Disusun Oleh:
MATERI
A. Pengertian
Pada dasarnya, senam lansia adalah serangkaian gerak atau latihan fisik yang
dilakukan oleh orang lanjut usia untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya. Jenis
aktivitas ini memiliki gerakan yang teratur, terarah, dan terencana, yang disesuaikan
dengan berbagai perubahan tubuh pada lansia.
Umumnya, senam untuk orang lanjut usia memiliki gerakan dan kecepatan yang lebih
lambat dibandingkan dengan senam aerobik. Meski demikian, sama seperti aerobik,
senam ini juga biasanya dilakukan secara berkelompok dengan iringan musik tertentu.
Hal ini dilakukan untuk membawa suasana yang ceria, sehingga bisa menjadi sarana
untuk melepas penat dan kelelahan yang rentan terjadi pada kelompok usia ini.
Adapun sebagaimana olahraga lansia pada umumnya, senam ini juga membawa
beragam manfaat. Senam ini disebut dapat membantu meningkatkan kerja jantung,
sehingga orang lanjut usia bisa memiliki peredaran darah yang lebih baik. Tak hanya itu,
jenis aktivitas ini juga telah terbukti dapat membantu menurunkan tekanan darah,
sehingga bisa mengurangi risiko hipertensi hingga penyakit jantung. Selain itu, senam
secara rutin juga bisa membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, sehingga bisa
membantu meningkatkan sistem kekebalan. Adapun hal ini merupakan salah satu kunci
untuk mendapatkan tubuh lansia yang sehat dan bugar, sehingga bisa terhindar dari
berbagai sebagaimana penyakit.
Adapun secara mental, senam ini juga dapat membantu meningkatkan mood pada
lansia. Pasalnya, dilansir dari Help Guide, olahraga dapat melepaskan hormon endorfin,
yaitu hormon pereda stres, sehingga orang yang melakukannya akan merasa bahagia.
Selain itu, ada manfaat lain untuk lansia jika melakukan senam ini secara rutin. Manfaat
tersebut adalah:
Jenis gerakan ini bisa menjadi salah satu bentuk latihan peregangan untuk lansia.
Gerakan ini dapat membantu meregangkan otot, meningkatkan kelenturan, serta
melatih persendian pada bagian leher. Untuk melakukannya, cukup dengan
menolehkan kepala ke kanan dan kiri, menundukkan dan menegakkan kepala, serta
memiringkan kepala ke samping kanan dan kiri. Masing-masing gerakan kepala
dilakukan selama 8 kali.
Selain itu, juga bisa melakukan gerakan memutar leher. Caranya, secara perlahan
putar kepala ke arah bahu kiri, tahan selama 5 detik, kemudian kembali ke posisi
awal. Lakukan hal yang sama ke arah bahu kanan. Adapun gerakan ini bisa
dilakukan dalam tiga putaran di setiap sisi.
B. Mengangkat Lengan
Gerakan senam ini dapat membantu meningkatkan kekuatan bahu dan lengan
lansia. Jenis gerakan ini bisa dilakukan dalam posisi duduk atau sambil berdiri,
dengan tetap menjaga posisi kaki tegak di atas lantai.
Untuk mempraktikkannya, tarik napas perlahan kemudian angkat kedua lengan ke
atas kepala sambil menghembuskan napas. Tahan posisi selama satu detik, kemudian
turunkan lengan sambil menarik napas kembali. Lakukan hal tersebut selama 10-15
kali.
Agar mendapatkan otot yang lebih kuat, gerakan ini bisa dipraktikkan sambil
menggenggam barbel ringan atau barang lainnya. Selain itu, cara serupa juga bisa
dilakukan dengan menggerakkan lengan lurus ke depan atau merentangkannya ke
samping.
C. Peregangan Pinggang
Setelah leher dan lengan, area otot punggung dan pinggang lansia juga butuh
peregangan. Untuk mempraktikkannya, perlu berdiri tegak dengan kaki terbuka
selebar pinggul dan posisi lengan berada pada samping badan.
Kemudian, miringkan badan ke samping kanan, tahan selama dua detik dan
kembali ke posisi semula. Lakukan hal yang sama ke arah sisi kiri, hingga
mengulang tiga kali untuk setiap sisi.
Selain memiringkan badan, bias juga meregangkan otot pinggang dengan gerakan
memutar pinggang. Anda hanya cukup memutar pinggang ke kanan dan tahan selama
kurang lebih 5 detik, lalu kembali ke posisi semula. Lakukan hal yang sama dengan
memutar pinggang ke sisi kiri.
Selain peregangan, gerakan senam ini juga bisa berupa latihan keseimbangan
untuk lansia. Cara ini bisa dipraktikkan dengan melakukan gerakan berdiri satu kaki.
Untuk mempraktikkannya, hanya cukup berdiri pada belakang kursi atau suatu benda
yang kokoh untuk dijadikan pegangan. Setelah itu, angkat satu kaki sambil tangan
memegang benda yang ada didepan. Kemudian tahan posisi selama 10 detik.
Lakukan gerakan yang sama dengan mengangkat kaki pada sisi lainnya. Ulangi
selama 10-15 kali untuk masing-masing sisi kaki.
E. Gerakan Jinjit
Selain melatih keseimbangan kaki, gerakan ini memperkuat area betis dan
pergelangan kaki. Dengan kaki yang kuat, lansia dapat berjalan lebih mudah dan bisa
melakukan aktivitas fisik lainnya secara baik.
Caranya, hanya cukup berdiri di belakang kursi. Sambil berpegangan pada kursi
tersebut, tarik napas kemudian hembuskan napas sambil perlahan mengangkat tumit
atau melakukan jinjit setinggi mungkin.
Tahan posisi tersebut selama satu detik, kemudian tarik napas kembali sambil
menurunkan tumit secara perlahan. Ulangi gerakan tersebut selama 10-15 kali. Lalu
istirahat sejenak dan lakukan kembali gerakan yang sama selama 10-15 kali lagi.
Selain itu, Anda juga bisa mencoba bentuk aktivitas atau olahraga lainnya untuk menerapkan
gaya hidup sehat lansia. Misalnya, melakukan yoga untuk lansia, taichi, jalan kaki, berenang,
atau sekadar melakukan aktivitas untuk otak lansia yang sehat.