Anda di halaman 1dari 4

Nama: Selviana Kalimatus Sa’diyah

NIM: 201804051

Prodi: D3 Keperawatan B

Kelompok: 10

1. Jelaskan definisi kemoterapi

2. Apa indikasi dilakukannya kemoterapi

3. Pemeriksaan apa yang dilakukan sebelum kemoterapi (Fisik maupun laboratorium)

4. Jelaskan jenis obat kemoterapi

5. Apa efek samping penggunaan kemoterapi

Jawab:

1. Kemoterapi adalah salah satu tipe terapi kanker yang menggunakan obat untuk mematikan sel-
sel kanker. Kemoterapi bekerja dengan menghentikan atau memperlambat perkembangan sel-sel
kanker, yang berkembang dan memecah belah secara cepat. (National Cancer Institute, 2015)

2. Indikasi pemberian kemoterapi menurut Savitri dalam Devi (2018) yaitu :

a. Penyembuhan kanker
b. Memperpanjang hidup dan remisi
c. Memperpanjang interval bebas kanker
d. Menghentikan progresi kanker
e. Mengecilkan volume kanker

3. Pemeriksaan

a. Diagnosa keganasan harus sudah confirmed yang terdiri dari:


Pemeriksaan fisik, imaging dan patologi atau sitologi.
b. Penentuan stadium: foto thoraks, usg abdomen, mamografi, dan lain lain sesuai dengan
jenis kankernya.
c. Laboratorium dasar: DL, SGOT, SGPT, BUN, S,C
d. Tinggi dan berat badan: untuk menentukan luas permukaan tubuh
e. clearance creatinin, EKG ataupun ekokardiografi, asam urat, serum elektrolit.

4. Jenis obat kemoterapi


Menurut Junaidi (2007) dalam Mariani (2018) penggolongan obat

 Golongan obat sitostatika


a. Alkylating agents, contoh: carboplatin, busulfan, carmustine, cisplatin, myleran,
oxaliplatin, ifosfamide, dll.
b. Antimetabolit, contoh: azatidine, cladribine, cytarabine, methotrexate, droxia,
siklos, mytocel purinecol, dll.
c. Topoisom erase inhibitor, contoh: dactinomycin, epirubicin, etoposide,
bleomycin, actinomycin, cerubidine, dll
d. Penghambat mycritubule, contoh: doxatacel paclitaxel vinblastine vincristine,
ebetaxel, paxus, dll.
e. Antracycline, contoh: bleomycin, doxorubicin, epirubicin, mitomycin dan
mutamycin.
f. Hormon, contoh: estrogen, progestin, androgen, raloxifen, tamoxifen, dll.
 Golongan kemoterapi
a. Agen pengalkil,contoh: dacarbazine, chlorambucil, ifosfamide
b. Anti metabolit, contoh: cytarabine, gemcitabine, methotrexate
c. Vinca alkaloid, contoh: vincristine, vinorelbine, vinblastine
d. Antibiotik, contoh: bleomycin, Doxorubicin, epirubicin, mitomycin
e. Taxane, contoh: paclitaxel, docetaxel, cabazitaxel
f. Platinum, contoh: cisplatin, carboplatin, oxaliplatin
g. Analog camptothecin, contoh: topotecan, irinotecan
h. Hormonal, contoh: tamoxifen, letrozole, anastrozole, exemestane

5. Efek samping penggunaan kemoterapi

Menurut Firmana (2017) dalam Devi (2018) efek samping kemoterapi yaitu:

a. Kelelahan
Kelelahan merupakan yang paling umum dirasakan oleh pasien setelah menjalani
kemoterapi
b. Anemia
Anemia juga salah satu efek samping dari kemoterapi, banyak pasien setelah melakukan
kemoterapi hemoglobinnya mengalami penurunan.
c. Leukopenia
Leukosit yang rendah memiliki resiko yang sangat tinggi untuk terjadinya infeksi. Jika
leokosit pasien terlalu rendah, kemoterapi mungkin perlu di tunda.
d. Trombositopeni
e. Mual dan muntah
Lapisan saluran pencernaan juga sensitive terhadap kemoterapi Tanpa obat-obatan pasien
akan mengalami mual dan muntah.
f. Diare
g. Alopecia
Kemoterapi akan menyebabkan kerontokan rambut. Hal ini disebabkan target kemoterapi
untuk membunuh sel-sel kanker di dalam tubuh juga membuat sel-sel normal seperti
folikel rambut juga terkena.
h. Kerusakan integritas kulit
Kemoterapi menyebabkan peningkatan pemanasan pada epidermis kulit sehingga
menyebabkan kulit memerah dan kering.
i. Mulut kering, Sariawan, sakit tenggorokan
Stomatitis atau peradangan pada mukosa mulut merupakan efek samping dari obat
kemoterapi yang akan menyebabkan pasien sulit makan.
j. Defisit nutrisi
Stomatitis atau peradangan pada mukosa mulut merupakan efek samping dari obat
kemoterapi yang akan menyebabkan pasien sulit makan, sehingga menyebabkan
gangguan nutrisi.
k. Rambut rontok
DAFTAR PUSTAKA

Devi, S. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kanker Ovarium Post Kemoterapi Di
Ruangan Ginekologi Onkologi RSUP Dr. M. Djamil Padang.

Mariani, S. H. (2018). Profil Penggunaan Obat Sitostatika Pada Pasien Kanker Rawat Inap Yang
Menjalani Kemoterapi Di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Tahun 2018. Nusa Tenggara
Timur: Poltekes.

National Cancer Institute. (2015). Small cell Lung Cancer.

Anda mungkin juga menyukai