Disusun Oleh:
MEGA MEILANI
071212008
1. PENGERTIAN
Pengetahuan merupakan bagian dari domain perilaku kesehatan yang
berperan penting dalam terbentuknya tindakan atau perilaku seseorang.
Pengetahuan merupakan hasil tahu yang diperoleh melalui penglihatan ataupun
pendengaran dan juga pengetahuan yang dipengaruhi oleh pendidikan.
(Notoatmodjo, 2012)
Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus-menerus oleh
seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya
pemahamanpemahaman baru yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
(Budiman & Agus, 2012)
Defisit pengetahuan merupakan ketiadaan atau defisiensi infomasi kognitif
yang berkaitan dengan topik atau hal tertentu. Batasan karakteristik defisit
pengetahuan adalah ketidakakuratan melakukan tes, ketidakakuratan mengikuti
perintah, dan kurang pengetahuan. Faktor yang berhubungan dengan defisit
pengetahuan adalah gangguan fungsi kognitif, gangguan memori, kurang informasi,
kurang minat untuk belajar, kurang sumber pengetahuan, dan salah pengertian
terhadap orang lain. (Herdman, 2015)
b. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah proses menganalisis data subjektif dan
objektif yang telah diperoleh pada tahap pengkajian. Untuk merumuskan
diagnosis keperawatan dibutuhkan keterampilan klinik yang baik mencakup
proses diagnosis keperawatan dan perumusan pernyataan keperawatan. Proses
diagnosis keperawatan dibagi menjadi dua yaitu proses interpretasi dan proses
menjamin keakuratan diagnosis itu sendiri. Perumusan pernyataan diagnosis
keperawatan memiliki beberapa syarat, yaitu dapat membedakan antara sesuatu
yang actual, risiko dan potensial. Metode penulisan diagnosis aktual terdiri dari
masalah, penyebab, dan tanda/gejala. (SDKI DPP PPNI, 2016)
Diagnosis keperawatan studi kasus yang penulis tulis menurut (SDKI DPP
PPNI, 2016), dalam buku Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia yaitu
defisit pengetahuan tentang hipertensi berhubungan dengan klien kurang
terpapar informasi.
c. Intervensi Keperawatan
Dalam buku Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), intervensi
keperawatan segala bentuk terapi yang dikerjakan oleh perawat yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai peningkatan,
pencegahan, dan pemulihan kesehatan klien individu, keluarga, dan komunitas.
Intervensi keperawatan terdiri dari intervensi utama dan
pendukung.Intervensi utama dari defisit pengetahuan adalah edukasi kesehatan.
Sedangkan intervensi pendukung dari defisit pengetahuan adalah bimbingan
system kesehatan, edukasi aktivitas/istirahat, edukasi perilaku upaya kesehatan,
edukasi diet, edukasi keluarga: pola kebersihan, edukasi manajemen stress,
edukasi nutrisi, edukasi pengukuran tekanan darah. (SIKI DPP PPNI, 2018)
Tujuan berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menurut
(SLKI DPP PPNI, 2018) dan intervensi berdasarkan Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SIKI) menurut (SIKI DPP PPNI, 2018) dengan defisit
pengetahuan seperti pada tabel 2 di bawah ini:
Dalam Pemenuhan Kebutuhan Defisit Pengetahuan Diagnosis Keperawatan
Tujuan Intervensi Defisit Pengetahuan Tingkat pengetahuan meningkat dengan
kriteria hasil
Verbalisasi minat dalam belajar meningkat.
Kemampuan menggambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai
dengan topik meningkat
Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat ditandai dengan klien
mampu menjawab lembar observasi dengan baik
Masalah yang dihadapi membaik.
Persepsi yang keliru terhadap masalah
Menjalani pemeriksaan yang tepat
Perilaku pola hidup sehat membaik untuk bertanya
Intervensi Edukasi Kesehatan
Observasi:
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
Identifikasi faktorfaktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup bersih dan sehat.
Terapeutik :
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan.
Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan.
Berikan kesempatan untuk bertanya.
Edukasi
Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan.
Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
d. Implementasi Keperawatan
Tindakan keperawatan adalah perilaku atau aktivitas spesifik yang
dikerjakan oleh perwat untuk mengimplementasikan intervensi keperawatan
(SIKI DPP PPNI, 2018). Perawat melaksanakan dan mendelegasikan tindakan
keperawatan untuk intervensi yang disusun pada tahap perencanaan dan
kemudian mengakhiri tahap implementasi dengan mencatat tindakan
keperawatan dan respons klien terhadap tindakan tersebut (Kozier dkk, 2011).
Misalnya pada kasus tekanan darah tinggi hipertensi dapat dikontrol dengan
mengonsumsi obat tradisional. Obat tradisional tersebut antara lain jus
mentimun dengan bahan dua buah mentimun, gula (secukupnya), satu buah
jeruk lemon (peras airnya), es serut (secukupnya jika perlu), setengah gelas air
minum.
Cara membuatnya bersihkan buah mentimun lalu potong kecil-kecil sesuai
selera, masukkan ke dalam blender, tambahkan setengah gelas air putih dan
blender buah mentimun hingga hancur, tambahkan gula, air jeruk lemon dan
sedikit es serut (jika perlu), lalu blender lagi hingga mentimun halus, saring jus
mentimun ke dalam gelas dan tambahkan es serut ke dalam gelas (jika perlu),
jus buah mentimun telah siap untuk disajikan dan menjadi minuman penurun
darah yang menyehatkan.(Fimela, 2016)
e. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dibagi menjadi dua yaitu Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif.
Evaluasi Formatif menggambarkan hasil observasi dan analisis perawat
terhadap respon kliensegera setelah tindakan. Evaluasi sumatif menjelaskan
perkembangan kondisi dengan menilai hasil yang diharapkan telah tercapai.
(Deswani, 2011)
Evaluasi yang diharapkan dapat dicapai pada klien dengan defisit
pengetahuan adalah: klien mampu meningkatkan pengetahuan tentang
masalahnya ,klien mampu memotivasi diri sendiri dengan masalah yang
dihadapi, klien mampu memahami proses informasi yang disampaikan, dan
klien mampu mengatasi tingkat agitasi yang dihadapi
DAFTAR PUSTAKA
Deswani. (2011). Proses Keperawatan Dan Berfikir Kritis (Y. Hartati, ed.). Jakarta:
Salemba Medika
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.