Anda di halaman 1dari 9

SOP TERAPI MODALITAS

TERAPI OTOT PROGRESIF DAN RELAKSASI AUTOGENIK


PADA LANSIA BINAAN DI DUSUN JATISARI DESA PESANGGRAHAN
KECAMATAN KUTOREJO KABUPATEN MOJOKERTO

Disusun Oleh:
Erna Nur Juhrotul Laili (201903032)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2020
1. SOP (Terapi Relaksasi Otot Progresif)
Pengertian Teknik peregangan otot dalam yang tidak memerlukan
imajinasi, ketekunan atau sugesti.
Tujuan 1) Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher
dan punggung, tekanan darah tinggi
2) Mengurangi disritmia jantung, kebutuhan oksigen
3) Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi
ketika klien sadar dan tidak memfokuskan perhatian
seperti rileks
4) Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi
5) Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress
6) Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas,
spasme otot, fobia ringan
7) Membangun emosi positif dari emosi negatif
Indikasi 1) Manajemen stress dan ansietas dengan menentukan
tanda dan gejala ansietas
2) Manajemen nyeri pada gangguan fisik dengan
meningkatkan betha endoprin dan meningkatkan
imun seluler
3) Manajemen insomnia dengan menurunkan gelombang
alpa otak
Kontra Indikasi 1) Cidera akut atau ketidaknyamanan musculoskeletal,
infeksi, inflamasi dan penyakit berat atau akut
2) Tidak dilakukan pada otot yang sakit
Alat Bantu dan 1) Musik Terapi
Persiapan 2) Diri terapis dan kemampuan untuk dapat melakukan
terapi
3) Tempat duduk atau tempat tidur
4) Leaflet
Langkah-Langkah 1) Fase Orientasi
Kegiatan - Salam terapeutik
- Perkenalan diri terapis dengan menyebutkan nama
lengkap dan nama panggilan
2) Validasi
- Tanya perasaan responden dan kesiapan responden
mengikuti terapi
- Tanyakan ketegangan otot yang dirasakan oleh
responden
3) Kontrak
- Waktu:
25 – 30 menit
- Tempat:
Menyesuaikan
- Tujuan:
Klien mampu melakukan terapi relaksasi otot
progresif
4) Fase Kerja
- Duduk atau berbaring di ruangan yang nyaman
serta jauh dari kebisingan
- Kencangkan otot-otot kaki selama 5 detik
- Lalu lemaskan otot-otot tersebut selama 5 detik
- Rentangkan jari-jari kaki Anda agar tidak kram
- Kembali kencangkan dan lemaskan otot-otot
pinggul dan bokong
- Lalu lakukan juga metode yang sama pada otot-
otot perut dan dada
- Setelah itu, kencangkan otot-otot bahu lalu
lemaskan
- Lalu Anda bisa mengencangkan otot-otot wajah
dengan cara mengerutkan wajah sambil
memejamkan mata selama 5 detik
- Lalu lemaskan otot-otot wajah selama 5 detik
- Terakhir, lemaskan otot-otot tangan Anda dengan
mengepal tangan selama 5 detik dan melepaskan
kepalan perlahan-lahan selama 5 detik
5) Evaluasi
- Menanyakan perasaan klien setelah dilakukan
terapi
- Memberikan reinforcement positif kepada klien
- Mengucapkan salam
Media yang Digunakan
2. SOP (Relaksasi Autogenic)
Pengertian Relaksasi autogenic adalah relaksasi yang bersumber dari
diri sendiri berupa kata-kata atau kalimat pendek ataupun
pikiran yang bisa membuat pikiran tentram.
Tujuan 1) Memberikan persaan nyaman
2) Mengurangi stress, khususnya stress ringan atau sedang
3) Memberikan ketenangan
4) Mengurangi ketegangan
Kebijakan Terapi ini merupakan salah satu cara untuk membantu
klien yang sedang mengalami ketegangan atau stress fisik
dan psikologis yang bersifat ringan atau sedang dengan
menekankan pada latihan mengatur pikiran, posisi rileks
dan mengatur pola pernafasan.
Prosedur Persiapan
A. Klien
1) Beritahu klien
2) Atur posisi dalam posisi duduk atau berbaring
B. Alat
Tidak ada alat khusus yang dibutuhkan.
Bila diinginkan dapat dilakukan sambil mendengarkan
musik ringan.
C. Lingkungan
Atur lingkungan senyaman dan setenang mungkin agar
pasien/klien mudah berkonsentrasi.
Pelaksanaan
1) Pilihkan satu kata/kalimat yang dapat membuat kita
tenang misalnya “Astaghfirullah”. Jadikan kata-
kata/kalimat tersebut sebagai mantra untuk
mencapai kondisi rileks.
2) Atur posisi klien senyaman mungkin.
3) Tutup mata secara perlahan-lahan.
4) Instruksikan klien untuk melemaskan seluruh
anggota tubuh dari kepala, bahu, punggung, tangan
sampai kaki secara perlahan-lahan.
5) Instruksikan klien untuk menarik nafas secara
perlahan: Tarik nafas melalui hidung dan buang
nafas melalui mulut.
6) Pada saat menghembuskan nafas melalui mulut,
ucapkan dalam hati “Astaghfirullah” tersebut.
7) Lakukan berulang selama kurang lebih 10 menit,
bila tiba-tiba pikiran melayang, upayakan
memfokuskan kembali pada kata-kata tadi.
8) Bila dirasakan sudah nyaman atau rileks, tetap
duduk tenang dengan mata masih tertutup untuk
beberapa saat.
9) Langkah terakhir, buka mata secara perlahan-lahan
sambil rasakan kondisi rileks.
Perhatian:
 Untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan
konsentrasi penuh terhadap kata-kata “mantra”
yang dapat membuat rileks.
 Lakukan prosedur ini sampai 2 – 3 kali agar
mendapatkan hasil yang optimal.
Indikator A. Respon verbal
Pencapaian 1) Klien mengatakan rileks
2) Klien megatakan ketegangan berkurang
3) Klien mengatakan sudah merasa nyaman
B. Respon nonverbal
1) Klien tampak tenang.
2) Ekspresi wajah klien tidak tampak tegang.
3) Klien dapat melanjutkan pekerjaannya kembali.
4) Tanda-tanda vital: tekanan darah dan nadi dalam
batas normal.
Media yang Digunakan

Anda mungkin juga menyukai