Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN KEPERAWATAN

KURANG OPTIMALNYA PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PADA PASIEN

OLEH:
MEGA MEILANI
NIM. 071212008

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2022
TOPIK: Discharge Planning
HARAPAN KENYATAAN KESIMPULAN
MASALAH
1. Seleksi pasien dischrge planning Dari hasil pengamatan hanya dilakukan seleksi pasien pada awal Kurang optimalnya
dilakukan pada semua pasien pasien masuk rumah sakit saja. Dan tidak dilakukan seleksi pasien pelaksanaan discharge
membutuhkan pelayanan, tetapi yang mepunyai risiko tinggi saat pemulangan pasien. planning (perencanaan
pemberian discharge planning pulang) pada pasien
lebih diprioritaskan bagi pasien Penelitian experimental yang dilakukan oleh Upik Rahmi (2011)
yang mempunyai risiko lebih membandingkan pengaruh pemberian discharge planning terstruktur
tinggi memiliki kebutuhan akan di RS AlIslam dengan discharge planning rutin di RS Al-Ihsan
pelayanan khusus. (Darliana, 2012)
Bandung terhadap kualitas hidup pada 44 pasien stroke iskemik,
didapatkan hasil bahwa pasien stroke iskemik yang dilakukan
discharge planning terstruktur memiliki peluang 20 kali lebih besar
untuk memiliki perubahan kearah kualitas hidup yang lebih baik
dibandingkan tanpa dilakukan discharge planning.
2. Pengkajian discharge planning Didapatkan hasil perawat hanya melakukan pengkajian saat pasien
berfokus pada 4 area, yaitu masuk rumah sakit saja. Dari hasil pengamatan tidak dilakukan
pengkajian fisik dan psikososial, pengkajian kembali saat pasien dipulangkan
status fungsional, kebutuhan
penkes dan konseling. Zwicker dan Menurut penelitian Hardivianty (2017) Discharge planning dibuat
Picariello (2003) dalam (Darliana, pada awal pasien masuk dan pada saat itu dilakukan diskusi untuk
2012) tindakan yang akan dilakukan dan perawatan lanjutan.
3. Perencanaan pemulangan pasien Dari hasil pengamatan perawat tidak melakukan identifikasi
membutuhkan identifikasi kebutuhuan spesifik pasien saat dipulangkan. Hanya dilakukan
kebutuhan spesifik klien. Yaitu Medication (Obat) yang dilanjutkan, Billing rincian dan surat
kebutuhan rencana pengajaran control kerumah sakit. Sehingga pelaksanaan discharge planning
yang baik untuk persiapan pulang tidak maksimal.
klien, yang disingkat dengan
METHOD yaitu: Medication
(obat). Environment (Lingkungan) Menurut penelitian Hardivianty (2017) Discharge planning yang
Treatrment (pengobatan). Health efektif seharusnya mencakup pengkajian berkelanjutan untuk
Teaching (Pengajaran Kesehatan). mendapatkan informasi yang komperehensif tentang kebutuhan
Outpatient referral. Diet. pasien yang berubah-ubah, pernyataan diagnosa keperawatan,
(Darliana, 2012) perencanaan untuk memastikan kebutuhan pasien sesuai dengan apa
yang dilakukan oleh pemberi layanan Kesehatan.
4. Sumber daya pasien terkait dengan Dari hasil pengamatan perawat tidak melakukan identifikasi lebih
kontinuitas perawatan pasien lanjut mengenai sumber daya untuk perwatana pasien saat dirumah.
setelah pulang dari rumah sakit.
(Darliana, 2012) Menurut penelitian Hardivianty (2017) Program perencanaan
pulang (discharge planning) pada dasarnya merupakan program
pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien maupun keluarga,
sehingga pendidikan kesehatan atau edukasi tentang.kebutuhan
pasien itu sangat diperlukan untuk persiapan perawatan pasien
setelah pulang dari rumah sakit.
5. Proses Implementasi dan Evaluasi Dari hasil pengamatan tidak dilakukan implementasi atau tindakan
discharge planning (Darliana, secara maksimal pada pasien pulang yang beresiko tinggi.
2012)
Dan tidak terdapat SOP dan lembar pendokumentasian tersendiri
untuk pelaksanaan discharge planning.

Menurut penelitian Hardivianty (2017) Setiap penulisan yang baik


harus memiliki bukti atau sumber terbaik yang bertujuan sebagai
landasan teori, sebagai penjelasan dan sebagai penguat pendapat
atau tulisan yang kita miliki

IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN


ANALISIS PENYEBAB
MASALAH
ASPEK PENYEBAB PENYEBAB
Kurang optimalnya ASPEK INPUT
pelaksanaan discharge
planning (perencanaan 1. Manusia  Kurangnya kesadaran atau motivasi dari perawat dan tim medis
pulang) pada pasien terkait dengan pelaksanaan discharge planning
2. Metode  Tidak dilakukannya seleksi pasien pada awal masuk rumah sakit
yang perlu dilakukan Discharge planning
 Tidak dilakukannya pengkajian kembali saat pasien dipulangkan
 Tidak dilakukannya identifikasi lebih lanjut mengenai sumber daya
untuk perwatan kontinue pasien saat dirumah.
3. Material  Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai seperti lembar
pengkajian, dan pendokumentasian discharge planning tersendiri

DIAGRAM FISHBONE

MAN Kurang optimalnya


pelaksanaan discharge
planning (perencanaan
pulang) pada pasien

Planning
Kurangnya kesadaran atau motivasi dari
perawat dan tim medis terkait dengan
pelaksanaan discharge planning

MATERIAL Method

Kurangnya sarana dan prasarana yang Tidak dilakukannya seleksi pasien pada awal
memadai seperti lembar pengkajian, masuk rumah sakit yang perlu dilakukan
dan pendokumentasian discharge Discharge planning
planning tersendiri. Tidak dilakukannya pengkajian kembali saat
pasien dipulangkan
Tidak dilakukannya identifikasi lebih lanjut
mengenai sumber daya untuk perwatan
kontinue pasien saat dirumah.

PRIORITAS MASALAH
Prioritas Masalah Jumlah
No Masalah Importancy T R Prioritas
IxTxR
P S RI PC DU Pc
1. Kurang 4 5 3 4 3 1 4 5
optimalnya 20x4x5 I
pelaksanaan = 400
discharge
planning
(perencanaan
pulang) pada
pasien
Keterangan:
1. Importancy (I) atau pentingnya masalah
Prevalency (P) : Masalah lebih banyak serius
Secerity (S) : Akibat yang ditimbulkan apabila tidak ditangani.
Rate of Increase (R ) : Angaka kenaikan
Public concern (PC) : Perhatian masyarakat
Degree of Unmeetneeds (DU) : Tingkat keinginan yang tidak terpenuhi
Politic Climate (PC) : Politic Climate
2. Technology (T) : Tehnologi yang tersedia
3. Resource (R) : Sumber daya yang tersedia (manusia, dana, alat,dll)
4. Skala Nilai : 1-5

ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH

PENYEBAB MASALAH RENCANA PENYELESAIAN MASALAH


1. Kurangnya kesadaran atau motivasi dari perawat  Dilakukannya sosiaslisasi kepada perawat dan tim medis terkait dengan
dan tim medis terkait dengan pelaksanaan pelaksanaan discharge planning
discharge planning  Adakan pemberian reward pada perawat yang disiplin dalam melaksanakan
tindakan keperawatan yang sesuai sop serta pemberian punishmen pada
perawat yang tidak disiplin dalam melaksanakan tindakan yang tidak
sesuai dengan SOP
 Dilakukan pemantauan secara berkala dari kepala ruang terhadap perawat
pelaksana terkait pelaksanaan kegiatan tersebut
2. Tidak dilakukannya seleksi pasien pada awal  Dilakukannya sosialisasi terkait seleksi pasien pada awal masuk rumah
masuk rumah sakit yang perlu dilakukan Discharge sakit yang perlu dilakukan Discharge planning
planning  Lakukan Diskusi dan Roleplay terkait kegiatan tersebut

3. Tidak dilakukannya pengkajian kembali saat  Dilakukannya sosialisasi terkait pengkajian kembali saat pasien
pasien dipulangkan dipulangkan
 Lakukan Diskusi dan Roleplay terkait kegiatan tersebut

4. Tidak dilakukannya identifikasi lebih lanjut  Dilakukannya sosialisasi terkait identifikasi lebih lanjut mengenai sumber
mengenai sumber daya untuk perwatan kontinue daya untuk perwatan kontinue pasien saat dirumah.
pasien saat dirumah.  Lakukan Diskusi dan Roleplay terkait kegiatan tersebut

5. Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai  Mengusulkan pengadaan media dan alat untuk pelaksanaan discharge
seperti lembar pengkajian, dan pendokumentasian planning yang sesuai
discharge planning tersendiri

RENCANA PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH /PLANING OF ACTION (POA)

NO. RENCANA TINDAKAN METODE SASARAN BAHAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA


DAN
ALAT
1.  Dilakukannya Sosialisasi, Karu, Katim SOP Discharge Agustus 2020 RS X, Vivin M
sosiaslisasi kepada Diskusi dan perawat Planning , Ruang X
perawat dan tim medis dan Action pelaksana di Materi dan
terkait dengan ruang RS X Laptop
pelaksanaan discharge
planning
 Adakan pemberian
reward pada perawat
yang disiplin dalam
melaksanakan tindakan
keperawatan yang sesuai
sop serta pemberian
punishmen pada perawat
yang tidak disiplin dalam
melaksanakan tindakan
yang tidak sesuai dengan
SOP
 Dilakukan pemantauan
secara berkala dari
kepala ruang terhadap
perawat pelaksana
terkait pelaksanaan
kegiatan tersebut
2.  Dilakukannya sosialisasi Sosialisasi Karu, Katim Materi uraian Agustus 2020 RS X, Vivin M
terkait seleksi pasien dan Action dan perawat tugas Ruang X
pada awal masuk rumah di ruang X
sakit yang perlu RS X
dilakukan Discharge
planning
 Lakukan Diskusi dan
Roleplay terkait kegiatan
tersebut
3.  Dilakukannya sosialisasi Sosialisasi Karu Materi uraian Agustus 2020 RS X, Vivin M
terkait identifikasi lebih dan Action di ruang X tugas Ruang X
lanjut mengenai sumber RS X
daya untuk perwatan
kontinue pasien saat
dirumah.
 Lakukan Diskusi dan
Roleplay terkait kegiatan
tersebut
4.  Dilakukannya sosialisasi Sosialisasi Karu Materi uraian Agustus 2020 RS X, Vivin M
terkait identifikasi lebih dan Action di ruang X tugas Ruang X
lanjut mengenai sumber RS X
daya untuk perwatan
kontinue pasien saat
dirumah.
 Lakukan Diskusi dan
Roleplay terkait kegiatan
tersebut
5.  Mengusulkan pengadaan Sosialisasi Karu diruang Materi uraian Agustus 2020 RS X, Vivin M
media dan alat untuk dan RS X tugas Ruang X
pelaksanaan discharge Diskusi
planning yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai