Oleh:
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Esa yang masih memberikan
kita kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini dengan
judul “Senam Kegel”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Olahraga Lansia,
makalah ini mengulas tentang pengertian, sejarah, tujuan dan manfaat, indikasi,
kontraindikasi, prinsip, latihan, dan SOP dari senam kegel tersebut.
Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Kami juga berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah
pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
Proses menua pada manusia pada hakekatnya merupakan proses yang alamiah.
Memasuki masa tua berarti mengalami perubahan baik secara fisiologi maupun psikologi.
Kemunduran fisilogi yang terjadi pada lansia seperti menurunnya sarat dan otot, termasuk
menurunnya kemampuan untuk menahan berkemih, yang kemudian mengalami
inkontinensia urine.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Setelah makalah ini selesai harapannya dapat membantu mahasiswa dan pembaca
dalam memahami latihan senam kegel, dan dapat diaplikasikan langsung ke lansia.
BAB II
PEMBAHASAN
Senam kegel adalah latihan kontraksi otot dasar panggul terutama otot puboccygeal
secara aktif yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot dasar panggul. Senam Kegel
merupakan salah satu terapi non farmakologis bagi penderita inkontinensia urine yang tidak
memiliki efek samping bila dilakukan secara rutin oleh para lanjut usia untuk menguatkan
otot dasar panggul sehingga dapat mengurangi frekuensi terjadinya inkontinensia urine.
Senam kegel merupakan aktivitas fisik yang tersusun dalam suatu program yang dilakukan
secara berulang-ulang guna meningkatkan kebugaran tubuh.
Pada ibu hamil akan terjadi perubahan biokimia, anatomi, fisiologi, dari seluruh
sistem organ. Begitu pula terjadi perubahan pada psikologis, dan hubungan sosial. Perubahan
anatomi dan fisiologi sistem musculoskeletal, sistem reproduksi dan urinarius yang berlokasi
di dasar panggul dapat mengakibatkan lemahnya kontrol terhadap keluarnya air kencing.
Sehingga wanita hamil sering tidak mampu menahan air kencingnya (polakisuria). Ini terjadi
karena kelemahan otot-otot dasar panggul (Pelvic Floor Muscle).
Untuk mengatasi hal ini seorang dokter bernama Arnold Kegel tahun 1945 mencoba
melatih otot-otot tersebut dengan melakukan gerakan-gerakan ritmis seperti menahan kencing
atau menahan buang air besar. Ternyata latihan gerakan ini dapat memperbaiki kemampuan
ibu hamil untuk menahan air kencingnya. Sejak saat itu latihan senam untuk menguatkan
otot-otot dasar panggul sehingga dapat menahan air kencing disebut dengan senam kegel.
Latihan otot dasar panggul ini awalnya diperkenalkan oleh Kegel untuk pasien-pasien
melahirkan, kemudian dikembangkan dan dapat dilakukan pada lansia yang mengalami
inkontinensia urin yang tidak terkontrol akibat bersin, batuk, tertawa, atau melakukan
kegiatan jasmani.
2.3 Tujuan dan Manfaat Senam Kegel
2. Semua lansia
2.7 Langkah-langkah
2. Gerakan pinggul ke depan dan belakang sebanyak 3 kali dalam 1x8 hitungan
3.Gerakan pinggul kesamping kanan dan kiri sebanyak 3 kali dalam 1x8 hitungan
4. Cakupkan kedua tangan di depan dada, kaki selebar bahu, dan turunkan badan
setengah jongkok, lakukan gerakan 3x selama 10 detik
5. Letakan tangan kanan diatas perut dan tangan kiri diatas panggul, lalu posisi
jongkok seperti menahan kencing lakukan gerakan 3x selama 5-10 detik
6. Atur nafas, tahan selama 10-15 detik, lalu hembuskan , lakukan 2-3 kali seperti
gerakan pertama.
2.8 SOP Senam Kegel
NO PROSEDUR
A. Tahap Pra Interaksi
C. Tahap Kerja
5. Melakukan pemanasan, menarik nafas, tahan selama 10-15 detik, lalu hembuskan,
lakukan berulang-ulang 2-3 kali
6. Mengerakan pinggul ke depan dan belakang sebanyak 3 kali dalam 1x8 hitungan
7. Mengerakan pinggul kesamping kanan dan kiri sebanyak 3 kali dalam 1x8 hitungan
8. Mengcakupkan kedua tangan di depan dada, kaki selebar bahu, dan turunkan badan
setengah jongkok, lakukan gerakan 3x selama 10 detik
9. Mengatur nafas, tahan selama 10-15 detik, lalu hembuskan , lakukan 2-3 kali seperti
gerakan pertama.
D. Tahap Terminasi
E. Tahap Dokumentasi
12 Dokumentasikan kegiatan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seorang dokter bernama Arnold Kegel tahun 1945 mencoba melatih otot-otot
tersebut dengan melakukan gerakan-gerakan ritmis seperti menahan kencing atau
menahan buang air besar. Sejak saat itu latihan senam untuk menguatkan otot-otot
dasar panggul sehingga dapat menahan air kencing disebut dengan senam kegel.
Senam kegel adalah latihan kontraksi otot dasar panggul terutama otot puboccygeal
secara aktif yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot dasar panggul. Tujuan
dan manfaat senam kegel secara umum: Membangun kembali kekuatan otot panggul,
mencegah dan mengurangi inkontinensia urin, keluhan lain terkait fungsi otot dasar
panggul, mengontrol keinginan berkemih, meningkatkan kebugaran tubuh, untuk
mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi
pengeluaran urin, memperpanjang interval, mencegah terjadinya prolapse uteri.
Kontraindikasi Senam Kegel: Seseorang dengan gangguan kesadaran, seseorang yang
menolak dilakukan latihan kegel,seseorang dengan gangguan kognitif dan sakit berat.
Indikasi Senam Kegel: Untuk lansia dengan masalah inkontinensia urin dan semua
lansia. Prinsip Senam Kegel: Untuk memperkuat otot-otot dasar panggul terutama
otot puboccygeal sehingga memperkuat otot saluran berkemih
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan D.A, Martiningsih. 2014. “Pengaruh Latihan Kegel Terhadap Inkontinensia Urine
Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Wherda Meci Angi Bima.” Jurnal Kesehatan Prima
8(2): 1292–97.
Milya Novera. 2017. “Pengaruh Senam Kegel Terhadap Frekuensi Bak Pada Lansia Dengan
Inkontinensia Urine.” jurnal Ipteks Terapan 3: 240–45.
Ni Putu Ayu Jayanti, K.A. Henny Achjar, I Made Surata Witarsa. 2015. “Pengaruh Senam
Kegel Dan Pijat Perineum Terhadap Kekuatan Otot Dasar Panggul Lansia.” 3(2): 27–33.
Sulistyaningsih, Dwi Retno, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Islam, and Sultan
Agung. 2015. “Issn 2476-8987.”
Sutarmi, Tutik Setyowati, Yuni Astuti. 2016. “Pengaruh Latihankegel Terhadap Frekuensi
Inkontinensia Urine Pada Lansia Di Unit Rehabilitasi Sosialmargomukti Rembang.”
Jurnal Riset Kesehatan 5(1): 1–6.
Wahyudi, Agus Setyo. 2017. “Pengaruh Latihan Senam Kegel Terhadap Frekuensi Berkemih
Pada Lansia Disusun.” : 1–11.
Ananingsih, E. sri, Ristriana, R., & Suhairy, L. (2013). Pengaruh Latihan Kegel Terhadap
Perubahan Inkontinensia Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Terapi
Palembang Tahun 2013.