Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA

( MMD 2 ) di Dusun Pandansari

DISUSUN OLEH :

1. MIMMA ULIM TARUSDA (2020)


2. MOSES PARDJER (2020)
3. MUHAMMAD MUAMAR. KADHAFI (2020)
4. MUHAMMAD SYAHRUL GHOFIN (2020)
5. MULYADI (2020)
6. NABILA CHOIRUN NISA (2020)
7. RASFI DESTA RAHMANDAR (2020)
8. RIZKYANI ALIFFIYAH FAUZIAH (2020)
9. RONNY MAY HANAFI (2020)
10.SEPTIYANI TRIXMITA TOAM (2020)
11.SITI NORFIYAH (2020)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES BINA SEHAT PPNIMOJOKERTO

2020/2021
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah musyawah yang dihadiri oleh
perwakilan masyarakat untuk membahas masalah-masalah (terutama yang
erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, Kegawatdaruratan & Bencana)
yang ada di desa serta merencanakan penanggulanggannya.
2.2 Tujuan
1. Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi dan
dirasakan diwilayahnya
2. Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulanginya
3. Tersusunnya rencana kerja untuk Penanggulangan yang disepakati
bersama
2.3 Peserta MMD
1. Para kader pelaksana SMD
2. Kepala Desa & perangkat Desa Tokoh Masyarakat setempat

2.4 Pola penyelenggaraan MMD


Susunan tempat duduk sebaiknya berbentuk lingkaran (round table), tidak ada
peserta membelakangi peserta yang lainnya, komposisi jangan seperti
diruangan kelas Pimpinan pertemuan duduk sederetan, setara dan berada
diantara para peserta, tidak memisah atau duduk dikursi istemewaDuduk
tidak harus selalu dikursi, boleh juga dilantai diatas tikar/permadani/matras
2.5 Peran Ketua MMD
1. Mengarahkan pembicaraan agar jangan menyimpang dari arah yang
ditetapkan
2. Menjadi penengah jika terjadi perselisihan pendapat dalam pembicaraan
3. Mengatur lalu-lintas pembicaraan diantara sesama peserta Ketua harus
selalu berusaha memotivasi setiap peserta Ketua jangan terlalu banyak
berbicara, ketua sebaiknya lebih banyak memandu, Ketua harus sabar,
tidak emosional bila ada hal-hal yang menjengkelkan, Ketua harus jeli,
cerdik dan segera bisa menangkap apa yang dimaksud oleh peserta, Setiap
pendapat harus dihargai, jangan memaksakan kehendak untuk disetujui,
Semua keputusan harus berdasarkan musyawarah, bukan paksaan.
2.6 Langkah-langkah Penyelenggaraan MMD
1. Persiapan
Kader menyiapkan hasil analisis yang ditulis dalam lembar balik Kader
membantu Kepala Desa menyimpulkan acara, tata ruangan &
perlengkapan,Kader memotivasi/mengajak para TOMA, TOGA,
pimpinan Ormas yang ada didesa itu untuk hadir dalam MMD, agar dapat
membantu memecahkan masalah bersama-samaMengajak kader-kader di
desa tersebut yang lainnya untuk ikut hadir,
2. Proses
Pembukaan dengan menguraikan maksud & tujuan MMD, Dipimpin oleh
Kades Pengenalan masalah kesehatan dipimpin bidanPenyajian hasil
SMD oleh kelompok SMD Perumusan & penentuan prioritas masalah
kesehatan atas dasar pengenalan masalah & hasil SMD Rekomendasi
teknis dari bidan Penyusunan rencana pelaksana kegiatan dipimpin Kades
3. Penutup
a. Tindak lanjut
Kader membantu kades menyebarkan hasil Musyawarah tentang
Rencana Kerja Penanggulangan masalah dan membantu menindak-
lanjuti untuk kegiatan-kegiatan.Selanjutnya, mencari calon kader baru,
pelatihan kader & pelaksanaan kegiatan.
Tindak lanjut Rencana Kerja hasil MMD Latihan
KaderMelaksanakan kegiatan masyarakat dibidang
kesehatanMemantau/memonitor hasil kegiatanMemotivasi warga agar
kegiatan dibidang kes dapat dikembangkan baik lokasinya maupun
jenis kegiatannya
PROPOSAL KEGIATAN MMD II

DI DESA PANDANKRAJAN

A. LATAR BELAKANG
Kegiatan praktik keperawatan komunitas dimasyarakat merupakan
bentuk pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu keperawatan
komunitas secara komprehensif yang merupakan cermin kegiatan pengabdian
pada masyarakat. Komunitas merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub
sistem keluarga dan sistem sosial yang saling berinteraksi. Keluarga sebagai
sub sistem komunitas merupakan sistem terbuka dimana terjadi hubungan
timbal balik sekaligus umpan balik dimana keluarga merupakan unit
pelayanan dasar di masyarakat atau komunitas.
Perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan gabungan ilmu
keperawatan, ilmu masyarakat dan sosial yang ditunjukkan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan
melalui intervensi keperawatan dalam mengatasi permasalahan kesehatan.
Dalam mengaplikasikan praktik kesehatan masyarakat diperlukan
pengetahuan serta penelitian yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan
masyarakat dalam menemukan suatu masalah kesehatan.
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan
dan aktif dalam seluruh proses perubahan, sejak pengenalan masalah
kesehatan sampai penanggulangan masalah, yang melibatkan individu,
keluarga, kelompok dan msayarakat sebagai target pelayanan keperawatan
komunitas dengan fokus masyarakat berupa peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit, hendaknya perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam
seluruh aktifitas kegiatan komunitas.
Peningkatan taraf hidup masyarakat di dalam berbagai bidang
kehidupan mengakibatkan terjadi juga pergeseran pada pola kehidupan
masyarakat, salah satunya adalah dalam bidang kesehatan. Dimana dengan
berkembangnya paradigma “sehat” saat ini, telah terjadi pergeseran upaya-
upaya dalam hidup kesehatan antara lain: berubahnya upaya pengobatan
kepada upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan, dari segi kegiatan yang
brsifat pasif menunggu klien berobat di unit-unit pelayanan kesehatan
bergeser kepada penemuan kasusu secara aktif. Perubahan ini tentunya akan
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk
berperan secara aktif dalam upaya peningkatan kesehatan dan mencegah
penyakit. Oleh karenanya peran serta masyarakat perlu trus dikembangkan
agar tercapai pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang optimal secara
mandiri.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) merupakan bentuk dari wadah
memecahkan suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam masyarakat
melalui pengkajian. Dalam upaya mengaplikasikan teori ilmu keperawatan
komunitas yang telah dibekalkan kepada mahasiswa di bangku kuliah.
Kegiatan praktik keperawatan komunitas menggunakan 3 pendekatan, yaitu
pendekatan keluarga, pendekatan klompok dan pendekatan pada masyarakat.
Desa Pandankrajan dipimpin oleh kepala dusun, memiliki 3 RW.
Dalam pelaksanaan praktik asuhan keperawatan komunitas mahasiswa
menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari
pengkajian dengan cara pengumpulan data, kemudian menyusul rencana
sesuai dengan masalah yang ditemukan sampai pelaksanaan dan terakhir
evaluasi. Pengkajian dilakukan dengan menggunakan tehnik wawancara
langsung, penyebaran kuisioner, dan wienshield survey yaitu survey yang
dilakukan dengan berjalan mengelilingi wilayah Desa Pandankrajan. Selain
itu data juga diperoleh dari Kepala Dusun dan Kader. Setelah data diperoleh,
dalam kegiatan MMD 2 mahasiswa dan masyarakat bersama-sama mencari
pemecahan masalah kesehatan yang ada dengan membentuk tim pokjakes.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengenali keadaan kesehatan masyarakat di
wilayah binaan serta mampu menanggulangi masalah kesehatan
tersebut bersama masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya dan
potensi yang terdapat di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Mempresentasikan dan mendiskusikan hasil pengkajian pada tiap-tiap
rumah yang ditemukan bersama-sama dengan warga di Desa
Pandankrajan.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
Musyawarah masyarakat desa 2 (MMD 2).
2. Sasaran
Warga Desa Pandankrajan.
3. Waktu Pelaksanaan MMD 2
Hari : Jum’at
Tanggal : 2 Oktober 2020
Pukul : 15.00 WIB
Tempat : Balai Desa Pandankrajan
4. Metode
Diskusi dan tanya jawab.
5. Media dan Alat
Media :
1) Papan tulis
2) Laptop
3) Power point presentation
Alat :
1) Sound system
2) Meja
3) Kursi
4) LCD
5) Proyektor
6. Susunan Acara
No. Kegiatan Petugas Waktu
1. Pembukaan Co Leader 3 menit
2. Penyajian Data Hasil Leader 7 menit
Pengkajian
Merumuskan Prioritas Di pimpin 10 menit
Masalah leader
Mencari Solusi Bersama Di pimpin 5 menit
Warga leader
Tanggapan dari : 20 menit
- Kepala Dusun
Pandansari
- Dosen Pembimbing
Akademik
3. Kesimpulan Notulen 2 menit
4. Do’a Tokoh 2 menit
Masyarakat
5. Penutup Co Leader 1 menit

7. Setting Tempat

Papan tulis Proyektor


Meja operator

Co
leader
lead
er

Ob
8. Pengorganisasian
Pelindung : Kepala Desa Pandankrajan
Penanggung Jawab : Kepala Dusun Pandansari
Pembimbing : Pembimbing Akedemik STIKES BINA
SEHAT PPNI
Leader : Ronny May Hanafi
CoLeader : Mulyadi
Fasilitator : Muhammad Muamar Kadhafi
Notulen : Mimma Ulim Tarusda
Operator : Rasfi Desta Rahmandar
Seksi-seksi
a. Sie Perlengkapan : Nabillah Choirun Nisa dan Rizkiyani A.F.
b. Sie Dokumentasi : Muhammad Syahrul Ghofin
c. Sie Humas : Moses Pardjer
d. Sie Konsumsi : Septiyani Trixmita Toam dan Siti Nurfiyah

D. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
1) Penyelenggaraan kegiatan MMD 2 dilaksanakan di Balai Dusun
Pandansari
2) Pengorganisasian penyelenggaraan MMD 2 dilakukan
sebelumnya.
3) Alat-alat yang disediakan LCD, Proyektor, Sound System, Meja
Kursi.
2. Kriteria Proses
1) Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas.
2) Peserta antusias terhadap materi dan terlibat aktif selama proses
kegiatan MMD 2 berlangsung.
3) Semua peserta mengikuti kegiatan MMD 2 hingga akhir.
3. Kriteria Hasil
Dapat disepakati bersama masalah prioritas dan jadwal kegiatan.
Masalah Kesehatan Resi Resiko Potens Minat Sesuai Kemung Tem Da Wak Fasili Petu Total Priori
ko Parah ial u/ Masy. Prog. kinan pat na tu tas gas Nilai tas
Terj Penkes Pemerin diatasi
adi tah
A B C D E F G H I J K
BALITA : +++ +++ +++ ++++ ++++ +++ ++ +++ +++ +++ 1049
Gizi kurang dan buruk pada (3) (3) (3) (4) (4) (3) + (3) (3) (3) 76
balita (3)
ISPA pada balita +++ ++ +++ +++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ 6912
(3) (2) (3) (3) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2)
Diare pada balita +++ ++ +++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ +++ ++ 4608
(3) (2) (3) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2)
KESLING ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ 1024
Pembuangan limabah RT (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2)
(got) mampet , berbau tidak
sedap, banyak sampah dan
genangan air di beberapa
gang
AUS :
ISPA pada AUS
Diare Pada AUS
Kebiasaan jajan tidak sehat ++ (2) +++ ++ ++ ++ ++ ++ + ++ ++
(3) (2) (2) (2) (2) (2) (1) (2) (2)
Kurang konsumsi buah pada
AUS
++
(2) ++ + + ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ 768
(2) (1) (3) (2) (2) (2) (2) (2) (2)
Tidak mencuci tangan ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ + 512
dengan sabun sebelum (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (1)
makan

Caries gigi pada AUS +++ ++ ++ ++ + ++ ++ ++ ++ + 384


(3) (2) (2) (2) (1) (2) (2) (2) (2) (1)

Tidak suka sayur pada AUS ++ ++ ++ ++ + ++ ++ ++ ++ + 256


(2) (2) (2) (2) (1) (2) (2) (2) (2) (1)
LANSIA : +++ +++ ++ ++ + ++ + ++ + + 144
Reumatik pada lansia (3) (3) (2) (2) (1) (2) (1) (2) (1) (1)
Stroke pada lansia ++ ++ + ++ + ++ ++ ++ ++ + 128
(2) (2) (1) (2) (1) (2) (2) (2) (2) (1)
Gastritis pada lansia ++ ++ + ++ + ++ ++ ++ ++ + 128
(2) (2) (1) (2) (1) (2) (2) (2) (2) (1)
Hipertensi pada lansia ++ +++ ++ + + + ++ ++ ++ + 96
(2) (3) (2) (1) (1) (1) (2) (2) (2) (1)
DM pada lansia ++ ++ ++ ++ + + ++ + ++ + 64
(2) (2) (2) (2) (1) (1) (2) (1) (2) (1)
REMAJA : ++ +++ ++ + + + ++ + ++ + 48
Remaja merokok (2) (3) (2) (1) (1) (1) (2) (1) (2) (1)
Penggunaan narkoba pada ++ ++ ++ + ++ + ++ + ++ + 48
kelompok remaja (2) (2) (2) (1) (2) (1) (2) (1) (2) (1)
Kenakalan remaja oleh ++ ++ ++ + + + ++ + ++ + 32
kelompok remaja (2) (2) (2) (1) (1) (1) (2) (1) (2) (1)
DEWASA : ` ++ ++ ++ + + + ++ + + + 16
Hipertensi pada kelompok (2) (2) (2) (1) (1) (1) (2) (1) (1) (1)
dewasa
Gastritis pada kelompok + ++ ++ + + + ++ + + + 8
dewasa (1) (2) (2) (1) (1) (1) (2) (1) (1) (1)
DATA PENYEBAB MASALAH
DS : Sebagian ibu Kurangnya pengetahuan Cakupan program
mengatakan bayi dan warga desa pandankrajan pengurangan gizi kurang
balita mereka susah untuk tentang makanan yang dan buruk pada bayi dan
makan dan tidak mau bergizi bagi balita dan balita di desa
makan bayi pandankrajan tidak
DO : memenuhi target Desa
5 % balita gizi kurang Pandankrajan
dan buruk
54 % berpendidikan SD
DS : Sebagian Kurangnya pengetahuan Kurangnya minat
masyarakat yang dan penerapan masyarakat untuk
memiliki AUS masyarakat terutama mengamati pola makan
mengatakan anak mereka AUS tentang pencegahan dan kebiasan jajan
sering terkena diare diare melalui PHBS anaknya.
DO :
20% AUS menderita
diare
ANALISA DATA :

DS : Masyarakat Kurangnya kesadaran Kurangnya penerapan


mengatakan pembuangan masyarakat dalam PHBS dalam kehidupan
sampah di belakang melakukan PHBS sehari- hari
rumah dan sering juga di
got
DO :
Kondisi pembuangan
limbah rumah tangga
(got) mampet dan berbau
tidak sedap, banyak
sampah dan banyak
genangan air di beberapa
gang (berdasarkan
Winshield Survey)
N Masalah Kesehatan Tujuan Kegiatan Tempat Waktu Dana Penanggung
O Jawab
1 Cakupan program Angka Pemberian Tempat Setiap Dana sukarela Pokja KIA
pengurangan angka gizi persentase makanan yang kegiatan kegiatan dari para ibu
kurang dan buruk pada gizi kurang bergizi untuk Posyandu posyandu yang
bayi dan balita di dusun dan buruk bayi dan balita Bayi dan berlangsung mengikutkan
pandansari tidak pada bayi dan setiap kali balita balitanya
memenuhi target balita kegiatan posyandu
berkurang posyandu
2 Kurangnya minat Mengurangi Mengadakan Balai dusun / Setiap Dana dari Pokja
masyarakat untuk angka check up balai warga kegiatan mahasiswa kesehatan
memperhatikan peningkatan kesehatan dan bulanan
kebiasaan jajan anaknya penderita observasi berlangsung
diare pada aplikasi PHBS
AUS setiap 1 bulan
sekali
3 Kurangnya penerapan Meningkatkan Pengadaan Lingkungan Setiap satu - Pokja
PHBS dalam kehidupan pelaksanaan kegiatan kerja sekitar rumah minggu sekali KESLING
sehari- hari PHBS dalam bakti setiap dan (hari minggu
kehidupan minggu sekali lingkungan pagi)
masyarakat tiap RT
sehari-hari
PLAN OF ACTION (POA)
LAPORAN KEGIATAN

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD II)

Hari : Jum’at

Tanggal : 2 Oktober 2020

Waktu : 19.00 WIB

Tempat : Balai Desa Pandankrajan

Kegiatan MMD II

WAKTU ACARA PELAKSANA


19.15 WIB - pembukaan
19.20 WIB - pembacaan hasil pendataan
 Data hasil pengkajian
 Analisa data

19.40 WIB -diskusi


 Menjelaskan tujuan diskusi
 Menyampaikan masalah
kesehatan yang muncul secara
keseluruhan
 Membuat prioritas masalah
yang ada untuk dikelompokkan
menjadi 3 pokja
 Membuat kesepakatan untuk
memutuskan rencaqna kegiatan

20.15 WIB
-sambutan dan tanggapan
 Bidan desa
 Kepala dusun
 Dosen pembimbing

20.30 WIB -kesimpulan


 Membacakan hasil diskusi
-doa

20.35 WIB -Penutup

PROPOSAL KEGIATAN POSYANDU BALITA


A. Latar belakang
Setelah melalui proses pengkajian data kesehatan,validasi data, analisis
data, dan penentuan prioritas masalah sampai dengan penentuan rencana
kegiatan yang direncanakan bersama dengan warga pada saat ini lokarya.
Selanjutnya dilakukan tindak lanjut brupa implementasi dari berbagai rencana
kegiatan yang telah di susun.
Pendataan yang telah dilakukan tanggal 27 September 2020 di desa
Pandankrajan banyak ditemukan masalah pada balita. Kurangnya
pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar, dampaknya ibu yang
memberikan ASI formula pada balita, serta penyakit-penyakit lain pada
balita. Untuk mencegah hal tersebut ibu-ibu harus memeriksakan kesehatan
secara rutin dan memanfaatkan posyandu balita dengan baik.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum :
Menambah pengetahuan ibu-ibu tentang pentingnya memanfaatkan
posyandu balita dan meningkatkan kesadaran kader KIA di Desa
Pandankrajan untuk lebih aktif dalam pelaksanaan posyandu.
2. Tujuan khusus :
o Menjelaskan pada ibu-ibu tentang pentingnya posyandu balita
o Meningkatkan kesadaran ibi-ibu dan kader tentang pentingnya
memanfaatkan posyandu balita
o Menjelaskan pada ibu-ibu tentang penyakit-penyakit yang banyak
terjadi pada balita dan bagaimana penanganannya.
o Memberikan peragaan pada ibu-ibu tentang kebiasaan ibu yang
kurang benar, misalnya tentang cara menyusui yang benar.

C. UNDANGAN
Rencana undangan dalam acara posyandu balita antara lain :
1. Kepala puskesmas pandansari
2. Bidan desa
3. Kader-kader KIA
4. Ibu-ibu yang mempunyai balita
5. Pembimbing praktek dari pendidikan

TEMPAT DAN WAKTU

Kegiatan dilaksanakan pada :

Hari : Kamis

Tangaal : 8 Oktober 2020

Pukul :19.00 WIB

Tempat : Balai Desa Pandankrajan

ACARA

Serangkaian acara dalam kegiatan posyandu balita :

a. Pembukaan
b. Penimbangan BB Balita
c. Pengukuran TB balita
d. Pencatatan data antopometri balita ke KMS
e. Penyuluhan tentang diare pada balita
f. Penutup

KEPANITIAAN
Penanggung jawab : Kepala Dusun Pandansari
Pembimbing : PJMK Profesi Keperawan Komunitas STIKES BINA
SEHAT PPNI mojokerto
Ketua : Ronny May Hanafi
Wakil Ketua : Mulyadi
Sekretaris : Mima Ulim Tarusda
Bendahara : Nabila Choirun Nisa
Seksi-seksi
a. Dokumentasi : M. Syahrul Ghofin
b. Seksi perlengkapan : Rasfi Desta R dan Rizkiyani A. F
c. Seksi konsumsi : M. Muamar K dan Moses Pardjer
d. Seksi penyuluhan : Siti Norfiyah dan Septiyani Trixmita T

Demikian proposal kegiatan posyandu balita didusun Pandansari desa


Pandankrajan Mojokerto semoga bermanfaat

Mojokerto, 2 Oktober 2020


Mengetahui,

Ketua Kelompok Ketua Pokja

Ronny May Hanafi Siti Nurfiyah


Kepala Dusun

(........................................)

Anda mungkin juga menyukai