Anda di halaman 1dari 7

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK

Jl. Dr. sutomo No.94 Padang


Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik


tentang Panduan Pemulangan Pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik
Nomor : 19/SK/DIR/RSIA-C/X/2018
Tanggal :18 Oktober 2018

BAB I
DEFINISI

A. Latar Belakang
Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang profesional serta bermutu dan
berkelanjutan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik maka perlu dilakukan discharge
planning / rencana pemulangan terhadap semua pasien yang akan menjalani perawatan
di RSIA Cicik baik dari poliklinik serta UGD. Keluarga dan pasien harus segera
mendapatkan informasi dan memahami yang terkait dengan perawatan yang akan
dilakukan terhadap pasien dan keluarga baik selama perawatan dan setelah menjalani
perawatan serta tindak lanjut perawatan di rumah.

B. Definisi Discharge Planning


Adalah suatu proses yang dinamis dan sitematis agar tim kesehatan mendapatkan
kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien dan keluarga selama perawatan di
Rumah Sakit dan melakukan perawatan mandiri di Rumah. Pelaksanaan pemulangan
pasien telah diatur oleh undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
serta tertuang dalam Peraturan Direktur RSAS nomor

C. Tujuan
Tujuan utama adalah membantu pasien dan keluarga untuk mencapai tingkat kesehatan
yang optimal. Discharge Planning yang efektif juga menjamin perawatan yang
berkelanjutan disaat keadaan yang penuh dengan stress. Rencana pulang yang dimulai
pada saat pasien masuk Rumah Sakit dan secara periodik diperbaiki mencapai tahap
akhir dan segera dilaksanakan, periksa apakah pasien / orang terdekat telah mendapat
instruksi tertulis atau intruksi verbal tentang penanganan, obat – obatan, dan aktivitas
yang boleh dilakukan di Rumah. Tanda dan gejala yang menunjukkan perlunya kontak
yang terus – menerus dengan pelayanan kesehatan perlu ditinjau.

1
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

Discharge planning bertujuan memberikan informasi kepada pasien dab keluarga pada
saat:
a. Pasien datang pertama kali di Rumah Sakit.
b. Persiapan pasien akan pulang.

D. Manfaat Discharge Planning


1. Dari sudut rumah sakit sebagai penentu kebijakan (policy maker), manfaat
pemulangan pasien adalah membantu penghematan dana, karena tidak perlu
menyediakan berbagai macam peralatan kedokteran pada setiap sarana
kesehatan, memperjelas sistem pelayanan kesehatan yang tersedia dan
memudahkan administrasi terutama pada aspek perencanaan.
2. Dari sudut masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan (health consumer),
manfaat sistem rujukan adalah meringankan biaya pengobatan, karena dapat
dihindari pemeriksaan yang sama secara berulang – ulang, mempermudah
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena telah diketahui dengan jelas
fungsi dan wewenang setiap sarana kesehatan.
3. Dari sudut kalangan kesehatan sebagai penyelanggara pelayanan kesehatan
(health provider), manfaat sistem rujukan adalah memperjelas jenjang karier
tenaga kesehatan dengan sebagai akibat positif lainya seperti semangat kerja,
ketekunan, dan dedikasi; membantu meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan, yaitu: kerjasama yang terjalin; memudahkan atau meringankan
beban tugas, karena setiap sarana kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban
tertentu.

2
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

BAB II
RUANG LINGKUP
Discharge planning melingkupi pada pasien di seluruh ruangan rawatan RSIA Cicik, seperti :
1. Ruang rawatan, baik untuk pasien obstetric ginekologi, anak maupun penyakit dalam.
2. Ruang perinatology

3
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

BAB II
TATA LAKSANA DISCHARGE PLANNING

A. Kriteria Discharge Planning


Pemulangan pasien dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Cicik dilakukan kepada :
1. Semua pasien yang telah menjalani perawatan inap di RSIA Cicik
2. Semua pasien yang akan menjalani rawat inap dan yang akan menjalani rawat
jalan di RSIA Cicik.
Rencana pemulangan pasien (Discharge Planning) dilakukan oleh dokter dan perawat
baik pada kondisi pasien pulang dalam kondisi sembuh, pulang kondisi kritis, ataupun
pulang atas permintaan sendiri.

B. Tahap – Tahap Discharge Planning


1. Pengkajian
Pengkajian mencakup pengumpulan dan pengorganisasian data tentang pasien.
Pengkajian ini dilakukan sejak pasien masuk rawat ianp. Ketika melakukan
pengkajian kepada pasien, keluarga merupakan bagian dari unit perawatan. Pasien
dan keluarga harus aktif dilibatkan dalam proses discharge planning agar transisi
dari rumah sakit kerumah dapat efektif, baik kepada pasien yang baru datang
pertama kali di rumah sakit maupun persiapan pasien yang akan pulang sembuh
maupun kondisi kritis.
Elemen penting dari pengkajian discharge planning adalah :
a. Data kesehatan.
b. Data pribadi.
c. Pemberi perawatan.
d. Lingkungan.
e. Keuangan dan pelayanan yang dapat mendukung.
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan berdasarkan pada pengkajian discharge planning,
dikembangkan untuk mengetahui kebutuhan pasien dan keluarga. Keluarga sebagai
unit perawatan berdampak terhadap anggota keluarga yang membutuhkan
perawatan. Adalah penting untuk menentukanapakah masalah tersebut aktual atau
potensial, serta dapat menentukan apakah pasien datang pertama kali akan
menjalani persiapan akan pulang.

3. Perencanaan : Hasil Yang Diharapkan

4
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

Menurut Luverne dan Barbara, 1998, perencanaan pemulangan pasien


membutuhkan identifkasi kebutuhan spesifik pasien. Kelompok perawat berfokus
pada kebutuhan perawatan selanjutnya dengan baik serta untuk mempersiapkan
pemulangan pasien, yang disingkat dengan METHOD, yaitu :
a. Medication (obat)
Pasien sebaiknya mengetahui obat yang harus dilanjutkan setelah pulang.
b. Environment (lingkungan)
Lingkungan tempat pasien akan pulang dari rumah sakit sebaiknya aman.
Pasien sebaiknya juga memiliki fasilitas pelayanan yang dibutuhkan untuk
kontinuitas perawatanya serta penentuan tanggal kapan pasien akan kontrol
dan fasilitas kesehatan yang akan dituju.
c. Treatment (pengobatan)
Perawat harus memastikan bahwa perawatan dan pengobatan di rumah
sakit dapat berjalan baik sesuai dengan kebutuhan pasien, serta dapat
melanjutkan perawatan lanjutan dengan baik setelah pasien pulang, yang
dilakukan pasien atau anggota keluarga. Jika hal ini tidak memungkinkan,
perencanaan harus dibuat sehingga seseorang dapat berkunjung kerumah
untuk memberikan keterampilan perawatan, serta antisipasi terhadap pasien
yang harus diketahui oleh keluarga pasien, apabila kien mengalami kondisi
kegawatan.
d. Health Teaching (pengajaran kesehatan)
Pasien yang akan pulang sebaiknya diberitahu bagaimana mempertahankan
kesehatan. Termasuk tanda dan gejala yang mengindikasikan kebutuhan
perawatan kesehatan tambahan.
e. Outpatient referral
Pasien seharusnya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau agen
komunitas lain yang dapat meningkatkan perawatan yang kontinu selama
dirawat di rumah sakit serta kaluarga mengetahui kapan pasien akan
menjalani kontrol, dimana dan kepada siapa pasien akan menjalani kontrol.
f. Diet
Pasien sebaiknya diberitahu tentang pembatasan pada dietnya. Sebaiknya
mampu memilih diet yang sesuai untuk dirinya.
4. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan rencana pemulangan dan refferal. Seluruh
rencana pemulangan yang diberikan harus didokumentasikan pada catatan perawat
dan ringkasan pulang (discharge planning). Instruksi tertulis diberikan kepada
pasien. Demonstrasi ulang menjadi harus memuaskan. Pasien dan pemberi

5
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

perawatan harus memiliki keterbukaan dan melakukanya dengan alat yang akan
digunakan di rumah.
5. Evaluasi
Evaluasi terhadap discharge planning adalah penting dalam membuat kerja
discharge planning. Perencanaan dan penyerahan harus diteliti dengan cermat
untuk menjamin kualitas dan pelayanan yang sesuai. Evaluasi berjalan terus –
menerus dan membutuhkan revisi dan juga perubahan.
Evaluasi lanjut dari proses pemulangan biasanya dilakukan seminggu setelah
pasien berada di rumah. Ini dapat dilakukan melalui telepon, kuisioner atau
kunjungan rumah (home visite).

C. Penyerahan
Penyerahan home care dibuat sebelum pasien pulang. Informasi tentang pasien dan
perawatanya diberikan kepada agen tersebut. Seperti informasi tentang jenis
pembedahan, pengobatan (termasuk kebutuhan terapi cairan IV di rumah), status fisik
dan mental pasien, faktor sosial yang penting (misalnya rumah), status fisik dan mental
pasien, faktor sosial yang penting (misalnya kurangnya pemberian perawatan, atau
tidak ada pemberi perawatan) dan kebutuhan yang diharapkan oleh pasien.
Transportasi harus tersedia pada saat ini.
D. Keberhasilan Rencana Pemulangan Tergantung Pada 6 Variabel
1. Derajat penyakit.
2. Hasil yang diharapkan dari perawatan.
3. Durasi perawatan yang dibutuhkan.
4. Jenis – jenis pelayanan yang dibutuhkan.
5. Komplikasi tambahan.
6. Ketersediaan sumber – sumber.

6
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CICIK
Jl. Dr. sutomo No.94 Padang
Telp. (0751) 38846, Fax: (0751) 841286
Email Address: rsbcicik@gmail.com

BAB IV
DOKUMENTASI

Setiap pelayanan kesehatan harus memberikan peyanan kesehatan kepada pasien


secara kesinambungan dan sesuai dengan kebutuhan pasien. Pelayanan kesehatan tersebut
bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien / patient safety. Pelayan kesehatan
tersebut meliputi: pelayan intra rumah sakit yang didokumentasikan pada lembar catatan
perkembangan dan rencana pemulangan pasien dibuat dan direncanakan sejak pasien di
rumah sakit.

Kurun waktu penyusunan discharge planning: pasien harus dibuatkan discharge


planning maksimal 1 x 24 jam setelah pasien rawat inap memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Umur > 65 tahun
b. Terdapat keterbatasan mobilitas fisik
c. Memerlukan perawatan atau pengobatan lanjutan
d. Memerlukan bantuan dalam memenuhi kebutuhan ADL
e. Rawat inap dalam kondisi pemulangan kritis seperti:
 Pasien geriatri dengan gangguan pengelihatan dan pendengaran.
 Pasien dengan gangguan mobilitas misalnya: stroke, pasien post operasi,
multiple fraktur, luka bakar yang luas, paska amputasi, pasien lumpuh, pasien
dengan ulkus diabetikum.
 Pasien yang tidak mampu melanjutkan pengobatan secara mandiri misalnya:
ibu post partum, luka bakar daerah punggung.
 Pasien yang tidak mandiri, misal: bayi dan anak.
 Pasien dengan katarak, pasien buta dan pasien tersebut tinggal sendiri tanpa
keluarga.
Maka discharge planning harus dibuatkan sesegera mungkin maksimal 1 x 24 jam setelah
pasien rawat inap dengan melibatkan keluarga pasien. Discharge planning dibuat berlaku 1
bulan dan kondisi pasien sama baik pada waktu masuk maupun pulang discharge planning
tidak dibuat kembali kecuali ada kondisi dan keadaan yang berbeda.
Untuk pasien yang tidak termasuk kriteria diatas pembuatan discharge planning
maksimal diselesaikan 1 x 24 jam sebelum pasien pulang.

Anda mungkin juga menyukai