Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

LATIHAN SENAM LANSIA

Diajukan untuk memenuhi tugas: Promosi Kesehatan

Disusun Oleh:

1.ANANTA KRISTINA DAMAYANTI (210101001)

2.AGHISNA MAYLA M.I.S (210101002)

3.ANDINI POPPY WIDIYANTI (210101003)

4.ANISA SILVIANA PUTRI (210101004)

5.JOKO PRANOWO (210101020)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAMENANG KEDIRI
TA 2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

LATIHAN SENAM LANSIA

A. TOPIK : Latihan Senam Lansia


B. SUB TOPIK : Tes dan Latihan Senam Lansia Kebugaran Jasmani
C. SASARAN : Warga Lansia
D. HARI/TANGGAL :
E. WAKTU : 45 menit
F. TEMPAT : Posbindu Lansia Dsn Kemirahan Ds Damarwulan
G. PENYULUH/PETUGAS : Ananta, Aghisna, Andini, Anisa, Joko
H. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang latihan senam lansia untuk
kebugaran jasmani diharapkan kelompok lansia dapat mengerti dan memahami
pentingnya dalam melakukan latihan senam untuk kebugaran jasmani
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kelompok lansia maupun keluarga dan
pengunjung mampu memahami tentang:
a. Menjelaskan tentang pengertian senam
b. Menyebutkan tentang manfaat senam
c. Menyebutkan tentang macam-macam Gerakan senam
I. POKOK BAHASAN
a. Pengertian senam
b. Manfaat senam
c. Macam-macam Gerakan senam
J. METODE : Ceramah, Tanya Jawab, dan Praktek
K. MEDIA : LCD, Laptop, Leafet, Sound
L. KBM
No Kegiatan/Waktu Kegiatan Fasilitator Respon Audiens
1. Pembukaan (5 menit) 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menyampaikan tujuan 3. Menjawab pertanyaan
4. Memberikan pertanyaan
tentang pokok bahasan

2. Kegiatan Inti (35 menit) 1. Menjelaskan pengertian 1. Menperhatikan &


senam mendengarkan
2. Menyebutkan manfaat 2. Memberikan pertanyaan
senam & menjawab
3. Menyebutkan macam- pertanyaan
3. Menyampaikan
macam Gerakan senam pendapat
3. Penutup (5 menit) 1. Memberi pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan
2. Menutup penyuluhan 2. Membalas salam
dengan salam

MATERI
A. Pengertian

Senam kesegaran jasmani merupakan bentuk latihan kebugaran dengan rangkaian


gerakan tertentu dengan iringan musik atau lagu, yang dikenal masyarakat Tanah Air.
Mengutip dari Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia (2011) oleh Fredericus
Suharjana, rangkaian gerakan berirama dalam senam kesegaran jasmani bisa memenuhi
tujuan menjaga kondisi tubuh setiap individu.
Rangkaian latihan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) mempunyai unsur gerakan
dengan bentuk maupun durasi tertentu. Jenis gerakan senam kesegaran jasmani pun
tergolong mudah sehingga dapat dilakukan oleh individu dari beragam lapisan usia.
Adapun, perkembangan senam kesegaran jasmani sendiri berasal dari bentuk gerak ritmik
atau senam berirama secara umum.

B. Manfaat Senam Lansia Untuk Kesehatan

Pada dasarnya, senam lansia adalah serangkaian gerak atau latihan fisik yang
dilakukan oleh orang lanjut usia untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya. Jenis
aktivitas ini memiliki gerakan yang teratur, terarah, dan terencana, yang disesuaikan
dengan berbagai perubahan tubuh pada lansia.
Umumnya, senam untuk orang lanjut usia memiliki gerakan dan kecepatan yang lebih
lambat dibandingkan dengan senam aerobik. Meski demikian, sama seperti aerobik,
senam ini juga biasanya dilakukan secara berkelompok dengan iringan musik tertentu.
Hal ini dilakukan untuk membawa suasana yang ceria, sehingga bisa menjadi sarana
untuk melepas penat dan kelelahan yang rentan terjadi pada kelompok usia ini.

Adapun sebagaimana olahraga lansia pada umumnya, senam ini juga membawa
beragam manfaat. Senam ini disebut dapat membantu meningkatkan kerja jantung,
sehingga orang lanjut usia bisa memiliki peredaran darah yang lebih baik. Tak hanya itu,
jenis aktivitas ini juga telah terbukti dapat membantu menurunkan tekanan darah,
sehingga bisa mengurangi risiko hipertensi hingga penyakit jantung. Selain itu, senam
secara rutin juga bisa membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, sehingga bisa
membantu meningkatkan sistem kekebalan. Adapun hal ini merupakan salah satu kunci
untuk mendapatkan tubuh lansia yang sehat dan bugar, sehingga bisa terhindar dari
berbagai sebagaimana penyakit.
Adapun secara mental, senam ini juga dapat membantu meningkatkan mood pada
lansia. Pasalnya, dilansir dari Help Guide, olahraga dapat melepaskan hormon endorfin,
yaitu hormon pereda stres, sehingga orang yang melakukannya akan merasa bahagia.
Selain itu, ada manfaat lain untuk lansia jika melakukan senam ini secara rutin. Manfaat
tersebut adalah:

 Meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur.


 Mengontrol kadar gula darah, sehingga bisa terhindar dari diabetes.
 Membangun kekuatan otot dan tulang, sehingga bisa mencegah osteoporosis.
 Meningkatkan kelenturan tubuh.
 Menjaga keseimbangan dan koordinasi gerak tubuh.
 Meningkatkan energi.
 Mengurangi ketegangan dan kecemasan.
 Meningkatkan kemampuan kognitif.
 Mencegah depresi.
 Meningkatkan hubungan sosial.

C. Macam-Macam Gerakan Senam Lansia

A. Gerakan Peregangan Leher

Jenis gerakan ini bisa menjadi salah satu bentuk latihan peregangan untuk lansia.
Gerakan ini dapat membantu meregangkan otot, meningkatkan kelenturan, serta
melatih persendian pada bagian leher. Untuk melakukannya, cukup dengan
menolehkan kepala ke kanan dan kiri, menundukkan dan menegakkan kepala, serta
memiringkan kepala ke samping kanan dan kiri. Masing-masing gerakan kepala
dilakukan selama 8 kali.
Selain itu, juga bisa melakukan gerakan memutar leher. Caranya, secara perlahan
putar kepala ke arah bahu kiri, tahan selama 5 detik, kemudian kembali ke posisi
awal. Lakukan hal yang sama ke arah bahu kanan. Adapun gerakan ini bisa
dilakukan dalam tiga putaran di setiap sisi.

B. Mengangkat Lengan

Gerakan senam ini dapat membantu meningkatkan kekuatan bahu dan lengan
lansia. Jenis gerakan ini bisa dilakukan dalam posisi duduk atau sambil berdiri,
dengan tetap menjaga posisi kaki tegak di atas lantai.
Untuk mempraktikkannya, tarik napas perlahan kemudian angkat kedua lengan ke
atas kepala sambil menghembuskan napas. Tahan posisi selama satu detik, kemudian
turunkan lengan sambil menarik napas kembali. Lakukan hal tersebut selama 10-15
kali.
Agar mendapatkan otot yang lebih kuat, gerakan ini bisa dipraktikkan sambil
menggenggam barbel ringan atau barang lainnya. Selain itu, cara serupa juga bisa
dilakukan dengan menggerakkan lengan lurus ke depan atau merentangkannya ke
samping.

C. Peregangan Pinggang

Setelah leher dan lengan, area otot punggung dan pinggang lansia juga butuh
peregangan. Untuk mempraktikkannya, perlu berdiri tegak dengan kaki terbuka
selebar pinggul dan posisi lengan berada pada samping badan.
Kemudian, miringkan badan ke samping kanan, tahan selama dua detik dan
kembali ke posisi semula. Lakukan hal yang sama ke arah sisi kiri, hingga
mengulang tiga kali untuk setiap sisi.
Selain memiringkan badan, bias juga meregangkan otot pinggang dengan gerakan
memutar pinggang. Anda hanya cukup memutar pinggang ke kanan dan tahan selama
kurang lebih 5 detik, lalu kembali ke posisi semula. Lakukan hal yang sama dengan
memutar pinggang ke sisi kiri.

D. Berdiri Satu Kaki

Selain peregangan, gerakan senam ini juga bisa berupa latihan keseimbangan
untuk lansia. Cara ini bisa dipraktikkan dengan melakukan gerakan berdiri satu kaki.
Untuk mempraktikkannya, hanya cukup berdiri pada belakang kursi atau suatu benda
yang kokoh untuk dijadikan pegangan. Setelah itu, angkat satu kaki sambil tangan
memegang benda yang ada didepan. Kemudian tahan posisi selama 10 detik.
Lakukan gerakan yang sama dengan mengangkat kaki pada sisi lainnya. Ulangi
selama 10-15 kali untuk masing-masing sisi kaki.

E. Gerakan Jinjit

Selain melatih keseimbangan kaki, gerakan ini memperkuat area betis dan
pergelangan kaki. Dengan kaki yang kuat, lansia dapat berjalan lebih mudah dan bisa
melakukan aktivitas fisik lainnya secara baik.
Caranya, hanya cukup berdiri di belakang kursi. Sambil berpegangan pada kursi
tersebut, tarik napas kemudian hembuskan napas sambil perlahan mengangkat tumit
atau melakukan jinjit setinggi mungkin.
Tahan posisi tersebut selama satu detik, kemudian tarik napas kembali sambil
menurunkan tumit secara perlahan. Ulangi gerakan tersebut selama 10-15 kali. Lalu
istirahat sejenak dan lakukan kembali gerakan yang sama selama 10-15 kali lagi.
Selain itu, Anda juga bisa mencoba bentuk aktivitas atau olahraga lainnya untuk menerapkan
gaya hidup sehat lansia. Misalnya, melakukan yoga untuk lansia, taichi, jalan kaki, berenang,
atau sekadar melakukan aktivitas untuk otak lansia yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai