Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK

KONSEP DAN MODEL KEPERAWATAN GERONTIK : DOROTHEA


OREM, MEDELINE LEININGER, DOROTHY JOHNSON
Disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah keperawatan jiwa
Dosen Pengampu : Rita Benya Adriani, SKp., M.Kes

Disusun Oleh :
KELOMPOK3
Alifah Fitri Fauziah P27220019100
Azizah Nur Latifah P27220019101

3A D-IV Keperawatan

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2022
MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN GERONTIK

A. MODEL KONSEPTUAL DOROTHEA OREM


1. Pengertian
Model konseptual yang dikemukakan oleh Dorethea Orem adalah model
konsep self care yaitu model konseptual self care adalah meningkatkan
kemampuam seseorang atau keluarga untuk dapat merawat dirinya atau
anggota keluarganya secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk
mempertahankan kesehatan dan kesejahteraanya.
2. Komponen dalam model konseptual orem
1. Manusia
Suatu kesatuan yang dipandang sebagai berfungsi secara biologis simbolik
dan sosial serta berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan
mandiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.
2. Masyarakat/lingkungan
Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi dan
interaktif
3. Kesehatan
Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang
berkembang dan berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik,
psikologik, interpersonal dan sosial
4. Keperawatan
Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan
sepenuhnya atau sebagian pada bayi, anak dan orang dewasa, ketika
mereka, orangtua mereka, wali atau orang dewasa lain yang bertanggung
jawab terhadap pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi mampu
merawat atau mengasuh atau mengawasi mereka.
3. Teori Sistem Keperawatan Orem
Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan
menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang
Self Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga
teori yaitu:
1. Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang sesuai dengan
kebutuhan. Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang
dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai
dengan keadaan dan keberadannya, keadaan kesehatan dan kesempurnaan.
Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang
dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya.
Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam
hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care
yaitu: persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan
kesehatan.
2. Self Care Deficit
Teori ini mengungkapkan tentang ketidakmampuan klien dalam hal ini
lansia dalam merawat diri. Dalam teori ini keperawatan diberikan jika
seorang dewasa (pada kasus ketergantungan) tidak mampu atau terbatas
dalam melakukan self care secara efektif. Asuhan keperawatan diberikan
jika kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau
adanya ketergantungan.
Dalam teori ini Orem mengungkapkan ada lima metode yang dapat
digunakan dalam membantu self care, yakni:
- Tindakan untuk atau lakukan untuk orang lain
- Memberikan petunjuk dan pengarahan
- Memberikan dukungan fisik dan psychologis
- -Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung
pengembangan personal
- Pendidikan
3. Nursing system
Nursing system dibuat oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care.
Jika ada self care deficit, self care agency, dan self therapeutic maka
keperawatan akan diberikan. Orem mengidentifikasi tiga klasifikasi dari
nursing system yaitu:
- Wholly Compensatory system: Situasi dimana individu tidak dapat
melakukan tindakan self care.
- Partly compensatory nursing system: Perawat dan klien memiliki peran
yang sama dalam melakukan tindakan self care.
- Supportive educative system: Pada sistem ini orang dapat membentuk
atau dapat belajar membentuk internal atau eksternal self care tetapi
tidak dapat melakukannya tanpa bantuan.

4. Penerapan Teori Orem


1. Pasien di Intensive Care Unit (ICU) yang membutuhkan perawatan
sepenuhnya oleh perawat, baik itu asupan makan minum, mandi, BAB,
BAK, kebersihan diri, dan oksigen. Contoh lain di lingkungan keluarga
adalah perawatan pada pasien stroke dengan kelumpuhan total yang
merupakan keluarga sebagai pusat pemberi asuhan keperawatan bagi
anggota keluarga yang sakit.
2. Perawat membantu usia lanjut dengan hipertensi untuk mempertahankan
kebutuhan perawatan diri dengan memberikan bimbingan, pengarahan,
dan ketrampilan secara individual maupun kelompok sehingga usia lanjut
yang menderita hipertensi mampu mandiri secara bertahap dalam
mengelola penyakitnya

B. MODEL KONSEPTUAL MEDELINE LEININGER


1. Pengertian
Teori Leininger adalah teori yang membahas tentang transcultural nursing.
Transcultural nursing merupakan sub-bidang dari praktik keperawatan yang
telah diadakan penelitiannya berfokus pada nilai-nilai budaya, kepercayaan,
dan pelayanan kesehatan berbasis budaya. Pembahasan khusus teori
Leininger antara lain :
a) Culture : suatu hal yang dipelajari, disebarkan, dan diwariskan pada
kelompok tertentu yang mengarahkan anggotanya untuk berpikir,
membuat keputusan, dan motif tindakan yang diambil
b) Culture care : suatu pembelajaran yang bersifat objektif dan subjektif
yang berkaitan dengan nilai yang diwariskan, kepercayaan, dan motif
cara hidup yang membantu, memfasilitasi individu atau kelompok untuk
mempertahankan kesejahteraannya, memperbaki kondisi kesehatan,
menangani penyakit, cacat, atau kematian.
c) Diversity : keanekaragaman dan perbedaan persepsi budaya,
pengetahuan, dan adat kesehatan, serta asuhan keperawatan
d) Universality : kesamaan dalam hal persepsi budaya, pengetahuan praktik
terkait konsep sehat dan asuhan keperawatan
e) Worldwide : cara seseorang memandang dunia
f) Ethnohistory : fakta, peristiwa, kejadian, dan pengalaman individu,
kelompok, budaya, lembaga, terutama sekelompok orang yang
menjalankan cara hidup manusia dalam sebuah budaya dalam jangka
waktu tertentu
Leininger memvisualisasikan model transcultural nursing dengan sunrise
model yaitu dimensi tentang pemahaman perawat mengenai budaya yang
berbeda. Sunrise model juga dapat digunakan oleh perawat komunitas untuk
menilai faktor cultural care klien secara individu atau kelompok untuk
mendapatkan pemahaman budaya klien secara menyeluruh. Tujuan dari teori
Leininger sendiri adalah terciptanya praktik keperawatan berbasis budaya
yang spesifik dan universal. Kebudayaan yang spesifik adalah kebudayaan
yang dimiliki oleh kelompok tertentu, sedangkan kebudayaan universal
adalah kebudayaan yang umumnya dipegang oleh masyarakat secara luas.
2. Kelebihan Teori Leininger
a) Merupakan perspektif teori yang bersifat unik dan kompleks, karena tidak
kaku dalam melaksanakan proses keperawatan. Budaya klien sangat
diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan
b) Pelaksanaannya memaksimalkan teori keperawatan lan, seperti Orem,
Virginia Henderson, dan Neuman
c) Mengarahkan perawat untuk membantu klien dalam mengambil
keputusan untuk meningkatkan kualitas kesehatannya
d) Mengatasi berbagai permasalahan hambatan budaya yang sering
ditemukan saat melakukan asuhan keperawatan
3. Kelemahan Teori Leininger
Tidak memiliki metode spesifik yang mencangkup proses asuhan
keperawatan
4. Penerapan Teori Leininger dalam Keperawatan
a) Riset (research)
Teori transcultural nursing ini merupakan satu-satunya teori yang
membahas secara spesifik tentang pentingnya menggali budaya untuk
memenuhi kebutuhan klien.
b) Edukasi (education)
Dimasukkannya keanekaragaman budaya ke dalam kurikulum atau
sistem pendidikan sebagai dapat dijadikan acuan belajar bagi perawat
agar perawat dapat berhadapan dengan klien yang memiliki latar
belakang budaya berbeda.
c) Kolaborasi (colaboration)
Dalam mengaplikasikan teori Leininger di lingkungan kesehatan
memerlukan suatu proses atau rangkaian kegiatan sesuai latar belakang
budaya klien. Hal ini dapat dilakukan dengan kolaborasi bersama klien
ataupun dengan tenaga kesehatan lainnya. Leininger mengemukakan
strategi dalam melaksanakan asuhan keperawatan, yaitu :
Strategi I : Perlindungan atau Mempertahankan Budaya
Dilakukan apabila nila budaya klien tidak bertentangan dengan
kesehatan, sehingga implementasi yang diberikan sesuai
dengan nilai-nila yang relevan.
Strategi II : Mengakomodasi atau Negosiasi Budaya
Intervensi dan implementasi keperawatan tahap ini dilakukan
untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu
yang lebih menguntungkan kesehatan.
Strategi III : Mengubah atau Mengganti Budaya Lain
Restrukturisasi budaya dilakukan apabila budaya yang dimiliki
klien bersifat merugikan status kesehatan.
d) Pemberi perawatan (care giver)
Perawat harus memahami konsep teori transcultural nursing, karena
apabila diabaikan akan mengakibatkan terjadinya cultural shock atau
culture imposition. Cultural shock dialami klien pada kondisi dimana
perawat tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya.
Sedangkan culture imposition adalah kecenderungan perawat
memaksakan nila budaya atau keyakinan yang dimiliki dan menganggap
budayanya lebih tinggi daripada budaya klien.
e) Manajemen
Dalam manajemen keperawatan, transcultural nursing digunakan untuk
menunjang kenyamanan klien saat proses perawatan karena budaya
digunakan sebaga landasan utama saat berinteraksi.
f) Sehat dan sakit
Leininger menjelaskan konsep sehat dan sakit sebagai suatu hal yang
sangat bergantung, dan ditentukan oleh budaya. Budaya akan
mempengaruhi seseorang mengapresiasi keadaan sakit yang dideritanya.

