Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN PEMENUHAN


KEBUTUHAN RASA AMAN
NYAMAN
KELOMPOK 7 KELAS 1C
Dosen Pembimbing: Endang Banon, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.J
ANGGOTA KELOMPOK 7 1C

1.NENGSIH AMBARITA (P3.73.20.1.21.123)


2.NOVENI WIJAYANTI (P3.73.20.1.21.124)
3.NURHALIDZA (P3.73.20.1.21.125)
4.RETNO WULANDARI (P3.73.20.1.21.126)
5.SAFIRA PUTRI (P3.73.20.1.21.127)
MATERI
C. PEMERILHARAAN
A. LATIHAN RELAKSASI FISIK B. Backrub LINGKUNGAN PASIEN

- Latihan pernapasan dalam (deep - Pengertian - Menyiapkan tempat tidur terbuka


breathing) - Tujuan - Menyiapkan tempat tidur tertutup
- Relaksasi otot progresif - Indikasi - Mengganti alat tenun dengan pasien
- Meditasi - Kontradikasi diatasnya.
- Kompres hangat - Persiapan pasien
- Visualisasi - Teknik
DEFINISI KEAMANAN
ATAU KESELAMATAN

ㆍ Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau
bisa juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2018).

ㆍ Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk


melindungi diri dari bahaya fisik.

ㆍ Klasifikasi kebutuhan keselamatan terdiri dari keselamatan fisiK


dankeselamatan psikologis.
Jenis Dasar Risiko Terhadap
Keamanan
NOTES
Jenis dasar risiko terhadap keamanan
klien di dalam lingkungan pelayanan
kesehatan adalah jatuh, kecelakaan
yang disebabkan oleh klien,
kecelakaan yang disebabkan oleh
prosedur, dan kecelakaan yang
disebabkan oleh penggunaan alat.
DEFINISI KENYAMANAN
• Kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan
(kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu
yang melebihi masalah atau nyeri) (Potter & Perry,2006)

• Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat


aspek yaitu: fisik, sosial, psikospiritual,dan lingkungan.

• Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman diartikan perawat telah


memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan
bantuan.

—1C
01
LATIHAN RELAKSASI FISIK
1. LATIHAN RELAKSASI NAFAS DALAM
(DEEP BREATHING)

Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu


bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini
perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara
melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan
inspirasi secara maksimal) dan bagaimana
menghembuskan nafas secara perlahan,selain dapat
menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas
dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan
meningkatkan oksigenasi darah.
MANFAAT TEKNIK RELAKSASI
NAPAS DALAM
a) Ketentraman hati
b) Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah
c) Tekanan dan ketegangan jiwa menjadi rendah
d) Detak jantung lebih rendah
e) Mengurangi tekanan darah
f) Ketahanan yang lebih besar terhadap penyakit
g) Tidur lelap
h) Kesehatan mental menjadi lebih baik
i) Daya ingat lebih baik
j) Meningkatkan daya berpikir logis
k) Meningkatkan kreativitas
l) Meningkatkan keyakinan
Tujuan dan Alasan Relaksasi
Napas Dalam

Teknik relaksasi napas dalam dipercaya dapat menurunkan


intensitas nyeri melalui mekanisme yaitu:

a) Pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah ke


daerah yang mengalami spasme dan iskemic.

b) Mampu merangsang tubuh untuk melepaskan opoiod endogen yaitu


endorphin dan enkefalin.

c) Mudah dilakukan
PROSEDUR PELAKSANAAN

A Tahap Prainteraksi
1) Membaca status pasien
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat

B. Tahap Orientasi
1) Memberikan salam teraupetik
2) Validasi kondisi pasien
3) Menjaga privacy pasien
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga
TAHAP KERJA

1) Ciptakan lingkungan yang tenang


2) Usahakan tetap rileks dan tenang
3) Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1,2,3
4) Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
5) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6) Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
7) Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8) Usahakan agar tetap konsentrasi
9) Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
 
2. RELAKSASI OTOT PROGRESIF

Teknik relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi otot


dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan, atau
sugesti.

Tujuan dari teknik ini, yaitu:


- Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan
punggung, tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, laju
metabolic
- Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi
- Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress
PROSEDUR
PELAKSANAAN

Gerakan 1 ditujukan untuk melatih otot tangan


• Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan.
• Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan yang terjadi.
• Pada saat kepalan dilepaskan, klien dipandu untuk merasakan relaks selama 10 detik.
• Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga klien dapat membedakan
perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang dialami.
• Prosedur serupa juga dilatihkan pada tangan kanan.
LANJUTAN..

Gerakan 2:

Gerakan 2:
ditujukan untuk melatih otot tangan bagian belakang

• Tekuk kedua lengan ke belakang pada pergelangan tangan sehingga otot di tangan
bagian belakang dan lengan bawah menegang, jari-jari menghadap ke langit-langit
• Gerakan melatih otot tangan bagian depan dan belakang.
LANJUTAN..

Gerakan 3:
ditujukan untuk melatih otot biseps (otot besar pada bagian atas pangkal lengan)
• Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan.
• Kemudian membawa kedua kepalan ke pundak sehingga otot biseps akan
menjadi tegang.
3. MEDITASI

Meditasi juga dapat dilakukan sebagai metode relaksasi.


Caranya seperti:
- Duduk di lantai dan melipat kedua kaki atau mencoba
teknik meditasi, seperti kundalini.
- Pejamkan mata,
- Tenangkan diri,
- Cobalah memusatkan perhatian pada sesuatu, misalnya
dengan membayangkan suatu gambar, memikirkan satu
kata, atau mendengar napas anda sendiri.
 
4. KOMPRES HANGAT

Siapkan alat dan bahan


Alat dan bahan yang dibutuhkan, yaitu:
- Air hangat dengan suhu 40 derajat celcius.
- Handuk/kain/washlap.
- Basahi handuk/kain/washlap dengan air hangat.
- Peras kain agar tidak terlalu basah
- Letakkan kain pada daerah yang akan dikompres
- Lakukan kembali ketika kain sudah kering atau
suhu kain mulai dingin.
- Kompres selama 20 menit.
5. VISUALISASI
ㆍ Untuk merelaksasi diri menggunakan visualisasi, coba gabungkan
beragam indra, termasuk penciuman, penglihatan, suara, dan
sentuhan.
ㆍ Misalnya membayangkan relaksasi di pantai, bayangkan aroma
asin air laut, suara ombak, dan hangatnya panas matahari. Dalam
melakukan visualisasinya, kamu bisa menutup mata, duduk di tempat
yang sepi, dan arahkan konsentrasi terhadap napas. Fokuskan pikiran
terhadap hal-hal positif.
02
BACKRUB
1. Pengertian Backrub
Backrub adalah melakukan tindakan keperawatan dengan cara
memberikan masasepada klien dengan memenubi kebutuhan
rasa nyaman (nyeri) pada dacrah superfisial ataupada
otot'tulang. Pemijatan ini pada punggung untuk memperlancar
sirkulasi aliran darah danmengurangi nyeri.
2. Tujuan Backrub
1. Memperlancar sirkulasi darah.
2. Meningkatkan fungsi jaringan saral.
3. Menurunkan ketegangan otot.
4. Melarutkan lemak.
5. Menstimuli sirkulasi kulit.
6. Menimbulkan relaksasi yang dalam.
7. Mengurangi nyeri pada tengkuk.
8. Memperbaiki secara langsung mmaupun tidak fungsi setiap
organ internal.
3. Indikasi
1 . Klien dengan keluhan kekakuan dan kekakuan dan
ketegangan pada tengkuk.
2. Klien dengan gangguan sirkulasi darah pada
punggung.
3. Klien dengan gangguan nyeri atau ketidaknyamanan.
4. Kontadiksi
1. Klien dengan lesi pada daerab punggung.
2. Klien dengan fraktur pada punggung.
3. Klien dengan low back pain ( nyeri pinggang akibat
penyempitan syaraf ).
5. Persiapan pasien
1. Berikan salam, perkenalkan diri anda dan identifikasi
klien dengan memeriksaidentitas klien dengan cermat.
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan,
berikan kesempatan kepadaklien untuk bertanya dan jawab
seluruh pertanyaan klien.
3. Siapkan peralatan yang diperlukan.
4. Alur posisi klien sehingga merasa aman dan nyaman.
6. Teknik
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Cuci tangan.
3. Lakukan backrub pada daerah yang dirasakan nyeri
selama 5-10 menit.
4. Lakukan backrub dengan menggunakan telapak tangan
dan jari tekanan halus.
5. Cuci tangan setelah melakukan prosedur.
6. Catat tindakan dan respon pasien terhadap tindakan
03
PEMELIHARAAN LINGKUNGAN
PASIEN
1. MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR TERBUKA
(OPEN BED)

Tempat tidur terbuka (Open Bed) merupakan tempat tidur


yang sudah disiapkan tanpa tertutup dengan seprei penutup
(over laken) di atas.
Tujuan nya agar dapat digunakan jika ada klien baru
masuk.

Persiapan alat:
- Tempat tidur
- kasur, dan 
- bantal.
ALAT TENUN YANG TELAH DISUSUN MENURUT
PEMAKAIAN NYA

 - Alas Kasur
- Laken/seprei besar
- Perlak
- Stik laken/seprei melintang
- Selimut yang sudah dilipat terbalik (bagian luar dilipat dan
posisinya menjadi di bagian dalam)
- Sarung bantal dan guling
- Over laken/seprei penutup.
PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Cuci tangan
2. Letakkan alat tenun yang telah disusun sesuai pemakaian di dekat tempat tidur
3. Pasang alat kasur dan Kasur
4. Pasang seprei besar/laken dengan ketentuan berikut.
a. Garis tengah lipatan diletakkan di tengah kasur.
b. Bentangkan seprei, masukkan seprei dengan kepala ke bawah kasur ±30 cm;
demiakian juga pada bagian kaki, tarik setegang mungkin.
c. Pada ujung setiap sisi laken dengan membentuk sudut 90°, lalu masukkan seluruh tepi
seprei ke bawah kasur dengan rapi dan tegang.
5. Letakkan perlak melintang pada kasur ±50 cm dari bagian kepala.
LANJUTAN..

6. Letakkan stik laken di atas seprei secara melintang, kemudian masukkan sisi-sisinya ke
bawah kasur dengan rapi dan tegang.
7. Pasang boven laken pada kasur bagian kai, pada bagian atas yang terbalik masukkan ke
bawah kasur ±10 cm, kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki) dibentuk 90°dan masukkan
ke bawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang.
8.   Pasang selimut pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik dimasukkan ke
bawah kasur ±10 cm kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki) dibentuk 90°dan masukkan
ke bawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang.
9.   Lipat ujung atas boven sampai tampak garis/pitanya.
10. Masukkan bantal ke dalam sarungnya dan letakkan di atas tempat tidur dengan bagian yang
tebuka di bagian atas.
11. Cuci tangan. 
2. MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR TERTUTUP
(Closed bed)
Tempat tidur tertutup (Closed Bed) merupakan tempat tidur
yang sudah disiapkan dan masih tertutup dengan sprei
penutup (over laken) di atasnya.
Tujuan nya agar siap pakai sewaktu-waktu, agar tampak
selalu rapi, dan memberi rasa senang dan nyaman kepada
klien.

Persiapan alat:
- Tempat tidur
- kasur, dan 
- alat.
Alat – Alat:

01 Alat kasur 05 Sarung bantal

02 Laken/sprei melintang 06 Guling

03 Perlak 07 Over laken/sprei penutup.

Selimut yang sudah dilipat terbalik


04 (bagian luar dilipat dan posisinya
dibagian dalam.
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Cuci tangan
2. Letakkan alat tenun yang telah disusun sesuai pemakaian di dekat tempat tidur.
3. Pasang alas kasur dan kasur.
4. Pasang seprei besar/laken dengan ketentuan: Garis tengah lipatan diletakkan di tengah
kasur; Bentangkan seprei, masukkan seprei dengan kepala ke bawah kasur, ±30 cm;
demikian juga pada bagian kaki, tarik setegang mungkin; Pada ujungsetiap sisi laken
dengan membentuk sudut 90 derajat, lalu memasukkan seluruh tepi seprei  ke bawah
kasur dengan rapi dan tegang.
5. Letakkan perlak melintang pada kasur ±50 cm dari bagian kepala.
6. Letakkan stik laken di atas seprei secara melintang, kemudian masukkan sisi-sisinya ke
bawah kasur dengan rapi dan tegang.
7. Pasang boven laken pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik masukkan
ke bawah kasur ±10 cm, kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki) dibentuk 90 derajat
dan masukkan ke bawah kasur. Tarik sisi atas sampai tampak garis/petanya.
LANJUTAN…

