikasi 3. Keluhan sering makanan dan terjaga menurun minuman yang 4. Keluhan tidak mengganggu puas tidur tidur (mis. Kopi, menurun teh, alcohol, 5. Keluhan pola makan tidur berubah mendekati waktu menurun tidur, minum 6. Keluhan istirahat banyak air tidak cukup sebelum tidur) menurun 4. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi Terapeutik kenyamanan 5. Modifikasi membuat lingkungan (mis. pasien Pencahayaan, relaksasi dan kebisingan, membuat suhu, matras, pasien santai
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 dan tempat tidur) 6. Batasi waktu tidur siang, jika perlu 7. Fasilitasi menghilangkan stress sbelum tidur 8. Tetapkan jadwal tidur rutin 9. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (mis. Pijat, pengaturan posisi, terapi akupresur) 10. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau tindakan untuk menunjang siklus tidur- terjaga Edukasi mengurangi 11. Jelaskan gangguan tidur pentingnya tidur cukup selama sakit
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 12. Anjurkan menepti kebiasaan waktu tidur 13. Anjurkan menghindari makanan/ minuman yang mengganggu tidur 14. Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor terhadap tidur REM 15. Ajarkan factor- faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur (mis. Psikologis, gaya hidup, sering berubah shift bekerja 16. Ajarkan relaksasi otot autogenetic atau cara
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 nonfarmakologis lainnya 5. Gangguan Setelah dilakukan Promosi komunikasi tindakan Komunikasi: Defisit Mengetahui verbal keperawatan selama Bicara pola 3x24 jam, Observasi komunikasi diharapkan 1. Monitor dan hambatan komunikasi verbal kecepatan, pasien meningkat dengan tekanan, kriteria hasil: kuantitas, 1. Kemampuan volume, dan berbicara diksi bicara meningkat 2. Monitor proses 2. Kemampuan kognitif, mendengar anatomis, dan meningkat fisiologis yang 3. Kesesuaian berkaitan dengan ekspresi bicara (mis. wajah/tubuh Memori, meningkat pendengaran, 4. Kontak mata dan bahasa) meningkat 3. Monitor frustasi, 5. Afasia menurun marah, depresi, 6. Disfasia menurun atau hal lain 7. Apraksia yang menurun mengganggu 8. Disleksia bicara menurun 4. Identifikasi 9. Disatria menurun perilaku 10. Afonia menurun emosional dan 11. Dislalia menurun fisik sebagai
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 12. Pelo menurun bentuk 13. Gagap menurun komunikasi 14. Respons perilaku Terapeutik Mempermudah membaik 5. Gunakan proses 15. Pemahaman metode komunikasi komunikasi komunikasi membaik alternative (mis. Menulis, mata berkedip, papan komunikasi dengan gambar dan huruf, isyarat tangan, dan computer) 6. Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan (mis. berdiri di depan pasien, dengarkan dengan seksama, tunjukkan satu gagasan atau pemikiran sekaligus, bicaralah dengan perlahan sambil menghindari teriakan, gunakan
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 komunikasi tertulis, atau meminta bantuan keluarga untuk memenuhi ucapan pasien) 7. Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bantuan 8. Ulangi apa yang disampaikan pasien 9. Berikan dukungan psikologis 10. Gunakan juru bicara, jika perlu Edukasi Memastikan 11. Anjurkan apa yang berbicara disampaian perlahan pasien sesuai 12. Ajarkan pasien dengan dan keluarga persepsi proses kognitif, anatomis, dan fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 bicara Kolaborasi Untuk 13. Rujuk ke ahli mengatasi patologi bicara gangguan atau terapis komunikasi verbal
DAFTAR PUSTAKA
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI
Anita, S. Kep,. - 70900113034 Doenges. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan
Pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta: EGC
PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia:Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI.
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVI