OLEH :
KELOMPOK II
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami selaku penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini membahas mengenai Terapi Senam Otak Pada Lansia . Makalah ini dibuat
dengan tujuan agar kita dapat memperoleh suatu ilmu yang berguna dalam bidang
studi keperawatan dan dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu
dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan
dan hambatan, akan tetapi berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta
bimbingan dari dosen pembimbing, tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari walaupun sudah berusaha dengan kemampuan kami
yang maksimal, mencurahkan segala pikiran dan kemampuan yang kami miliki,
makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dari segi bahasa,
pengolahan maupun dalam penyusunan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya dapat membangun demi tercapainya suatu
kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses menjadi tua disebabkan oleh faktor biologi, berlangsung secara
alamiah, terus-menerus dan berkelanjutan yang dapat menyebabkan perubahan
anatomis, fisiologis, biokemis pada jaringan tubuh sehingga memengaruhi
fungsi, kemampuan badan dan jiwa. Lansia mengalami kemunduran sel karena
proses penuaan yang berakibat kelemahan organ, kemunduran fisik dan
penyakit degeneratif. Kemampuan kognitif yang menurun sering dianggap
sebagai masalah biasa dan merupakan hal yang wajar terjadi pada mereka yang
berusia lanjut. Penurunan kemampuan kognitif tersebut ditandai dengan
banyak lupa merupakan salah satu gejala awal kepikunan yang terjadi pada
lansia. Dampak lanjut dari kemunduran fungsi kognitif umumnya akan terjadi
demensia. Demensia merupakan penyakit degeneratif akibat kematian sel yang
meliputi kemunduran daya ingat dan proses berpikir. Kemampuan kognitif
merupakan kemampuan mental untuk mengonstruksikan atau mampu
memprediksikan suatu lingkungan, serta menciptakan suatu matriks dari
berbagai pengalaman lingkungan di mana pengalaman baru dapat
diintegrasikan ke dalamnya (Lihardo, 2009).
Senam merupakan salah satu tindakan yang jarang sekali dilakukan para
lansia,banyak lansia yang mengeluh badannya capek dan pegal itu semua
dikarenakan kurangnya pergerakan otot-otot. Kebanyakan lansia tidak mau
melakukan senam karena capek, males dan lain-lain, maka dari itu kita sebagai
perawat harus bisa mengajak para lansia untuk melakukan tindakan senam
senam supaya memperlambat kepikunan, menghilangkan stres, meningkatkan
konsentrasi, dan membuat emosi lebih tenang (Zulsita, 2010).
Kegiatan senam dilakukan biasanya seminggu sekali dan dilakukan tiap
pagi hari karena udara dan panas pagi sangat bagus buat tubuh manusia.
Dengan diadakan senam otak kita bisa mengetahui gerakan tubuh sederhana
yang digunakan untuk merangsang otak kiri dan kanan, merangsang system
yang terkait dengan emosional serta relaksasi otak bagian belakang ataupun
depan, itu bermanfaat bagi otak kita.jadi senam otak sangat berfungsi bagi para
lansia (Zulsita, 2010).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dari Senam Otak?
2. Apa yang dimaksud dengan Senam Otak Pada Lansia?
3. Apa saja tujuan dari Senam Otak Pada Lansia?
4. Apa saja manfaat dari Senam Otak Pada Lansia ?
5. Bagaimana mekanisme kerja dari Senam Otak Pada Lansia?
6. Bagaimana pelaksanan gerakan Senam Otak Pada Lansia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah dari Senam Otak.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Senam Otak Pada Lansia.
3. Untuk mengetahui tujuan dari Senam Otak Pada Lansia.
4. Untuk mengetahui manfaat dari Senam Otak Pada Lansia.
5. Untuk mengetahui mekanisme kerja dari Senam Otak Pada Lansia.
6. Untuk mengetahui pelaksanan gerakan Senam Otak Pada Lansia?
BAB II
PEMBAHASAN
2. Dimensi Pemfokusan
Dimensi pemfokusan berisi gerakan yang membantu melepaskan
hambatan fokus adalah aktivitas integrasi depan/belakang. Gerakan-
gerakan dalam dimensi ini adalah:
a. Burung Hantu (The Owl)
Memijat bahu kiri dengan tangan kanan atau sebaliknya
memijat bahu kanan dengan tangan kiri secara bergantian.
Bersamaan dengan memijat menarik nafas saat kepala berada di
posisi tengah, kemudian dengan tinggi posisi dagu tegap
menggerakkan kepala perlahan ke arah bahu yang dipijat lalu
menghembuskan nafas ke sisi bahu yang tegang sambil relaks.
Selanjutnya yaitu menarik nafas saat kepala kembali ke posisi
tengah, lalu menundukkan kepala sambil menghembuskan nafas.
Setelah itu menarik nafas lagi saat kepala kembali ke posisi tengah
lalu menghembuskan nafas ke arah bahu yang tidak dipijat. Saat
menoleh, kepala diharapkan dapat digerakkan lebih jauh ke posisi
pendengaran kiri dan kanan. Gerakan ini dilakukan sebanyak 3 kali
atau lebih dengan 1 kali pernafasan ke setiap arah. Fungsinya
adalah melepaskan ketegangan tengkuk dan bahu yang timbul
karena stres. Gerakan ini mengatur kembali jangkauan dan
peredaran darah ke otak untuk meningkatkan kemampuan fokus,
perhatian, dan ingatan (Dennison, P. E. dan Dennison, G. E.,
2009:101).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Senam otak atau lebih dikenal dengan Brain Gym adalah gerakan-gerakan
ringan dengan permainan melalui olah tangan dan kaki yang dapat
memberikan rangsangan atau stimulus pada otak. Gerakan yang menghasilkan
stimulus itulah yang dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan
menunda penuaan dini dalam arti menunda pikun atau perasaan kesepian yang
biasanya menghantui para manula. Gerakan itu dibuat untuk merangsang otak
kiri dan otak kanan (dimensi lateralitas), meringankan atau merelaksasi
belakang otak dan bagian depan otak (dimensi pemfokusan); merangsang
sistem yang terkait dengan perasaan/emosional, yakni otak tengah (limbik)
serta otak besar (dimensi pemusatan). Pelaksanaan senam otak juga sangat
praktis, karena bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.
Porsi latihan yang tepat adalah sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam
sehari untuk hasil yang maksimal.
B. Saran
Disarankan kepada para pembaca khususnya untuk para tenaga kesehatan,
masyarakat umum dan lansia agar dapat menerapkan senam otak ini dengan
tepat sehingga bermanfaat bagi kesehatan terutama menghindari stress,
meningkatkan konsentrasi, meningkatkan daya ingat, meningkatkan rasa
bahagia, motivasi dan mengembangkan kepribadian, dan melawan penuaan.
DAFTAR PUSTAKA
Boedhi Darmojo dan M. Hadi. 2010. Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Denisson, P. E & Denisson,G. 2009. Buku Panduan Lengkap Brain Gym Senam
Otak. Jakarta : Grasindo.
Franc, Adri Y. 2012. Memaksimalkan Otak Melalui Senam Otak (Brain Gym).
Yogyakarta : Tranova Books.
Gunadi, Tri. 2010. Optimalkan Otak Kanan, Otak Kiri, Otak Tengah, dan Otak
Kecil. Jakarta: Penebar Plus.