C. MODEL KONSEPTUAL DOROTHY JOHNSON


1. Model Konsep Johnson
Teori Johnson mengonseptualkan manusia sebagai sistem perilaku. Model
konsep dan teori keperawatan menurt Johnson adalah dengan pendekatan
sistem perilaku, dimana individu dipandang sebagai sistem perilaku yang
selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkungan
internal maupun eksternal, dan memiliki keinginan dalam mengatur dan
menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkannya. Dalam suatu sistem
tersebut terdapat sub-sistem yang membentuknya, diantara komponen sub-
sistem yang membentuk sistem perilaku menurut Johnson sebagai berikut :
a) Ingestif, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan pola makan
b) Achievement yaitu tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan yang
kreatif
c) Agresif yaitu bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dari
berbaga ancaman yang ada di lingkungan
d) Eliminasi yaitu bentuk pengeluaran segala sesuatu dari barang yang tidak
berguna secara biologis
e) Seksual yaitu pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai
f) Afiliasi yaitu pemenuhan kebutuhan tambahan dalam mempertahankan
lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan sosial,
keamanan, dan kelangsungan hidup atau pencapaian hubungan
lingkungan yang adekuat
g) Ketergantungan (depedency) merupakan bagian yang membentuk sistem
perilaku dalam mendapatkan bantuan , kedamaian, keamanan, serta
kepercayaan. Berdasarkan sub-sistem tersebut, Johnson memiliki
pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi permasalahan harus
dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan sistem
perilaku.
2. Asumsi-asumsi
a) Perawatan (nursing) : Johnson mengatakan bahwa perawatan adalah
tindakan eksternal untuk memberikan organisasi perilaku pasien ketika
pasien dalam kondisi stress dengan menggunakan mekanisme pengaturan
berkesan atau dengan penyediaan sumber daya.
b) Orang (person) : Johnson memandang orang sebagai sistem perilaku
dengan pola, pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu
yang menghubungkan dirinya dengan lingkungannya.
c) Kesehatan (health) : Johnson memandang kesehatan sebagai kondisi yang
sulit dipahami dan dinamis karena dipengaruhi oleh faktor-faktor
biologis, psikologis, dan sosial.
d) Lingkungan : dalam teori Johnson, lingkungan terdiri dari seluruh faktor
yang bukan bagian sistem perilaku individu, tetapi bisa mempengaruhi
sistem dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan
yang menjadi tujuan pasien

D. KESIMPULAN
Pada dasarnya semua teori yang ada merupakan sebuah petunjuk praktik
dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. antara teori satu dengan teori lain
tidaklah saling bertentangan, melainkan saling berkaitan. Model konseptual Orem
dengan self care yaitu meningkatkan kemampuam seseorang atau keluarga untuk
dapat merawat dirinya atau anggota keluarganya secara mandiri. Model
konseptual Medeline Leininger dengan transcultural nursing yang berfokus pada
nilai-nilai budaya, kepercayaan, dan pelayanan kesehatan berbasis budaya. Model
konseptual Johnson adalah dengan pendekatan sistem perilaku, dimana individu
dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan
stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, dan memiliki keinginan
dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkannya.

DAFTAR PUSTAKA
Imelda, Fransisca, dkk. 2021. Makalah Falsafah dan Teori Keperawatan Model
Keperawatan Dorothe E. Orem. Online
(https://id.scribd.com/document/532381740/Makalah-Teori-Keperawatan-
Orem diakses 26 Januari 2022)

Rachmani, Afifa, dkk. 2015. Makalah Teori Model Medeleine Leeininger dalam
Praktik Keperawatan. Universitas Padjadjaran. Online
(https://docshare.tips/teori-keperawatan-menurut-medeleine-
leininger_58b20ab6b6d87facac8b4602.html# diakses 26 Januari 2022)
Sari, Ratna,dkk. 2018. Makalah Model Konsep dan Teori Dasar Keperawatan
Menurut Dorothy E. Johnson. Online
(https://id.scribd.com/document/460610619/Teori-Keperawatan-Johnson
diakses 26 Januari 2022)

Anda mungkin juga menyukai