Disusun oleh :
Kelompok 4
1. Gunawan (22206055)
2. Helda Sukmawati (22206056)
3. Ida Rahayu (22206058)
4. Nur Asyiah (22206061)
5. Retno Amalia (22206064)
6. Sulfiah (22206071)
7. Kaharuddin (22206076)
8. Siti Khadijah (22206085)
9. Depi Rosa Muin (22206083)
10. Yulviani Patialo (22206086)
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
A. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami dan melakukan peran sebagai perawat dalam
pencegahan dan penanganan masalah Low Back Pain.
B. Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami definisi dari Low Back Pain
2. Mengetahui dan memahami etiologi dari Low Back Pain
3. Mengetahui dan memahami patofisiologi Low Back Pain
4. Mengetahui dan memahami manifestasi klinis pada penderita Low
Back Pain
5. Mengetahui dan memahami komplikasi pada pasien dengan Low Back
Pain
6. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan pada pasien Low Back
Pain
7. Memahami dan mampu mempraktikkan asuhan keperawatan yang
tepat untuk penderita Low Back Pain
8. Mengetahui dan memahami edukasi tentang LBP
1.4 Manfaat
Menambah pengetahuan serta keterampilan mahasiswa dalam pengerjaan
makalah dan presentasi di depan kelas. Menambah kecakapan dan rasa
percaya diri mahasiswa serta lebih memahami masalah neurobehavior
terutama masalah Low Back Pain serta memahami asuhan keperawatan pada
klien dengan masalah Low Back Pain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Komplikasi
Komplikasi umum yang biasanya terjadi setelah pembedahan (Joyce, 2009) :
1. Infeksi dan peradangan
2. Cedera pada akar-akar saraf
3. Robekan pada lapisan durameter
4. Sindroma kauda ekuina
5. Hematoma
6. Tidak ada penyatuan pada area bedah
2. Menggunakan sepatu rata (bukan hak tinggi) dengan sol sepatu yang nyaman
dan empuk
5. Tidur menggunakan kasur yang cukup kuat menyangga berat badan, terutama
di bahu dan bokong agar tulang belakang pada posisi anatomis
3.1 Pengkajian
A. Anamnesa
a) Identitas
Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku, bangsa, alamat.
b) Keluhan utama
Biasanya pasien mengatakan nyeri punggung akut maupun kronis
lebih dari 2 bulan, nyeri saat berjalan dengan menggunakan tumit, nyeri
menyebar kebagian bawah belakang kaki.
c) Riwayat penyakit sekarang
Tanyakan pada klien sejak kapan keluhan dirasakan, kapan timbulnya
keluhan(apakah menetap atau hilang timbul), hal apa yang mengakibatkan
terjadinya keluhan, apa saja yang dilakukan untuk mengurangi keluhan
yang dirasakan, tanyakan pada klien apakah klien sering mengkonsumsi
obat tertentu atau tidak.
d) Riwayat penyakit dahulu
Tanyakan pada klien apakah klien dulu pernah menderita penyakit
yang sama sebelumnya, apakah klien pernah mengalami kecelakaan atau
trauma, apakah klien pernah menderita penyakit gangguan tulang atau otot
sebelumnya
e) Riwayat pekerjaan
Faktor resiko ditempat kerja yang banyak menyebabkan gangguan otot
rangka terutama adalah kerja fisik berat, penanganan dan cara
pengangkatan barang, posisi atau sikap tubuh selama bekerja, dan kerja
statis.
B. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
2. Pemeriksaan persistem
3. Sistem persepsi dan sensori (pemeriksaan panca indera: penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecap, perasa)
4. Sistem persarafan (Pemeiksaan neurologik)
a) Pemeriksaan motorik
b) Pemeriksaan sensorik
c) Straight Leg Raising (SLR), test laseque (iritasi radisks L5 atau S 1)
cross laseque(HNP median) Reverse Laseque (iritasi radik lumbal
atas)
d) Sitting knee extension (iritasi lesi iskiadikus)
e) Pemeriksaan system otonom
f) Tanda Patrick (lasi coxae) dan kontra Patrick (lesi sakroiliaka)
g) Tes Naffziger
h) Tes valsava.
5. Sistem pernafasan
(Nilai frekuensi nafas, kualitas, suara, dan jalan nafas.)
6. Sistem kardiovaskuler
(Nilai tekanan darah, nadi, irama, kualitas, dan frekuensi)
7. Sistem Gastrointestinal
(Nilai kemampuan menelan,nafsu makan, minum, peristaltic dan
eliminasi)
8. Sistem Integumen
(Nilai warna, turgor, tekstur dari kulit pasien )
9. Sistem Reproduksi
(Untuk pasien wanita)
10. Sistem Perkemihan
(Nilai Frekuensi Bak, warna, bau, volume )
3.5 Evaluasi
1. Klien mengalami peredaan nyeri
a. Klien dapat beristirahat dengan nyaman
b. Klien dapat mengubah posisi dengan nyaman
2. Klien menunjukkan kembalinya mobilitas fisik
a. Klien dapat menjalankan aktivitasnya kembali secara bertahap
b. Menghindari posisi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan
3. Klien mencapai BB yang ideal (diinginkan)
a. Mengidentifikasi perlunya penurunan BB
BAB IV
CASE
4.2 Pengkajian
a. Identitas
Nama : Tn. L
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Kuli bangunan
Alamat : Gowa
Masuk RS : 05 Desember 2022
b. Keluhan Utama:
Nyeri punggung bawah.
c. Riwayat Penyakit Sekarang:
Nyeri dirasakan lebih 1 minggu, nyeri seperti tertusuk dan terbakar,
pekerjaan pasien sebagai kuli bangunan,pasien memiliki riwayat terjatuh
dari bangunan tahun 2010,dan juga pasien memiliki kebiasaan merokok
sejak remaja
d. Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien memiliki riwayat terjatuh dari bangunan tahun 2010
e. Riwayat Penyakit Keluarga:
-
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit , kesan status gizi cukup
Kesadaran : compos mentis, GCS: E4V5M6
Tanda Vital : RR 24 x/mnt, N: 115x/mnt, TD:130/80 mmHg,
S: 37,2C
Kulit : Turgor kulit baik
Kepala : Normocephal, rambut hitam, distribusi merata,
tidak mudah dicabut
Mata : Edema palpebra -/-, konjungtiva anemis
-/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor diameter 3/3
mm, reflek cahaya Normal/Normal, reflek
kornea Normal/Normal
Telinga : Bentuk normal, simetris, serumen -/-
Hidung : Bentuk normal, tidak ada septum deviasi,
sekret -/-
Mulut : Bibir kering, faring tidak hiperemis, Tonsil
T1-T1 tenang Leher :
Simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada deviasi trakhea, tidak teraba
pembesaran kelenjar getah bening, kaku kuduk
(-), meningeal sign (-)
Dada :
Pulmo :
I : Normochest, dinding dada simetris
P : Fremitus taktil kanan=kiri, ekspansi dinding dada simetris
P : Sonor di kedua lapang paru
A : Vesikuler (Normal/Normal), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor :
I : Tidak tampak ictus cordis
P : Iktus cordis teraba
P : Batas atas ICS III linea parasternal sinistra Batas kiri ICS V
linea midklavicula sinistra Batas kanan ICS IV linea stemalis
dextra
A : BJ I dan II reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen :
I : Datar, supel
P : Dinding perut supel, turgor kulit baik, hepar dan lien tidak teraba
membesar, tidak ada nyeri tekan abdomen
P : Timpani
A : Bising usus (+) normal
Ekstremitas :
Edema (-), sianosis (-), atrofi otot (-), capillary refill <2detik, akral
hangat (+)
Status Psikiatrik
Tingkah Laku : Normal
Perasaan Hati : Normal
Orientasi : Normal
Kecerdasan : Normal
Daya Ingat : Normal
Status Neurologis
Sikap Tubuh : Lurus dan simetri
Gerakan Abnormal : (-)
Kepala : Normocephal
Hematologi
Darah Rutin
Kimia Klinik
SEROLOGI
Andersen PM, Borasio GD, Dengler R, Hardiman O, Kollewe K, Leigh PN, Pradat
PF, Silani V, Tomik B. EFNS. 2005. Task force on management of
amyotrophic lateral sclerosis: guidelines for diagnosing and clinical care of
patients and relatives. An evidence-based review with good practice points.
European Journal of Neurology 2005;12:921–38
Black, Joyce. 2009. Keperawatan Medical Bedah Manajemen Klinis untuk Hasil
yang Diharapkan. Singapore:Elsevier
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta:
EGC
Harsono. 1996. Buku Ajar Neurologi Klinis. Edisi 1. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Leigh PN, Abrahams S, Al-Chalabi A, Ampong MA, Goldstein LH, Johnson J, et al.,
King’s MND Care and Research Team. The management of motor neuron
disease. J Neurol Neurosurg Psychiatry.2003;70(Suppl 4):32–47
Murray A. Christine. 2006. Amyothriphic lateral sclerosis. New York: Nova Science
Publisher inc
Yuliana. Low Back Pain. CDK 185/vol.38 no.4/Mei-Juni 2011. RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung