Anda di halaman 1dari 8

TERAPI MODALITAS

SENAM ERGONOMIC PADA LANSIA NY. S DENGAN


MASALAH ASAM URAT

Oleh :
YENI NUR AZIZAH
NIM. 201903106

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2020
PERENCANAAN TERAPI MODALITAS
SENAM ERGONOMIC PADA LANSIA DENGAN MASALAH NYERI
SENDI (ASAM URAT)

Pokok Bahasan : Terapi Modalitas pada Klien Dengan Masalah Asam Urat
Sub Pokok Bahasan : Terapi Senam Ergonomic pada Lansia Untuk Mengurangi
Nyeri
Hari/tanggal : Rabu, 13 Mei 2020
Jam : 10.00 - 10.30 WIB
Tempat : Rumah Ny. S
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mampu melakukan gerakan-gerakan senam ergonomic secara
mandiri dan mengetehui tujuan dari senam ergonomic.
2. Tujuan Khusus
a. Pasien mampu melakukan gerakan-gerakan senam ergonomic secara
mandiri
b. Nyeri sendi berkurang setelah melakukan senam ergonomic
B. Metode
Metode yang digunakan menjelaskan, demonstrasi dan redemonstrasi
C. Media
1. Alas lantai
2. Kamera
D. Susunan Kegiatan
No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1 5 menit Pembukaan:
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucap salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari 3. Mendengarkan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan 4. Mendengarkan
diberikan
2 15 menit Pelaksanaan:
1. Menjelaskan tentang terapi 1. Mendengarkan
modalitas senam ergonomic
untuk mengurangi nyeri
2. Melakukan demontrasi senam 2. Melihat dan
ergonomic melalukan
3. Lansia melakukan redemontrasi 3. Melakukan
seperti yang dicontohkan
penyaji
3 10 menit Evaluasi:
1. Menanyakan kepada lansia 1. Menjawab
tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan
2. Mengucapkan terima kasih atas 2. Mendengarkan
peran lansia
3. Mengucapkan salam penutup 3. Menjawab salam

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
TERAPI MODALITAS
PADA LANSIA DENGAN MASALAH ASAM URAT

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


SENAM ERGONOMIC
Pengertian Senam ergonomic merupakan suatu teknik senam untuk
mengembalikan dan membetulkan posisi dan kelenturan
sistem saraf dan aliran darah, memaksimalkan suplai
oksigen ke otak, membuka sistem kecerdasan, sistem
keringat, sistem pemanasan tubuh, sistem pembakaran
asam urat, kolesterol, gula darah, dan asam laktat,
sistem kesegaran tubuh, dan sistem kekebalan tubuh
(Wratsongko, 2013).
Tujuan 1. Mengoptimalkan suplai darah dan oksigen ke otak,
sehingga fungsi organ paru, jantung, ginjal, lambung,
usus, dan liver.
2. Meningkatkan kemampuan memori
3. Meningkatkan kemampuan sistem saraf
4. Mobilisasi sendi
5. Mengurangi nyeri sendi
6. Menurunkan kadar asam urat
7. Mengembalikan atau membetulkan posisi dan
kelenturan sistem saraf dan aliran darah
Indikasi a. Asam urat
b. Diabetes mellitus
c. Kolesterol
d. Membuka sistem kecerdasan
e. Dan berbagai penyakit lain
Kontra Indikasi -
Petugas Perawat
Persiapan Alat Alas lantai, kamera
Persiapan Pasien 1. Perkenalkan diri anda dan identifikasi klien dengan
dan Lingkungan memeriksa identitas klien dengan cermat
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, berikan kesempatan pada klien untuk
bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien
3. Siapkan peralatan yang dibutuhkan
4. Atur posisi klien sehingga merasa aman dan nyaman
Prosedur Persiapan Perawat:
1. Perawat menyiapkan diri
2. Atur posisi
3. Gerakan Pertama Lapang Dada
Berdiri tegak dengan dua lengan diputar ke belakang
semaksimal mungkin kemudian rasakan keluar dan
masuknya udara dengan rileks. Saat dua lengan
diatas kepala, jari kaki jinjit.

4. Gerakan Kedua Tunduk Syukur


Dimulai dari gerakan berdiri tegak, lalu menarik
nafas rileks, lalu tahan
sambil membungkukkan
badan ke depan
semampunya. Kedua
tangan berpegangan pada
kaki sampai punggung
merasa tertarik. Wajah
menengadah sampai
terasa panas, saat melepaskan nafas, lakukan secara
rileks.

5. Gerakan Ketiga
Duduk Perkasa
Menarik nafas
dalam lalu tahan
sambil badan membungkuk dan kedua tangan
bertumpu pada paha. Wajah menengadah sampai
terasa panas. Saat posisi membungkuk, pantat tidak
menungging.

6. G
e
r
a
k
an Keempat Duduk Pembakaran
Posisi duduk simpuh dengan kedua tangan
menggenggam pergelangan kaki, tarik nafas sambil
badan membungkuk sampai punggung terasa
tertarik, wajah menengadah sampai terasa panas,
pantat jangan sampai ikut menungging, lepaskan
nafas dengan rileks.

7. Gerakan Kelima Berbaring Pasrah


Posisi kaki duduk simpuh dilanjutkan dengan
berbaring pasrah. Punggung menyentuh lantai, dua
lengan lurus diatas kepala, nafas rileks, perut
mengecil.

Evaluasi Evaluasi secara umum:


a. Evaluasi hasil yang dicapai
b. Beri reinforcement positif pada klien
c. Kontrak pertemuan selanjutnya
d. Mengakhiri pertemuan dengan baik
Dokumentasi 1. Mencatat hasil terapi senam ergonomic
2. Mencatat tanggal dan waktu pelaksaan prosedur
3. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah
pelaksanaan prosedur
Sikap 1. Sistematis
2. Berkomunikasi
3. Mandiri
4. Teliti
5. Menjaga privasi
6. Sopan
Daftar Pustaka Supartini. 2011. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan.
Jakarta: EGC.
Wratsongko, Madyo dan Trianggoro. 2013. Pencegahan
dan Penyembuhan Penyakit Dengan Gerakan
Shalat. Jakarta: Qultum Media.
Wratsongko, Madyo. 2015. Pedoman Sehat Tanpa
Obat. Jakarta: Elex Media.

Anda mungkin juga menyukai