Dosen pembimbing :
NAMA KELOMPOK 8:
1. Atria Dhara
2. Eka resita sari 10217018
3. Gilang Eko B. S 10217029
4. Ilham Dading M. 10217034
5. Prita Rizkita 10217048
6. Timing dwi n.s 10217060
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
KEDIRI
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pendahuluan dan asuhan
keperawatan yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Kebutuhan
Personal Hygiene” dengan baik dan tepat waktu.
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah keperawatan kritis. Selain itu, laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan
ini disusun untuk memperluas ilmu tentang “Kebutuhan Personal Hygiene”.
Kami mengakui masih banyak kekurangan dalam pembuatan laporan pendahuluan
dan asuhan keperawatan ini karena pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki masih
kurang. Oleh karena itu, kami berharap kepada pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan pendahuluan dan asuhan
keperawatan ini.
Kami berharap laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan tentang Kebutuhan
Personal Hygiene.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Personal Hygiene..............................................................................4
2.2 Etiologi Personal Hygiene.............................................................................4
2.3 Klasifikasi Personal Hygiene ........................................................................5
2.4 Manifestasi Personal Hygiene........................................................................6
2.5 Patofisiologi Personal Hygiene......................................................................7
2.6 Komplikasi Personal Hygiene........................................................................8
2.7 Pemeriksaan Penunjang Personal Hygiene....................................................8
2.8 WOC Personal Hygiene.................................................................................8
2.9 Asuhan Keperawatan Personal Hygiene........................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN
berdampak antara lain yaitu: Dampak fisik: gangguan fisik yang sering terjadi
adalah gangguan integritas kulit seperti badan gatal-gatal, eksim, dermatitis, pada
rambut seperti ketombe, gangguan mukosa mulut fisikososial: masalah social yang
kebutuhan di cintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
manusia salah satunya adalah menjaga tubuh tetap bersih dan melindungi kulit
(Personal Hygiene). Berdasarkan teori L Green, Momon menyatakan bahwa “salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan manusia adalah perilaku manusia
masalah kesehatan personal hygiene seperti diare, gatal-gatal pada kulit, sakit gigi
dan gusi dan 62,5% lansia dengan umur 69-70 yang tidak melakukan tindakan
pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun (2) lanjut usia
(elderly) antara 60 sampai 74 tahun (3) lanjut usia tua (old) antara 75 sampai 90 tahun (4)
sangat tua (very old) diatas 90 tahun. Badan Pusat Statistik pada tahun 2010
450.000 jiwa
per tahun (Putra dkk, 2014). Jika dilihat sebaran penduduk lansia menurut provinsi,
persentase penduduk lansia di atas 10% sekaligus paling tinggi ada di Provinsi DI
Yogyakarta (13,04%), Jawa Timur (10,40%) dan Jawa Tengah (10,34%) (Putra dkk,
2014).
Indonesia akan mencapai ±60juta jiwa. Ini menyebabkan Indonesia berada pada
demensia di dunia di perkirakan akan 65,7 juta orang pada 2030 dan 115.400.000
pada tahun 2050, dan lebih dari 90% dari semua kasus mulai antara orang-
pada lanjut usia yang berumur 65 tahun adalah 5% dari populasi lansia.
