Disusun Oleh :
NazilaRahmawati 151911913142
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul PendekatanLansiaDenganMetodeKomunikasi. Harapan kami semoga makalah
ini menambah pengetahuan maupun pengalaman bagi para pembaca serta dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah agar dapat menjadi lebih baik lagi ke depannya.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, kami yakin
masih banyak kekurangan di dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
A. Pengertian Komunikasi dan Lansia............................................................................6
B. Komunikasi pada lansia...............................................................................................7
C. Teknik pendekatan dalam Perawatan lansia pada konteks komunikasi dan pada
reaksi penolakan...................................................................................................................9
D. Fase Komunikasi pada Lansia...................................................................................11
BAB III....................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................13
A. Kesimpulan..................................................................................................................13
B. Saran.............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….…………………... 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah proses interpersonal yang melibatkan perubahan verbal dan non
verbal dari informasi dan ide. Kominikasi mengacu tidak hanya pada isi tetapi juga pada
perasaan dan emosi dimana individu menyampaikan hubungan ( Potter-Perry, 301 ).
Komunikasi pada lansia membutuhkan peratian khusus. Perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi, dan sosial yang memperngaruhi pola komunikasi.
Perubahan yang berhubungan dengan umur dalam sistem auditoris dapat mengakibatkan
kerusakan pada pendengaran. Perubahan pada telinga bagian dalam dan telinga mengalangi
proses pendengaran pada lansia sehingga tidak toleran teradap suara. Berdasarkan hal – hal
tersebut kami menulis makalah ini yang berjudul “ komunikasi pada lansia.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian komunikasi dan Pengertian lansia?
2. Komunikasi pada lansia?
3. Teknik pendekatan dalam Perawatan lansia pada konteks komunikasi dan pada
reaksi penolakan?
4. Fase-fase komunikasi pada lansia?
C. Tujuan Penulisan
4
1. Pengertian komunikasi dan Pengertian lansia.
2. Komunikasi pada lansia.
3. Teknik pendekatan dalam Perawatan lansia pada konteks komunikasi dan pada
reaksi penolakan
4. Fase-fase komunikasi pada lansia
5
BAB II
PEMBAHASAN
Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran
dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa
pendapat mengenai “usia kemunduran” yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70
tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan
proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut
usia.Kelompok lanjut usia ( LANSIA ) adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke
atas (Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999;8). Pada lanjut usia akan terjadi proses
menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994). Karena itu
di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural disebut
penyakit degeneratif yang menyebabkan lansia akan mengakhiri hidup dengan episode
terminal (Darmojo dan Martono, 1999;4). Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari
Azis (1994) menjadi tiga kelompok yakni :
6
B. Komunikasi pada lansia
1. Ketrampilan komuntahun
Listening/Pendengaran yang baik yaitu :
1) Mendengarkan dengan perhatian telinga kita.
2) Memahami dengan sepenuh hati, keikhlasan dengan hati yang jernih.
3) Memikirkan secara menyeluruh dengan pikiran jernih kita.
2. Teknik komunikasi dengan lansia
1. Teknik komunikasi dengan penggunaan bahasa yang baik
Gunakan kalimat yang simple dan pendek satu pesan untuk satu kalimat.
7
1) Perilaku : ramah tamah, sopan dan menghormati, cegah
supaya tidak acuh tak acuh, perbedaan.
2) Kontak mata : jaga tetap kontak mata
3) Expresi wajah : mereflexsikanperaaan yang sebenarnya.
4) Postur dan tubuh : mengangguk, gerakan tubuh yang tepat,
meletakan kursi dengan tepat. Sentuhan : memegang
tangan, menjbat tangan.
3. Teknik untuk meningkatkan komunikasi dengan lansia
a. Memulai kontak saling memperkenalkan nama dan
berjabat tangan.
b. Bila hanya menyentuh tangannya hanya untuk
mengucapaka pesan-pesan verbal dan merupak metode
primer yang non verbal.
c. Jelaskan tujuan dari wawancara dan hubungan dengan
intervensi keperawatan yang akan diberikan.
d. Muali pertanyaan tentang topik-topik yang tidak
mengancam.
e. Gunakan pertanyaan terbuka dan belajar mendengar yang
efektif.
f. Secara periodic mengklarifikasi pesan.
g. Mempertahankan kontak mata dan mendengar yang baik
dan mendorong untuk berfokus pada informasi.
h. Jangan berespon yang menonjolkan rasa simpati.
i. Bertanya tentang keadaan mental merupakan pertanyaan
yang mengancam dan akan mengakiriinterview.
j. Minta ijin bila ingin bertanya secara formal.
4. Lingkungan wawancara
a) Posisi duduk berhadapan
b) Jaga privasi
c) Penerangan yang cukup dan cegah latar belakang yang
silam
d) Kurangi keramaian dan berisik
e) Komunikasi dengan lansia kita mencoba untuk mengerti
dan menjaga kita mengekspresikan diri kita sendiri efek
8
dari kmunikasi adalah pengaruh timbal balik seperti
cermin.
C. Teknik pendekatan dalam Perawatan lansia pada konteks komunikasi dan pada
reaksi penolakan
1) Teknik pendekatan dalam perawatan lansia pada konteks komunikasi
a. Pendekatan fisik
Mencari kesehatan tentang kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian
yang di alami, perubahan fisik organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih
bisa di capai dan di kembangkan serta penyakit yang dapat di cegah
progresifitasnya.
b. Pendekatan psikologi
c. Pendekatan sosial
d. Pendekatan Spiritual
9
Ada beberapa langkah yang bisa di laksanakan untuk menghadapi klien lansia
dengan penolakan antara lain :
10
3) Hendaknya pihak – pihak lain memuji usaha klien lansia untuk menerima
kenyataan.
4) Menyadarkan pihak lain akan pentingnya hukuman (bukan hukuman fisik)
apabila klien lansia mempergunakan penolakan atau denial.
D. Fase Komunikasi pada Lansia
1. Fase Pra Interaksi
2. Fase Orientasi
Perawat Sebas mencoba melakukan pendekatan kepada kakek dan juga juga
keluarganya.
Tn. N : Sudah...!!
11
Tn. N : Iya sudah...!!
3. FaseKerja
(Lima menit kemudian, perawat kembali ke kamar pasien)
P1 : Permisi kek..!! maaf ya kek.. kakek tiduran saja ya...
Biar kakek lebih santai..
Tn. N : (langsung tiduran)
Setelah itu perawat langsung memberikan tindakan kepada kakek.
P1 : Kek.. tolong tangan kirinya sedikit diangkat ya kek...!!
(perawat 1 memasang manset tensi, kemudian mengukur tekanan darah).
P1 : cucu kakek sudah berapa kini? (perawat mencoba mengajak komunikasi
pada kakek)
Tn. N : eeehm,, sudah 3 pak, sudah besar-besar semua.
P1 : ooh sudah berkeluarga semua??
Tn. N : yang 1 orang sudah, terus yang duanya lagi masih kuliah dan masih
kuliah. Mereka cantik dan ganteng-ganteng pkek
P1 : ya iya dong. Kayak kakeknya.. (perawat dan kakek ketawa)
4. Fase terminasi
Setelah semua pemeriksaan sudah dilakukan, hasil pemeriksaan dicatat oleh
perawat dan semua peralatan dirapikan
Bapak : Bagaimana pak...??
P1 : keadaannya sudah membaik dari kemaren, tapi orang tua bapak harus
banyak minum air putih dan juga makan sayur-sayuran. Orang tua bapak dan
ibu harus banyak istirahat dan juga jangan dulu banyak pikiran, biar kakek
cepat sembuh..!! (dokter datang ke ruangan kamar pasien untuk melihat
keadaan pasien)
P1 : Kalau begitu saya permisi dulu ya pak buk...!!
Kakek kami permisi dulu ya kek...
Nenek cepat sembuh ya kek...
Nanti kalau ada perlu bantuan panggil kami di ruang perawat...!!
Ibu : Ya pak.. terima kasih...!!
Akhirnya setelah perawat berpamitan, perawat langsung pergi meninggalkan
ruangan kamar Ny.N.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan
seseorang untuk menetapkan, mempertaankan dan meningkatkan kontrak dengan oran
lain karena komunikasi dilakukan oleh seseorang, setiap hari orang seringkali salah
berpikir bawa komunikasi adalah sesuatu yang mudah. Namun sebenarnya adalah
proses yang kompleks yang melibatkan tingka laku dan hubungan serta
memungkinkan individu berasosiasi denan orang lain dan dengan lingkungan
sekitarnya. Hal itu merupakan peristiwa yang terus berlangsung secara dinamis yan
maknanya dipacu dan ditransmisikan.
B. Saran
Komunikasi pada lansia baiknya dilakukan secara bertahap supaya mudah
dalam pemahamannya. Lansia merupakan kelompok yang sensitive dalam
perasaannya oleh sebab itu, saat komunikasi harus berhati-hati agar tidak
menyinggung perasaannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://komunikasipadalansia.com
http://konsepkomunikasi.co.id
14