DISUSUN OLEH :
2020/2021
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah musyawah yang dihadiri oleh
perwakilan masyarakat untuk membahas masalah-masalah (terutama yang
erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, Kegawatdaruratan & Bencana)
yang ada di desa serta merencanakan penanggulanggannya.
2.2 Tujuan
1. Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi dan
dirasakan diwilayahnya
2. Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulanginya
3. Tersusunnya rencana kerja untuk Penanggulangan yang disepakati
bersama
2.3 Peserta MMD
1. Para kader pelaksana SMD
2. Kepala Desa & perangkat Desa Tokoh Masyarakat setempat
DI DESA PANDANKRAJAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan praktik keperawatan komunitas dimasyarakat merupakan
bentuk pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu keperawatan
komunitas secara komprehensif yang merupakan cermin kegiatan pengabdian
pada masyarakat. Komunitas merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub
sistem keluarga dan sistem sosial yang saling berinteraksi. Keluarga sebagai
sub sistem komunitas merupakan sistem terbuka dimana terjadi hubungan
timbal balik sekaligus umpan balik dimana keluarga merupakan unit
pelayanan dasar di masyarakat atau komunitas.
Perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan gabungan ilmu
keperawatan, ilmu masyarakat dan sosial yang ditunjukkan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan
melalui intervensi keperawatan dalam mengatasi permasalahan kesehatan.
Dalam mengaplikasikan praktik kesehatan masyarakat diperlukan
pengetahuan serta penelitian yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan
masyarakat dalam menemukan suatu masalah kesehatan.
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan
dan aktif dalam seluruh proses perubahan, sejak pengenalan masalah
kesehatan sampai penanggulangan masalah, yang melibatkan individu,
keluarga, kelompok dan msayarakat sebagai target pelayanan keperawatan
komunitas dengan fokus masyarakat berupa peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit, hendaknya perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam
seluruh aktifitas kegiatan komunitas.
Peningkatan taraf hidup masyarakat di dalam berbagai bidang
kehidupan mengakibatkan terjadi juga pergeseran pada pola kehidupan
masyarakat, salah satunya adalah dalam bidang kesehatan. Dimana dengan
berkembangnya paradigma “sehat” saat ini, telah terjadi pergeseran upaya-
upaya dalam hidup kesehatan antara lain: berubahnya upaya pengobatan
kepada upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan, dari segi kegiatan yang
brsifat pasif menunggu klien berobat di unit-unit pelayanan kesehatan
bergeser kepada penemuan kasusu secara aktif. Perubahan ini tentunya akan
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk
berperan secara aktif dalam upaya peningkatan kesehatan dan mencegah
penyakit. Oleh karenanya peran serta masyarakat perlu trus dikembangkan
agar tercapai pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang optimal secara
mandiri.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) merupakan bentuk dari wadah
memecahkan suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam masyarakat
melalui pengkajian. Dalam upaya mengaplikasikan teori ilmu keperawatan
komunitas yang telah dibekalkan kepada mahasiswa di bangku kuliah.
Kegiatan praktik keperawatan komunitas menggunakan 3 pendekatan, yaitu
pendekatan keluarga, pendekatan klompok dan pendekatan pada masyarakat.
Desa Pandankrajan dipimpin oleh kepala dusun, memiliki 3 RW.
Dalam pelaksanaan praktik asuhan keperawatan komunitas mahasiswa
menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari
pengkajian dengan cara pengumpulan data, kemudian menyusul rencana
sesuai dengan masalah yang ditemukan sampai pelaksanaan dan terakhir
evaluasi. Pengkajian dilakukan dengan menggunakan tehnik wawancara
langsung, penyebaran kuisioner, dan wienshield survey yaitu survey yang
dilakukan dengan berjalan mengelilingi wilayah Desa Pandankrajan. Selain
itu data juga diperoleh dari Kepala Dusun dan Kader. Setelah data diperoleh,
dalam kegiatan MMD 2 mahasiswa dan masyarakat bersama-sama mencari
pemecahan masalah kesehatan yang ada dengan membentuk tim pokjakes.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengenali keadaan kesehatan masyarakat di
wilayah binaan serta mampu menanggulangi masalah kesehatan
tersebut bersama masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya dan
potensi yang terdapat di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Mempresentasikan dan mendiskusikan hasil pengkajian pada tiap-tiap
rumah yang ditemukan bersama-sama dengan warga di Desa
Pandankrajan.
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
Musyawarah masyarakat desa 2 (MMD 2).
2. Sasaran
Warga Desa Pandankrajan.
3. Waktu Pelaksanaan MMD 2
Hari : Jum’at
Tanggal : 2 Oktober 2020
Pukul : 15.00 WIB
Tempat : Balai Desa Pandankrajan
4. Metode
Diskusi dan tanya jawab.
5. Media dan Alat
Media :
1) Papan tulis
2) Laptop
3) Power point presentation
Alat :
1) Sound system
2) Meja
3) Kursi
4) LCD
5) Proyektor
6. Susunan Acara
No. Kegiatan Petugas Waktu
1. Pembukaan Co Leader 3 menit
2. Penyajian Data Hasil Leader 7 menit
Pengkajian
Merumuskan Prioritas Di pimpin 10 menit
Masalah leader
Mencari Solusi Bersama Di pimpin 5 menit
Warga leader
Tanggapan dari : 20 menit
- Kepala Dusun
Pandansari
- Dosen Pembimbing
Akademik
3. Kesimpulan Notulen 2 menit
4. Do’a Tokoh 2 menit
Masyarakat
5. Penutup Co Leader 1 menit
7. Setting Tempat
Co
leader
lead
er
Ob
8. Pengorganisasian
Pelindung : Kepala Desa Pandankrajan
Penanggung Jawab : Kepala Dusun Pandansari
Pembimbing : Pembimbing Akedemik STIKES BINA
SEHAT PPNI
Leader : Ronny May Hanafi
CoLeader : Mulyadi
Fasilitator : Muhammad Muamar Kadhafi
Notulen : Mimma Ulim Tarusda
Operator : Rasfi Desta Rahmandar
Seksi-seksi
a. Sie Perlengkapan : Nabillah Choirun Nisa dan Rizkiyani A.F.
b. Sie Dokumentasi : Muhammad Syahrul Ghofin
c. Sie Humas : Moses Pardjer
d. Sie Konsumsi : Septiyani Trixmita Toam dan Siti Nurfiyah
D. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
1) Penyelenggaraan kegiatan MMD 2 dilaksanakan di Balai Dusun
Pandansari
2) Pengorganisasian penyelenggaraan MMD 2 dilakukan
sebelumnya.
3) Alat-alat yang disediakan LCD, Proyektor, Sound System, Meja
Kursi.
2. Kriteria Proses
1) Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas.
2) Peserta antusias terhadap materi dan terlibat aktif selama proses
kegiatan MMD 2 berlangsung.
3) Semua peserta mengikuti kegiatan MMD 2 hingga akhir.
3. Kriteria Hasil
Dapat disepakati bersama masalah prioritas dan jadwal kegiatan.
Masalah Kesehatan Resi Resiko Potens Minat Sesuai Kemung Tem Da Wak Fasili Petu Total Priori
ko Parah ial u/ Masy. Prog. kinan pat na tu tas gas Nilai tas
Terj Penkes Pemerin diatasi
adi tah
A B C D E F G H I J K
BALITA : +++ +++ +++ ++++ ++++ +++ ++ +++ +++ +++ 1049
Gizi kurang dan buruk pada (3) (3) (3) (4) (4) (3) + (3) (3) (3) 76
balita (3)
ISPA pada balita +++ ++ +++ +++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ 6912
(3) (2) (3) (3) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2)
Diare pada balita +++ ++ +++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ +++ ++ 4608
(3) (2) (3) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2)
KESLING ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ 1024
Pembuangan limabah RT (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2)
(got) mampet , berbau tidak
sedap, banyak sampah dan
genangan air di beberapa
gang
AUS :
ISPA pada AUS
Diare Pada AUS
Kebiasaan jajan tidak sehat ++ (2) +++ ++ ++ ++ ++ ++ + ++ ++
(3) (2) (2) (2) (2) (2) (1) (2) (2)
Kurang konsumsi buah pada
AUS
++
(2) ++ + + ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ 768
(2) (1) (3) (2) (2) (2) (2) (2) (2)
Tidak mencuci tangan ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ + 512
dengan sabun sebelum (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (2) (1)
makan
Hari : Jum’at
Kegiatan MMD II
20.15 WIB
-sambutan dan tanggapan
Bidan desa
Kepala dusun
Dosen pembimbing
C. UNDANGAN
Rencana undangan dalam acara posyandu balita antara lain :
1. Kepala puskesmas pandansari
2. Bidan desa
3. Kader-kader KIA
4. Ibu-ibu yang mempunyai balita
5. Pembimbing praktek dari pendidikan
Hari : Kamis
ACARA
a. Pembukaan
b. Penimbangan BB Balita
c. Pengukuran TB balita
d. Pencatatan data antopometri balita ke KMS
e. Penyuluhan tentang diare pada balita
f. Penutup
KEPANITIAAN
Penanggung jawab : Kepala Dusun Pandansari
Pembimbing : PJMK Profesi Keperawan Komunitas STIKES BINA
SEHAT PPNI mojokerto
Ketua : Ronny May Hanafi
Wakil Ketua : Mulyadi
Sekretaris : Mima Ulim Tarusda
Bendahara : Nabila Choirun Nisa
Seksi-seksi
a. Dokumentasi : M. Syahrul Ghofin
b. Seksi perlengkapan : Rasfi Desta R dan Rizkiyani A. F
c. Seksi konsumsi : M. Muamar K dan Moses Pardjer
d. Seksi penyuluhan : Siti Norfiyah dan Septiyani Trixmita T
(........................................)