Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN CASE BASE DISCUSSION (CBD)

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI KRONIS NY. R

Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatatan Gerontik

Pembimbing Akademik:
Ns. Muhammad Mu’in, S.Kep., M.Kep. Sp. Kep. Kom

Disusun Oleh:
Nurpepasari
22020121210012
Kelompok 9

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXVIII


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
LAPORAN KONFEREN/ CASE BASED DISCUSSION
KRITERIA PASIEN:
1. Klien yang mengalami nyeri, baik itu nyeri ringan hingga nyeri berat
yang disebabkan peningkatan asam urat
2. Klien yang menderita asam urat tanpa komplikasi penyakit lain
3. Klien adalah lansia dengan usia lebih dari 60 tahun

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TINDAKAN


1. Pengertian Tindakan
Senam ergonomis merupakan senam untuk mengembalikan atau
membetulkan posisi dan kelenturan sistem syaraf dan aliran darah.
Senam ini dapat dilakukan minimal 15-20 menit, supaya
memaksimalkan oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, sistem
muskuloskletal, sistem pemanas tubuh, sistem pembakaran asam urat,
sistem pembakaran elektrolit atau ozon dalam darah dan sistem
1
kekebalan tubuh. Gerakan senam ini memiliki gerakan yang
menyerupai gerakan yang terilhami dari gerakan. Senam ergonomis
merupakan kombinasi gerakan otot dan tehnik pernafasan. Tehnik
pernafasan yang dilakukan mampu memberikan pijatan pada jantung
akibat naik turunnya diafragma, membuka sumbatan-sumbatan dan
memperlancar aliran darah ke jantung dan aliran darah keseluruh tubuh.
Hal ini dapat memperlancar pengangkutan pembakaran seperti asam
urat oleh plasma darah dari sel ke ginjal dan usus besar untuk
dikeluarkan dalam bentuk faeces dan urine.2
2. TUJUAN TINDAKAN
1. Mengurangi Nyeri
2. Menurunkan kadar asam urat dalam darah
3. PROSEDUR
a. Tahap persiapan
- Mempersiapkan klien
- Mempersiapkan tempat
- Mempersiapkan materi
- Memberi salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan tindakan
- Menanyakan keluhan yang dirasakan klien saat ini
- Melakukan kontrak waktu dengan pasien selama kegiatan
b. Tahap Kerja
- Mahasiswa dan klien melaksanakan senam ergonomis
- Mahasiswa dan klien berdiri sejajar diatas karpet
- Mahasiswa dan klien mendemonstrasikan senam ergonomis
bersama-sama.
1. Gerakan pertama
Berdiri sempurna dengan lengan dibentangkan dan diputar
kebelakang semaksimal mungkin sambil Tarik nafas dalam
dan hembuskan. Saat putaran tangan berada diatas kepala
kedua kaki menjinjit, ketika tangan berada dibawah / turun
kaki juga kembali seperti semula. Rasakan keluar masuknya
udara dengan rileks.
2. Gerakan kedua
Masih berada diposisi berdiri tegak dengan menarik nafas
dalam secara rileks, bungkukkan badan seperti gerakan ruku,
dengan kedua tangan memegang pergelakan kaki sambil.
Wajah menengadah sampai terasa tegang dan tahan nafas.
Saat melepaskan nafas, lakukan hal ini dengan rileks dan
perlahan.
3. Gerakan ke tiga
Menarik napas dalam (napas dada) lalu tahan sambil
membungkukkan badan ke depan dan dua tangan bertumpu
pada paha. Wajah menengadah sampai terasa tegang/panas.
Saat membungkuk, bokong jangan sampai menungging.
4. Gerakan ke empat
Posisi Duduk Perkasa dengan dua tangan menggenggam
pergelangan kaki, menarik napas dalam (napas dada), badan
membungkuk ke depan sampai punggung terasa
tertarik/teregang, wajah menengadah sampai terasa
tegang/panas. Saat membungkuk, bokong jangan sampai
menungging. Saat melepaskan napas, lakukan hal itu secara
rileks dan perlahan.
5. Gerakan kelima
Selanjutnya posisikan tubuh kita pada duduk perkasa, telapak
tangan pada pangkal paha, tumit disamping bokong, angkat
bokong dan titik berat dilutut, lipat/buka telapak kaki,
tempelkan bokong ke lantai sehingga titik tumpu
pembakaran ditelapak kaki luar tertekan
6. Gerakan ke enam
Posisi duduk simpuh dengan lima jari kaki ditekuk pada
ujung jarinya (sebagai tumpuan). Nafas rileks. Pergelangan
tangan diputar ke dalam (ke arah pingang) lalu putar ke luar.
Dimulai dengan tangan kanan 5 kali lalu kiri 5 kali. Tangan
sejajar dengan mata, telapak tangan menghadap ke atas.
Lakukan gerakan memutar tangan, bayangkan membuat
angka “8”. Setelah masing-masing 5 kali, lakukan bersama-
sama kanan dan kiri sebanyak 10 kali.
c. Tahap Terminasi dan evaluasi
- Evaluasi respon verbal dan non verbal klien setelah dilakukan
senam ergonomis
- Menanyakan kembali langkah-langkah senam ergonomis
- Memberikan reinforcement positif pada klien
- Melakukan kontrak waktu untuk intervensi selanjutnya
- Mengucapkan terimakasih dan salam.
4. REFERENSI
Referensi 1:
 Judul:
Pengaruh senam ergonomis terhadap skala nyeri sendi pada lansia
wanita
 Pengarang & Tahun Terbit
Yunita Malo, Nia Lukita Ariani, Dudella Desnani Firman Yasin
Tahun ( 2019)
 Tujuan:
Mengetahui pengaruh senam ergonomis terhadap skala syeri sendi
pada wanita lansia
 Hasil :
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh senam
ergonomis terhadap penurunan skala nyeri pada lansia wanita di
Cipiring II Landusari Malang. Sebelum dilakukan senam ergonomis
sebagian besar lansia wanita mengalami nyeri berat atau tidak
terkontrol sebanyak 29 orang (64, 4%)setelah dilakukan senam
ergonomis sebagian besar lansia wanita tidak mengalami nyeri yaitu
32 orang (71,1%)

