Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SENAM ERGONOMIK

Disusun Oleh :

SITI WADDAH MUKARROMAH

071182031

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2019
SENAM ERGONOMIK

(ERGONOMIC EXERCISES)

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

1. PENGERTIAN Senamergonomikmerupakansenam yang


gerakandasarnyaterdiriatas lima gerak yang masing-
masingmemilikikandunganmanfaatberbeda,
tetapisalingterkaitsatudanlainnya. Senamergonomikadalahs
uatutekniksenamuntukmengembalikanataumembetulkanpo
sisidankelenturansistemsarafdanalirandarah,
memaksimalkansuplaioksigenkeotak,
membukasistemkecerdasan, sistemkeringat,
sistempemanastubuh, sistempembakaranasamurat,
kolesterol, guladarah, asamlaktat, sistemkesegarantubuh,
dansistemkekebalantubuh

2. TUJUAN 1. Pembebasan iritasi saraf dan perbaikan fleksibilitas


saraf
2. Mencegah pembebanan statik
3. Normalisasi mikrosirkulasi saraf
4. Koreksi postural
5. Mobilisasi sendi, jaringan lunak

3. INDIKASI 1. Hipertensi
2. Migrain
3. Vertigo
4. Sakit kepala
5. Strain pada mata, leher, punggung dan pinggang, bahu
6. Nyeri pada pergelangan tangan
4. KONTRAINDIKASI 1. Fraktur

5. PERSIAPAN PASIEN 1. Berikan salam, perkenalkan diri anda dan identifikasi


klien dengan memeriksa identitas klien dengan cermat.
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, berikan kesempatan kepada klien untuk
bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien.
3. Siapkan peralatan yang diperlukan.
4. Atur posisi klien sehingga merasa aman dan nyaman.

6. PERSIAPAN ALAT 1. Matras

7. CARA BEKERJA

1. Petunjuk latihan Ergonomic exercises


2. • Kontraksi otot dengan kuat dan rasakan kontraksi tersebut
3. • Tahan kontraksi otot tersebut selama 5-10 detik
4. • Lemaskan otot tersebut sampai terasa rileks
5. • Ulangi latihan tersebut sekali lagi
6.
Prosedur Ergonomic Exercises
1. Teknik ke satu
Berdiri tegak dengan dua lengan diputar ke belakang semaksimal mungkin
kemudian rasakan keluar dan masuknya udara dengan rileks. Saat dua lengan di
atas kepala, jari kaki jinjit.
2. Teknik ke dua
Dari posisi berdiri tegak dengan menarik napas dalam secara rileks, tahan napas
sambil membungkukkan badan ke depan (napas dada) semampunya. Tangan
berpegangan pada pergelangan kaki sampai punggung terasa tertarik/teregang.
Wajah menengadah sampai terasa tegang/panas. Saat melepaskan napas, lakukan
hal itu dengan rileks dan perlahan.
3. Teknik ke tiga
Menarik napas dalam (napas dada) lalu tahan sambil membungkukkan badan ke
depan dan dua tangan bertumpu pada paha. Wajah menengadah sampai terasa
tegang/panas. Saat membungkuk, pantat jangan sampai menungging.
4. Teknik ke empat
Posisi Duduk Perkasa dengan dua tangan menggenggam pergelangan kaki,
menarik napas dalam (napas dada), badan membungkuk ke depan sampai
punggung terasa tertarik/teregang, wajah menengadah sampai terasa
tegang/panas. Saat membungkuk, pantat jangan sampai menungging. Saat
melepaskan napas, lakukan hal itu secara rileks dan perlahan.
5. Teknik ke lima
Posisi kaki duduk pembakaran dilanjutkan berbaring pasrah. Punggung
menyentuh lantai/alas, dua lengan lurus di atas kepala, napas rileks dan dirasakan
(napas dada), perut mengecil. Apabila tidak mampu menekuk kaki, maka kaki
bisa diposisikan pada keadaan lurus.
6. Teknik ke enam
Gerakan putaran energi inti diawali dengan duduk simpuh dengan punggung kaki
sebagai alas. Dua lengan lurus ke depan, lalu pergelangan tangan diputar mulai
dari depan dada sampai atas kepala, wajah menengadah melihat putaran tangan,
kemudian putar pergelangan tangan ke arah luar sebanyak 60 putaran.

8. EVALUASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai.
2. Beri reinforcement positif pada klien.
3. Kontrak pertemuan selanjutnya.
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik.

9. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :


1. Kenyamanan dan kekuatan kondisi fisik klien harus selalu dikaji untuk
mengetahui keadaan klien selama prosedur.
2. Perhatikan kontraindikasi dilakukannya tindakan.

Anda mungkin juga menyukai