Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

LATIHAN FISIK SELAMA HEMODIALISA DI POLI


HEMODIALISA RSD dr. SOEBANDI JEMBER

Disusun oleh :
ANGGA JUNIANTORO

(16010310 )

NINA DWI SETYANI

(1601031039)

HANA PUSPITA SARI

(16010310 )

ELI SIVA

(16010310

GUNADI

(16010310 )

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

Tempat

: RSD dr. Soebandi Jember

Ruang

: Hemodialisa

Sasaran

: Klien yang menjalani hemodialisa

Alokasi Waktu: 45 menit


Hari/Tanggal

: Jumat/16 September 2016

Penyuluh

: 1.
2.
3.
4.
5.

Angga Juniantoro
Nina Dwi Setyani
Hana Puspita Sari
Eli Siva
Gunadi

Capaian pembelajaran
A Capaian Pembelajaran Prodi Rinci (dulu standar kompetensi)
Sasaran mampu menjelaskan konsep latihan fisik selama hemodialisa
secara komprehensif.
Kemampuan Akhir yang Diharapkan: (dulu kompetensi dasar)
Sasaran mampu menjelaskan:
1. Pengertian
2. Manfaat
3. Frekuensi, intensitas, volume, dan progresifitas
4. Waktu Pelaksanaan
5. Indikasi
6. Kontraindikasi
7. Tahapan Gerakan

B Kemampuan Akhir Pembelajaran (Dulu Tujuan Pembelajaran )


1 Sikap
Menumbuhkan sikap dapat dipercaya, benar, jujur, kretaif, inovatif,
2

bertanggung jawab, dan mampu menjadi teladan.


Pengetahuan: Produk (mengandung spiritual, sosial):
Sasaran mampu menjelaskan:
a. Pengertian
b. Manfaat
c. Frekuensi, intensitas, volume, dan progresifitas
d. Waktu Pelaksanaan
e. Indikasi
f. Kontraindikasi
g. Tahapan Gerakan

Pengetahuan: Proses (mengandung spiritual, sosial)


Sasaran mampu mengikuti pembelajaran dengan penuh tanggung
jawab, semangat.
Keterampilan (mengandung spiritual, sosial)
Sasaran mampu mengaplikasikan konsep dasar latihan fisik selama
hemodialisa secara Islami dan penuh tanggung jawab.

C Materi Pembelajaran
1. Pengertian
2. Manfaat
3. Frekuensi, intensitas, volume, dan progresifitas
4. Waktu Pelaksanaan
5. Indikasi
6. Kontraindikasi
7. Tahapan Gerakan
D Metode pembelajaran dan media pembelajaran
1. Metode pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab
2. Media pembelajaran
a. Leaflet
E Sumber Pembelajaran

Nasution. (2010). Latihan Jasmani pada pasien hemodialisis regular.


https://nefrologyners.wordpress.com. Diakses pada 15 September
2016. 19:00
Sulistyaningsih. 2010. Efektivitas Latihan Fisik Selama Hemodialisis
Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Penyakit Ginjal
Kronik di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Depok: FIK
UI
F Skenario Pembelajaran
Fase
Sasaran

Kegiatan Pembelajaran
Sikap yang

Waktu
Penyuluh

Menjawab

dikembangkan
Penuh semangat

Salam, basmallah,

salam,

dan rasa ingin

berkenalan, menyampaikan

Memerhatikan,

tahu

tujuan belajar, apersepsi

Kegiatan inti

Memerhatikan
Mendengarkan dan

Penuh semangat,

Menjelaskan:

35

penyuluhan

memerhatikan

kreatif, inovatif,

1. Pengertian latihan fisik

menit

jujur berkerja

2. Manfaat

sama

3. Frekunsi

Pendahuluan

5 menit

Membaca
basmalah,

4. Waktu Pelaksanaan
5. Indikasi
6. Kontraindikasi
7. Tahapan Gerakan
Penutup

Memerhatikan

Kepuasan bekerja

Evaluasi formatif,

bertanya bila perlu

sama dan belajar

Membaca hamdalah,
Salam

G. Penilaian
1. Penilaian Sikap (Spiritual dan Sosial)
a. Kemampuan memerhatikan, dan memberi respons atas pertanyaan
b. Kemampuan mendengarkan dan memperhatikan
c. Jujur, penuh tanggung jawab, semangat dan sopan
2. Penilaian Pengetahuan (Produk dan Proses)

1 menit

Kemampuan sasaran dalam menjelaskan konsep latihan fisik selama


hemodialisa serta fenomena yang terjadi di masyarakat dengan benar.
3. Penilaian Keterampilan (Thinking Skill/Managerial dan Psychomotoric
Skill)
Kemampuan sasaran dalam mendemonstrasikan latihan fisik selama
hemodialisa selama pendidikan kesehatan berlangsung.

MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Latihan fisik didefinisikan sebagai pergerakan terencana, terstruktur yang
dilakukan untuk memperbaiki atau memelihara satu atau lebih aspek
kebugaran fisik. Latihan fisik secara teratur menjadi salah satu bagian dari

program terapi dan rehabilitasi pada pasien penyakit ginjal tahap akhir
(Nasution, 2010).
B. Manfaat
Menurut Nasution (2010) manfaat yang didapat dari latihan fisik yang
dilakukan pada saat hemodialisis yaitu sebagai berikut.
1. Meningkatkan aliran darah pada otot
2. Memperbesar jumlah kapiler, memperbesar luas, dan permukaan kapiler
sehingga meningkatkan perpindahan urea dan toksin dari jaringan ke
vaskuler yang kemudian dialirkan ke dializer atau mesin HD (Parson et
al, 2006)
3. Latihan fisik yang dilakukan selama satu jam pertama hemodialisis
dapat menjadi satu pilihan rehabilitasi yang terbaik (Knap et al, 2005)
C. Frekuensi, intensitas, volume, dan progresifitas
a. Latihan dilakukan 2 kali seminggu selama dialisis dibawah pengawasan
b. Latihan dilakukan sebanyak 2 set dan setiap gerakan dilakukan sebanyak
8 hitungan
D. Waktu Pelaksanaan
a. Latihan fisik efektif dilakukan pada saat jam pertama hemodialisis
selama pasien melakukan hemodialisa reguler
b. Latihan dapat dilakukan selama 30 sampai dengan 45 menit dan secara
umum diberikan sebelum hemodialisis selesai dilakukan (Parsons, 2006;
Hidayati 2009)
c. Latihan fisik yang dilakukan selama satu jam pertama hemodialisis dapat
menjadi satu pilihan rehabilitasi yang terbaik (Knap et al, 2005)
E. Indikasi
Menurut Nasution (2010) pasien yang dapat melakukan latihan jasmani
hampir setiap orang yang menjalani dialisis dapat melakukan latihan.

1. Jika pasien merasa sehat, meskipun menjalani terapi pengganti ginjal


Konsultasi dengan Physical therapist adakalanya diperlukan.
2. Jika pasien mempunyai masalah dengan jantungnya. dapat bergabung
dengan cardiac rehabilitation program
3. Jika pasien sulit berjalan atau tidak dapat berjalan physical therapist akan
membantu memilih apa yang dapat dilakukan

dan bagaimana

melakukannya.
F. Kontraindikasi
a. Pasien yang mengalami penyakit pada sistem persyarafan (neurologi)
b. Pasien yang mengalami gangguan pada sistem muskuloskeletal
c. Pasien yang mengalami gangguan hemodinamik
d. Pasien yang terpasang akses femoral
e. Pasien yang mengalami komplikasi hemodialisis (hipotensi, kram, sakit
kepala/pusing)
G. Tahapan Gerakan
Latihan yang dilakukan meliputi tiga tahap yaitu pemanasan, latihan
(inti) dan pendinginan (Sulistyaningsih, 2010)
1. Latihan peregangan (pemanasan)
Merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan oleh siapa pun yang
melakukan

latihan.

Pemanasan

merupakan

upaya

tubuh

untuk

menyesuaikan diri dengan peningkatan sirkulasi secara bertahap.


Pemanasan ditujukan agar otot rangka yang akan digerakkan mulai
beradaptasi sehingga akan mencegah terjadinya cidera pada otot sekaligus
meminimalkan hutang oksigen dan pembentukan asam laktat. Dengan
melakukan pemanasan maka pembuluh darah pada otot yang bergerak
akan melebar dan akan terjadi peningkatan sirkulasi ke otot-otot yang
bergerak.
a. Peregangan leher
1) Posisi duduk atau berbaring di tempat tidur
2) Tundukkan kepala sampai dagu menyentuh dada

3) Tolehkan kepala ke arah telinga kiri dan kanan bergantian


4) Ulangi peregangan pada leher
5) Dengan perlahan gerakan kepala ke arah bahu kanan kembali
tegak kemudian gerakkan kepala ke arah bahu kiri
6) Setiap gerakan dilakukan 8 hitungan

Gambar 1. Peregangan pada leher


b. Peregangan tangan / lengan (tangan dan pergelangan)
1) Posisi duduk atau berbaring
2) Angkat tangan, luruskan sejajar dengan bahu
3) Regangkan semua jari-jari tangan kemudian ikuti gerakan
mengepal
4) Tiap gerakan dilakukan sebanyak 8 hitungan

Gambar 2. Peregangan tangan dan pergelangan


c. Peregangan bahu, punggung atas, dan dada (gerakan mengangkat bahu
dan memutar bahu)
1) Posisi duduk atau berbaring di tempat tidur

2) Angkat bahu ke arah telinga dengan gerakan turun naik


3) Putar bahu kanan ke arah belakang kemudian ke arah depan. Ganti
bahu kiri dengan gerakan yang sama
4) Putar secara bersamaan kedua bahu ke arah belakang dan depan
5) Setiap gerakan dilakukan sebanyak 8 kali

Gambar 3. Peregangan bahu, punggung atas dan dada


d. Peregangan dada dan punggung bagian atas
1) Posisi duduk atau berbaring di atas tempat tidur
2) Letakkan tangan di atas bahu dengan siku menekuk
3) Gerakan memutar siku. Pertama kedepan, kemudian ke belakang
4) Gerakan memutar dengan gerakan memutar siku, pertama ke arah
depan lalu ke belakang
5) Hentikan putaran dan sentuhkan kedua siku di depan dada
6) Buka kedua siku ke arah luar dan tarik bahu bagian belakang
bersama-sama. Rasakan regangan di dada
7) Ulangi gerakan sebanyak 8 kali

Gambar 4. Peregangan dada dan punggung bagian atas

e. Peregangan bagian leher dan bagian samping


1) Posisi duduk atau berbaring di atas tempat tidur
2) Angkat kedua tangan atau salah satu tangan yang tidak diakses
lurus ke atas, kemudian tangan diturunkan. Rasakan peregangan
pada dada bagian samping
3) Lakukan gerakan sebanyak 8 kali

Gambar 5. Peregangan bagian leher dan bagian samping


2. Latihan penguatan (inti)
Latihan inti dilakukan setelah pemanasan dilakukan. Latihan
disesuaikan dengan kemampuan sesuai dengan umur, jenis kelamin,
kebiasaan latihan, penyakit dan taraf kesehatan masing-masing.
a. Penguatan lengan atas, depan (lengkungan lengan)
1) Posisi duduk atau berbaring di atas tempat tidur
2) Pertahankan siku tetap berada di depan badan dan tekuk lengan
3) Putar telapak tangan ke atas dan buat kepalan, begitu juga
dengan tangan yang lain
4) Perlahan-lahan naikkan satu kepalan (dengan atau tanpa beban)
ke arah bahu dan ke bawah

Gambar 6. Penguatan lengan atas dan depan


b. Penguatan bagian paha
1) Posisi duduk atau berbaring di atas tempat tidur dengan kaki lurus
2) Dengan perlahan tekuk kaki kanan ke arah badan kemudian kaki
diluruskan
3) Secara bergantian dilakukan antara gerakan kaki sebelah kanan
dengan kaki yang sebelah kiri
4) Lakukan gerakan sebanyak 8 kali

Gambar 7. Penguatan bagian paha

c. Penguatan paha
1) Sandarkan punggung di kursi atau tempat dengan kaki dinaikkan
di tempat kaki (footrest)
2) Lengan berpegangan di kursi atau sisi tempat duduk untuk
keseimbangan

3) Perlahan angkat kaki tanpa menekuk kaki (beban untuk


pergelangan kaki dapat digunakan)
4) Hitung sampai hitungan 5 kali
5) Perlahan turunkan. Ulangi untuk kaki yang lain

Gambar 8. Penguatan kaki


d. Penguatan paha depan, belakang, dan perut
1) Sandarkan punggung di kursi / tempat tidur dan kaki dinaikkan di
tempat kaki (footrest)
2) Tekuk kaki pada lutut, dalam satu waktu, perlahan arahkan ke
dada seperti mengayuh sepeda

Gambar 9. Penguatan paha depan, belakang, dan perut

e. Penguatan paha samping


1) Tiduran dengan posisi berbaring di atas tempat tidur
2) Luruskan kedua kaki
3) Gerakkan kaki kanan ke arah samping dengan bertumpu pangkal
paha

4) Kemudian gerakkan ke arah posisi semula (lurus dengan badan)


5) Secara bergantian lakukan gerakan pada kaki yang sebelahnya
6) Lakukan gerakan masing-masing sebanyak 8 kali hitungan

Gambar 10. Penguatan paha samping


3. Latihan pendinginan
Terjadi penurunan aktivitas secara bertahap. Pada tahap ini tekanan
darah, denyut jantung, nadi diusahakan turun secara bertahap. Pemulihan
berguna agar otot-otot yang dipakai latihan akan melemas sehingga akan
memulihkan otot yang baru dipakai dan sisa pembakaran akan dikeluarkan
dan tidak tertumpuk di dalam tubuh.
a. Tarik nafas melalui hidung dan keluarkan melalui mulut, sambil
angkat kedua tangan setinggi kepala
b. Lakukan 8 kali hitungan

Gambar 11. Latihan pendinginan


H. Evaluasi

a. Mengobservasi keadaan umum pasien


b. Mengukur tanda-tanda vital meliputi tekanan darah, denyut nadi,
frekuensi pernapasan, dan suhu tubuh jika perlu
I. Hal-hal yang perlu diperhatika
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pelaksanaan latihan fisik selama
hemodialisis yaitu sebagai berikut.
a. Lakukan gerakan sesuai dengan kemampuan pasien
b. Apabila pasien tidak mampu atau sudah tidak sanggup melanjutkan
gerakan-gerakan latihan, segera hentikan latihan
DAFTAR PUSTAKA
Nasution. (2010). Latihan Jasmani pada pasien hemodialisis regular.
https://nefrologyners.wordpress.com. Diakses pada 15 September
2016. 19:00
Sulistyaningsih. 2010. Efektivitas Latihan Fisik Selama Hemodialisis
Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Penyakit Ginjal
Kronik di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Depok: FIK
UI

SOP
LATIHAN FISIK SELAMA
HEMODIALISA
Pengertian

Tujuan

Suatu pergerakan terencana, terstruktur yang


dilakukan untuk memperbaiki atau memelihara
satu atau lebih aspek kebugaran fisik (Naution,
2010)
1. menguatkan
otot-otot
pernafasan,
mempermudah aliran udara masuk dan keluar
dari paru-paru
2. menguatkan dan memperbaiki efisiensi pompa
jantung, menurunkan denyut jantung saat
istirahat
3. menguatkan seluruh otot tubuh

Indikasi

Kontraindikasi

4. memperbaiki sirkulasi dan menurunkan


tekanan darah
5. memperbaiki
kemampuan
otot
untuk
melakukan latihan
6. memperbaiki kesehatan mental, termasuk
mengurangi stress dan menurunkan insidensi
depresi (Nasution, 2010)
1. pasien dewasa, pria dan wanita (Usia> 18
tahun).
2. Telah menjalani hemodialisis minimal 3 bulan.
3. Tidak menjalani rawat inap
4. Tidak ada kondisi medis akut atau kronis yang
akan membuat hasil latihan olahraga yang
berpotensi berbahaya atau tidak memungkinkan
untuk dinilai.
5. Menerima hemodialysis tiga kali / minggu,
selama tiga atau empat jam / sesi.
6. Tidak memiliki masalah di arteriovenous (AV)
fistula. [18]
7. terapi dialisis memadai: Indeks kecukupan
dialisis - Kt / V> 1,2.
8. Untuk semua pasien, membran dialisis highflux telah digunakan.
9. Hanya pasien yang menggunakan larutan
bikarbonat
10. Kriteria asupan diet: asupan diet rendah protein
<1 g / kg berat badan ideal / hari selama
minimal 2 bulan, rendah asupan energi
makanan <30 kkal / kg berat badan ideal / hari
selama minimal 2 bulan.
11. Menyelesaikan tes kesehatan
12. Untuk
menyelidiki
kelayakan
pasien
mengambil Informed consent dari pasien.
1. hipertensi yang tidak terkontrol
2. Gagal jantung kongestif
3. Aritmia yang memerlukan pengobatan
4. angina tidak stabil
5. penyakit katup jantung major
6. Infark miokard
7. arteriosklerosis signifikan
8. pasien yang berisiko patah tulang
9. Gangguan Muskuloskeletal
10. stenosis aorta berat
11. Miokarditis
12. Partisipasi dalam penelitian lain
13. dialisis yang tidak adekuat Kt / V <1.2
14. hemoglobin <10 g / dl
15. tidak stabil terhadap dialisis

Persiapan pasien

6.

1.
2.
3.
4.

menjelaskan tujuan dan manfaat latihan


mengkaji keadaan umum pasien
mengukur tanda-tanda vital pasien
memberikan lingkungan yang nyaman

Prosedur kerja
1. Latihan peregangan
a. Peregangan leher
1) Posisi duduk atau berbaring di tempat tidur
2) Tundukkan kepala sampai dagu menyentuh dada
3) Tolehkan kepala kearah telinga kiri dan kanan bergantian
4) Ulangi peregangan pada leher
5) Dengan perlahan gerakan kepala kea rah bahu kanan kembali
tegak kemudian gerakkan kepala kea rah bahu kiri
6) Setiap gerakan dilakukan 8 hitungan
b. Peregangan tangan/lengan (tangan dan pergelangan)
1) Posisi duduk atau berbaring
2) Angkat tangan, luruskan sejajar dengan bahu
3) Regangkan semua jari-jari tangan kemudian ikuti gerakan
mengepal
4) Tiap gerakan dilakukan sebanyak 8 hitungan
c. Peregangan bahu, punggung atas dan dada
Gerakan mengangkat bahu dan memutar bahu
1) Posisi duduk atau berbaring di tempat tidur
2) Angkat bahu kea rah telinga dengan gerakan turun naik
3) Putar bahu kanan ke arah belakang kemudian ke arah depan.
Ganti bahu kiri dengan gerakan yang sama
4) Putar secara bersamaan kedua bahu ke arah belakang dan depan
5) Setiap gerakan dilakukan sebayak 8 kali
d. Peregangan dada dan punggung bagian atas
1) Posisi duduk atau berbaring di atas tempat tidur
2) Letakkan tangan di atas bahu dengan siku menekuk
3) Gerakkan memutar siku, pertama ke depan kemudian ke
belakang
4) Gerakan memutar dengan gerakan memutar siku, pertama ke
arah depan lalu belakang
5) Hentikan putaran dan sentuhkan kedua siku di depan dada
6) Buka kedua siku kea rah luar dan Tarik bahu bagian belakang
bersama-sama, rasakan regangan di dada
7) Ulangi gerakan sebanyak 8 kali
e. Peregangan bagian leher dan bagian samping
1) Posisi duduk atau berbaring di atas tempat tidur
2) Angkat kedua tangan atau salah satu tangan yang tidak diakses
lurus ke atas, kemudian tangan diturunkan. Rasakan peregangan
pada dada bagian samping
3) Lakukan gerakan sebanyak 8 kali
2. Latihan penguatan
a. Penguatan legan atas, depan (lengkungan lengan)
1) Posisi duduk atau berbaring di tempat tidur

2) Pertahankan siku tetapberada di depan badan dan tekuk lengan


3) Putar telapak tangan ke atas dan buat kepalan, begitu juga
dengan tangan yang lain
4) Perlahan-lahan naikkan satu kepalan (dengan atau tanpa beban)
kea rah bahu dank e bawah
b. Penguatan bagian paha
1) Posisi duduk atau berbaring di atas tempat tidur dengan kaki
lurus
2) Dengan perlahan tekuk kaki kanan kea rah badan kemudian kaki
diluruskan
3) Secara bergantian dilakukan antara gerakan kaki sebelah kanan
dengan kaki sebelah kiri
4) Lakukan gerakan sebanyak 8 kali
c. Penguatan paha
1) Sandarkan punggung di kursi atau tempat tidur dengan kaki
dinaikkan ke tempat kaki 9footrest)
2) Lengan berpegangan di kursi atau sisi tempat duduk untuk
keseimbangan
3) Perlahan angkat kaki tanpa menekuk kaki (bebean untuk
pergelangan kaki dapat digunakan)
4) Hitung sampai hitungan 5 kali
5) Perlahan turunkan, ulangi untuk kaki yang lain
d. Penguatan paha depan, belakang dan perut
1) Sandarkan punggung di kursi/ tempat tidur dan kaki dinaikkan di
tempat kaki (footrest)
2) Tekuk kaki dan lutut dalam satu waktu, perlahan arahkan ke
dada seperti mengayuh sepeda
e. Penguatan paha samping
1) Tiduran dengan posisi berbaring di tempat tidur
2) Luruskan kedua kaki
3) Gerakkan kaki kanan kea rah samping dengan bertumpu pada
pangkal paha, kemudian gerakkan ke posisi semula (lurus
dengan badan)
4) Secara bergantian lakukan gerakan pada kaki yang sebelahnya
5) Lakukan gerakan masing-masing sebanyak 8 kali hitungan
3. Latihan pendinginan
a. Tarik nafas melalui hidunr dan keluarkan melalui mulut, sambil
angkat kedua tangan setinggi kepala
b. Lakukan 8 kali hitungan
4. Evaluasi
a. Mengobservasi keadaan umum pasien
b. Mengukurtanda-tanda vital
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Ukur tanda-tanda vital dinilai minimal sekali selama latihan
2. Sampaikan pada pasien untuk melaporkan jika terjadi efek samping
mual, palpitasi dan sakit kepala
3. Pantau kondisi pasien selama latihan

DAFTAR HADIR

Kegiatan
: Pendidikan Kesehatan Tentang Latihan Fisik selama Hemodialisa
Waktu
: 16 September 2016
Tempat: Poli Hemodialisa RSD dr. Soebandi Jember
No.
1
2
3
4
5
6

Nama

Alamat

Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7
8
9
10
11
12
13
14
15

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Jember,

September 2016

Mengetahui,
Kepala Ruang Poli Hemodialisa

Ns. Moh. Toha, S.Kep


.

Anda mungkin juga menyukai