Referensi 2 :
 Judul:
The effect of Ergonomic Gymnastics on Join Pain in Community-
Dwelling Elderly
 Pengarang & Tahun Terbit
Martha Lowrani Siagian, Anggi Hanafi Syanif, Andreas
WojtylaSukur, Beatric Maria Dwijayanti Baga, Ni Ketut Emi
Rayuni
(2019)
 Tujuan:
Mengetahui pengaruh senam ergonomis pada lansia yang mengalami
nyeri sendi.
 Hasil :
Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh senam ergonomis
terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia secara signifikan.
Responden lansia yang sebelumnya dilakukan senam ergonomis
mengalami nyeri ringan 28 orang dan nyeri sedang sebanyak 82
orang. Setelah dilaksanakan senam ergonomis lansia mengalami
nyeri ringan 66 orang dan nyri sedang sebanyak 44 orang.

Referensi 3 :
 Judul:
Pengaruh Senam Ergonomis Terhadap Perubahan Kadar Asam Urat
Pada Lansia di BPSTW Budi Luhur Yogyakarta.

 Pengarang & Tahun Terbit


Nur Hidayat , Cindy Cloudia (2020)
 Tujuan:
Mengetahui pengaruh senam ergonomis terhadap perubahan kadar
asam urat pada lansia di BPSTW Budi Luhur Yogyakarta
 Hasil :
Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh senam ergonomis
terhadap perubahan kadar asam urat yang signifikan terhadap lansia
di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Yogyakarta.
Kadar asam urat pada lansia sebelum senam ergonomis rata-rata
sebesar 8.48 mg/dl, setelah dilakukan senam ergonomis kadar asam
urat lansia mengalami penurunan yaitu rata-rata sebesar 6.76 mg/dl
Referensi 4 :
 Judul:
Pengaruh Senam Ergonomis Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat
Pada Lanjut Usia Dengan Gout Arthritis di UPT. Panti Sosial
Rehabilitasi Lanjut Usia Mulia Dharma Kabupaten Kubu Raya.
 Pengarang & Tahun Terbit
Tesar Pradyka, Ichsan Budiharto, Suhaimi Fauzan
(2018)
 Tujuan:
Mengetahui perubahan kadar asam urat sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi( senam ergonomis)
 Hasil :
Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh terhadap penurunan
kadar asam urat di UPT. Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Mulia
Dharma. Sebelum dilakukan intervensi didapatkan nilai mean (rata-
rata) nilai asam urat adalah 7, 7 setelah dilakukan intervensi nilai
asam urat rata-rata 7, 5.

HASIL YANG DIDAPATKAN PADA PASIEN:


Evaluasi pelaksanana intervensi senam ergonomic:

No Kriteria Evaluasi 14/9/2021 15/9/2021 16/9/2021


Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Evaluasi Struktur
1 Lansia bersedia untuk
melakukan senam  
ergonomis
2 Media tersedia sesuai
dengan rencana yang telah  
disusun
Evaluasi Proses
3 Pelaksanaan kegiatan
sesuai kontrak waktu yang  
telah di tentukan
4 Lansia dapat mengikuti
kegiatan sampai selesai  
5 Lansia kooperatif dalam
kegiatan intervensi  
6 Lansia mampu
mendemonstrasikan  
latihan senam ergonomis
secara mandiri
Evaluasi Hasil
8 Nyeri berkurang dari skala
6 (sedang) menjadi 3  
(ringan)
Kadar asam urat klien
9 mengalami penurunan atau
dalam rentang normal < 6 6,9 6,5
mg/dl
10 Lansia mampu
mempraktekkan senam  
ergonomis secara mandiri
11 Lansia termotivasi untuk
melakukan senam  
ergonomis secara rutin

Pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS)


dengan penilaian angka 0 menyatakan tidak ada nyeri dan angka 10
menandakan nyeri yang sangat berat.
No 14/9/2021 15/9/2021 16/9/2021
Pre Post Pre Post Pre Post
1 Nyeri Skala 6 Skala 4 Skala 4 Skala 3
(sedang) (sedang) (sedang) (ringan)

2 Kadar 6, 9 6, 5
Asam mg/dl mg/dl
Urat

Skala Nyeri Ny.R Pre & Post Intervensi Senam Ergonomis


7
66
5
44 4 4
3 3 3
2 2
11
0
pre post

15/09/2021 16/09/2021
Gambar 1: Skala Nyeri Ny. R sebelum dan sesudah intervensi senam ergonomis

Dari grafik diatas menunjukan bahwa terjadi penurunan skala nyeri


pada Ny. R setelah diberikan intervensi senam ergonomis sebanyak dua kali
pertemuan.

Kadar Asam Urat NY. R Post Intervensi Senam


Ergonomis
7
6.9
6.8
6.6
6.5
6.4
6.2
tgl 14/9/2021 Tgl16/9/2021

Kadar Asam Urat Ny. R

Gambar 2: Kadar asam urat Ny. R setelah dilakukan intervensi senam ergonomis

Dari grafik diatas menunjukan bahwa trejadi penurunan kadar asam urat
pada Ny. R walaupun belum dalam batas normal.

PEMBAHASAN
Hasil grafik menunjukan bahwa skala nyeri Ny. R setelah dilakukan
intervensi selama dua kali pertemuan yaitu terjadi penurunan setelah melakukan
senam ergonomis. Skala nyeri Ny. R yang semua adalah 6 (nyeri sedang)
menjadi 3 ( nyeri ringan). Kadar asam urat Ny. R juga mengalami penurunan
walaupu tidak signifikan atau belum dibatas normal. Semula kadar asam urat
Ny. R 6, 9 mm/dl menjadi 6, 5 mm/dl.
Keluhan nyeri yang dirasakan oleh lansia yang mengalami asam urat
tinggi adalah mayoritas mengeluh nyeri pada sendi- sendi yang lama dan
menetap. Terapi nonfarmakologi sangat lah penting bagi lansia dalam
mengatasi nyeri, termasuk terapi fisik senam ergonomis.3
Senam ergonomis dapat menurunkan skala nyeri sendi dikarenakan
senam ergonomis dilakukan untuk mengembalikan atau membetulkan posisi
dan kelenturan sistem saraf dan aliran darah, memaksimalkan asupan oksigen
ke otak, membuka sistem kecerdasan, sistem muskuloskletal, sistem keringat,
sistem pemanasan tubuh, sistem pembakaran asam urat, kolesterol, sistem
pebuatan elektrolit dalam darah dan kekebalan tubuh. 2 Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Siagian dkk, yang menyatakan bahwa senam
ergonomis dilakukan oleh lansia berumur 61-70 tahun yang menunjukan
penurunan skala nyeri dari mana skala nyeri sedang menjadi skala nyeri ringan. 4
Penelitian yang dilakukan di Malang menyatakan bahwa senam ergonomis
adanya pengaruh terhadap penurunan skala nyeri sendi pada lansia yang terlihat
dari manfaat setiap gerakan.5 Gerakan pertama berfungsi untuk mengurangi
nyeri otot, terutama kebugaran dada. Gerakan yang kedua berpengaruh terhadap
nyeri otot, ligament, dan tuang belakang. Gerakan ketiga berpengaruh pada
nyeri sendi. Gerakan ke empat berpengaruh pada nyeri sendi pada pergelangan
tangan, dan kaki( pasien asam urat).6 Latihan senam ergonomis ini melatih
lansia untuk memunculkan respon relaksasi, sehingga pengeluaran endorphin
ini mnghambat aktifitas trigger cell, maka gerbang substansia gelatinosa
tertutup dan impuls nyeri berkurang ditransmisikan ke otak, kondisi ini dapat
membuat klien mencapai keadaan tenang.7
Selain itu senam ergonomis juga bermanfaat untuk menurunkan kadar
asam urat dalam darah. Pada Ny. R didapatkan kadar asam urat terjadi
penurunan walaupun tidak signifikan dan belum mendekati nilai normal. Senam
ergonomis adalah senam fundamental yang gerakannya sesuai dengan susunan
daan fungsi fisologis tubuh. Tubuh dengan sendirinya terpelihara homestatisnya
(kelenturan dan keseimbangannya) sehingga dapat memperlancar aliran darah
ke jantung dan aliran darah keseluruh tubuh. Lancarnya aliran darah dapat
memperlancar pengangkutan sisa pembakaran seperti asam urat oleh plasma
darah dari sel ke ginjal dan usus besar untuk dikeluarkan dalam bentuk urine
2
dan faeces. Peredaran darah yang lancar akan menstimulasi saraf dan
merangsang pengeluaran hormone endorphin. Hormon ini berfungsi sebagai
obat penenang alami yang menciptakan rasa nyaman dan pengatur emosi
sehingga dapat menghilangkan stress pada lansia. Stress yang terjadi pada
lansia dapat menyebabkan terganggunya enzim urikinase sehingga pembuangan
asam urat terhambat.1 Hal ini sejalan dengan penelitian yang mengungkapkan
bahwa senam ergonomis pada lansia sangat efektif untuk menurunkan kadar
asam urat.8 Penelitian lain menyatakan bahwa kadar asam urat pada lansia ber
pengaruh terhadap penurunan kadar asam urat setelah dilakukan senam
ergonomis. 1

DAFTAR PUSTAKA
1. Hidayat N, Cloudia C. Pengaruh senam ergonomik terhadap peubahan
kadar asam urat pada lansia di BPSTW budi luhur Yogyakarta. Ilmu
Keperawatan dan Kesehat Indones. 2020;9(1):53–60.
2. Wratsongko. Pedoman sehat tanpa obat, senam ergonomis. Jakarta ,
Indonesia: Gramedia; 2006.
3. Dewi NLPJP, Sutajaya IM, Dewi NPSR. Senam Ergonomik Menurunkan
Keluhan Muskuloskeletal Dan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita
Hipertensi Di Panti Sosial Tresna Werdha Jara Marapati Buleleng.
Pendidik Biol Undiksha [Internet]. 2019;6(3):105.
4. Siagian ML, Syarif AH, Sukur AW, Baga BMD, Rayuni NKE. The Effect
of Ergonomic Gymnastics on Joint Pain in Community-Dwelling Elderly. J
Ners. 2020;14(3):98.
5. Malo Yunita, Nia Lukita Ariani DDFY. Pengaruh Senam Ergonomis
Terhadap Skala Nyeri Sendi Pada Lansia Wanita. Nurs News (Meriden).
2019;4(1).
6. Potter PA PG. Buku ajar fundamental keperawatan, konsep, proses dan
praktik. 4th ed. Jakarta: EGC; Available from:
https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/1502
7. Potter PA PG. Buku ajar fundamental keperawatan, konsep, proses dan
praktik. Jakarta , Indonesia: ECG; 2006.
8. Pradyka T, Budiharto I, Fauza S. PENGARUH SENAM ERGONOMIS
TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA LANJUT
USIA DENGAN GOUT ARTRITIS DI UPT PANTI SOSIAL
REHABILITASI LANJUT USIA MULIA DHARMA KABUPATEN
KUBU RAYA. Pro Ners [Internet]. 2019;53(9):1689–99.

Anda mungkin juga menyukai