Prevalensi demensia meningkat dua kali setiap pertambahan usia 5 tahun setelah
melewati usia 60 tahun. Terdapat 7,2% populasi lansia yang berusia 60 tahun keatas pada
tahun2010 di Indonesia. Belum ada data yang pasti tentang prevalensi demensia di
Indonesia (Kemenkes RI, 2010). Prevalensi ini meningkat menjadi 20% pada lansia
Distribusi frekuensi dimensia pada lansia di UPTD pelayanan sosial lanjut usia
tresna werdah lampung selatan tahun 2014 di dapatkan data 323orang lansia (62,7%)
Panti sosial Lanjut usia Tresna Werdha Natar, Lampung Selatan merupakan
panti sosial di bawah UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) yang memiliki 14
wisma dengan jumlah 83 lansia dipanti, 11 wisma sehat maksudnya adalah wisma ini
werdha natar lampung selatan dari 83 lansia, lansia disini menderita nyeri sendi40 lansia,
Hipertensi15 lansia, Gastritis10 lansia, Asam Urat 6 lansia, Katarak1 lansia, Tb1
timbulkan dengan cara membantu dan memberikan motivasi kepada para lansia
c. Aktualisasi diri
Defisit Defisit
perawatan perawatan
diri : mandi diri : eliminasi
KASUS
Ny. A berumur 62 tahun menjalani perawatan home care dengan diagnosa medis DM dengan
gengrene pada dorsal pedis. Sebelumnya Ny. A dirawat di RSUD Gambiran Kediri. Dari
hasil pengkajian didapatkan data kesadaran kompos mentis, TD = 120/90 mmHg, suhu
36,5oC, RR = 20x/menit. Klien mengeluh lemas, dan merasa sakit pada daerah kaki yang ada
luka serta tidak dapat menggerakkannya. Klien juga mengatakan belum mencuci rambut dan
menggosok gigi serta memotong kuku selama Ny. A berada di rumah sakit . Bila BAK dan
BAB Ny. A menggunakan pispot yang dibantu oleh keluarganya. Mandi dilakukan setiap dua
kali sehari dengan cara di lap tanpa menggunakan sabun dengan dibantu oleh keluarganya.
Klien mempunyai pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak boleh mandi dan
mencuci rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data rambut klien kotor, lengket dan
berminyak, saat berbicara tercium bau, gigi terlihat kuning dan kotor, kulit terlihat kotor serta
kuku panjang dan kotor. Kebutuhan aktivitas sehari-hari dibantu seluruhnya oleh anggota
keluarga. Nafsu makan klien baik dimana klien mampu menghabiskan makanan yang telah
disediakan oleh keluarganya.
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
A. DATA BIOGRAFI
Nama : Ny. A
Alamat : Kediri
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 62
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Lama tinggal di panti :-
Orang yang paling dekat dihubungi : Anak
Hubungan dengan klien : Keluarga
B. Riwayat Keluarga
Pasangan
Hidup / Meninggal : Hidup
Umur : 63
Pekerjaan : Petani
Status kesehatan : Sehat
Tahun meninggal :-
Penyebab meninggal : -
Anak
Hidup / Meninggal : Hidup
Umur : 40
Pekerjaan : Wiraswasta
Status kesehatan : Sehat
Tahun meninggal :-
Penyebab meninggal : -
Genogram :
Keterangan :
: Laki – laki : Garis Perkawinan
C. Riwayat Pekerjaan
Status pekerjaan saat ini : Tidak bekerja
Pekerjaan sebelumnya :Pedagang
Sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan :klien mendapatkan uang
bulanan dari anaknya
D. Riwayat Lingkungan Hidup
Kebersihan dan kerapihan ruangan : cukup baik
Penerangan : cukup
Keadaan kamar mandi dan WC : aman, lantai tidak licin
Pembuangan sampah : Di bakar
E. Riwayat Rekreasi
Hobi / minat :berkebun
Keanggotaan organisasi :-
Liburan / perjalanan :-
F. Sumber/sistem Pendukung yang digunakan :
Tidak ada
G. Status Kesehatan
Status kesehatan saat ini
Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : Diabetes Mellitus
Gejala yang dirasakan : klien mengalami penurunan berat badan
Faktor pencetus : Makanan
Timbulnya keluhan : ( √ ) Ya ( ) Tidak
Upaya mengatasi : mengonsumsi obat dokter
Konsumsi obat – obatan sendiri : ( √ ) Ya ( ) Tidak
Konsumsi obat tradisional : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Obat-obatan
NO NAMA OBAT DOSIS
1 metformin 500mg
2
3
4
Eliminasi
BAK : Frekuensi : 7 – 8 kali sehari
Kebiasaan BAK pada malam hari : iya
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : tidak ada
BAB : Frekuensi : 2 kali sehari
Keluhan yang berhubungan dengan BAB : tidak ada
Pengalaman memakai pencahar : tidak ada
Aktivitas
Aktifitas sehari – hari : Selama sakit klien hanya berada di tempat tidur
Keluhan saat aktifitas :-
Kebersihan diri : Kurang
Kemampuan kemandirian : Dalam beraktifitas klien membutuhkan bantuan
keluarganya
Istirahat dan tidur
Lama tidur malam : 8 jam
Lama tidur siang : 2 jam
Keluhan yang berhubungan dengan tidur : Ny. A tidak nyaman dengan luka yang
ada di kaki
Psikososial
Cemas : ( √ ) Ya ( ) Tidak
Depresi : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Gugup : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Kesulitan dalam mengambil keputusan : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Kesulitan berkonsentrasi : ( ) Ya ( √ ) Tidak
kesulitan berhubungan dengan oranglain : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Stressor yang dihadapi saat ini : Ny. A merasa cemas dengan kondisi
lukanya
Mekanisme koping yang digunakan : karena luka pada kaki Ny. A belum
sembuh, Ny. A memperbanyak istirahat
dan mengonsumsi obat dokter
J. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Tingkat kesadaran : compos mentis
GCS :456
Kediri,
……………................................
(…………............................………)
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)
PENILAIAN UNTUK MENGETAHUI FUNGSI INTELEKTUAL LANSIA
Nama klien :Ny. A Tanggal : 21 November
2020
Jenis kelamin :Perempuan Umur : 62 tahun
Pendidikan terakhir :SD
Skor
+ -
NO Pertanyaan Jawaban
- 1 Tanggal berapa hari ini ? (tanggal, bulan Klien mengatakan lupa saat ditanya
dan tahun) mengenai tanggal, bulan november,
tahun 2020
+ 2 Hari apa sekarang ini ? sabtu
+ 3 Apa nama tempat ini ? Durenan
+ 4 Dimana alamat anda ? Rt. 14 Rw. 06, Ds. Pesantren Kec.
Pesantren Kab. Kediri
+ 5 Berapa umur anda ? 62 tahun
+ 6 Kapan anda lahir ? 1 juni 1958
+ 7 Siapa presiden Indonesia sekarang ? Joko Widodo
Keterangan :
Skor Penilaian
0–2 Fungsi intelektual utuh
3–4 Kerusakan intelektual ringan
5–7 Kerusakan intelektual sedang
8 – 10 Kerusakan intelektual berat
a. Bisa dimaklumi jika terdapat lebih dari satu kesalahan, bila subyek hanya berpendidikan
sekolah dasar.
b. Bisa dimaklumi jika terdapat kurang dari satu kesalahan, bila subyek mempunyai
pendidikan di atas sekolah menengah atas
MINI MENTAL STATE EXAM (MMSE)
PENILAIAN ASPEK KOGNITIF DAN FUNGSI MENTAL
SKOR SKOR
MAX MANULA
ORIENTASI
5 4 Sekarang ( hari ), ( tanggal ), ( bulan ), ( tahun ), dan ( musim ) ?
5 5 Sekarang kita berada dimana : ( jalan ), ( no. Rumah ), ( kota ),
( kabupaten ), ( propinsi )
REGRISTASI
3 3 Minta klien menyebutkan nama 3 buah benda, 1 detik untuk tiap
benda. Kemudian mintalah manula mengulang ke 3 nama tersebut.
Berikan Bila masih salah, ulanglah penyebutan ke 3 nama benda
tersebut. Sampai ia dapat mengulangnya dengan benar. Hitunglah
jumlah percobaan dan catatlah ( misal : bola, kursi, sepatu )
( Jumlah percobaan 1 x)
PERHATIAN DAN KALKULASI
5 4 Hitunglah berturut-turut selang 7 mulai dari 100 ke bawah. Berhenti
setelah 5 hitungan ( 93, 86, 79, 72, 65 ).
Kemungkinan lain, ejalah kata ”dunia” dari akhir ke awal ( a-i-n-u-d )
MENGINGAT
3 3 Tanyakan kembali nama ke 3 benda yang telah disebutkan di atas.
BAHASA
2 2 a. Apakah nama benda-benda ini ? Perlihatkan pensil dan jam tangan
1 1 b. Ulanglah kalimat berikut : ” tidak ada jika, dan, atau tetapi ”
3 3 c. Laksanakan 3 perintah ini : Ambil selembar kertas dengan tangan
kanan anda, lipat kertas menjadi dua dan letakkan di lantai
1 1 d. Bacalah dan laksanakan perintah berikut : ” PEJAMKAN MATA
1 1 ANDA ”
1 1 e. Tulislah sebuah kalimat
f. Tirulah gambar ini
SKOR 28
TOTAL
Keterangan :
Nilai 24 – 30 : Normal
Nilai 17 – 23 : Kemungkinan ada gangguan fungsi kognitif
Nilai 0 – 16 : Ada gangguan kognitif
SKOR KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian
dan mandi.
B Kemandirian dalam semua kecuali satu dari fungsi tersebut.
C Kemandirian dalam semua kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.
D Kemandirian dalam semua kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
tambahan.
E Kemandirian dalam semua kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu
fungsi tambahan.
F Kemandirian dalam semua kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan.
G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan
sebagai C, D, E, F, dan G.
Keterangan:
Mandiri : berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan aktif dari orang lain.
Seseorang yang menolak melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi,
meskipun dianggap mampu.
APGAR KELUARGA
(2) G (0)
(1)
1 A : Adaptasi √
2 P : Partnership √
3 G : Growth √
4 A : Afek √
5 R : Resolve √
JUMLAH 2 3
Penilaian :
Nilai : 0-3 : Disfungsi keluarga sangat
tinggi
DO:
1. Klien mengatakan
jarang menggunting
kuku.
2. Didalam kuku klien
terdapat hitam-
hitam
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. A
No Rekam Medis : 12345678
Hari Rawat ke : 1
A: masalah teratasi
sebagian
P: lakukan intervensi
kembali
1. Membantu px dalam berhias S:
2. 20/11/2020 14.00 WIB dan berpakaian 1. px mengatakan
2. Memberikan pujian saat px wangi setelah
mampu melakukan sendiri memakai wangi
3. Memberikan edukasi wangian
pentingya berrias 2. px mengatakan
4. Menjelaskan kepada keluarga menjadi segar
untuk selalu membantu dalam dan percaya diri
berhias setelah
5. Memberikan dukungan selalu melakukan
melakukan perawatan diri
O:
px tampak segar setelah
berrias dan memakai wangi
wagian
A: masalah teratasi
sebagian
P: lakukan intervensi
kembali
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting
dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, sosial,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan.
Memenuhi kebutuhan kebersihan diri pada lansia adalah suatu tindakan
perawatan sehari-hari yang harus diberikan kepada klien lanjut usia terutama yang
berhubungan dengan kebersihan perorangan (Personal Hygiene) yaitu antara lain
kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan kepala, rambut dan
kuku, serta kebersihan tempat tidur dan posisi tidur.
3.2 Saran
Perawat mempunyai peranan dalam memberikan pendidikan kesehatan
tentang kebersihan diri yaitu sebagai family advocacy. Perawat berperan sebagai
pendamping bagi keluarga baik bagi lansia bagi keluarganya ketika dihadapkan oleh
suatu masalah termasuk dalam hal kebersihan diri. Perawat sebagai konselor dimana
perawat dapat memberikan ide atau pendapat kepada lansia dan kepada keluarga
sebagai pelaksana asuhan keperawatan. Perawat memberikan asuhan dengan
kebutuhan perawat sebagai memberikan pendidikan kesehatan yang sesuai dengan
kebutuhan lansia.
DAFTAR PUSTAKA