8. Pasang selimut pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang tebalik
dimasukkan ke bawah kasur ±10 cm, kemudian ujung sisi-sisinya
dibentuk 90 derajat, lalu masukkan ke bawah kasur. Tarik sisi atas sampai
terbentang.
9. Lipat ujung atas boven sampai tampak garis/pitanya.
10. Masukkan bantal ke dalam sarungnya dan letakkan di atas tempat
tidur dengan bagian yang tebuka di bagian atas.
11. Pasang seprei penutup (over laken).
12. Cuci tangan.
3. Mengganti alat tenun dengan pasien

Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya adalah


suatu kegiatan untuk mengganti alat tenun (sprei) pada
tempat tidur pasien yang tidak dapat bangkit dari tempat
tidur.

Tujuan:
- Menjaga kebersihan lingkungan
- Mencegah terjadinya infeksi
- Memberikan rasa nyaman
Persiapan alat
 Laken (sprei)
 Perlak bila perlu
 Steek laken
 Sarung bantal
 Selimut
 Tempat untuk kain kotor
 Dua ember kecil yang berisi desinfektan dan air
bersih
 Lap kerja 3 buah
 Kursi atau bangku
 Handscoon bersih
Persiapan Pasien

01 02 03

Menyapa pasien dengan Memberikan penjelasan Memposisikan pasien dengan


ramah tentang maksud dan tindakan baik.
PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Mencuci tangan dengan sabun dan air lalu keringkan


2. Memasang sarung tangan bersih
3. Meletakkan alat yang telah disiapkan kedekat pasien
4. Mengangkat selimut lalu dimasukan kedalam tempt kotor
5. Memiringkan pasien , bila pasien tidak dapat miring sendiri maka
dibantu oleh perawat lag yang memegang bahu dan paha pasien dari sisi
lain
6. Mengambil bantal di bawah kepala pasien
7. Melepaskan alat alat tenun dari bawah kasur dimana perawat berdiri
8. Menggulung steek laken sampai punggung pasien
PROSEDUR PELAKSANAAN
9. Membersihkan perlak dengan lap yang dicelupkan kedalam larutan
desinfektan,
kemudian dibersihkan lalu dibersihkan dengan air bersih, dikeringkan dan
ditutup sampai kepunggung pasien (bila perlu perlak diganti)
10. Menggulung laken sampai ke punggung pasien
11. Membersihkan kerangka tempt tidur disisi perawat berdiri
12. Membentangkan lake bersih memanjang dengan lipatan tengahnya tepat
pada bagiantengahtempt tidur, menyisipkan laken bagian kepala dan kaki
kebawah kasur,kemudian membuat sudut dan menyisipkan bagian sisi kebawah
Kasur
13. Membentangkan kembali perlak yang ditutupkan pada punggung pasien
14. Memasang steek laken bersih dan bersama dengan perlak disisipkan
kebawah kasur, cara membentangkannya sama seperti memasang laken
PROSEDUR PELAKSANAAN

15. Menelentangkan pasien, kemudian dimiringkan ke sisi lain dan


perawat pindah di sisi lain dengan membawa alat-alat pembersihan
16. Melepaskan alat tenun dari bawah Kasur
17. Mengangkat steek laken kotor ketempat pakaian kotor
18. Membersihkan perlak dengan cara yang sama seperti cara diatas,
kemudian ditutupkan pada punggung pasien
19. Mengangkat laken kotor kemudian dimasukan kedalam tempat
pakaian kotor
20. Membersihkan kerangka tempt tidur dengan cara yang sama diatas
21. Menarik laken bersih pada punggung pasien lalu dilentangkan hingga
rata
PROSEDUR PELAKSANAAN

22. Menelentangkan pasien


23. Mengangkat bantal, diratakan kapuknya dan diganti sarungnya
dengan yang bersih lalu diletakkan kembali dibawah kepala pasien
24. Memasang selimut menyisipkan bagian kaki kebawah Kasur
25. Merapikan pasien
26. Membereskan alat-alat tenun dan dikembalikan
ketempatnyamasing-masing
27. Melepas sarung tangan
28. Mencuci tangan
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai