Anda di halaman 1dari 3

RENCANA PEMULANGAN PASIEN

(DISCHARGE PLANNING) Disahkan Oleh Direktur


No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal
:
Terbit
Halaman : ../..
Dr. Dani Adrian
Klinik Pratama
Rawat Inap
Arisha
Proses perencanaan pemulangan pasien yang dimulai sejak pasien masuk
sampai dengan pasien pulang untuk mempersiapkan kesiapan pasien setelah
1. Pengertian pasien pulang dirawat di Klinik
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Rencana Pemulangan pasien
2. Tujuan (Discharge Planning)
Surat Keputusan Direktur Klinik Pratama Arisha nomor …… tentang
3. Kebijakan Penapisan (Screening) dan Pengkajian Awal Pasien
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 11 tahun 2017 tentang
keselamatan pasien
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.01.07/MENKES/1186/2022
Tentang Panduan Praktik

1. Pasien yang dirawat yang memenuhi kriteria dilakukan perencanaan


pemulangan pasien (discharge planning) dalam 24 jam sejak pasien
masuk di rawat
2. Discharge planning dibuat oleh tenaga keperawatan yang bertugas di
ruang rawat inap
3. Discharge planning harus diisi dengan lengkap
4. Tenaga keperawatan melaksanakan langkah-langkah pelaksanaan
discharge planning sebagai berikut :
a. Pengkajian Pengkajian mencakup pengumpulan dan
pengorganisasian data tentang pasien. Klien dan keluarga harus aktif
dilibatkan dalam proses discharge planning agar transisi dari rumah
sakit ke rumah dapat efektif. Elemen penting dari pengkajian
discharge planning adalah :
5. Prosedur 1) Data kesehatan
/Langkah- 2) Data pribadi
langkah 3) Pemberi perawatan
4) Lingkungan
5) Keuangan dan pelayanan yang dapat mendukung
b. Diagnosa Diagnosa keperawatan didasarkan pada pengkajian
discharge planning, dikembangkan untuk mengetahui kebutuhan
klien dan keluarga. Keluarga sebagai unit perawatan memberi
dampak terhadap anggota keluarga yang membutuhkan perawatan.
Penting untuk menentukan apakah masalah tersebut actual atau
potensial.
c. Perencanaan Perencanaan pemulangan pasien membutuhkan
identifikasi kebutuhan spesifik pasien, yaitu:
1) Medication (obat) Pasien sebaiknya mengetahui obat yang harus
dilanjutkan setelah pulang
2) Environment (Lingkungan) Lingkungan tempat klien akan pulang
dari rumah sakit sebaiknya aman. Pasien juga sebaiknya memiliki
fasilitas pelayanan yang dibutuhkan untuk kontinuitas perawatannya
3) Treatment (pengobatan) Perawat harus memastikan bahwa
pengobatan dapat berlanjut setelah klien pulang, yang dilakukan oleh
klien atau anggota keluarga. Jika hal ini tidak memungkinkan,
perencanaan ke rumah untuk memberikan keterampilan perawatan
d. Pendidikan Kesehatan (Health Teaching) Pasien yang akan pulang
diberitahu bagaimana mempertahankan kesehatan. Termasuk tanda
dan gejala yang mengindikasikan kebutuhan pearwatan kesehatan
tambahan.
e. Outpatient referral Pasien sebaiknya mengenal pelayanan dari rumah
sakit lain atau sarana pelayanan kesehatan lainnya untuk meningkatan
perawatan selanjutnya
f. Diet Pasien diberitahu tentang pembatasan pada dietnya. Pasien
sebaiknya mampu memilih diet yang sesuai untuk dirinya
g. Implementasi Implementasi adalah pelaksanaan rencana pendidikan
kesehatan pemulangan pasien. Seluruh tindakan yang dilakukan harus
didokumentasikan pada catatan perawat dan ringkasan pulang
(Discharge summary).
h. Evaluasi Evaluasi berjalan terus-menerus dan membutuhkan revisi
dan juga perubahan. Evaluasi lanjut dari proses pemulangan biasanya
dilakukan seminggu setelah klien berada di rumah. Ini dapat
dilakukan melalui telepon, kuisioner atau kunjungan rumah (home
visit).
5. Sedangkan untuk pasien dengan penyakit kritis yang membutuhkan
pemulangan secara dini petugas rumah sakit bekerjasama dengan
Puskesmas setempat untuk perawatan dirumah atau Home Care.
Sedangkan identifikasi pasien kritis antara lain:
a. Usia >65 tahun dengan gangguan fungsional
b. Pasien anak dengan penyakit kompleks dan pemberi asuhan tidak
mampu merawat pasien ketika pulang
c. Pasien dengan penyakit kompleks meliputi stroke, diabetes mellitus,
TB Paru dan kusta dengan tingkat kecacatan tingkat
6. Dokter melakukan visit dan menyatakan pasien pulang
7. Dokter mengisi resume pasien pulang dan meresepkan obat pulang; serta
menetapkan waktu kontrol pasien di rawat jalan
8. Perawat merekonfirmasi dan kemudian menghubungi pihak
administrasi, menginformasikan rencana pulang pasien
9. Perawat menghubungi farmasi untuk menyiapkan obat pulang sesuai
resep obat pulang dari dokter.
10. Perawat menghubungi pihak-pihak terkait sesuai kebutuhan pasien
pulang.
11. Petugas memberikan salinan formulir discharge planning diberikan
kepada pasien atau keluarganya saat pulang
12. Petugas mengaantar pasien menggunakan kursi roda sampai dengan
gerbang Klinik
13. Discharge planning didokumentasikan di berkas rekam medis pasien
7. Hal-hal yang
perlu -
diperhatikan
1. IGD
8. Unit terkait
2. Rawat Jalan
3. Rawat inap
9. Dokumen
terkait
Isi Tanggal mulai
No Yang Diubah
10. Rekaman Perubahan diberlakukan
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai