I
DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN UTAMA
NYERI KRONIS
Disusun Oleh:
Rustinah
22020121210019
Kelompok 8
Nama : Rustinah
Tempat/Tanggal Lahir : Kilo Dompu, 12 Agustus 2021
Alamat Rumah : Dusun Malaju Desa Malaju Kecamatan Kilo
Kabupaten Dompu-NTB
No. Telp : 085239804135
Email : rustin1208@gmail.com
Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan saya yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Gerontik Pada Tn. I dengan Nyeri Kronis” bebas dari plagiarisme
dan bukan merupakan hasil karya orang lain. Apabila kemudian hari ditemukan
sebagian atau seluruh bagian dari laporan ini terindikasi plagiarisme, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan akademik yang sudah
ditetapkan UNDIP.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa unsur paksaan
dari siapapun.
Rustinah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia (Lansia) merupakan tahap akhir perkembangan pada
daur kehidupan manusia.1 adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun
keatas. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang
berangsur–angsur mengakibatkan perubahan kumulatif yang terjadi di
dalam kehidupan manusia, menurunnya daya tahan tubuh dalam
menghadapi ransangan dari dalam tubuh.2 Menjadi tua atau menua
merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua.3 Perubahan yang terjadi pada
lansia dapat terjadi secara fisik maupun psikologis. Perubahan fisik
ditandai dengan rambut mulai memutih, gigi mulai ompong, kulit yang
mengendur, pendengaran yang kurang jelas, penglihatan kabur, gerakan
tubuh lambat dan kondisi tubuh yang tidak proporsional. Perubahan
psikologis pada lansia didapati antaranya daya ingat yang menurun,
kesulitan berpikir, pikun dan sebagainya.3 Kemunduran sel-sel tubuh pada
lansia menyebabkan fungsi dan daya tahan tubuh juga menurun serta
resiko terhadap penyakit pun meningkat. Hal ini dapat menyebabkan lansia
mengalami masalah kesehatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan gerontik pada
Tn. I sesuai dengan masalah keperawatan yang telah ditemukan serta
memperhatikan proses penuaan yang dilihat dari bio-psiko-spiritual
dan sosial.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Tn. I meliputi
dimensi biofisik, dimensi psikologis, dimensi fisik, dimensi sosial,
dimensi tingkah laku dan dimensi sistem kesehatan.
b. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan sesuai
hasil pengkajian yang sudah dilakukan pada Tn. I
c. Mahasiswa mampu menentukan prioritas masalah, tujuan dan
kriteria hasil berdasarkan diagnosa keperawatan yang sudah
dirumuskan.
d. Mahasiswa mampu menerapkan intervensi sesuai dengan masalah
yang ditemukan.
e. Mahasiswa mampu menerapkan terapi nonfarmakologis pada
implemantasi yang dilakukan.
f. Mahasiswa mampu merumuskan evaluasi dan rencana tindak lanjut
dari asuhan keperawatan yang sudah diberikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Berdasarkan International Association for the Study of Pain (IASP)
nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan
yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual maupun
7
potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.
Berdasarkan durasinya, nyeri dibagi kedalam dua kelompok, yaitu akut
dan kronis. Nyeri akut (acute pain) adalah pengalaman nyeri yang
umumnya dialami oleh individu selama tidak lebih dari satu hari dan akan
mereda saat sumber nyerinya diketahui dan diobati. Nyeri kronis (chronic
pain) adalah nyeri yang pada umumnya akan terus menerus dirasakan
individu meskipun telah diketahui dan diobati. Tipe nyeri seperti ini dapat
berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah
penyebab awalnya diobati.8
B. Etiologi
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), nyeri kronis
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: 8
1. Kondisi Muskuloskeletal kronis
2. Kerusakan sistem saraf
3. Penekanan saraf
4. Infiltrasi tumor
5. Ketidakseimbangan Neurotransmiter, neuromodulator dan reseptor
6. Gangguan imunitas
7. Gangguan fungsi metabolic
8. Penyakit posisi kerja statis
9. Peningkatan indeks massa tubuh
10. Tekanan emosional
11. Riwayat penganiayaan
12. Riwayat penyalahgunaan obat/zat
Etiologi Gangguan rasa nyaman: Nyeri menurut North American Nursing
Diagnosis Association (NANDA) antara lain:
1. Usia lebih dari 50 tahun
2. Perubahan pola tidur
3. Kondisi musculoskeletal kronik
4. Crush injury
5. Kerusakan system syaraf
6. Distress emosional
7. Fraktur
8. Agen injuri
9. Kompresi syaraf, dll.
Resiko jatuh
Jarang bergerak
Gangguan mobilitas
Kelemahan fisik umum
fisik
E. Penatalaksanaan Nyeri
Salah satu Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk
mengurangi nyeri yaitu menggunakan manajemen nyeri. Menurut Standar
12
Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Manajemen nyeri
didefinisikan sebagai cara mengidentifikasi dan mengelola pengalaman
sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau
fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
hingga berat dan konstan. Tindakan yang dapat dilakukan diantaranya:
1. Observasi:
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan meringankan nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
2. Terapeutik
- Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri (tens,
hypnosis, akupresur, terapi musik, terapi pijat, aromaterapi, kompres
hangat/dingin dan terapi bermain)
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (suhu ruangan,
pencahayaan, dan kebisingan)
- Fasilitas istirahat dan tidur
- Pertimbnagkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
3. Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
- Jelaskan startegi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA
A. DATA UMUM
1. Nama Tn. I
2. Usia 70 tahun
3. Agama Islam
4. Suku Bima
5. Jenis Kelamin Laki-laki
6. Pendidikan Tidak sekolah
7. Riwayat Pekerjaan Petani
8. Status Perkawinan Kawin
B. DIMENSI BIOFISIK
1. Riwayat Penyakit dalam 6 Bulan Terakhir
Tn. I mengatakan “Saya merasakan nyeri pada pinggan bawah,
nyerinya menjalar sampai paha dan betis samping sering dibarengi
keram atau kesemutan. Saya merasakan nyerinya seperti ditusuk-
tusuk dan linu, nyerinya datang tiba-tiba, terutama setelah jalan.
Saya rasakan nyeri seperti ini sudah sejak 7 tahun lalu dan semakin
berat pada 1 tahun terakhir ini, mungkin karena usia saya yang
semakin tua ”
2. Riwayat Penyakit Keluarga
Tn. I mengatakan, “Ibu saya sebelum meninggal sering mengeluh
nyeri pinggang dan lutut, karena sebelumnya juga beliau sempat
jatuh dari motor dan akhirnya tidak bisa jalan”
3. Riwayat Pencegahan Penyakit
a. Riwayat Monitoring Tekanan Darah
Tn. I mengatakan “saya jarang melakukan pemeriksaan
tekanan darah, biasanya saya pergi ke puskesmas bila saya
merasa tidak enak badan jadi saya ditensi kalo saya periksakan
diri ke puskesmas, biasanya tensi saya 120/80 aja”
b. Riwayat monitoring gula darah
Tn. I mengatakan “Saya jarang memeriksa gula darah, tapi
pernah periksa 1 tahun lalu, katanya gula darah saya normal”
c. Riwayat monitoring HNP
Tn. I mengatakan “Saya pernah periksa sampai ke RS provinsi
untuk mengetahui penyebab rasa nyeri pada pinggang bawah
saya. Kemudian dokter mengatakan saraf saya kejepit oleh
tulang belakang. Selanjutnya saya hanya minta obat ke
Puskesmas”
d. Riwayat Vaksinasi
Tn. I mengatakan, “saya tidak pernah disuntik vaksin”
4. Skrining Kesehatan yang Dilakukan
Tn. I mengatakan, “Saya periksa ke Puskesmas kalau saya
merasa tidak enak badan”
C. STATUS GIZI
Berat Badan = 59 Kg
Tinggi badan = 160 cm
2
BMI/IMT = BB/TB2 = 59/1,60
= 23,0 (Normal)
Kategori IMT
Kurang berat badan tingkat BERAT < 17,0
Kurus
Kurang berat badan tingkat RINGAN 17,0-18,4
Normal 18,5-25,0
Kelebihan berat badan tingkat RINGAN 25,1-27,0
Gemuk
Kelebihan berat badan tingak BERAT >27,0
Sumber: Kementerian Kesehatan
I. STATUS FUNGSIONAL
Indeks KATZ
Aktivitas sehari-hari Mandiri/tergantung Skor
Mandi Mandiri 1
Berpakaian Mandiri 1
Toileting Mandiri 1
Berpindah Mandiri 1
Kontinensia Mandiri 1
BAB/BAK
Makan Mandiri 1
6 Status mental 0 0
Lansia menyadari kondisi dirinya
Lansia mengalami keterbatasan 15
daya ingat.
Total Nilai : 15
TIDAK BERESIKO JATUH
Keterangan :
Tingkat Resiko Nilai Tindakan
MFS
Tidak berisiko 0–24 Perawatan dasar
Risiko rendah Pelaksanaan intervensi pencegahan
25–50 jatuh standar
Risiko tinggi ≥ 51 Pelaksaan intervensi pencegahan jatuh
risiko tinggi
2. Berpakaian
Tn. I mengatakan “saya masih kuat bisa ganti baju sendiri.”
3. Makan dan Minum
Tn. I mengatakan “saya makan dan minum sendiri dan makan nasi,
ikan, dan sayur selalu habis dimakan, dan minum air putih 6-8
gelas/hari”.
4. Toileting
Tn. I mengatakan “Saya biasanya kencing lancar 3-4 kali sehari, BAB
juga lancar 1-2 kali sehari, tp tidak tentu waktunya kadang pagi
kadang sore”
5. Personal Hygiene
Tn. I mengatakan “Saya kadang cuci rambut dengan santan kelapa,
sikat gigi juga setelah mandi”
6. Mandi
Tn. I mengatakan “Saya setiap hari mandi 1 kali dan sering
membasuh muka dan kaki saat wudhu ”
K. DIMENSI PSIKOLOGI
1. Status Kognitif
Short Portable Mental Status Quesionnaire (SPMSQ) pada Tn. I
Jawaban
No Pertanyaan Betul Salah
1. Tanggal berapa hari ini? √
2. Hari apakah hari ini? √
3. Apa nama tempat ini? √
4. Dimana alamat anda? √
5. Berapa usia anda? √
6. Kapan anda lahir? (tgl/bln/thn) √
7. Siapa nama presiden sekarang? √
8. Siapa nama presiden sebelumnya? √
9. Siapa nama ibu anda? √
10. 10-3 adalah? √
Keterangan:
Jumlah Kesalahan:
0-2 kesalahan : Baik
3-4 kesalahan : Gangguan Ringan
5-7 kesalahan : Gangguan Sedang
8-10 kesalahan : Gangguan Berat
Berdasarkan hasil pengkajian The Short Portable Mental Status
Quesionnaire (SPMSQ) didapatkan skor kesalahan Tn. I sebanyak 0
pertanyaan, sehingga Tn. I tergolong tidak mengalami gangguan
daya ingat.
2. Perubahan yang Timbul Terkait Status Kognitif
Tidak ada perubahan terkait status kognitif.
3. Dampak yang Timbul Terkait Status Kognitif
Tidak ada dampak yang timbul terkait status kognitif
4. Status Depresi
The Geriatric Depresion Scale
No. Pertanyaan Jawaban Jawaban Skor
(nila 1) Tn. I
1. Apakah anda pada dasarnya
Tidak Ya 0
puas dengan kehidupan anda?
2. Sudahkah anda meninggalkan
Ya Tidak 0
aktivitas dan minat anda?
3. Apakah anda merasa hidup
Ya Tidak 0
anda kosong?
4. Apakah anda sering bosan? Ya Tidak 0
5. Apakah anda mempunyai
Tidak Tidak 1
semangat setiap waktu?
6. Apakah anda takut sesuatu akan
Ya Ya 1
terjadi pada anda?
7. Apakah anda merasa bahagia
Tidak Ya 0
setiap waktu?
8. Apakah anda merasa jenuh? Ya Tidak 0
9. Apakah anda merasa lebih suka
tinggal di rumah pada malam
Ya Tidak 0
hari, dari pergi melakukan
sesuatu yang baru?
10. Apakah anda merasa bahwa
anda lebih banyak mengalami
Ya Tidak 0
masalah dengan ingatan anda
daripada yang lainnya?
11. Apakah anda berfikir sangat
menyenangkan hidup sekarang Tidak Ya 0
ini?
12. Apakah anda merasa tidak
Ya Tidak 0
berguna saat ini?
13. Apakah anda merasa penuh
Tidak Tidak 1
berenergi saat ini?
14. Apakah anda saat ini sudah
Ya Tidak 0
tidak ada harapan lagi?
15. Apakah anda berfikir banyak Ya Ya 1
orang yang lebih baik dari
anda?
Skor Geriatric Depression Scale: 4
Keterangan :
Normal : 0-4
Depresi ringan : 5-8
Depresi sedang : 9-11
Depresi berat : 12-15
Status depresi Tn. I yaitu dengan hasil nilai 4 yang berarti normal.
5. Perubahan yang Timbul Terkait Status Depresi
Tidak ada
6. Dampak yang timbul terkait status depresi
Tidak ada
7. Keadaan Emosi
a. Ansietas
Tn. I tampak tenang dan terbuka saat dilakukan pengkajian
Geriatric Anxiety Scale (GAS)
Sama
Kadang Sangat
Sekali Sering
No Gejala Umum -kadang sering
Tidak (2)
(1) (3)
(0)
Jantung saya
1. √
berdegup kencang
Napas saya
2. √
pendek
Saya mengalami
3. √
sakit perut
Saya merasa
seperti hal-hal
yang tidak nyata
4. √
atau seperti berada
di luar diri saya
sendiri
Saya merasa
seperti kehilangan
5. √
kendali atau
control
6. Saya takut √
dihakimi orang
Sama
Kadang Sangat
Sekali Sering
No Gejala Umum -kadang sering
Tidak (2)
(1) (3)
(0)
lain
Saya takut dihina
7. √
atau dipermalukan
Saya mengalami
8. kesulitan untuk √
tertidur
Saya mengalami
9. kesulitan untuk √
tetap tidur
Saya mudah
10. √
marah
Saya mempunyai
11. √
gejolak amarah
Saya mengalami
12. kesulitan √
berkonsentrasi
Saya mudah
13. terkejut atau √
marah
Saya kurang
tertarik untuk
melakukan
14. √
sesuatu yang
biasanya saya
nikmati
Saya merasa
terucil atau
15. √
terisolasi dari
orang lain
Saya merasa
16. seperti sedang √
linglung
Saya mengalami
17. kesulitan duduk √
tenang/diam
Saya merasa
18. khawatir secara √
berlebihan
Saya tidak bisa
19. mengendalikan √
kekwatiran saya
20. Saya merasa √
gelisah, tegang
Sama
Kadang Sangat
Sekali Sering
No Gejala Umum -kadang sering
Tidak (2)
(1) (3)
(0)
atau cemas
21. Saya merasa Lelah √
Otot saya terasa
22. √
tegang
Saya mengalami
nyeri punggung,
23. √
sakit leher, atau
kram otot
Saya merasa tidak
24. memiliki kendali √
atas hidup saya
Saya merasa
sesuatu yang
25. √
mengerikan akan
terjadi pada saya
Nilai total skor: 22
Keterangan:
Ansietas minimal : 0-20
Ansietas ringan : 21-41
Ansietas sedang : 42-62
Ansietas berat : >63
Tn. I memiliki nilai total skor: 22 yang dapat diartikan ansietas
ringan
Tn. I mengatakan “Saya sebenarnya tidak ingin merepotkan anak-
anak saya dalam hal memenuhi kebutuhan hidup saya. Saya
sering mendengarkan keluhan anak-anak saya dengan banyaknya
masalah hidup yang harus mereka hadapi, meskipun anak saya
tidak pernah mengeluhkan langsung ke kami tapi saya tau mereka
repot juga mengurus kami. Saya masih mampu menafkahi istri
dan lebih senang bekerja bertani untuk mengisi hari tua saya juga
dapat membantu anak-anak saya tanpa harus membebani mereka”
b. Perubahan Perilaku
Klien tampak rapi, menggunakan pakaian sesuai kondisi klien
dapat mempertahankan kontak mata selama pengkajian, tidak
terlihat marah, sedih atau tidak senang.
c. Mood
Tn. I mengatakan “Saya sering diundang untuk ikut acara
keagamaan, di sana saya bisa banyak berinteraksi dengan
sesama kegiatan di sekitar tempat tinggal, kerja bakti, dan lain-
lain”.
L. DIMENSI FISIK
1. Luas rumah
Luas tanah : ± 100 m2
Luas rumah : ± 80 m2
2. Keadaan Lingkungan Rumah
a. Penerangan
Tn. I Mengatakan “Penerangan di dalam Rumah cukup bagus
karena terdapat 3 buah lampu yang hanya dinyalakan pada malam
dan pada siang hari penerangan di dalam rumah cukup dengan
cahaya melalui jendela, jendela selalu dibuka. Kamar mandi
terdapat 1 lampu dan terdapat ventilasi”
Rasional: Banyak sumber cahaya alami di rumah Tn. I yang berasal
dari jendela dan pintu.
b. Kebersihan dan Kerapian
Tn. I mengatakan “Rumah selalu disapu dan dipell oleh istri dan
anak saya 2-3 kali sehari. Begitu juga halaman rumah pagi dan sore
disapu”
Rasional: Rumah Tn. I terlihat bersih dan barang-barang tertata rapi
c. Sirkulasi Udara
Tn. I mengatakan “Ventilasi di rumah banyak, jendela dan pintu
samping rumah selalu dibuka.
d. Keamanan
Kondisi lantai rumah Tn.I tampak bersih dan tidak licin. Lantai
kamar mandi terlihat licin, tidak terdapat pegangan di dalam kamar
mandi maupun di bagian sisi luar kamar mandi.
e. Sumber Air Minum
Tn. I mengatakan “Air minum yang dikonsumsi setiap hari adalah
air dari pompa air yang dimasak. Sumber air yang digunakan untuk
mandi berasal dari sumur bor”.
Rasional: Air yang digunakan oleh klien tampak jernih dan tidak
berbau. Jarak sumber air dengan septic tank + 10 m.
f. Ruang berkumpul bersama keluarga
Tn. I mengatakan “Saya biasa berkumpul dengan anak cucu saya
di ruang keluarga”
Rasional: Ruang keluarga tampak luas dan terdapat TV serta
tempat dudun dari karpet bulu.
3. Keadaan Lingkungan di luar rumah
a. Pemanfaatan halaman
Tn. I mengatakan “Halaman rumah tidak saya tanami tanaman
apa-apa karena belum dipagar keliling”
Rasional: Halaman cukup luas, tidak ada tanaman yang ditanam,
tidak terdapat pagar yang mengelilingi rumah.
b. Pembuangan air limbah
Tn. I mengatakan, “Pembuangan air bekas cucian dan kamar madi
dibuang langsung melalui pipa yang berakhir di sungai sekitar 40
meter dari rumah”
Rasional: Tampak pipa pembuangan air limbang yang mengarah ke
sungai.
c. Pembuangan sampah
Tn. I mengatakan, “ Sampah dibuang pada lubang yang digali di
lahan belakang rumah yang masih kosong, kemudian dibakar
Rasional: Rumah klien terlihat bersih, sampah tidak berceceran,
tempat sampah berada di bagian dapur.
d. Sanitasi
Kebersihan lingkungan Tn. I baik, WC terlihat tertutup, jaraknya
WC dengan sumber air +10 m. Pembuangan cairan limbah dibuang
langsung mengarah ke sungai yang berjarak + 40 meter.
e. Sumber pencemaran
Tn. I mengatakan, “Disini tidak lingkungannya masih bersih dan
aman”
Rasional: Tidak ditemukan sumber pencemaran di rumah dan
sekitarnya seperti polusi air, udara dan suara.
M. DIMENSI SOSIAL
1. Hubungan Lansia dengan anggota keluarga
Tn. I mengatakan, “Saya tinggal di rumah anak saya yang no 2, tapi
karena saya masih bertani saya sering tidur di ladang. Anak saya yang
pertama masih dekat tempat tinggalnya dan sering datang ke rumah
hampir setiap minggu”
Rasional: Klien tampak senang mencritakan keluarganya. tidak
tampak sedih dan marah.
2. Hubungan antara lansia dan komunitas
Tn. I mengatakan, “Saya selalu mengikuti kegiatan keagamaan
disekitar lingkungan tempat tinggal saya. Meskipun saya sedang di
ladang saya selalu berusaha hadir ketika saya sudah dikabari atau
diundang melalui telepon”
3. Hubungan lansia dengan caregiver utama keluarga
Tn. I mengatakan, “Anak saya yang yang kedua ini selalu
mengantarkan saya ke Puskesmas atau RS. Anak saya sebenarnya
sudah tidak mengijinkan saya untuk bekerja di ladang karena sudah
tua apalagi saya sering mengeluh nyeri pinggang ini, dia yang selalu
menyediakan saya obat yang diresepkan dokter”
Rasional: Caregiver utama adalah anak kedua yang tempat lansia
tinggal dan pertama yang berkunjung ke rumah Tn. I.
4. Kegiatan Organisasi Sosial
Tn. I mengatakan “kalau ada acara nikahan, khitan, dan nujul bulan
yang di sekitar rumah saya kadang di panggil untuk ikut menjadi tamu
dan pembaca doa”.
4. Pola Eliminasi
Tn. I berkata, “saya sehari buang air kecil 3-4 kali sehari jarang
kencing malam hari, dan BAB biasanya 1-2 kali sehari tidak menentu
waktunya”
5. Kebiasaan Buruk Lansia
Tn. I mengatakan, “Waktu masih muda saya pernah merokok, namun
tidak pernah mengkonsumsi minum minuman keras, maupun
kebiasaan buruk lainnya”.
6. Pelaksanaan Pengobatan
Tn. I mengatakan, “saya biasa minum obat yang diberikan dari puskesmas,
dan dibelikan oleh anak saya dari resep dokter”
7. Kebiasaan Olah Raga
Tn. I mengatakan, “saya tidak pernah ikut kegiatan yang dilakukan
oleh puskesmas seperti senam, saya hanya biasa jalan kaki antara
rumah dan ladang, dan bekerja kadang macul di ladang”
8. Rekreasi
Tn. I mengatakan, “saya kadang diajak pergi ke kota oleh anak saya
dalam 1-2 bulan kadang juga bakar ikan di pantai bersama anak dan
cucu saya.”
9. Pengambilan Keputusan
Tn. I mengatakan, “ Saya biasa memutuskan sendiri untuk hidup saya
dan istri saya, meski tetap memberi tahu anak-anak saya”.
O. DIMENSI SISTEM KESEHATAN
a. Perilaku Mencari Pelayanan Kesehatan
Tn. I mengatakan, “Setiap saya merasakan sakit, saya akan
memberitahukan anak saya untuk mebawa saya ke puskesmas atau
dokter”
b. Sistem Pelayanan Kesehatan
1) Fasilitas Kesehatan yang Tersedia
Tn. I mengatakan, “ Disini puskesmas sangat dekat sekitar 100
meter dari rumah, cukup dengan jalan kaki”.
2) Tindakan Pencegahan terhadap Penyakit
Tn. I mengatakan, “saya ke puskesmas atau dokter jika obat
saya habis atau saya merasa tidak enak badan”
3) Jenis Pelayanan Kesehatan yang Tersedia
Puskesmas, Posyandu lansia dan dokter praktek
4) Frekuensi Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Kegiatan posyandu lansia diselenggarakan rutin 1x dalam satu
bulan.
P. PEMERIKSAAN FISIK:
Masalah
No. Bagian/ Hasil Pemeriksaan Keperawatan
Region Yang Muncul
1. Kepala Inspeksi :
Bentuk kepala mesosepal, kepala
bagian kanan dan kiri simetris, kulit
kepala bersih, tidak berketombe, tidak
ada lesi, penyebaran rambut merata,
warna rambut putih, rambut Tidak ada
gelombang, bau khas
Palpasi :
Tidak ada oedem, luka atau
perdarahan,
tidak ada nyeri tekan
2. Wajah/ Inspeksi :
muka Bentuk muka simetris terlihat kerutan
di beberapa bagian seperti area ujung Tidak ada
luar mata, dahi, dan Pipi tidak ada
Bell’s palsy.
3. Mata Inspeksi :
Bentuk mata normal, simetris.
Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik, Visus 6/60 Tidak Ada
Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan pada mata
klien
4. Telinga Inspeksi:
Telinga kanan dan kiri simetris,
bersih, tidak ada cairan yang keluar
dari lubang telinga, tidak ada serumen
pada telinga, tidak ada lesi, Tidak Ada
pendengaran masih jelas.
Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan
5. Mulut dan Inspeksi:
gigi Mukosa bibir lembab, tidak ada
sariawan, tidak ada keluhan pada gusi,
lidah tampak bersih, dan beberapa
gigi geraham sudah lepas., gigi Tidak Ada
berwarna kuning.
Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan pada area
mulut klien
6. Leher Inspeksi:
Leher terlihat banyak kerutan, tidak
ada lesi, tidak ada deviasi trakea.
Palpasi:
Terdapat refleks menelan pada klien,
Tidak Ada
tidak teraba pembengkkan pada
tyroid, tidak ada peningkatan tekanan
vena juguralis, tidak teraba
pembengkakan kelenjar limfe, tidak
terdapat nyeri tekan pada leher klien.
7. Dada/ I: Bentuk dada simetris, tidak ada lesi Tidak ada
Jantung dan jejas
P: Tidak terdapat benjolan dan
pembengkakkan, Tidak terdapat
nyeri tekan, ekspansi paru kanan
dan kiri simetris, Apeks jantung
teraba
P: Suara pekak, terdapat suara sonor
pada lapang paru
A: Terdengar suara dasar vesikuler
pada lapang paru dan tidak ada
suara napas tambahan
Terdengar suara jantung SI S2
reguler, tidak ada bunyi jantung
tambahan
8. Abdomen Inspeksi:
Tidak terdapat lesi
Auskultasi:
Terdengar bising usus 10 x/menit
Perkusi: Tidak Ada
Terdengar suara timpani
Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan pada
abdomen
9 Punggung Klien tampak menggunakan korset
lumbal.
Tidak tampaknya adanya bentuk tulang
Tidak ada
belakang yang abnormal, namun klien
mengeluh nyeri pada bagian pinggang
jika jalan cukup jauh.
11. Ekstremitas Inspeksi:
atas Tidak ada gangguan rentang gerak
sendi
Tidak ada oedema
Tidak ada
Kekuatan otot ekstrimitas
otot 5/5
Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan
12. Ekstremitas Inspeksi:
bawah Klien mengalami keterbatasan
melakukan rentang gerak sendi
Panggul. Klien tidak bisa melakukan
fleksi pinggang secara penuh karena
merasakan nyeri di pinggang.
Kedua ekstremitas simetris, kekuatan
otot 5/5, tidak ada edema Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, CRT < 3 detik.
Klien terkadang merasa nyeri dan Nyeri
pegal-pegal pada lututnya.
P : Kecapekan
Q : Seperti senut-senut ditusuk-tusuk
R : Pinggang menjalar ke paha dan
betis kanan
S : Skala 5
T : Nyeri muncul kadang-kadang
13 Pemeriksaan Inspeksi:
integumen Tugor kulit lambat kembali jika diberi Tidak ada
respon. warna kulit sawo matang,
kelembaban baik, kebersihan cukup,
tidak ada kelainan
I. ANALISA DATA
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
HARI KE-1
Sabtu, Nyeri Kronis Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Melakukan edukasi S:
11/09/ 2021 berhubungan perawatan selama perawatan, manajemen nyeri: - Tn. I mengatakan “Iya saya
Jam 08.00 dengan 1 x 60 menit diharapkan klien Menggunakan analgetik minum obat sesuai dengan yang
penekanan selama 6 kali dapat mengontrol dengan tepat. diberikan oleh dokter, dan saya
syaraf pertemuan, nyeri dengan minum obat teratur sesuai
(D.0078) diharapkan klien kriteria hasil dengan jadwal minum obatnya,
mengalami (L.08066) biasanya 2 kali dalam sehari .
penurunan tingkat Keluhan nyeri Jadi saya minumnya setelah
nyeri dengan menurun (skala 4) makan pagi, dan malam”
kriteria hasil: O:
Skala nyeri - Klien beberapa kali mengubah
kurang dari 5 posisi duduk
- Klien mampu menyebutkan
manfaat, tata cara minum
analgetik dan hal-hal yang wajib
diperhatikan selama konsumsi
analgetik secara ringkas
A:
- Masalah nyeri kronis belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Berikan teknik
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri: Mc
Kenzie
Sabtu, Gangguan pola Pola tidur Pola tidur Dukungan Tidur (I.05174) S:
11/09/ 2021 tidur (L.05045) (L.05045) Observasi: - Tn. I mengatakan “Saya sudah
Jam 08.30 berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Mengidentifikasi pola tidur mulai masuk kamar sekitar jam
dengan kurang tindakan keperawatan - Mengidentifikasi faktor 9 tetapi tidak bisa tidur cepat,
kontrol tidur keperawatan diharapkan Tn. I pengganggu tidur (fisik dan mungkin saya tidur jam sekitar
(kecemasan) selama 1 x 30 mampu mengontrol atau psikis) jam 10. Tadi malam juga
(D.0055) menit selama 6 tidurnya dengan - Mengidentifikasi makanan sempat terbangun tapi saya
kali pertemuan, baik dengan dan minuman yang paksa buat merem lagi, trus
diharapkan pola kriteria hasil: menggangu tidur (kopi, subuh jam 4 sudah bangun”
tidur pada Tn. I - Tn. I bisa tidur alcohol, makan sebelum - Tn. I mengatakan “Saya sudah
membaik, dengan kurang dari 15 tidur, minum banyak air lama berhenti minum kopi”
kriteria hasil: menit. sebelum tidur) O:
- Tn. I - Tn. I tidur 7-8 - Mengidentifikasi obat tidur - Tn. I terlihat sayu dan terlihat
mengatakan jam per hari yang dikonsumsi mengantuk.
tidur dengan Terapeutik: - Skor PSQI 6 (kualitas tidur
nyanyak. - Memodifikasi lingkungan buruk)
- Keluhan sulit (pencahayaan, kebisingan, A:
tidur menurun. suhu, matras dan tempat tidur) - Masalah Gangguan pola tidur
- Keluhan sering - Memfasilitasi menghilangkan belum teratasi
terjaga stress sebelum tidur dengan P: Lanjutkan intervensi
menurun. memberikan Relaksasi - Identifikasi faktor pengganggu
- Pemeriksaan Benson. tidur (fisik dan atau psikis)
PSQI kurang - Menetapkan jadwal tidur rutin. - Berikan Relaksasi Benson
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
dari 5
Sabtu, Ansietas Tingkat Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Anxietas (I.09134) S:
11/09/ 2021 (D.0080) (L.09093) (L.09093) Terapeutik: - Tn. I mengatakan “Saya tidak
Jam 09.00 berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Memotivasi mengidentifikasi ingin merepotkan anak-anak
dengan krisis tindakan perawatan, pemicu kecemasan saya dalam memenuhi
situasional keperawatan 1 x diharapkan tingkat - Mendiskusikan perencanaan kebutuhan hidup saya dan istri”
30 menit selama 4 kecemasan pada realistic tentang peristiwa O:
kali pertemuan, Tn. I berkurang yang akan datang - Raut wajah Tn. I masih terlihat
diharapkan dengan kriteria Edukasi sedih.
tingkat hasil: - Menganjurkan keluarga - Tn. I terlihat menyembunyikan
kecemasan - Raut muka bersama Tn. I sesuatu.
menurun, dengan tenang dan tak - Mengungkapkan perasaan - Skor GAS 22 (ansietas ringan)
kriteria hasil: tampak dan persepsi A:
- Verbalisasi kecemasan. - Melatih pengalihan untuk - Masalah ansietas berhubungan
kecemasan - Tekanan darah mengurangi ketegangan dengan krisis situasional belum
terhadap dalam batas teratasi
kondisi yang normal (120/80 P: Intervensi lanjutkan:
dihadapi mmHg) - Ungkapkan perasaan dan
berkurang persepsi
- Skor Geriatric - Latih pengalihan untuk
Anxiety Scale mengurangi ketegangan
(GAS) 0-20 - Lakukan terapi keluarga
HARI KE-2
Minggu, Nyeri Kronis Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Melakukan pengkajian nyeri S:
12/09/ 2021 berhubungan perawatan selama perawatan, dengan metode PQRST - Tn. I mengatakan, “Rasanya
Jam 15.30 dengan 1 x 60 menit diharapkan klien - Mengidentifikasi respon masih nyeri”
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
penekanan selama 6 kali dapat mengontrol nyeri non-verbal - P: Tn. I mengatakan, “Pinggang
syaraf pertemuan, nyeri dengan - Memberikan teknik saya terasa sakit jika digunakan
(D.0078) diharapkan klien kriteria hasil nonfarmakologis untuk untuk jalan terlalu lama dan
mengalami (L.08066) mengurangi rasa nyeri: Mc jauh, tapi kalau terus dipake
penurunan tingkat - Keluhan nyeri Kenzie exercise berbaring nyerinya akan
nyeri dengan menurun (skala berkurang”
kriteria hasil: 4) - Q: Tn. I mengatakan, “Rasa
Skala nyeri - Klien mampu sakit seperti senut-senut dan
kurang dari 5 melakukan teknik linu saat kambuh”
Mc Kenzie - R: Tn. I mengatakan, “Rasa
sakit dirasakan menjalar hingga
paha dan betis”
- S: Tn. I mengatakan, “Ya sama
seperti kemarin-kemarin sekitar
5”
- T: Tn. I mengatakan, “Sakit
pinggang yang dirasakan hilang
timbul tidak menentu tapi akan
segera berkurang jika digunakan
untuk berbaring atau minum
obat”
O:
- Klien terlihat duduk dengan
tidak nyaman
- Klien berkali-kali
menggerakkan pinggang/
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
menegakkan punggung
- Teknik Mc Kenzie berjalan
dengan baik
A:
- Masalah nyeri kronis belum
teratasi
P: lanjutkan intervensi:
- Evaluasi efek teknik Mc Kenzie
Exercise
- Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri:
Latihan relaksasi otot progresif
Minggu, Gangguan pola Pola tidur Pola tidur Dukungan Emosional (I S:
12/09/ 2021 tidur (L.05045) (L.05045) 09256) - Tn. I berkata “Setelah
Jam 16.30 berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Observasi: dilakukan latihan nafas dengan
dengan kurang tindakan keperawatan - Mengidentifikasi faktor berdzikir rasanya menjadi
kontrol tidur keperawatan diharapkan Tn. I pengganggu tidur (fisik dan lebih tenang”
(Kecemasan) selama 1 x 30 mampu mengontrol atau psikis) - Tn. I mengatakan “Saya
(D.0055) menit selama 6 tidurnya dengan - Mengidentifikasi hal yang kasihan dengan anak-anak
kali pertemuan, baik dengan memicu cemas saya”
diharapkan pola kriteria hasil: Terapeutik: O:
tidur pada Tn. I - Tn. I bisa tidur - Memfasilitasi - Skor PSQI 9 (kualitas tidur
membaik, dengan kurang dari 15 pengungkapan perasaan buruk)
kriteria hasil: menit. cemas, marah atau sedih A:
- Tn. I - Tn. I tidur 7-8 - Mengajarkan terapi - Gangguan pola tidur
mengatakan jam per hari relaksasi pemberian berhubungan dengan kurang
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
tidur dengan Relaksasi Benson. kontrol tidur (kecemasan)
nyanyak. belum teratasi
- Keluhan sulit P: Lanjutkan intervensi
tidur menurun. - Berikan Relaksasi Benson
- Keluhan sering - Lakukan Edukasi penanganan
terjaga gangguan tidur.
menurun.
- Pemeriksaan
PSQI kurang
dari 5
Minggu, Ansietas Tingkat Ansietas Tingkat Ansietas - Melakukan pemberian S:
12/09/ 2021 (D.0080) (L.09093) (L.09093) - terapi aroma terapi lavender - Tn. I berkata “Saya sudah cerita
Jam 17.00 berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Menganjurkan ke anak saya, kalau saya tidak
dengan krisis tindakankeperawa perawatan, mengungkapkan perasaan ingin melihat mereka susah dan
situasional tan selama 1 x 30 diharapkan tingkat dan persepsi ikut mencemaskan keadaan saya
menit selama 4 kecemasan pada - Melatih pengalihan untuk apalagi sampai merepotkan
kali pertemuan, Tn. I berkurang mengurangi ketegangan mereka, karena saya masih
diharapkan dengan kriteria Terapi Keluarga (I.09322) mempu melakukan semuanya
tingkat hasil: Observasi sendiri, masih bisa cari nafkah
kecemasan - Raut muka - Mengidentifikasi pola untuk istri saya”
menurun, dengan tenang dan tak komunkasi keluarga O:
kriteria hasil: tampak - Mengidentifikasi cara - Tn. I masih tampak sedikit
- Verbalisasi kecemasan. keluarga memecahkan sedih.
kecemasan - Tekanan darah masalah - Skor GAS 21 (ansietas ringan)
terhadap dalam batas - Mengidentifikasi A:
kondisi yang normal (120/80 sumber/kekuatan keluarga - Masalah ansietas berhubungan
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
dihadapi mmHg) Terapeutik dengan krisis situasional belum
berkurang - Memfasilitasi diskusi keluarga teratasi.
- Skor Geriatric - Memfasilitasi strategi P: Lanjutkan Intervensi
Anxiety Scale pemecahan masalah pada Tn. I - Lakukan pemeriksaan tanda-
(GAS) 0-20 - Mendiskusikan strategi tanda vital
pemecahan masalah yang
konstruktif
Edukasi
- Menganjurkan
berkomunikasi yang lebih
efektif
- Menganjurkan anggota
keluarga berpartisipasi dalam
menyelesaikan permasalahan
dalam keluarga
HARI KE-3
Senin, Nyeri Kronis Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Memberikan teknik S:
13/09/ 2021 berhubungan perawatan selama 6 perawatan, nonfarmakologis untuk - Tn. I mengatakan, “Nyeri
Jam 16.00 dengan x 60 menit selama diharapkan klien mengurangi rasa nyeri: sedikit berkurang setelah latihan
penekanan 6 kali pertemuan, dapat mengontrol Latihan relaksasi otot peregangan”
syaraf diharapkan klien nyeri dengan progresif - Tn. I mengatakan, “Setelah
(D.0078) mengalami kriteria hasil latihan otot rasanya lebih enak,
penurunan tingkat (L.08066) nyerinya lumayan berkurang,
nyeri dengan - Keluhan nyeri sekitar skala 5”
kriteria hasil: cukup menurun O:
Skala nyeri kurang (skala 4) - Klien mampu mengikuti latihan
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
dari 5 - Ketegangan otot relaksasi otot progresif dari
menurun awal hingga akhir
- Klien mampu - Klien mampu mengikuti latihan
melakukan relaksasi otot progresif dengan
relaksasi otot tepat.
progresif A:
- Masalah nyeri kronis teratasi
sebagian
P: Pertahankan intervensi:
- Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri:
Latihan relaksasi otot progresif
Senin, Gangguan Pola tidur Pola tidur Edukasi: S:
13/09/ 2021 pola tidur (L.05045) (L.05045) - Menjelaskan pentingnya - Tn. I berkata, “Semalam masih
jam 17.00 berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tidur cukup susah tidur, saya tidur jam
dengan tindakan keperawatan - Menganjurkan menghindari setengah sepuluh dan kebangun
kurang keperawatan diharapkan Tn. I makan atau minuman yang jam dua malam, habis itu tidak
kontrol tidur selama 1 x 30 mampu mengontrol mengganggu tidur (minum bisa tidur”
(kecemasan) menit selama 6 kali tidurnya dengan kopi sebelum tidur) - Tn. I berkata, “Saya memahami
(D.0055) pertemuan, baik dengan - Menjelaskan faktor faktor yang disampaikan tentang
diharapkan pola kriteria hasil: yang berkontribusi terhadap pentingnya cukup tidur,
tidur pada Tn. I - Tn. I bisa tidur gangguan pola tidur makanan yang mambuat susah
membaik, dengan kurang dari 15 (kecemasan. tidur, kecemasan membuat
kriteria hasil: menit. - Mengajarkan cara non susah tidur”
- Tn. I - Tn. I tidur 7-8 farmakologi lainnya seperti O:
mengatakan jam per hari teknik Relaksasi Benson. - Tn. I terlihat sayu
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
tidur dengan - Skor PSQI 8 (kualitas tidur
nyanyak. buruk)
- Keluhan sulit A:
tidur menurun. - Gangguan pola tidur
- Keluhan sering berhubungan dengan kurang
terjaga kontrol tidur (kecemasan) belum
menurun. teratasi
Pemeriksaan PSQI P: Lanjutkan intervensi
kurang dari 5 - Berikan Relaksasi Benson
- Identifikasi pola tidur setelah
dilakukan Relaksasi Benson
- Kaji keefektifan melakukan
Relaksasi Benson
- Lakukan observasi ketaatan
mengikuti jadwal tidur
Senin, Ansietas Tingkat Ansietas Tingkat Ansietas - Melakukan pengukuran S:
13/09/ 2021 (D.0080) (L.09093) (L.09093) tingkat kecemasan dengan - Tn. I mengatakan sudah bisa
17.30 berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan instrument GAS melupakan masalah anaknya.
dengan krisis tindakan perawatan, - Melakukan pemeriksaan - Tn. I mengatakan sudah lebih
situasional keperawatan 1 x 30 diharapkan tingkat tanda-tanda vital tenang
menit selama 4 kali kecemasan pada O:
pertemuan, Tn. I berkurang - Skor GAS 19 (ansietas minimal)
diharapkan tingkat dengan kriteria - Tekanan Darah: 130/90 mmHg
kecemasan hasil: A:
menurun, dengan - Raut muka - Masalah ansietas berhubungan
kriteria hasil: tenang dan tak dengan krisis situasional teratasi
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
- Verbalisasi tampak sebagian
kecemasan kecemasan. P: Lanjutkan Intervensi
terhadap kondisi - Tekanan darah - Anjurkan keluarga
yang dihadapi dalam batas melaksanakan hasil diskusi
berkurang normal (120/80 keluarga untuk mengurangi
- Skor Geriatric mmHg) kecemasan Tn. I
Anxiety Scale - Anjurkan keluarga untuk
(GAS) 0-20 melaksanakan strategi
pemecahan masalah pada Tn. I
HARI KE-4
Selasa, Nyeri Kronis Setelah dilakukan Setelah dilakukan - Melakukan pengkajian nyeri S:
14/09/ 2021 berhubungan perawatan selama 1 perawatan, dengan metode PQRST - Tn. I mengatakan, “Saya suka
15.50 dengan x 60 menit selama diharapkan klien - Mengidentifikasi respon latihan ini”
penekanan 6 kali pertemuan, dapat mengontrol nyeri non-verbal - P: Tn. I mengatakan, “Nyeri
syaraf diharapkan klien nyeri dengan - Melakukan latihan teknik terasa setiap jalan dalam jangka
(D.0078) mengalami kriteria hasil nonfarmakologis untuk waktu lama. Dulu saya tidur
penurunan tingkat (L.08066) mengurangi rasa nyeri: telentang saja untuk mengurangi
nyeri dengan - Keluhan nyeri Latihan relaksasi otot nyeri, sekarang saya sambil
kriteria hasil: cukup menurun progresif latihan yang kemarin itu”
Skala nyeri kurang (skala 4) - mengidentifikasi resiko - Q: Tn. I mengatakan, “Rasanya
dari 5 - Ketegangan otot latihan linu”
menurun - Memfasilitasi/ mendapatan - R: Tn. I mengatakan, “Sakitnya
- Klien mampu sumber daya yang di daerah pinggang kadang
melakukan dibutuhkan di lingkungan menjalar ke paha dan betis”
latihan relaksasi rumah - S: Tn. I mengatakan, “Sekarang
otot progresif sudah agak mendingan sekitar 4
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
setelah latihan”
- T: Tn. I mengatakan, “Sakit
pinggang yang dirasakan hilang
timbul tidak menentu tapi akan
segera berkurang jika digunakan
untuk berbaring”
O:
- Klien terlihat lebih rileks
- Resiko latihan yang mungkin
dialami klien: peningkatan rasa
nyeri, salah posisi, cidera
musculoskeletal
A:
- Masalah nyeri kronis teratasi
sebagian
P: Pertahankan intervensi:
- Latihan relaksasi otot progresif
- Berikan latihan Mc Kenzie
- Lanjutkan Intervensi: Fasilitasi
mengembangkan program
latihan yang sesuai dengan
tingkat kebugaran otot, kendala
musculoskeletal, tujuan
fungsional kesehatan,
sumberdaya peralatan olahraga
dan dukungan sosial
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
Selasa, Gangguan Pola tidur Pola tidur - Mengidentifikasi pola tidur S:
14/09/ 2021 pola tidur (L.05045) (L.05045) setelah dilakukan Relaksasi - Tn. I mengatakan semalam
16.30 berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Benson bisa tidur lebih dari 6 jam
dengan tindakan keperawatan - Mengkaji keefektifan - Tn. I mengatakan bahwa Ia
kurang keperawatan diharapkan Tn. I melakukan Relaksasi sekarang tidak cemas
kontrol tidur selama 1 x 30 mampu mengontrol Benson - Tn. I berkata, “Sekarang
(kecemasan) menit selama 6 kali tidurnya dengan - Melakukan observasi setelah isya, kalau tidak ada
(D.0055) pertemuan, baik dengan ketaatan mengikuti jadwal acara, saya akan tidur”
diharapkan pola kriteria hasil: tidur - Pernafasan: 18 x/menit
tidur pada Tn. I - Tn. I bisa tidur - Melakukan pengukuran O:
membaik, dengan kurang dari 15 kualitas tidur - Skor PSQI menunjukkan
kriteria hasil: menit. angka 8, yang berarti kualitas
- Tn. I - Tn. I tidur 7-8 tidur masih buruk.
mengatakan jam per hari A:
tidur dengan - Gangguan pola tidur
nyanyak. berhubungan dengan kurang
- Keluhan sulit kontrol tidur (kecemasan)
tidur menurun. belum teratasi
- Keluhan sering P: Lanjutkan intervensi:
terjaga - Identifikasi pola tidur setelah
menurun. dilakukan Relaksasi Benson
- Pemeriksaan - Kaji modifikasi lingkungan
PSQI kurang yang dilakukan
dari 5 - Kaji kualitas tidur dengan
instrument PSQI
Selasa, Ansietas Tingkat Ansietas Tingkat Ansietas - Menganjurkan keluarga S:
Diagnosa Tujuan
Waktu Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan Umum Khusus
14/09/ 2021 (D.0080) (L.09093) (L.09093) melaksanakan hasil diskusi - Tn. I berkata, “Saya sudah
17.00 berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan keluarga untuk mengurangi tidak merasa cemas lagi”
dengan krisis Tindakan perawatan, kecemasan Tn. I - Anak Tn. I berkata, “Kami
situasional keperawatan 1 x 30 diharapkan tingkat - Menganjurkan keluarga akan menjaga orang tua kami
menit selama 4 kali kecemasan Tn. I untuk melaksanakan strategi tanpa merasa terbebani”.
pertemuan, berkurang dengan pemecahan masalah pada Tn. O:
diharapkan tingkat kriteria hasil: I - Tekanan Darah 120/80 mmHg
kecemasan - Raut muka - Melakukan pengukuran - Skala GAS 16 (ansietas
menurun, dengan tenang dan tak tanda-tanda vital minimal)
kriteria hasil: tampak A:
- Verbalisasi kecemasan. - Masalah ansietas berhubungan
kecemasan - Tekanan darah dengan krisis situasional
terhadap kondisi dalam batas teratasi
yang dihadapi normal (120/80
berkurang mmHg)
- Skor Geriatric
Anxiety Scale
(GAS) 0-20
HARI KE-5
5 5 5
4
Skala Nyeri
1 2 3 4 5 6 7
Intervensi Hari ke-
1 2 3 4
Intervensi Hari ke-
A. Kesimpulan
Pengkajian yang dilakukan terhadap lansia Tn. I di rumah, ditemukan
diagnosa sebagai berikut:
1. Nyeri Kronis berhubungan dengan penekanan syaraf.
Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi nyeri berfokus pada
pemantauan nyeri, manjemen nyeri menggunakan terapi non-
farmakologis berupa Teknik Ekstensi Mc Kenzie Exercise yang
dikombinasikan dengan Latihan Relaksasi Otot Progresif. Setelah
dilakukan intervensi selama 7 hari, Tn. I mengalami penurunan skala
nyeri dari skala 5 (nyeri sedang) menjadi skala 1 (nyeri ringan).
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
(kecemasan)
Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi gangguan pola tidur pada
Tn. I yaitu dengan menggunakan terapi non-farmakologis berupa
relaksasi benson. Setelah dilakukan intervensi selama 6 hari, Tn. I
mengalami peningkatan skala kualitas tidur dimana dihari pertama
Tn. I memiliki skala PSQI 6 (kualitas tidur buruk) menjadi skala 4
(kualitas tidur baik).
3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional.
Intervensi yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan Tn. I
berfokus pada penguatan/ optimalisasi peran keluarga (anak) Tn. I
dan terapi relaksasi benson. Setelah dilakukan intervensi selama 4
hari, Tn. I mengalami penurunan skala kecemasan GAS dari 22
(ansietas ringan) menjadi 16 (ansietas minimal).
B. Saran
1. Lansia
Kedisiplinan Tn. I dalam menjalankan latihan Mc Kenzie Exercise
sangat penting minimal selama 1 minggu ke depan (sesuai evidence
based) yaitu selama 1 minggu, dan tetap menerapkan Teknik
Relaksasi Otot Progresif sebagai terapi pendamping dalam
penanganan nyeri. Selain itu diharapkan Tn. I tetap meminum obat
dan kontrol rutin ke dokter atau puskesmas.
2. Keluarga
Peran keluarga sangat penting dalam mengontrol kecemasan Tn. I agar
tidak berlanjut dan semakin parah. Selain itu diharapkan Tn. I mampu
menggunakan relaksasi benson secara mandiri sebagai terapi untuk
mengurangi kecemasan.
DAFTAR PUSTAKA